Anda di halaman 1dari 4

Pendahuluan

Saat ini, masyarakat semakin peduli dengan kesehatannya, oleh karena itu mencari
metode untuk menjaga kesehatan mereka; salah satu dari ini metode adalah konsumsi
nutraceuticals. Istilah "nutraceutical," kombinasi dari kata "nutrisi" dan "farmasi," adalah
pertama kali diperkenalkan pada tahun 1989 oleh Stephen DeFelice, MD, seorang peneliti dan
ketua dari Foundation for Innovation in Medicine. Menurut DeFelice, nutraceutical adalah
makanan (atau bagian dari makanan) yang memberikan manfaat medis atau kesehatan, termasuk
pencegahan dan / atau pengobatan penyakit [1]. Anggur adalah buah dengan banyak kesehatan
manfaat. Biji anggur memiliki banyak polifenol yang berfungsi sebagai antioksidan dan
sekaligus menyediakan agen antikanker pelindung jantung [2]. Studi sebelumnya menyebutkan
bahwa dosis 300 mg / hari Ekstrak biji anggur (GSE) dapat menurunkan tingkat tekanan darah
pada pasien dengan prehipertensi [3]. Mengingat manfaat GSE, itu bisa digunakan untuk
merumuskan produk nutraceutical inovatif seperti tablet effervescent.

Tablet effervescent dipilih karena bisa digunakan untuk membuat solusi dengan rasa
yang enak, menutupi kepahitan GSE. Itu gelembung yang disebabkan oleh adanya karbonat
dapat meningkatkan rasa dari beberapa bahan aktif dalam tablet effervescent [4]. Saat
ditempatkan dalam air, tablet effervescent dengan cepat membentuk larutan bening [4]. Pada
penelitian ini tablet effervescent GSE dibuat dengan cara basah metode granulasi dengan
konsentrasi effervescent yang berbeda campuran: 50% untuk Formula 1 (F1), 60% untuk
Formula 2 (F2), dan 70% untuk Rumus 3 (F3). Granul effervescent dievaluasi untuk beberapa
parameter seperti laju aliran, indeks kompresibilitas, rasio Hausner, sudut istirahat, dan
kelembaban butiran. Berbuih tablet dievaluasi untuk keseragaman berat dan ukuran, kekerasan,
kerapuhan, waktu pelarutan, dan pH larutan. Selain itu, semuanya tiga formulasi tablet dan
larutan effervescent GSE diuji oleh panelis untuk penampilan, rasa, dan rasa.

Sediaan tablet effervescent lebih disukai masyarakat karena disamping menghasilkan


larutan jernih, tablet effervescent juga menghasilkan rasa yang enak dan menyegarkan karena
adanya karbonat yang membantu memperbaiki rasa pada beberapa obat tertentu (Banker and
Anderson, 1986). Di masyarakat Indonesia sendiri, tablet effervescent banyak digunakan sebagai
food suplement (energy drink) atau minuman penambah tenaga. Jika suatu obat antianemia
defisiensi besi diberikan dalam bentuk effervescent, tentunya akan lebih disukai karena rasa yang
enak dan cocok bagi anak-anak.

DASAR TEORI

Tablet effervescent merupakan salah satu bentuk sediaan tablet yang dengan cara
pengempaan bahan-bahan aktif dengan campuran asam-asam organik, seperti asam sitrat atau
asam tartrat dan natrium bikarbonat. Bila tablet ini dimasukkan ke dalam air, mulailah terjadi
reaksi kimia antara asam dan natrium bikarbonat sehingga terbentuk garam natrium dari asam
dan menghasilkan gas karbondioksida serta air. Reaksinya cukup cepat dan biasanya berlangsung
dalam waktu satu menit atau kurang. Disamping menghasilkan larutan yang jernih, tablet juga
menghasilkan rasa yang enak karena adanya karbonat yang dapat membantu memperbaiki rasa
obat-obat tertentu (Banker dan Anderson, 1986).

Bahan baku yang digunakan pada proses pembuatan tablet effervescent adalah sebagai
berikut: sumber asam meliputi food acid yaitu bahan yang mengandung asam atau yang dapat
membuat suasana asam pada campuran effervescent seperti asam sitrat, asam tartrat, asam malat,
asam suksinat dan asam fumarat. Asam-asam ini sangat penting dalam pembuatan tablet
effervescent, jika direaksikan dengan air bahan tersebut akan terhidrolisa kemudian akan
melepaskan asam yang dalam proses selanjutnya akan bereaksi dengan bahan-bahan karbonat.
Garam-garam effervescent biasanya diolah dari suatu kombinasi asam sitrat dan asam tartrat,
karena penggunaan bahan asam tunggal saja akan menimbulkan kesulitan dalam pembentukan
granul. Apabila asam tartrat sebagai asam tunggal, granul yang dihasilkan akan rapuh dan
menggumpal. Bila asam sitrat saja akan menghasilkan campuran lekat dan sukar menjadi granul.
Keistimewaan dalam pengolahan granul dalam metode peleburan ialah penggunaan kombinasi
asam sitrat dan asam tartrat (Ansel,1981).

Nutrisi adalah salah satu komponen penting yang menunjang kelangsungan proses
tumbuh kembang. Selama masa tumbuh kembang, anak sangat membutuhkan zat gizi seperti
protein, karbohidrat, lemak, mineral,vitamin, dan air. Apabila kebutuhan tersebut kurang
terpenuhi, maka proses tumbuh kembang selanjutnya dapat terhambat (Hidayat, 2006).
Nutrisi berfungsi menghasilkan energi bagi fungsi organ, gerak dan fungsi fisik, sebagai
bahan dasar untuk pembentukan dan perbaikan jaringan sel-sel tubuh dan sebagai pelindung dan
pengatur suhu tubuh (Tarwoto & Wartonah, 2006).

Nutrisi adalah elemen yang dibutuhkan untuk proses dan fungsi tubuh. Kebutuhan energy
didapatkan dari berbagai nutrisi, seperti: karbohidrat,protein, lemak, air, vitamin, dan mineral (A.
P. Potter & Perry, 2010).

Pada umumnya biji anggur mengandung 74 -78% oligometrik proantosianidin dan kurang
dari 6% berat kering ekstrak biji anggur mengandung flavonoid. Proantosianidin biji anggur
merupakan kelompok dari polifenolik bioflavonoid. Warna kemerah-merahan dan rasa astringen
biji anggur dapat mengindikasi bahwa biji anggur kaya akan komponen polifenol terutama
proantosianidin (Perumalla dan Hettiarachchy, 2011).

Biji angggur mengandung 40% serat, 16% minyak, 11% protein, dan 7% fenol kompleks.
Senyawa fenolik pada biji anggur dapat digunakan sebagai senyawa antibakteri untuk
menghambat beberapa bakteri patogen (Jayaprakasha dkk., 2002).

Biji anggur kaya akan komponen monomer fenolik seperti katekin, epikatekin,
epikatekin-3-O-gallat, dan proantosianidin (pada bentuk dimetrik, trimetrik, dan tetrametrik)
yang memiliki efek mutagenik dan antivirus (Kim dkk.,2006).

DAFTAR PUSTAKA

Kim, dkk. 2006. Evaluation of Segregation for Top-Down Cracking and Rutting Performance
and Detecting Low-Performance Segregated Mixtures (Research Report FL/DOT/SMO/06-500).
State Material Office : Florida.

Jayaprakasha, G. K., Jagan Mohan Rao, L., dan Sakariah, K. K. 2002. Chemistry and biological
activities of C. longa. Trends in Food Science andTechnology.

Perumalla, A.V.S and Hettiarachchy N.S. 2011. Green Tea and Grape Seed Extracts – Potential
applications in food safety and quality. Food Research International.
Potter, Perry. (2010). Fundamental Of Nursing: Consep, Proses and Practice. Edisi 7. Vol. 3.
Jakarta : EGC.

Tarwoto & Wartonah. (2006). Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses Keperawatan. Edisi Ke-3.
Jakarta: Salemba Medika.

Hidayat, A. A. A. (2006). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi Konsep dan Proses
Keperawatan. Jakarta. Salemba Medika.

Ansel, H.C., 1981, Introduction to Pharmaceutical Dosage Form, 71, Lea and Febiger,
Philadelphia.

Banker, S.G., and Anderson, R.N., 1986, Tablet In Lachman, L. Lieberman, The Theory and
Practice of Industrial Pharmacy, 3 rd ed., Lea and Febiger, Philadelphia.

Anda mungkin juga menyukai