Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KELOMPOK 1

OBAT HERBAL ANTIHISTAMIN


Dosen Pengampuh : Dr. Sisilia TR Dewi,M.Kes.,Apt

Anggota Kelompok :

Alya Ashari Nawir (PO713251211003)


Andi Ikbal GS (PO713251211008)
Indira Ariesta (PO713251211021)
Mazaya Afifah Syahrani (PO713251211026)
Megawati (PO713251211027)
Nur Annisa Rezkia (PO713251211037)
Putri Nurani (PO713251211041)
Rahmansya Perdana A (PO713251211042)
Sri Reski Utami (PO713251211046)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR


TAHUN 2023
OBAT HERBAL ANTIHISTAMIN

No Nama Tanaman Herbal


1. Nama Tanaman : Seledri

Kandungan : Seledri mengandung flavonoid, saponin, 2lemic 1%, minyak asiri


0,033%, flavo-glukosida (apiin), apigenin, fitosterol, kolin, lipase, pthalides,
asparagine, zat pahit, vitamin (A, B dan C), apiin, minyak menguap, apigenin dan
alkaloid.

Kegunaan : Apigenin yang terkandung dalam seledri bersifat vasorelaksator atau


vasodilator (melebarkan pembuluh darah) dengan mekanisme penghambatan
kontraksi yang disebabkan oleh pelepasan kalsium (mekanisme kerja seperti
kalsium antagonis).Antagonis kalsium bekerja dengan menurunkan tekanan
darah dengan memblokade masuknya kalsium ke dalam darah. Jika kalsium
memasuki sel otot, maka akan berkontraksi. Dengan menghambat kontraksi otot
yang melingkari pembuluh darah, pembuluh darah akan melebar sehingga darah
mengalir dengan lancar dan tekanan darah akan menurun.

Daun Seledri juga memiliki kandungan alami berupa fitosterol.Fitosterol


merupakan komponen fitokimia yang mempunyai fungsi berlawanan dengan
kolesterol bila dikonsumsi oleh manusia. Fitosterol diketahui mempunyai fungsi
menurunkan kadar kolesterol di dalam darah dan mencegah penyakit jantung
sehingga sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia. Secara khusus, seledri
mengandung 3-n-butyl phthalide (3nB), suatu senyawa yang tidak hanya
bertanggung jawab untuk bau yang khas seledri, tetapi juga telah ditemukan untuk
menurunkan tekanan darah dengan merelaksasi atau melemaskan otot-otot halus
pembuluh darah.

Mekanisme Kerja : Mekanisme umum tanaman obat dalam mengontrol tekanan


darah antara lain, memberikan efek dilatasi pada pembuluh darah dan
menghambat angiotensin converting enzym (ACE). Penghambatan sistem renin-
angiotensin dapat menurunkan kemampuan ginjal dalam meningkatkan tekanan
darah. Banyak jenis tanaman obat yang dilaporkan mempunyai efek untuk
menurunkan tekanan darah tinggi dan salah satunya adalah seledri.Seledri
memiliki efek yang baik untuk menurunkan tekanan darah pada penderita tekanan
darah tinggi (hipertensi).Tekanan darah umumnya mulai turun sehari setelah
pengobatan yang diikuti dengan membaiknya subjektif seperti tidur terasa
nyaman, dan jumlah urin yang dikeluarkan meningkat. Dalam ilmu botani, daun
seledri dikatakan memiliki kandungan Apigenin yang dapat mencegah
penyempitan pembuluh darah dan Phthalides yang dapat mengendurkan otot-otot
arteri atau merelaksasi pembuluh darah. Zat tersebut yang mengatur aliran darah
sehingga memungkinkan pembuluh darah membesar dan mengurangi tekanan
darah. Pada pemberian jus seledri dengan cara peras maupun refluks
menunjukkan penurunan tekanan darah.

Link
https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/viewFile/1087/927
2. Nama Tanaman : kapulaga

Kegunaan : Menurut Sinaga (2008), air rebusan seluruh bagian tanaman


kapulaga digunakan untuk obat kuat bagi orang yang merasa lemas atau lemah
akibat kecapaian. Juga berguna bagi orang yang berpenyakit encok atau rematik.
Kadang-kadang juga digunakan sebagai afrodisiaka (untuk meningkatkan libido).
Rimpang sering digunakan untuk menghilangkan bau mulut, untuk obat batuk,
dan menurunkan panas (sebagai anti-piretikum). Rimpang yang dikeringkan,
digiling, lalu direbus dapat menjadi minuman penghangat bagi orang yang
kedinginan, terutama bagi yang tinggal di pegunungan, di daerah beriklim dingin
atau di hutan yang sangat lembab.Minuman ini sekaligus dapat mengobati sakit
panas dalam (Sinaga,2008). Pemanfaatan kapulaga sebagai bahan 3lemicin,
karminatif (mengurangi gas dalam perut atau mengurangi perut kembung),
mengobati batuk, mulut berbau, dan gatal tenggorokan. Buah keringnya
dipergunakan sebagai rempah-rempah, misalnya dalam bumbu kari dan bumbu
kue. Minyak atsiri dari biji kapulaga digunakan sebagai penyedap kue-kue, gula-
gula, parfum, dan obat-obatan.

Kandungan Kimia : Buah Kapulaga yang disuling mengandung minyak atsiri


dengan komposisi yaitu sineol, terpineol, borneol.Kadar sineol dalam buah lebih
kurang 12%(Sinaga, 2008).Biji kapulaga mengandung 3-7% minyak atsiri yang
terdiri atas terpineol, terpinil asetat, sineol, alfa borneol, dan beta kamfer.
Disamping itu biji juga mengandung lemak,protein, kalsium oksalat dan asam
kersik. Penyulingan biji diperoleh minyak atsiri yang disebut Oleum Cardamomi
yang digunakan sebagai stimulus dan pemberi aroma. Rimpang kapulaga
disamping mengandung minyak atsiri, juga mengandung saponin, flavonoida dan
polifenol, (Sinaga, 2008).

Komponen-komponen dalam kapulaga termasuk dalam golongan fenol dan


3lemici (Santoso, 1988). Senyawa fenol aktif sebagai antibakteri dengan
mekanisme membentuk kompleks dengan protein sel sehingga menghambat kerja
enzim pada sel bakteri. Akibatnya struktur dinding sel akan mengalami denaturasi
protein. Diketahui pula bahwa pada umumnya dinding sel bakteri Gram positif
dan Gram negatif 3lemicin besar tersusun atas protein (Guenther, 1987).

Mekanisme Kerja : Kapulaga mempunyai kandungan metabolit sekunder


berupa flavonoid, tanin, saponin, dan steroid/triterpenoid. Disamping itu juga
mengandung lemak, protein, kalsium Kandungan flavonoid inilah yang diduga
memiliki efek diuretik. Beberapa studi mengemukakan bahwa flavonoid dapat
berefek farmakologi seperti efek kardioprotektif, antioksidan, dan diuretic
(Lingga, Citraningtyas, & Lolo, 2014). Sebagai diuretik, flavonoid bekerja
dengan menghambat reabsorbsi Na+ dan Cl-sehingga menyebabkan peningkatan
Na+dan air dalam tubulus. Dengan demikian, terjadi peningkatan volume air
dalam tubulus dan terjadi peningkatan volume urin (Gilman, 2007).

Link :
http://e-journal.uajy.ac.id/1253/3/2BL01090.pdf
https://ojs.unud.ac.id/index.php/imv/article/download/68917/37954/
3. Nama Tanaman : Kayu Manis (Cinnamomum Burmanii)

Kegunaan : Salah satu sistem pengobatan tradisional diperoleh dari tanaman obat
yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah adalah kayu manis
(Cinnamomum burmanii). Kayu manis mengandung bahan aktif
Cinnamaldehyde yang merupakan antioksidan yang mampu melawan radikal
bebas. Tanaman kayu manis telah lama digunakan secara turun temurun oleh
bangsa China dan India sebagai obat tradisional untuk mengobati berbagai
macam penyakit. Manfaat farmakologis kayu manis diantaranya adalah sebagai
antioksidan, analgesik, anti piretik, anti alergenik, anti kanker, anti mikroba, anti
ulserogenik, anti konvulsan, anti inflamasi, sedatif, hipoglikemik, dan sebagai
obat pada penyakit kardiovaskular (Ravindran, 2004).

Kandungan : Kayu manis diketahui memiliki kandungan senyawa aktif seperti


alkaloid, saponin, flavonoid, polifenol, tannin, dan minyak atsiri yang
mengandung sinnamaldehid.
(Jakhetia et all, 2010).

Mekanisme Kerja : dengan cara menghancurkan penggumpalan darah,


merangsang sirkulasi darah dan menghambat penyerapan kolestrol. Dalam hal ini
flavonoid yang bersifat mencegah sekaligus menghancurkan penggumpalan
darah. Flavonoid dapat bertindak sebagai quencer atau penstabil oksigen singlet.
Senyawa ini beraktivitas sebagai antioksidan dengan melepaskan atau
menyumbangkan ion hidrogen kepada radikal bebas peroksi agar menjadi lebih
stabil. Aktivitas tersebut menghalangi reaksi oksidasi yang menyebabkan darah
mengental, sehingga mencegah pengendapan lemak dan menghancurkan
penggumpalan pada dinding pembuluh darah.

Fitosterol adalah sterol yang terdapat dalam tanaman dan mempunyai struktur
miripkolesterol. Secara alami fitosterol dapat ditemukan di dalam sayuran,
kacang-kacangan, dan gandum. Fitosterol dapat membantu menurunkan kadar
kolesterol dengan cara menghambat penyerapan kolesterol di usus sehingga
membantu menurunkan jumlah kolesterol yang memasuki aliran darah. Sehingga
fitosterol dapat membantu untuk menurunkan tekanan darah. Selain itu
kandungan kayu manis yang dapat menurunkan tekanan darah adalah minyak
atsiri. Minyak atsiri ini bersifat analgesik yaitu merangsang sirkulasi darah dan
meredakan nyeri. (Jakhetia et all, 2010).

Link :
https://journal.umgo.ac.id/index.php/Zaitun/article/download/1270/801
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/JIS/article/download/18821/18447
4. Nama Tanaman : Bawang putih

Kandungan : Bawang putih mengandung lebih dari 200 komponen kimia.


Beberapa di antaranya yang penting adalah minyak volatil yang
mengandungsulfur (allicin, alliin, dan ajoene) dan enzim (allinase, peroxidase,
dan myrosinase). Allicin berguna sebagai antibiotik dan menyebabkan bau khas
garlic. Ajoene berkontribusi dalam aksi antikoagulan garlic.
Kegunaan : Senyawa aktif dalam bawang putih diduga dapat menghambat
masuknya ion ke dalam sel. Dengan demikian, akan terjadi penurunan konsentrasi
ion intraseluler dan diikuti relaksasi otot. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya
pelebaran ruangandalam pembuluh darah, sehingga tekanan darah menjadi turun.

Mekanisme Kerja : Bawang putih memiliki efek farmakologi sebagai


Angiotensin Converting Enzyme (ACE) inhibitor. Allicin efektif menghalangi
aktivitas angiotensin – II sehingga bermanfaat mengatasi vasokonstriksi dan
menurunkan kadar aldosteron. Arginin adalah asam amino esensial dan
terkandung di dalam bawang putih mentah. Nitric oxide disintesis dari arginin di
dalam sel endotel dan menstimulasi soluble guanylyl cyclase serta peningkatan
cyclic guanosine monophosphate (cGMP) yang menyebabkan relaksasi dari sel
otot polos vaskuler.

Bawang putih mengandung selenium yang berperan sebagai antioksidan di dalam


tubuh manusia. Selenium merupakan kofaktor dari glutathione peroxidase, yakni
salah satu enzim antioksidan. Bawang putih tidak hanya kaya
akan selenium, tetapi juga mineral lain, yakni mangan. Mangan juga berfungsi
sebagai kofaktor dari enzim. Senyawa alisin dalam bawang putih berkhasiat
menghancurkan pembentukan pembekuan darah dalam arteri, mengurangi gejala
diabetes dan mengurangi tekanan darah. Bawang putih juga mengandung zat
alisin dan hidrogen sulfida. Zat tersebut memiliki efek selayaknya obat darah
tinggi, yakni memperbesar pembuluh darah dan membuat pembuluh darah tidak
kaku sehingga tekanan darah akan turun. Kemampuan bawang putih untuk secara
signifikan mengurangi risiko hipertensi dapat dikaitkan dengan kehadiran zat
aktif yang dikenal sebagai allicin dan sulfida.

Allicin merupakan zat yang bekerja untuk merelaksasi pembuluh darah,


mengurangi tekanan apa pun, dan kerusakan yang mempengaruhi darah. Senyawa
aktif umbi bawang putih yang diketahui berpengaruh terhadap ketersediaan ion
untuk kontraksi otot polos pembuluh darah berasal dari kelompok ajoene.
Tingginya konsentrasi ion intraseluler menyebabkan vasokontriksi yang
berdampak terhadap terjadinya kondisi hipertensi.

Link :
https://ojs.fdk.ac.id/index.php/ESJ/article/view/1022
https://journal.umtas.ac.id/index.php/healtcare/article/view/2586
5. Nama Tanaman : Alang-alang

Kandungan : saponin, flavonoid dan alkaloid juga berperan dalam penurunan


tekanan darah melalui vasodilatasi pembuluh darah.

Kegunaan : Penelitian lain mengenai kombinasi antara pegagan, alang-alang dan


kumis kucing menjelaskan mengenai ekstrak ramuan tersebut memiliki efek
antioksidan yang juga berperan dalam penurunan tekanan darah.
Mekanisme Kerja : Alang-alang yang terdapat dalam ramuan tersebut
memberikan peran dalam menurunkan tekanan darah melalui efek diuretik karena
kandungan senyawa kimia manitol dan kalium.Penelitian sebelumnya pada
manusia, semakin tinggi asupan kalium maka akan semakin rendah tekanan darah
sistolik dan diastolik penderita hipertensi.

Link :
http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/jki/article/download/3496/1680
6. Nama Tanaman : Biji pala

Kandungan : Weiss E. menyebutkan bahwa senyawa aromatik miristisin dan


elimicin sebesar 2 - 18%

Kegunaan : yang terdapat pada biji pala (Myristica fragrans Houtt) bersifat
merangsang tidur yang mempengaruhi kadar hipertensi.

Mekanisme Kerja : Biji pala dapat membantu menurunkan tekanan darah


dengan merangsang tidur. Terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan
kejadian hipertensi. Peningkatan kejadian hipertensi dipengaruhi oleh durasi tidur
pendek, kualitas tidur yang buruk, tidur berkepanjangan dan gangguan tidur.

Link :
http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/jki/article/download/3496/1680
7. Nama Tanaman : Pegagan

Kandungan : Pegagan mengandung alkaloid, flavonoid, dan terpenoid

Kegunaan : dapat menurunkan tekanan darah sesuai dengan penelitian yang


dilakukan oleh Harwoko et.al pada tahun 2014. Penelitian tersebut menunjukkan
Centella asiatica yang kaya dengan kandungan terpenoid memiliki efek hipotensi
yang lebih tinggi dan signifikans terhadap kaptopril.

Mekanisme Kerja : pegagan juga mengandung senyawa kimia yang berperan


menghambat enzim AchE yang memegang peran penting dalam mengatur
tekanan darah.

Link :
http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/jki/article/download/3496/1680
8. Nama Tanaman : Daun Sirsak (Annona muricata Linn)

Kandungan : Daun sirsak mengandung senyawa monotetrahidrofuran


asetogenin, seperti anomurisin A dan B, gigantetrosin A, annonasin-10-one,
murikatosin A dan B, annonasin, dan goniotalamisin dan ion kalium. Kandungan
daun sirsak yang lain yaitu kalsium, fosfor, karbohidrat , vitamin A, vitamin B,
vitamin C, tanin, fitosterol, kalsium
oksalat, dan alkaloid murisine.
Khasiat : Khasiat senyawa-senyawa ini untuk pengobatan berbagai penyakit.
Daun sirsak memiliki antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas, sama
halnya dengan bahan alami lainnya, antioksidan ini dapat melenturkan dan
melebarkan pembuluh darah serta menurunkan tekanan darah. Kandungan daun
sirsak yang diperkirakan dapat menurunkan tekanan darah adalah ion kalium. Ion
kalium dalam cairan ekstrasel akan menyebabkan jantung menjadi relaksasi dan
juga membuat frekuensi denyut jantung menjadi lambat. Selain itu ion kalium
juga mengatur keseimbangan cairan tubuh bersama natrium, menghambat
pengeluaran renin, berperan dalam vasodilatasi arteriol, dan mengurangi respon
vasokontriksi endogen, sehingga tekanan darah turun. Oleh karena itu, pada
artikel ini akan membahas mengenai efektivitas teh daun sirsak (Annona muricata
Linn) terhadap hipertensi.

Mekanisme Kerja : Ion kalium mempunyai beberapa mekanisme dalam


menurunkan tekanan darah, yaitu memperlemah kontraksi miokardium,
meningkatkan pengeluaran natrium dari dalam tubuh, menghambat pengeluaran
renin, menyebabkan vasodilatasi, dan menghambat vasokontriksi endogen. Kadar
kalium yang tinggi dapat meningkatkan eksresi natrium, sehingga dapat
menurunkan volume darah dan tekanan darah.

Flavonoid bekerja sebagai ACE inhibitor yang akan menghambat perubahan


angiotensin I menjadi angiotensin II sehingga menurunkan sekresi hormon
antidiuretik (ADH), akibatnya sangat banyak urin yang diekskresikan ke luar
tubuh (antidiuresis). Sekresi aldosteron dari korteks adrenal dihambat, sehingga
menambah ekskresi NaCl (garam) yang pada akhirnya mengakibatkan penurunan
tekanan darah dan memodulasi pengeluaran nitric oxide sebagai vasodilator
sehingga menyebabkan penurunan tekanan darah.

Link :
https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/viewFile/1012/173
4
9. Nama Tanaman : Jahe putih (zingiber officinale var amarum)

Kegunaan : digunakan sebagai bahan untuk pengobatan tradisional, karena jahe


putih memiliki banyak sekali kandungan gizi dan senyawa kimia yang sangat
penting dan bermanfaat terhadap kesehatan. Disamping itu jahe putih memiliki
efek samping yang lebih kecil dan mudah diolah sehingga cocok untuk digunakan
sebagai bahan obat-obatan terutama dalam mengatasi hipertensi (Gustiri, 2011).

Beberapa komponen kimia jahe putih (zingiber officinale var amarum) seperti
gingerol, zingerone dan shogaol memberi efek farmakologi seperti antioksidan,
anti inflamasi, anti koagulan, analgestik, anti karsinogenik, non-toksik dan non-
mutagenik meskipun pada konsentrasi tinggi (Stoilova et al, 2007). Komponen
utama dari jahe putih adalah senyawa homolog fenolik keton yang dikenal
sebagai gingerol. Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada suhu
tinggi akan berubah menjadi shogaol. Pada konsentrasi rendah ternyata gingerol
dan shogaol dapat menurunkan tekanan darah (Anonim, 2010).
Kandungan : Jahe sendiri mengandung sejumlah antioksidan dan komponen
bioaktif yaitu gingerol. Hasil penelitian farmakologi menyatakan bahwa senyawa
antioksidan alami dalam jahe cukup tinggi dan sangat efisien dalam menghambat
radikal bebas superoksida dan hidroksil yang dihasilkan oleh sel-sel kanker dan
bersifat sebagai antikarsinogenik, non- toksik dan non-mutagenik pada
konsentrasi tinggi (Manju dan Nalini, 2009). Beberapa senyawa termasuk
gingerol, shogaol dan zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis
seperti efek antioksidan, antiinflammasi, antikoagulan, analgesik,
antikarsinogenik dan kardiotonik (Masuda,et al. 2009). Pada konsentrasi rendah
senyawa gingerol dan shogaol dapat menurunkan tekanan darah (Suckawa,et al.
2010).

Mekanisme Kerja : jahe merangsang pelepasan hormon adrenalin dan


memperlebar pembuluh darah, akibatnya darah mengalir lebih cepat dan lancar,
serta memperingan kerja jantung memompa darah. Menurut (Mirsha, 2009) jahe
putih memiliki kandungan gingerol yang lebih tinggi dibandingkan dengan jahe
lainnya. Kandungan gingerol dalam jahe putih mempunyai khasiat sebagai anti-
oksidan dan anti-koagulan sebagai anti kanker dan dapat mencegah
penggumpalan darah, sehingga hal ini dapat menghambat tersumbatnya darah
sebagai penyebab utama stroke dan serangan jantung Jahe putih mempunyai
manfaat lain untuk kesehatan yaitu menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Jahe putih memegang peran penting dalam menurunkan kadar trigliserida dan
hyperlipidemia dalam darah karena obesitas sehingga mencegah terjadinya
penumpukan plak yang dapat mengakibatkan sumbatan pembuluh darah sehingga
tekanan meningkat (Koswara, 2011).

Link :
http://journal.uwhs.ac.id/index.php/jners/article/download/154/145
10. Nama Tanaman : Daun salam

Kandungan : Daun salam mempunyai kandungan kimia seperti minyak atsiri,


sitrat, euganol, tannin serta flavanoid yang dipercaya mampu untuk menurunkan
tekanan darah.
Penurunan tekanan darah pada lansia diakibatkan oleh kandungan kimia yang
terdapat didalamnya seperti minyak atsiri, sitrat, euganol, flavanoid serta tannin
yang mempunyai fungsi untuk menurunkan tekanan darah dimana cara kerja dari
senyaa kimia ini degan cara mengeksresi cairan empedu sehingga kolestrol yang
ada didalam pembuluh darah keluar bersamaan dengan zat-zat sisa yang sudah
tidak diperlukan lagi oleh tubuh (urine) sehingga aliran darah menjadi lancar
(Nurcahyati E, 2014).

Khasiat : Daun salam juga mempunyai banyak khasiat yaitu dapat menjadi obat
maag, diare, menurunkan kadar gula darah (diabetes militus), menurunkan
kolestrol (cholesterol), menurunkan hipertensi dan asam urat (Nisa, 2012).

Mekanisme Kerja : Mekanisme kerja dari daun salam ini yaitu merangsang
sekresi cairan empedu sehingga lemak akan keluar bersamaan dengan usus yang
kemudian mengurangi gumpalan lemak yang mengendap dalam pembuluh darah
sehingga aliran darah menjadi lancar dan tekanan darah akan normal. Mekanisme
kerja dari kandungan kimia yang terdapat pada daun salam ini dapat merangsang
sekresi cairan empedu sehingga kolestrol akan keluar bersamaan dengan cairan
empedu menuju usus dan merangsang sirkulasi pembuluh darah sehingga dapat
mengurangi terjadinya pengendapan lemak di dalam pembuluh darah (Hembing,
2006)

Link :
https://www.ejournalwiraraja.com/index.php/FIK/article/view/647/590

Anda mungkin juga menyukai