PENDAHULUAN
Kelebihan asam urat dalam darah ini menjadi masalah yang cukup serius, terutama
bagi orang yang berusia 40 tahun keatas. Kadar asam urat darah yang berlebihan bisa
menyebabkan timbulnya suatu penyakit yang disebut dengan artritis gout. Penyakit ini
memang tidak mematikan, namun menyebabkan nyeri luar biasa serta menurunkan
kualitas(BridgesSL, 2001).
Obesitas merupakan kelebihan lemak tubuh dan mengakibatkan penurunan yang
signifikan terhadap kesehatan. Parameter yang digunakan untuk mengukur obesitas adalah
indeks massa tubuh BMI (Body Mass Index) yang dihitung berdasarkan ratio berat badan
seseorang dalam kilogram dengan diukur terhadap tinggi badan dalam satuan meter kuadrat.
Apabila nilai BMI lebih dari 30, dapat dikategorikan obesitas. Salah satu penyebab terjadinya
obesitas yaitu energi yang masuk (jumlah kalori yang dikonsumsi) lebih besar dari pada
energi yang keluar sehingga terjadi ketidakseimbangan. Selain itu faktor genetik, lingkungan,
pola hidup juga menyebabkan terjadinya obesitas. Orang yang terkena obesitas beresiko pula
terkena gangguan penyakit yang lain yaitu: hipertensi (tekanan darah tinggi), osteoarthritis
(degenerasi tulang rawan dan tulang yang mendasarinya dalam sendi), dislipidemia
(misalnya, total kolesterol tinggi atau kadar trigliserida yang tinggi), diabetes tipe 2, penyakit
jantung koroner, stroke, kandung empedu, dan masalah pernapasan, serta beberapa kanker
(endometrium, payudara dan usus) (Lipton Institute of Tea, 2007).
Cara untuk mengatasi obesitas adalah dengan mengurangi jumlah kalori yang masuk
atau mengkonsumsi obat anti obesitas. Mekanisme obat antiobesitas adalah menghambat
kerja lipase usus, penurunan penyerapan lemak, meningkatkan ekskresi lemak, meningkatkan
protein uncoupling, meningkatkan termogenesis, dan menekan nafsu makan. Mekanisme
1
tersebut terdapat pada obat antiobesitas sintetik maupun herbal, akan tetapi obat sintetik
memiliki banyak efek samping dibandingkan dengan obat herbal. Obat herbal mempunyai
efek samping yang lebih sedikit dari obat sintetik, selama penggunaan, dosis, komposisi
sesuai dengan aturan yang benar dan disertai uji klinis yang menyatakan keamanannya
(Katno, 2008).
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Asam Urat.
2. Untuk mengetahui tumbuhan apa yang dapat digunakan sebagai obat Asam Urat.
3. Untuk mengetahui pengertian dari Obesitas
4. Untuk mengetahui tumbuhan apa yang dapat digunakan sebagai obat Anti Obesitas
2
BAB II
ISI
Daun sirsak tidak hanya bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh,
tetapi juga bisa mengatasi penyakit asam urat. Kandungan acetogenin, annocatalin, asam
gentisic, annomuricin, caclourin dan asam linoleate yang ada dalam daun sirsak bermanfaat
untuk mengobati asam urat.
Berdasarkan penelitian Beny Rachmat Wijaya, tentang efek pemberian infusa daun
sirsak (Annona Muricata Linn.) terhadap penurunan kadar asam urat dalam darah pada
mencit (Swiss Webster) model hiperurisemia diperoleh bahwa pemberian infusa daun sirsak
dosis 0,13 mg/20g BB dapat menurunkan kadar asam urat yang paling besar dibandingkan
dengan dosis lainnya dan allopurinol. Juga terdapat penelitian tentang efek daun sirsak dapat
3
mengurangi nyeri penderita gout arthritis karena daun sirsak mengandung ekstrak etanol
sebagai anti inflamasi. Berdasarkan data tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
terhadap hewan coba dengan menggunakan tanaman, yaitu pengaruh pemberian air rebusan
daun sirsak terhadap penurunan kadar asam urat mencit.
Hal ini sejalan dengan penelitian DS Silalahi yang hasilnya adalah pemberian ekstrak
daun sirsak konsentrasi 0,2 mg mampu menurunkan asam urat mencit yang diinduksi otak
sapi. Mekanisme flavonoid lainnya dalam menurunkan asam urat yakni sebagai antioksidan
karena mengurangi penangkapan aktivitas superoksida dalam jaringan manusia.
Cara membuat obat asam urat alami dari daun sirsak:
Bersihkan daun sirsak dengan air yang mengalir sebanyak 5-10 lembar.
Potong dan peras daun sirsak untuk mempermudah keluarnya sari dari daun
sirsak.
Rebus air daun sirsak ini hingga jumlahnya berkurang menjadi setengahnya
saja.
Minum air rebusan daun sirsak sebagai obat asam urat sebanyak dua kali sehari
secara rutin.
Daging buah, daun, dan akar banyak mengandung saponin, polifenol dan flavonoid.
Kandungan Vitamin C dalam buah kepel juga sangat tinggi. Manfaat yang banyak digunakan
di masyarakat dan sudah terbukti secara ilmiah adalah sebagai obat asam urat. Sutomo (2003)
melaporkan fraksi tidak larut petroleum eter dari ekstrak metanol daun kepel mampu
menurunkan kadar asam urat dan hasil identifikasi menunjukkan adanya flavonoid. Aktivitas
4
flavonoid sebagai penurun kadar asam urat melalui penghambatan enzim xantin oksidase dari
beberapa flavonoid selain dapat menghambat enzim xantin oksidase juga bersifat sebagai
antioksidan penangkap radikal superoksida.
3. Daun Salam
Daun salam diketahui mengandung banyak antioksidan seperti tanin dan flavonoid yang
dapat menjaga kesehatan ginjal dan darah dari bahaya asam urat. Selain itu, ada juga senyawa
pathenolide dalam daun salam yang bekerja sebagai anti-inflamasi untuk menyembuhkan
peradangan. Berikut langkah-langkah memanfaatkan daun salam untuk asam urat:
4. Kulit Manggis
5
Berdasarkan beberapa hasil penelitian, manfaat kulit manggis sebagai obat asam urat
berhubungan dengan adanya zat xanthone yang berfungsi mengurangi kerusakan sel akibat
adanya radikal bebas dalam tubuh. Kulit manggis ini sangat bermanfaat karena mengandung
bahan kimia alami yang berguna sebagai anti peradangan sehingga berguna sekali
mengobati penyakit asam urat. Kulit manggis juga mengandung kalsium yang sangat baik
untuk memperbaiki sel tulang atau sendi yang rusak akibat asam urat. Dengan begitu asam
urat bisa hilang dan tidak akan kambuh lagi. Cara untuk membuat obat alami dari kulit
manggis:
Pisahkan kulit manggis dengan buah dan bijinya.
Kulit manggis dibersihkan dan gunakan sendok untuk mengeruk bagian kulit
manggis, pisahkan dari kulit keras yang berada pada bagian luarnya.
Simpan kulit manggis yang sudah dipisahkan di lemari pendingin.
Campur kulit manggis tersebut dengan ethanol dan air dengan perbandingan
1:2 lalu masukkan ke mesin blender untuk dihancurkan.
Setelah diblender, endapkan campuran kulit manggis tersebut selama 24 jam.
Kemudian saring untuk memisahkan ampas dengan ekstrak xanthone kulit
manggis.
5. Jahe Merah
Dunia pengobatan tradisional Indonesia telah lama mengenal jahe merah sebagai
salah satu ramuan mujarab untuk mengatasi berbagai penyakit.Jahe merah juga dikenal
sangat efektif untuk mengobati penyakit asam urat dan bahkan tak menimbulkan efek
samping apapun.Oleh karena itu, jahe merah bisa dikonsumsi setiap hari sebagai penambah
6
stamina dan penguat tubuh dari berbagai serangan penyakit.Salah satu cara termudah
mengonsumsi jahe merah adalah dengan cara meminum air rebusannya.
Cara mengolahnya :
Ambil beberapa ruas jahe merah
Potong” menjadi beberapa bagian
Didihkan air lalu masukan jahe
Saring air rebusan Jahe dan siap diminum
7
a. Manfaat Kandungan Utama
Buah jeruk nipis mengandung bahan kimia yang bermanfaat bagi
tubuh diantaranya damar lemak sebanyak 7 - 7,6%, vitamin B1, mineral,
minyak atsiri, minyak esensial sebesar 7% yang mengandung sitrat limonene,
fellandren, lemon kamfer, geranil asetat, candinen, linalin asetat, flavonoid,
seperti poncirin, hesperidin, rhoifolin, dan naringin. Buah jeruk nipis juga
mengandung asam amino (triptofan, lisin), aktilaldehide, glikosida, asam
sitrun. Selain itu di dalam 100 gram buah jeruk nipis juga mengandung
vitamin C sebanyak 27mg/100g jeruk, kalsium 40mg/100g jeruk, fosfor
sebanyak 22mg, hidrat arang 12,4g, vitamin B1 0,04mg, zat besi 0,6mg, lemak
0,1g, kalori 37kkal, protein 0,8g, dan air 86g (Ernawati, 2008).
b. Mekanisme Kerja
Asam sitrat limonene pada kandungan buah jeruk nipis ini berfungsi
untuk menurunkan berat badan, memperlancarkan percernaan sehingga dapat
digunakan untuk mempermudah buang air besar. Guo, et al (2006) telah
meneliti bahwa D-Limonene dapat menghambat proliferasi dan menginduksi
apoptosis pada sel HL-60 dan sel K562. Limonene merupakan senyawa
hidrokarbon yang mengandug gugus terpen, cairan yang berwarna pucat, dan
memiliki aroma jeruk yang sangat kuat. Kandungan terpen pada limonene ini
mempunyai kemampuan antimikroba dengan bekerja menghancurkan
membran sel bakteri. Mekanisme kerjanya diduga dengan merusak integritas
membran sitoplasma yang berperan sebagai barrier permeabilitas selektif,
membawa transport aktif, dan kemudian mengontrol komposisi interna sel.
Jika terjadi kerusakan pada fungsi sel, 13 kemudian sel dirusak sehingga
terjadi keatian sel. Jeruk nipis juga mengandung vitamin C yang tinggi.
Kandungan asam sitrat dan vitamin C yang terdapat di dalamnya dapat
membantu melarutkan gula dan lemak di dalam tubuh, serta rendah akan
kalori.
Berdasarkan jurnal yang didapat, ketika diberi ekstrak daun jeruk nipis
terjadi penurunan kadar gula puasa. Penurunan kadar gula darah puasa
dikarenakan adanya senyawa flavonoid yang terdapat pada daun jeruk nipis
seperti quersetin14 yang memiliki efek sebagai antioksidan, antiproliferatif,
antinflamasi, antikarsinogenik, antihipertensi serta antidiabetik.
8
c. Efek Samping
Efek samping jeruk nipis yang pertama menaikkan asam lambung.
Jeruk nipis sendiri memiliki pH 1,8-2 yang artinya sangat asam. Zat asam
inilah yang dapat memicu asam lambung naik dan membuat perut terasa perih.
Selain itu, kombinasi asam sitrat dan asam askorbat pada jeruk nipis juga
dapat memperburuk gejala refluks asam lambung alias GERD. Itulah kenapa,
orang dengan sakit maag tidak dianjurkan untuk minum air perasan jeruk nipis
atau jenis jeruk lainnya dalam jumlah yang banyak.
Selanjutnya ulkus lambung. Tingginya jumlah asam sitrat pada jus
jeruk nipis juga bisa memicu ulkus lambung. Ulkus lambung disebut juga
dengan radang lambung, yaitu luka terbuka yang ada di lapisan lambung.
Ulkus lambung terjadi ketika lapisan yang melindungi lambung jadi menipis
akibat terkena cairan pencernaan yang terlalu asam.
d. Cara Penggunaan
Sebutir jeruk nipis yang telah masak, kuning dan agak besar
ukurannya, dibelah lalu diperas air buahnya. Seduh dengan air panas sampai
jadi satu gelas. Setelah dingin air jeruk diminum. Lakukan 2 kali sehari, badan
yang agak gemuk akan dibuat menjadi langsing karena keasaman jeruk dapat
melarutkan lemak dan membuanngnya keluar tubuh.
2. Bawang Putih (Allium sativum)
9
dapat menurunkan kadar trigliserida didalam darah sehingga resiko penyakit
degeneratif dapa dikurangi.
b. Mekanisme Kerja
Flavonoid memiliki kemampuan sebagai antitrigliserida. Flavonoid
bekerja pada banyak enzim dalam pembentukan kolesterol atau trigliserida,
salah satunya adalah enzim lipoprotein lipase. Sehingga, apabila aktivitas
enzim lipoprotein lipase meningkat, maka proses pembentukan trigliserida
melalui mekanisme jalur eksogen di pembuluh darah terhambat sehingga
kadar trigliserida dapat menurun.Flavonoid memiliki ikatan glikosida yang
dapat dihidrolisis oleh asam untuk membantu menghentikan reaksi berantai
peroksidasi lipid dalam menstabilkan fraksi lipid serta meningkatkan
katabolisme VLDL yang merupakan lipoprotein berdensitas sangat rendah
yang terdiri atas 60% trigliserida dan 10-15% kolesterol.
c. Efek Samping
1. Berbahaya bagi hati
Meskipun bawang putih mentah mengandung antioksidan yang
baik untuk hati, asupan berlebih dapat menyebabkan keracunan hati.
Namun, bawang putih dosis rendah (0,1 gram hingga 0,25 gram per kg
berat badan) setiap hari masih terbilang aman untuk hati.
2. Menimbulkan bau tak sedap pada tubuh
Aroma bawang putih yang kuat akan menimbulkan bau napas
dan bau badan yang ta sedap. Apalagi bau bawang putih akan
tertinggal lama di mulut walau sudah disikat sekalipun. Jika kamu
hendak bertemu orang, sebaiknya berpikir dua kali jika kamu mau
mengonsumsi bawang putih.
3. Menyebabkan mual dan muntah
Konsumsi bawang putih dalam kondisi perut kosong dapat
menyebabkan mual dan muntah. Maka dari itu, pastikan perut sudah
terisi sebelumnya.
d. Cara Penggunaan
1. Makan Mentah
Makan bawang putih mentah setiap pagi (1 x 1 dipagi hari)
akan efektif. Alasannya, saat pagi hari, metabolisme mencapai
10
puncaknya. Pagi adalah saat yang tepat untuk menyantap bawang putih
dan minum air untuk memudahkan masuk ke pencernaan.
2. Campur dengan Madu
Kalau Anda merasa ragu atau kurang suka makan bawang putih
mentah, menambahkan madu bisa jadi opsi. Potong bawang putih dan
campur dengan satu sendok teh madu. Coba konsumsi setiap hari dan
lihat efeknya.
3. Daun Katuk (Sauropus androgynus L.Merr)
b. Mekanisme Kerja
11
kelompok hewan obesitas untuk mengetahui aktivitas daun katuk dalam
menurunkan bobot badan. Hasil analisis bobot badan menunjukkan bahwa
pemberian ekstrak berpengaruh terhadap bobot badan hewan uji ekstrak daun
katuk dosis 400 mg/kg memiliki aktivitas penurunan bobot badan mencit
lebih mendekati pembanding (orlistat) dibandingkan ekstrak dosis 100 mg/kg
dan 200 mg/kg.
c. Efek Samping
d. Cara Penggunaan
Untuk mendapatkan manfaat besar dari daun katuk, Ambil 3 helai daun
katuk berukuran besar aatau 7 helai daun katuk berukuran kecil. Untuk hasil
efektif, pilih daun katuk yang agak tua. Cuci bersih daun katuk dan rebus
selama 10-15 menit. Konsumsi air rebusan daun katuk pagi dan sore hari
seminggu 2 atau 3 kali. Berhubung rebusan dari daun katuk ini akan langsung
terserap tanpa proses dalam pencernaan,makanya biasanya akan membuat
mereka yang baru saja mengonsumsinya lebih sering buang air besar,namun
jangan khawatir eferk samping buang air besar yang terjadi setelah minum air
rebusan ini akan membantu membombardir tumpukan lemak yang
menganggu.
12
4. Sirih Merah (Piper crocatum)
14
kafein, vitamin K, flavanol aglikosidik (a.l. quercetin, kaempferol, myricitin
dan glikosida), leucoanthocyanin dan saponin, sedikit theobromine dan
theophyllin, 6% protein, 8% asam amino (3% theanin), dan asam nukleat serta
sejumlah kecil mineral, fluoride, phenophytin a dan b.
b. Mekanisme Kerja
Pada pria muda yang berbadan sehat yang diberi ekstrak teh hijau yang
mengandung kafein dan polifenol terutama EGCG, didapatkan peninggian
pengeluaran energi (energy expenditure) selama 24 jam, karena EGCG
menstimulasi termogenesis dan oksidasi lemak yang berimplikasi terhadap
penurunan berat badan. EGCG menghambat aktifitas asetil KoA karboksilase
dalam siklus biosintesis asam lemak, sehingga dapat menurunkan akumulasi
triasilgliserol (trigliserida) pada jaringan lemak. Katekin (EGCG) mempunyai
efek hipokolesterolemik, karena EGCG menekan absorpsi kolesterol di dalam
usus.
Katekin teh berperan manghambat aktivitas enzim-enzim pencernaan
(lipase, protease, amilase), menghambat emulsifikasi lemak di lambung dan
duodenum, serta dapat menstimulasi termogenesis dan oksidasi lemak tubuh.
Catechin pada teh hijau dilaporkan dapat menghambat enzim Catechol-O-
methyltransferase (COMT), yakni enzim yang mendegradasi norepinefrin.
Dengan terhambatnya enzim COMT oleh catechin, terjadi reduksi degradasi
norepinefrin yang akan menghasilkan penambahan waktu kerja norepinefrin
pada sistem saraf simpatis.
c. Efek Samping
Temuan ini menunjukkan bahwa catechin (EGCG) sendiri memiliki
potensi untuk meningkatkan oksidasi lemak pada pria dan dengan demikian
dapat menyebabkan efek antiobesitas dari teh hijau. Meskipun catechin
memiliki efek yang baik bagi kesehatan pada dosis tertentu catechin juga
memiliki efek yang buruk bagi kesehatan. Efek buruk tersebut antara lain
dapat mengerahkan sitotoksisitas akut pada sel hati sebagai organ metabolisme
utama dalam tubuh. Studi lain menemukan bahwa asupan tinggi teh hijau
dapat menyebabkan kerusakan DNA oksidatif pankreas dan hati pada hewan
penelitian. Namun, minum bahkan jumlah makanan yang sangat tinggi dari teh
hijau akan tidak menyebabkan efek merugikan pada manusia.
d. Cara Penggunaan
15
Penentuan dosis teh hijau berdasarkan dosis minimal efektif teh hjau
pada manusia adalah 3 gelas sehari, 1 gelas air teh dibuat dari 2 gram teh hijau
sehingga 3 gelas teh hijau mengandung 6 gram teh. Untuk menurunkan berat
badan, diperlukan jumlah yang lebih besar dari 10 gelas seharinya, karena itu
disarankan untuk membuat ekstrak teh hijau dalam kapsul sehingga lebih
mudah dan praktis.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Asam urat adalah hasil akhir dari katabolisme (pemecahan) suatu zat yang bernama
purin. Zat purin adalah zat alami yang merupakan salah satu kelompok struktur kimia
pembentuk DNA dan RNA. Kelebihan asam urat tidak baik untuk tubuh karena dapat
menyebabkan timbulnya penyakit. Ada begitu banyak tanaman tradisional yang dapat diolah
secara local untuk mengatasi kelebihan asam urat dan juga tidak sedikit obat tradisional yang
telah aman untuk mengatasi kelebihan asam urat.
Obesitas terjadi karena ketidakseimbangan antara asupan energi dengan keluaran
energi sehingga terjadi kelebihan energi yang selanjutnya disimpan dalam bentuk jaringan
lemak. Kelebihan energi tersebut dapat disebabkan oleh asupan energi yang tinggi atau
keluaran energi yang rendah. Tiga faktor utama penyebab obesitas adalah masukan energi
yang melebihi dari kebutuhan tubuh, penggunaan kalori yang kurang, dan faktor hormonal.
Disamping itu obesitas juga disebabkan oleh beberapa faktor predisposisi seperti faktor
herediter, suku bangsa, dan persepsi bayi gemuk adalah bayi sehat. Damayanti secara garis
besar membagi faktor penyebab obesitas menjadi 2, yaitu faktor genetik dan faktor
lingkungan.
Mengetahui Herbal Anti obesitas bisa di lihat dari ; Manfaat Kandungan utama,
Mekanisme Kerja, Efek Samping, Preparasi Dosis. Herbal yang bisa di gunakan ; Teh Hijau
(Camellia Sinensis var. Assamica), Jeruk Nipis (Citrus × aurantiifolia), Sirih Merah (Piper
crocatum), Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa), Bawang Putih (Allium sativum), Daun
Katuk (Sauropus androgynus L.Merr), Daun jati belanda (Guazuma ulmifolia).
3.2 Saran
Diharapkan adanya sosialisasi lebih lanjut kepada masyarakat tentang penggunaan
obat tradisional untuk asam urat dan antiobesitas
17
DAFTAR PUSTAKA
Agrawal, S.K., Karthikeyan, V., Parthiban, P., Nandhini, R. 2014 Multivitamin plant:
Pharmacognostical Standardization and Phytochemical Profile of Its Leaves.
Journal of Pharmacy Research, 8(7):920-925
Akbar, M., Sjofjan, O., Minarti, S. 2013. Cholesterol, Glucose and Blood Cells Count of
Rabbit Doe fed Katuk (Sauropus androgynus L. Merr) Leaf Meal as
Supplementation. Animal Production, 15(3):166-172
Alfarabi M, Bintang M, Suryani, Safithri M. 2010. The Comparative Ability of Antioxidant
of Piper Crocatum in Inhibiting Fatty Acid Oxidation and Free Radical
Scavenging. Hayati J. Biosci. 17(4): 201-2104
Anwar TB. 2004. Faktor Risiko Penyakit Jnatung Koroner. Library. usu.ac.id.
[diakses 1 Mei 2020]
Batra P, Sharma AK. 2013. Anti-cancer Potential of Flavonoids: Recent Trends and Future
Perspectives. Biotech. 3: 439-459
Damayanti, Syarif. 2002. Obesitas Pada Anak. FKUI. Jakarta.
Ernawati D. 2008. Pengaruh Penggunaan Ekstrak Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia Swingle)
terhadap Residu Nitrit Daging Curing selama Proses Curing. Tesis. Fakultas
Pertanian Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
George P, Nimmi OS. 2011. Cent percent safe centum plants for antiobesity. International
Journal Of Innovative Technology & Creative Engineering. 1(3): 1-19. [Internet].
Katno. 2008. Tingkat Manfaat, Keamanan dan Efektifitas Tanaman Obat dan Obat
Tradisional. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Departemen Kesehatan RI. Karanganyar.
Lipton Institute of Tea. Green tea catechins and body shape. Lipton Institute of Tea. 2007.
Rosenbaum M, Leibel RL,Hirsch J. 1997. Obesity. The New England of Medicine
Sloane E, 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula EGC, Jakarta
Soedibyo, Soepardi. Kegemukan : Masalah dan Pencegahannya. Fakultas Kedokteran UI.
Jakarta: Webster’s. Thrid New Dictionary. Merisain Company; 1996.
Soetjiningsih., 1995. Obesitas pada Anak. Tumbuh Kembang Anak. Penerbit buku
Kedokteran EGC.
Suastika K. Mekanisme Molekuler Diabetes Fokus Pada Disfungsi Sel- β .Dalam Makalah
National Obesity Symposium II. 2003.
WHO. Obesity and Overweight. 2018.
http://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/obesity-and-overweight. Diakses Jumat, 1
Mei 2020.
18
WHO, Obesity and Overweight. Geneva: World Health Organisation Media Centre Fact
Sheet No. 311;2017. p.1-13
Zang T, Li G, and Mo H, 2011. Persimmon Tannin Composition and Function. Advances O
in Biomedical Engineering 1(2): 389-392.
19