Anda di halaman 1dari 15

Tentang Tanaman Jahe

Tanaman jahe berasal dari Asia Selatan, dan telah menyebar ke seluruh dunia. Sebagai jenis
rempah-rempahan, awalnya, sejak abad ke-6 Sebelum Masehi, jahe dimanfaatkan sebagai
penyedap makanan oleh masyarakat Cina.

Selanjutnya, pada abad pertama Sesudah Masehi, jahe dan rempah-rempah lainya mulai
diperdagangkan di kawasan Mediterania oleh pedagang Arab, dan mulai dikenalkan oleh
masyarakat Eropa melalui buku-buku resep masakan.

Jahe dimanfaatkan untuk kesehatan sebagai obat herbal pertama kali oleh masyarakat di Yunani.
Saat itu, mereka memnafaatkan jahe sebagai obat untuk mengatasi penyakit vertigo, mual-mual,
dan mabuk perjalanan. Selanjutnya, pada abad ke-16, jahe juga direkomendasikan untuk
mengatasi wabah penyakit Plague.

Jenis, Kandungan, dan Manfaat Jahe


Saat ini, di Indonesia, ada tiga jenis jahe yang banyak dikembangkan secara intensif untuk tujuan
obat herbal dan bumbu pelengkap, diantaranya yaitu:

1. Jahe Merah (Jahe Sunti),


2. Jahe Gajah, dan
3. Jahe Emprit.

Ketiga jenis jahe tersebut diketahui memiliki kandungan penting yaitu minyak atsiri. Jahe merah
(Jahe Sunti) memiliki kandungan minyak atsiri sebesar 2,58 - 2,72%, Jahe Gajah memiliki
kandungan minyak atsiri 0,82 - 1,68% , dan Jahe Emprit memiliki 1,5 – 3,3% minyak atsiri.

Zat-zat aktif dalam minyak atsiri, antara lain yaitu zingeberin, kamfer, lemonin, borneol,
shogaol, gingerol, zingeron, dan zat-zat antioksidan alami lainnya. Lebih lanjut, senyawa kimia
aktif yang juga terkandung dalam rimpang jahe diketahui memiliki kandungan yang bersifat an-
inflamasi dan antioksidan, seperti gingerol, beta-caroten, capsaicin, asam cafeic, curcumin, dan
salicilat.

Ketiga jenis jahe itu umumnya dibudidayakan untuk dimanfaatkan sebagai bahan untuk
minuman kesehatan. Kandungan gizi dari per 100 gram (g) rimpang jahe, diantaranya, yaitu:

 Energi 79 kkal,
 Karbohidrat 17.86 g,
 Serat 3,60 g,
 Protein 3.57 g,
 Sodium 14 mg,
 Zat besi 1,15 g,
 Potasium 33 mg, dan
 Vitamin C 7.7 mg.
Selain itu, jenis zat gizi lainnya yang terkandung dalam rimpang jahe walau dalam kuantitas
rendah yaitu Magnesium, Fosfor, Zeng, Folat, vitamin B6, vitamin A, Riboflavin, dan Niacin.

Kandungan minyak atsiri dan nutrisi lainya pada rimpang jahe tersebut memiliki berbagai
manfaat sebagai obat herbal, bumbu pelengkap, dan bahan minumnan, yang berfungsi,
diantaranya:

1. Meredakan nyeri dan sakit pegal-pegal


2. Menghilangkan mual
3. Melawan peradangan rematik dan osteoarthritis
4. Kaya antioksidan untuk perangi resiko penyakit kronis
5. Mengendalikan kadar gula darah diabetes
6. Menurunkan berat badan
7. Mengendalikan penyakit jantung, Alzheimer, kanker
8. Mengatasi ganguan pencernaan

Khasiat pada jahe yang bersumber dari kandungan gingerol yang bersifat anti-inflamasi dan
antioksidan yang sangat kuat, diketahui yang sangat berperan dalam mengatasi berbagai penyakit
tersebut. Misal, diketahui dapat menurunkan gula darah pada penderita diabetes tipe 2,
menurunkan resiko penyakit jantung,, dan untuk mencegah penyakit kanker (terutama kanker
pancreas, payudara, dan ovarium).

Selain itu, kandungan gingerol pada jahe juga dapat meningkatkan fungsi otak, mengatasi
penyalit Alzheimer, dan membantu mengatasi resiko serangan berbagai penyakit infeksi.

Khasiat jahe juga salah satunya karena memiliki sifat anti-histamin yang biasa dimanfaatkan
untuk menyembuhkan stres, alergi, kelelahan, dan sakit kepala, mengatasi gangguan
tenggorokan, rasa mual saat mabuk laut, dan mengobati efek samping dari kemoterapi.

Jahe Merah Paling Berkhasiat


Dari ketiga jenis jahe tersebut, diketahui juga bahwa Jahe Merah yang paling banyak dipilih
sebagai bahan baku obat tradisional karena kandungan minyak atsiri dengan zat gingerol dalam
persentase yang tinggi dan oleoresin yang memberikan rasa pahit dan pedas lebih
tinggi dibandingkan dengan Jahe Gajah dan Jahe Emprit. Jahe merah dimanfaatkan sebagai
pencahar, anthelmintik, dan peluruh masuk angin.

Rimpang jahe merah berkhasiat menghangatkan badan, penambah nafsu makan, peluruh
keringat, serta mencegah dan mengobati masuk angin. Jahe Merah juga berkhasiat mengatasi
radang tenggorokan (bronchitis), rematik, sakit pinggang, impotensi, nyeri lambung,
meningkatkan stamina tubuh, meredakan asma, mengobati kepala pusing,nyeri otot, dan
melancarkan air susu ibu (ASI).
Membuat Minuman Jahe Merah Untuk Kesehatan
Untuk memanfaatkan berbagai kandungan gizi yang tinggi pada jahe merah, biasanya seabagian
orag mengkonsumsi jahe merah sebagai minuman bagi kesehatan. Berikut cara mudah untuk
membuat minuman air jahe merah untuk kesehatan.

1. Parut 1,5 sendok teh jahe segar


2. Rebus 4 gelas air
3. Tambahkan jahe ke dalam air
4. Biarkan jahe meresap selama sekitar 5-10 menit
5. Saringairnya untuk memisahkan parutan jahe
6. Air jahe dapat diminum baik panas maupun dingin.

Untuk mengatasi berbagai penyakit, penggunaan jahe dapat digunakan tersendiri atau
dikombinasukan dengan bahan lainnya. Disarankan juga, penggunaan jahe selalu pasa salah satu
bumbu masakan alami.
TEMULAWAK
Nama Lokal :

Temulawak, Temu putih (Indonesia), Temulawak (Jawa); Koneng Gede (Sunda), Temulabak
(Madura);

Penyakit Yang Dapat Diobati :

Sakit limpa, Sakit ginjal, Sakit pinggang, Asma, Sakit kepala, Masuk angin, Maag, Sakit perut,
Produksi ASI, Nafsu makan, Sembelit, Sakit cangkrang, Cacar air, Sariawan, Jerawat.

Namun sob kali ini saya hanya akan membahas mengenai khasiat temulawak untuk mengatasi
penyakit ginjal. Penyakit ginjal ini juga bisa disebabkan oleh batu ginjal.

NUTRIEN (per 100 gram)

Air 12.85 g

Energi 312 kcal

Protein 9.68 g

Total lipid (lemak) 3.25 g

Karbohidrat 67.14 g

Serat 22.7 g

Gula total 3.21 g Kalsium, Ca 168 mg Besi, Fe 55 mg Magnesium, Mg 208 mg Phosphorus,


P 299 mg Potassium, K 2080 mg Sodium, Na 27 mg Zinc, Zn 4.5 mg Vitamin C, ascorbic
acid 0.7 mg Thiamin 0.058 mg Riboflavin 0.15 mg Niacin 1.35 mg Vitamin B-6 0.107 mg
Asam folat 20 µg Vitamin B-12 0 µg Vitamin A, RAE 0 µg Vitamin A, IU 0 IU Vitamin E
(alpha-tocopherol) 4.43 mg Vitamin D (D2 + D3) 0 µg Vitamin D 0 IU Vitamin K
(phylloquinone) 13.4 µg Fatty acids, total saturated 1.838 g Fatty acids, total
monounsaturated 0.449 g Fatty acids, total polyunsaturated 0.756 g Fatty acids, total trans
0.056 g

Kandungan beberapa zat aktif

 Pati – membantu melancarkan proses metabolisme. Kandungan pati dalam temulawak


jauh lebih tinggi dibandingkan gandum.
 Protin 29,00 % – 30,00 % Serat 2,58 % – 4,83 % – memulihkan kebugaran tubuh.
 Kurkumin 1,60 % – 2,20 % – membantu melancarkan proses pencernaan.
 Minyak asiri 6,00 % – 10,00 % – dapat meningkatkan fungsi ginjal.
 Phelandren – membantu melancarkan pengeluaran toksin atau racun dari tubuh melalui
air kencing.
 Turmerol – membantu melancarkan proses metabolisme.
 Borneol – membantu memulihkan kesehatan tubuh akibat penyakit.

Salah satu organ yang berperan penting dalam membersihakan darah dalam pembuluh darah
adalah ginjal. Ginjal juga memiliki beragam fungsi.

Beberapa diantara fungsi ginjal selain yang disebutkan diatas yaitu berperan sebagai organ
eksresi & membantu menyeimbangkan komposisi cairan dalam tubuh, serta mengatur produksi
sel darah merah.

Ginjal juga berperan dalam menjaga kesehatan tubuh. Dimana apabila ginjal mengalami
kerusakan fungsi, maka akan banyak terjadi gangguan pada kesehatan tubuh.

Biasanya penyakit gangguan pada ginjal disebabkan oleh infeksi pada saluran kemih. Namun
bisa juga akibat dari komplikasi penyakit lains, sehingga menimbulkan kelainan pada ginjal.

Khasiat Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) Untuk Kesehatan Ginjal

1.Membantu Meningkatkan Fungsi Ginjal

Temulawak juga mampu membantu meningkatkan fungsi ginjal dalam menyaring darah dari
racun dan sisa-sisa metabolisme tubuh. Manfaat temulawak yang satu ini diperantarai oleh
adanya kandungan minyak asiri sebanyak 6,00 % di dalamnya.

2.Membantu dalam Mengobati Penyakit Ginjal

Selain melancarkan fungsinya, temulawak juga terbukti ampuh dalam membantu proses
pengobatan penyakit ginjal. Cara penyajiannya adalah sebagai berikut:

1. Kupas kulit temulawak lalu dicuci sampai bersih.


2. Sediakan sebanyak empat gelas air putih ke dalam panci ukuran sedang.
3. Sediakan pula bahan tambahan yakni daun kumis kucing.
4. Lalu rebuslah air tersebut bersama dengan daun kumis kucing serta temulawak yang telah
dikupas dan diiris sebelumnya.
5. Rebus temulawak hingga air dalam panci tersisa kira-kira sebanyak 2 gelas atau setengah
dari sebelumnya.
6. Air rebusan temulawak dan kumis kucing ini sebaiknya diminum tiga kali dalam sehari
agar mendapatkan hasil yang maksimal

3.Membantu mengatasi penyakit ginjal kronis

Salah satu penyebab ginjal kronis yaitu karena penanganan kurang tepat terhadap penyakit ginjal
yang menyebabkan penyakit ginjal menjadi kronis.
Terjadinya penyakit ginjal kronis ditandai dengan bengkak pada mata kaki, rasa nyeri pada
pinggang, jika kencing terasa sakit, air seni hanya keluar sedikit, saat kencing mengeluarkan
darah, demam lemas, nafsu makan berkurang, gatal sesak nafas & pucat

Cara mengatasi masalah ini yaitu dengan temulawak. Anda mungkin akan bertanya: Mengapa
temulawak? Jawabannya karena didalamnya mengandung senyawa seperti fellandrean,
glukosida, turmeol, kamfer, foluymetic karbinol, kurkuminoid (sebagai penetral racun,
penghilang nyeri, penurun kolesterol, antioksidan dan antibakteri) serta minyak atsiri berguna
untuk membantu meningkatkan produksi kelenjar pankreas serta mengurangi pembengkakan
jaringan.

Sudah sejak lama ramuan turun temurun dengan rimpang temulawak ini dimanfaatkan salah
satunya untuk meredakan peradangan pada sakit ginjal. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan
zat glukosida yang terkandung didalamnya ampuh dalam mengatasi kadar glukosa darah.

Salah satu ramuan yang anda bisa praktekan dirumah yaitu: 2 rimpang teimulawak dicuci bersih,
kemudian di iris tipis. Ambil segenggam daun kumis kucing & daun kacabeling. campurkan
semua bahan & tambahakan satu liter air. Diamkan selama 15 menit, kemudian saring. minum
ramuan ini 2 kali sehari selama 3 hari (ingat minum setelah makan).

Perhatian:

“Meski terbilang temulawak merupakan obat herbal yang minim akan efek samping, namun ada
baiknya dikonsumsi sesuai aturan dan dosis yang dianjurkan. Karena jika berlebihan dapat
membuat mual seperti keracunan, terlebih jika digunakan dalam jangka panjang akan
menyebabkan gangguan pada lambung.
Sekilas Tentang Miana
Miana merupakan salah satu tumbuhan dari keluarga lamiaceaeini dan memiliki nama latin
Culleus scutellarioides. Selain itu, miana juga memiliki nama lain di beberapa daerah di
Indonesia, seperti sigresing dari Batak, Adong-adong dari Palembang dan Iler dari Jawa Tengah.

Miana merupakan tanaman yang seringkali dibudidayakan sebagai tanaman hias. Hal ini tak
mengherankan karena warna daun dari miana yang cukup menarik disertai dengan bunga yang
memiliki berbagai macam warna.

Selain digunakan sebagai tanaman hias, miana juga digunakan sebagai obat herbal dikarenakan
memiliki kandungan gizi dan senyawa yang penting bagi tubuh [2,5].

Karakteristik Miana

Miana memiliki karakteristik yang cukup mudah untuk dikenali dan diketahui. Salah satu
karakteristik tersebut ada pada bagian daunnya, yang mana daun miana memiliki dua warna yang
berbeda dalam satu daun.

Miana

Pada bagian tengah daun berwarna ungu agak gelap sedangkan pada bagian pinggiran daun
memiliki warna hijau terang. Daun miana merupakan daun tunggal dimana batang miana dapat
tumbuh hingga 150 cm.

Batang miana masuk ke dalam kategori batang basah, dimana batang miana mengandung banyak
air dan mudah patah [2,5].

Kandungan Gizi Pada Miana


Berikut kandungan gizi pada daun miana:

Nama Jumlah Unit

Karbohidrat 48.12 g

Gula 4.74 g

Protein 16.45 g

Asam Aspartik 25.02 mg

Isoleucine 2.61 mg

Leucine 7.15 mg
Lysine 4.45 mg

Vitamin A 0.38 mg

Vitamin E 2.93 mg

Vitamin D 4.471 mg

Vitamin C 0.11 mg

Tiamin 0.03 mg

Pyridoxin 0.01 mg

Riboflavin 0.52 mg

Niasin 0.52 mg

Miana memiliki kandungan gizi vitamin D yang lumayan tinggi, dimana fungsi dari
vitamin D adalah terkait dengan pertumbuhan dan perkembang tulang pada tubuh [1].

Kandungan Senyawa Pada Miana

Miana memiliki beberapa kandungan senyawa yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Salah satu
kandungan senyawa tersebut adalah riboflavin yang merupakan salah satu dari jenis vitamin B.

Riboflavin memiliki manfaat yang lumayan komplek di dalam tubuh, salah satu manfaatnya
adalah mengubah karbohidrat menjadi energi untuk disalurkan ke dalam sel-sel tubuh.

Selain itu, riboflavin juga memiliki manfaat yang dapat memberikan kesehatan pada mata.
Riboflavin membantu mata agar mata tidak terkena penyakit rabun [1,2].

Miana memiliki beberapa macam jenis vitamin B di dalamnya yang memiliki


masing-masing peranan untuk menunjang kesehatan tubuh.

Manfaat Miana Untuk Kesehatan


Miana memiliki beberapa manfaat kesehatan yang baik untuk tubuh, dikarenakan di dalam miana
terdapat kandungan gizi yang sangat banyak.

Berikut ini beberapa manfaat miana untuk kesehatan:

 Mengobati Wasir

Wasir merupakan penyakit yang disebabkan karena pembuluh darah yang membengkak di dalam
anus yang menyebabkan munculnya benjolan seperti bisul. Hal ini bisa disebabkan karena terlalu
banyak duduk ataupun mengejang ketika BAB.

Kandungan senyawa seperti kalium, fenolik dan flavonoid dapat mengatasi wasir. hal ini
dikarenakan ketiga senyawa tersebut dapat melancarkan peredaran darah di dalam pembuluh
darah.

Fenolik dan flavonoid diketahui dapat menghancurkan endapat pada pembuluh darah yang
disebabkan oleh kolesterol ataupun kalsium yang dapat menyumbat peredaran darah [2,5].

Fenolik dan flavonoid merupakan senyawa yang ada pada tumbuhan yang berperan
dalam memberikan warna.

 Mencegah Radikal Bebas

Miana juga memiliki senyawa yang dapat mencegah efek dari radikal bebas yang dapat
menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit pada tubuh. Beberapa senyawa tersebut,
seperti senyawa fenolik dan flavonoid.

Kedua senyawa ini merupakan senyawa yang terdapat pada setiap tumbuhan dan merupakan
senyawa yang bersifat antioksidan. Selain itu, di dalam miana juga terdapat vitamin A dan juga
vitamin C yang dapat memperkuat imunitas tubuh [1,10]

Kandungan antioksidan pada tumbuhan miana juga sangat berperan dalam meberikan manfaat
kesehatan untuk tubuh.

 Menyembuhkan Tifus

Salah satu manfaat lain dari miana adalah dapat menyembuhkan penyakit tifus. Penyakit tifus
merupakan kondisi dimana tubuh terinfeksi oleh bakteri yang menyebabkan beberapa gejala
yang dapat mengganggu kesehatan tubuh.

Miana dapat menyembuhkan tubuh dari penyakit tifus karena memiliki kandungan senyawa
antibakteri di dalamnya.Hal ini seperti yang dipublish oleh Journal Nutrition And Food Science,
tahun 2013 dimana senyawa antibakteri tersebut diduga ampuh dalam membunuh bakteri
penyebab penyakit tifus [2,3].

 Menurunkan Kadar Gula Darah


Tumbuhan miana juga berfungsi dalam mengurangi kadar gula di dalam darah. Hal ini
dikarenakan tumbuhan miana memiliki kandungan polifenol dan magnesium di dalamnya.

Polifenol yang merupakan senyawa alami yang terdapat pada tumbuhan berwarna hijau, dapat
mempengaruhi usus agar tidak menyerap terlalu banyak glukosa yang ada pada makanan,
sehingga dapat mengurangi kadar gula di dalm tubuh.

Selain itu, kandungan magnesium di dalamnya juga berperan dalam merangsang pankreas untuk
lebih banyak memproduksi insulin di dalam tubuh untuk mengubah glukosa menjadi energi [8,9]

 Menyembuhkan Gangguan Saluran Pencernaan

Tumbuhan miana yang memiliki senyawa yang bersifat antibakteri di dalamnya dapat
menyembuhkan beberapa gangguan pada saluran pencernaa. Beberapa gangguan saluran
pencernaan tersebut, seperti tipes, diare atau infeksi bakteri lainnya.

Senyawa yang bersifat antibakteri dari tumbuhan miana akan membuat bakteri penyebab
gangguan pada saluran pencernaan mati dan dikeluarkan dari tubuh agar tidak memperparah
infeksi pada saluran pencernaan [3,7]

Miana selain sebagai tumbuhan hias karena daunnya yang berwarna indah juga berfungsi sebagai
obat herbal yang memberikan manfaat kesehatan untuk tubuh.

Efek Samping Miana

Tumbuhan miana selain memiliki berbagai macam manfaat sebagai obat herbal, juga memiliki
beberapa efek samping yang dapat menyebabkan timbulnya gejala pada tubuh.

Berikut beberapa efek samping pada miana:

 Alergi

Sebagai obat herbal tentu saja terdapat beberapa hal yang mungkin dapat mengalami
ketidakcocokan antara senyawa yang terdapat di dalam tumbuhan herbal tersebut dengan sistem
pertahanan tubuh sehingga menimbulkan beberapa gejala alergi, hal ini tak terkecuali dengan
miana.

Tumbuhan miana yang dijadikan sebagai obat herbal juga dapat mengakibatkan beberapa gejala
alergi di dalam tubuh. Gejala tersebut, sepert ruam merah, gatal- gatal hingga sesak nafas.

Apabila hal ini terjadi, segera hentikan mengonsumsi obat herbal dari tumbuhan miana dan
konsultasikan hal ini kepada dokter atau ahli medis yang lainnya [11]

 Dapat Menyebabkan Batu Ginjal


Terlalu banyak mengonsumsi obat herbal dari miana juaga dapat menimbulkan beberapa efek
samping lain, seperti batu ginjal. Batu ginjal merupakan kondisi dimana di dalam organ ginjal
terdapat benda yang menyerupai batu dan dapat menyebabkan nyeri.

Kondisi ini dapat disebabkan dari kandungan senyawa di dalam daun miana, yaitu asam oksalat.
Asam oksalat merupakan senyawa alami yang terdapat di dalam tubuh yang dapat berikatan
dengan senyawa lain dan membuat senyawa yang tak dapat larut dan tak dapat di cerna.

Akibatnya, senyawa ini akan mengendap pada ginjal dan menyebabkan penyakit batu ginjal [12[.

Mengonsumsi miana sebagai obat herbal memang baik dan dapat memberikan manfaat
kesehatan, namun jika berlebihan dapat memunculkan efek samping yang berbahaya pada tubuh.

Tips Penggunaan Miana


Dalam menggunakan miana agar efektif dan juga agar kandungan gizi yang ada di dalamnya
dapat bekerja secara maksimal dalam menjaga kesehatan tubuh diperlukan tips penggunaan yang
tepat oleh miana.

Berikut ini beberapa tips dalam penggunaan miana:

 Menjadikannya Sebagai Minuman

Salah satu manfaat dari miana adalah menyembuhkan penyakit wasir dengan cara mengonsumsi
secara teratur, yaitu 1x dalam sehari. Hal ini dikarenakan kandungan senyawa di dalam miana,
yaitu sterol, flavonoid dan sterol di dalamya yang dapat menjaga kesehatan pembuluh darah.

Cara membuatnya pun cukup mudah. Siapkan daun miana yang akan digunakan dan cuci
menggunakan air bersih yang mengalir. Siapkan juga 1 ruas kunyit, kupas dan bersihkan.
Siapkan panci yang berisikan air di dalamnya dan masukkan daun miana dan juga kunyit.

Rebus ramuan obat herbal tersebut hingga mendidih dan berubah warna. Setelah mendidih,
matikan api dan diamkan hingga dingin. Konsumsi air rebusasn daun miana 1x sehari untuk
mengobati wasir [2,5]

 Menggunakan Bagian Batang dan Daun Miana

Miana juga diketahui dapat menyembuhkan dan meredakan panas atau demam pada seseorang.
Karena khasiatnya ini miana sering kali digunakan oleh orang-orang zaman dulu sebagai obat
untuk menyembuhkan penyakit ini.

Caranya pun sangat mudah, yaitu ambil bagian batang dan juga daun miana. Bersihkan dengan
air yang mengalir hingga bersih. Siapkan panci yang berisi air dan masukkan batang dan daun
miana ke dalamnya.
Setelah itu, rebus ramuan herbal tersebut hingga air mendidih dan berubah warna. Setelah
mendidih matikan api dan diamkan ramuan agar dingin terlebih dahulu. Kemudian konsumsi
ramuan herbal miana tersebut tidak lebih dari setengah gelas kecil untuk meredakan panas dan
demam [2,3,6]

 Menumbuk Daun Miana

Daun miana juga dapat digunakan sebagai obat penyembuh batuk dan juga asma. Hal ini
dikarenakan kandungan vitamin C dan antioksidan di dalam daunnya mampu membunuh bakteri
yang menjadi penyebab penyakit.

Cara membuat obat herbal daun miana cukup mudah, siapkan daun miana yang akan digunakan
dan bersihkan dengan air yang mengalir. Kemudian, tumbuk daun miana hingga hancur dan
tambahkan air panas kedalamnya.

Peras dan saring daun miana yang telah ditumbuk ke dalam gelas. Tambahkan madu ke
dalamnya untuk mengurangi rasa pahit ketika dikonsumsi. Konsumsi ramuan ini 2x sehari pada
pagi dan petang [6].

Dengan tips penggunaan miana seperti diatas diharapkan dapat membuat penggunaannya lebih
efektif dan maksimal, serta mengurangi risiko dalam penggunaannya.

Tips Menyimpan Miana


Miana yang merupakan salah satu tumbuhan hias yang juga digunakan sebagai obat herbal,
memiliki beberapa bagian yang dapat digunakan sehingga diperlukan juga tips untuk menyimpan
bagian-bagian dari daun miana tersebut.

Berikut ini beberapa tips dalam menyimpan miana:

 Siapkan daun atau batang miana yang akan disimpan dalam waktu lama
 Cuci bersih terlebih dahulu bagian-bagian dari tumbuhan miana tersebut.
 Angin-anginkan sebentar setelah dicuci bersih agar tidak ada air yang menempel.
 Siapkan plastik ziplock yang dapat tertutup rapat.
 Masukkan dan bedakan antara daun dan juga batang miana.
 Tutup rapat-rapat plastik ziplock.
 Masukkan ke dalam kulkas dan letakkan pada bagian freezer kulkas untuk dibekukan.
 Daun dan batang miana akan dapat bertahan lama apabila disimpan dalam keadaan beku.

Dengan menyimpannya dengan cara membekukan dapat mempertahankan kandungan gizi


yang ada di dalam batang dan daun miana agar tidak berkurang.
Selain itu, menyimpannya dengan cara dibekukan akan membuatnya dapat lebih lama bertahan
dalam keadaan kondisi segar. Yang terpenting apabila akan menggunakannya, rendam terlebih
dahulu di dalam air untuk mengembalikan kesegarannya [3,4].

Yang lebih baik dalam menggunakan miana sebagai obat herbal adalah ketika bagian tumbuhan
miana tersebut dalam keadaan segar, karena kandungan gizi yang masih lengkap.
SEREI
Serei atau yang lebih populer dengan daun sereh adalah tanaman yang sering digunakan
sebagai penyedap atau pengharum aroma masakan. Tapi dibalik manfaat daun serai sebagai
bumbu penyedap, ternyata tanaman yang satu ini juga memiliki manfaat untuk tubuh. Apa saja
manfaat sereh dan bagaimana cara menggunakannya? Berikut ulasannya! Kandungan Daun
Sereh Sereh atau Cymbopogon citratus dipercaya memiliki banyak manfaat untuk tubuh. Bagian
tanaman ini yang biasa digunakan dimanfaatkan adalah bagian batang dan sedikit dari bagian
daunnya. Manfaat daun serai ini tentunya ada berkat kandungan yang ada dalam daun ini.
Berikut adalah rincian kandungan nutrisi yang ada dalam 100 gram sereh berdasarkan USDA
National Nutrient Database:
Kalori: 99 Kkal
Karbohidrat: 25.31 g
Protein 1.82 g
Lemak: 0.49 g
Asam folat: 75 mcg
Niasin (vitamin B3): 1.101 mg
Piridoksin (vitamin B6): 0.80 mg
Riboflavin (vitamin B2): 0.135 mg
Thiamin (vitamin B1): 0.065 mg
Vitamin A: 6 mg
Vitamin C: 2.6 mg
Sodium: 6 mg
Kalium: 723 mg
Kalsium: 65 mg
Tembaga: 0.266 mg
Besi: 8.17 mg
Magnesium 60 mg
Mangan: 5.244 mg
Selenium: 0.7 mcg
Zinc: 2.23 mg
Selain memiliki berbagai kandungan vitamin dan senyawa lainnya yang dibutuhkan oleh
tubuh, tanaman sereh juga memiliki berbagai sifat seperti antijamur, antibakteri, antiinflamasi,
diuretik, antidepresan, analgesik, antipiretik, dan antioksidan. Sereh juga memiliki keistimewaan
yaitu aromanya yang sangat khas dan menyegarkan.

Anda mungkin juga menyukai