Anda di halaman 1dari 22

KARAKTERISTIK KIMIA MINYAK DAGING BUAH PALA (Myristica

fragrans Houtt) MELALUI BEBERAPA CARA PENGERINGAN DAN


DISTILASI

PENDAHULUAN
Tanaman pala (Myristica fragrans Houtt) adalah tanaman asli Indonesia
yang berasal dari pulau Banda. Tanaman ini dikenal sebagai tanaman rempah yang
memiliki nilai ekonomi dan multiguna karena setiap bagian tanaman dapat
dimanfaatkan dalam berbagai industri. Maluku yang dikenal sebagai Kepulauan
Rempah-rempah memiliki potensi pala yang cukup melimpah. Namun, umumnya
pala diperdagangkan hanya dalam bentuk biji dan fuli (Bustaman, 2008).
Sedangkan daging buah pala yang merupakan bagian terbesar dari buah pala yaitu
77,8 % (Rismunandar, 1990), kurang dimanfaatkan sehingga menjadi limbah.

Minyak pala merupakan salah satu jenis minyak atsiri yang sangat diminati
di pasar internasional dikarenakan penggunaannya sangat luas, seperti bahan baku
dalam industri parfum, kosmetika, farmasi, makanan dan minuman, penyedap
alami, selain untuk pengobatan bahkan digunakan untuk mengobati penyakit-
penyakit kronis seperti kanker. Selain itu juga memiliki aktivitas antioksidan,
antimikroba, antifungal. Minyak pala yang dikenal di pasar dunia adalah minyak
pala yang diolah dari biji dan fuli. Padahal selain biji dan fuli, daging buah pala
juga mengandung minyak atsiri sekitar 1,1 % dengan komponen utama
monoterpen hidrokarbon (61 - 88 % seperti -pinene, -pinene), asam
monoterpene (5 - 15 %), aromatik eter (2 - 18 % seperti myristicin, safrole)
(Nurdjannah, 2007). Penelitian Sipahelut, S (2010) menunjukkan bahwa minyak
dari daging buah pala memiliki keunggulan dibandingkan minyak dari biji dan fuli
pala karena banyak mengandung persenyawaan teroksigenasi. Senyawa ini
merupakan penyebab utama bau wangi dan lebih stabil terhadap proses oksidasi.

Mutu minyak daging buah pala sangat ditentukan oleh sifat-sifat kimianya.
Perlakuan pengeringan mempunyai pengaruh pada sifat kimia minyak atsiri karena
minyak yang berasal dari bahan tanaman segar dengan bahan tanaman kering
memperlihatkan perbedaan pada sifat kimianya. Demikian juga metode distilasi
yang berbeda akan mempunyai pengaruh yang berbeda sifat kimianya.
Pada penelitian ini dilakukan uji sifat kimia meliputi bilangan asam dan
bilangan ester terhadap minyak daging buah pala yang diperoleh melalui beberapa
cara pengeringan dan distilasi. Penentuan bilangan asam dari minyak atsiri
bertujuan untuk mengetahui kandungan asam organik pada minyak tersebut.
Nilai bilangan asam dapat digunakan untuk menentukan kualitas minyak
(Ketaren, 1985). Sedangkan penentuan bilangan ester suatu minyak atsiri
mengindikasikan intensitas bau dan aroma minyak atsiri tersebut. Adanya
bilangan ester pada minyak dapat menandakan bahwa minyak tersebut mempunyai
aroma yang baik.

KANDUNGAN DAGING BUAH PALA


Senyawa kimia yang terkandung dalam daging buah pala :
Energi ( 42 kkal )
Protein ( 0,3 gram )
Lemak ( 0,2 gram )
Karbohidrat ( 10,9 gram )
Minyak atsiri
Zat samak
Zat pati.
Saponin.
Scolopetin.
Miristisin
Elemisi
Enzim lipase
Pektin
Limonene
Asam oleanolat
Gula pati
Zat besi ( 2 miligram )
Kalsium ( 32 miligram )
Vitamin A ( 29 IU )
Vitamin B1 ( 1 miligram )
Vitamin C ( 22 miligram )

MANFAAT DAGING BUAH PALA


1. Menghilangkan Masuk Angin
Masuk angin bisa dihilangkan dengan mengkonsumsi minuman kesehatan
dari buah pala.Untuk menghilangkan masuk angin juga bisa meminum
rebusan buah pala.Sama hanya dengan manfaat jahe, pala bisa
menghangatkan badan dan perut yang kembung karena masuk angin. Hal itu
dikeranakan minyak atsiri yang ada dalam buah pala dan jahe sama.
2. Menghilangkan Insomnia
Insomnia tidak hanya penyakit susah tidur, namun insomnia juga dikaitkan
dengan tidur yang tidak berkualitas. Tidur yang tidak berkualitas bisa
mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Berbagai macam penyakit akan
timbul akibat dari tidur tidak berkualitas dan susah tidur. Senyawa kimia
yang ada dalam buah pala diyakini bisa menghilangkan insomnia
seseorang.Caranya adalah sebelum tidur bisa mengkonsumsi air rebusan
pala.
3. Menambah Nafsu Makan
Pala bisa membuat nafsu makan menjadi bertambah. Cocok digunakan untuk
anak kecil yang susah makan. Enzim lipase yang ada dalam buah pala
bermanfaat untuk menambah atau meningkatkan nafsu makan.
4. Melancarkan Pencernaan
Enzim lipase adalah enzim yang ada di bagian mulut dan lidah seseorang.
Dengan bantuan enzim lipase, makanan yang dicerna akan mudah dihaluskan
juga mudah dicerna oleh tubuh. Tidak heran jika konsumsi minuman pala
sebelum makan besar bisa melancarkan pencernaan di dalam tubuh.
5. Menghilangkan Muntah
Buah pala juga memiliki sifat antiemetik.Antiemetik tersebut bermanfaat
untuk menghilangkan mual dan muntah.Cocok sekali untuk orang yang
mudah mabuk kendaraan
6. Menghilangkan Nyeri
Sifat antiemetik pada buah pala juga bermanfaat untuk menghilangkan nyeri
saat haid maupun nyeri saat rematik kambuh.
7. Meredakan Asam Lambung
Asam lambung sering ditandai dengan rasa perih dan juga mual yang ada di
dalam perut.Hal itu dikarenakan dalam buah pala mengandung zat saponin
yang bermanfaat untuk meredakan dan menurunkan asam lambung di dalam
tubuh. Caranya adalah sebagai berikut ini :
Siapkan 100 ml air hangat
Campurkan air hangat tersebut menggunakan 1 sendok teh pala yang
telah dihaluskan
Campurkan menggunakan 2 sendok teh buah pisang batu
Aduk dan minum selagi ramuan masih hangat
8. Menghilangkan Suara Parau
Pala bermanfaat untuk menghilangkan suara parau.Minyak esensial yang ada
dalam buah pala tersebut bisa mengatasi suara parau.Suara parau
menimbulkan kesan tidak nyaman di tenggorokan dan orang yang
mendengarnya. Berikut ini cara menghilangkan suara parau menggunakan
buah pala :
Haluskan pala
Haluskan jahe
Campurkan dengan 1 sendok teh cengkeh yang dihaluskan
Tambahkan dengan 3 tetes dari minyak kayu putih
Campur semua bahan-bahan sampai membentuk pasta
Oleskan ke leher
Diamkan selama 3 jam
Lakukan secara rutin
9. Mengobati Rasa Sakit
Manfaat buah pala bisa digunakan untuk menetralisir rasa sakit secara
alami.Hal itu dikarenakan dalam buah pala terdapat senyawa kimia berupa
mentol.Rasa sakit yang dimaksud adalah rasa yang diakibatkan oleh cedera,
luka dan radang kronis.
10. Menyehatkan Otak
Pala juga bermanfaat dalam menyehatkan otak.Kandungan miristin yang ada
dalam buah pala bermanfaat untuk mengurangi dari degradasi jalur syaraf
dan penurunan kognitif dari otak. Pada penderita penyakit alzheimer,
parkinson dan pikun degradasi jalur syaraf dan penurunan kognitif dalam
otak bisa dikurangi atau diperlambat efeknya.
11. Detok
Detok adalah proses pengeluaran toksin atau racun yang ada di dalam tubuh
seseorang. Detok bisa dilakukan menggunakan berbagai macam cara. Racun
banyak mengendap di berbagai organ tubuh misalnya saja ginjal, hati dan
usus.Senyawa kimia dalam buah pala bisa membersihkan toksin dalam
organ-organ tersebut terutama toksin yang ada di ginjal dan hati. Toksin itu
akan dikeluarkan melalui keringat, feses maupun urin.
12. Menjaga Kesehatan Mulut
Mulut adalah sarang penyakit.Mulut mudah terkena bau mulut dan berbagai
macam penyakit gigi.Minyak atsiri yang ada dalam pala bermanfaat untuk
menghilangkan bau mulut dan meningkatkan kekebalan dari gusi maupun
gigi. Saat ini anda akan menemukan banyak obat kumur, pasta gigi yang
terbuat dari ekstra tanaman pala.
13. Mencegah Leukimia
Penelitian menemukan fakta bahwa senyawa kimia berupa metanol yang ada
dalam buah pala bisa mencegah kanker darah atau leukimia.Fakta ini belum
diketahui oleh banyak orang, sehingga bahan herbal dari buah pala untuk
mengobati kanker darah belum terlalu dikenal masyarakat.Mengkonsumsi
ekstra buah pala bisa mencegah hadirnya sel leukimia di dalam tubuh
seseorang dan menghambat pertumbuhan sel kanker pada penderita leukimia.
14. Menyehatkan Kulit
Kulit yang sehat juga bisa menggunakan pala.Zat scolopetin yang ada dalam
buah pala mampu menghentikan peradangan pada kulit.Kulit yang halus juga
bisa menggunakan buah pala.Bekas cacar dan bisulan pun bisa dihilangkan
menggunakan buah pala. Caranya adalah :
Memarut buah pala sampai halus dicampurkan dengan air dan madu.
Balurkan kepada kulit yang terdapat bekas luka.
Diamkan selama 30 menit dan bilas menggunakan air hangat.
15. Melancarkan Peredaran Darah
Buah pala juga bermanfaat untuk melancarkan peredaran darah di dalam
tubuh.Hal itu dikarenakan buah pala mengandung kalium yang bisa membuat
peregangan di pembuluh darah. Jika pembuluh darah meregang maka aliran
darah pun akan lancar. Fungsi kalium adalah :
Kandungan kalium dalam buah pala bisa berperan sebagai peregang
pembuluh darah yang ada di seluruh tubuh.
Tidak hanya aliran darah saja yang lancar, namun jika pembuluh
darah meregang maka oksigen pun juga mudah dialirkan ke seluruh
tubuh.
Kalium juga bisa membantu penyerapan nutrisi dari makanan yang
dicerna tubuh, sehingga tubuh akan semakin sehat dengan nutrisi
yang mudah diserap oleh tubuh.
16. Menormalkan Tekanan Darah
Kandungan mineral dan kalium yang ada dalam buah pala bisa mengatur
tekanan darah.Mineral dan kalium pada buah pala bisa meregangkan
pembuluh darah sehingga pembuluh darah yang renggang bisa mengurangi
dari tekanan darah dalam diri seseorang.Tidak hanya itu saja tekanan darah
dalam sistem kardiovaskular penderita penyakit kardiovaskular pun bisa
diturunkan.
17. Menciptakan Tulang Sehat
Buah pala bisa menyebabkan tulang menjadi sehat.Hal itu dikarenakan dalam
buah pala terdapat kandungan manfaat kalsium di dalamnya.Selain
menciptakan tulang yang sehat, kalsium pada buah pala bisa memperbaiki
syaraf tulang dan menjaga pertumbuhan tulang.Tulang juga terhindar dari
pengeroposan.
18. Meningkatkan Sistem Imun Tubuh
Konsumsi buah pala yang mengandung manfaat vitamin C bias
meningkatkan sistem imun yang ada di dalam tubuh seseorang.
19. Mencegah Anemia
Manfaat zat besi yang ada dalam buah pala bisa meningkatkan dan
memperbaiki sel darah merah.Di dalam tubuh sehingga bisa mencegah gejala
anemia pada seseorang.
20. Mengobati Diabetes
Penemuan terbaru menemukan fakta bahwa senyawa kimia pada manfaat
buah pala bernama macelignan untuk pembuatan obat anti diabetes. Senyawa
kimia itu bermanfaat untuk menurunkan kadar gula darah di dalam tubuh
seseorang dan mencegah komplikasi yang dihasilkan dari penyakit diabetes.
21. Menciptakan Mata Sehat
Mata yang sehat bisa diciptakan dengan buah pala.Hal itu dikarenakan dalam
buah pala mengandung manfaat vitamin A yang tinggi.Vitamin A yang ada
manfata buah pala pun bisa menjernihkan pandangan atau penglihatan mata.
22. Menangkal Radikal Bebas
Senyawa kimia yang ada di dalam buah pala bisa bermanfaat untuk
menangkal radikal bebas.Radikal bebas ada di sekitar kita dan bisa
menimbulkan berbagai macam penyakit dan masalah kesehatan.
23. Mengobati Sakit Gigi Dan Infeksi Gusi
Buah pala mengandung zat samak.Zat samak sifatnya bisa mematikan kuman
di dalam tubuh.Mengkonsumsi buah pala atau minuman sari pala bisa
mengobati sakit gigi dan infeksi yang ada pada gusi.Caranya adalah zat
samak pada buah pala bisa mematikan kuman yang bisa menyebabkan sakit
gigi dan juga infeksi yang ada dalam gusi.
24. Menghasilkan Energi
Buah pala juga merupakan penghasil energi di dalam tubuh.Hal itu
dikarenakan di dalam buah pala terdapat berbagai macam kandungan yang
bermanfaat untuk menghasilkan energi di dalam tubuh.
25. Menghilangkan Stress
Mengkonsumsi ekstra buah pala bisa bermanfaat untuk menghilangkan
stress.Hal itu dikarenakan kandungan miristisin dalam manfaat buah pala,
berguna untuk menghambat protein monoamine oksidase yang dipercaya
sebagai penyebab timbulnya stress.
26. Menghilangkan Bau Badan
Pala juga bermanfaat untuk menghilangkan bau badan dan bau
mulut.Terutama kandungan limonene yang ada di dalam buah pala bisa
menghalau dan menghilangkan bau badan dan bau mulut yang tidak
sedap.Minyat atsiri pun juga bermanfaat untuk menghilangkan bau badan.
27. Mengobati Influenza
Influenza disebabkan oleh virus yang ada di sekitar kita.Influenza bisa
dihilangkan dan diredakan menggunakan buah pala.Hal itu dikarenakan di
dalam buah pala terdapat kandungan asam oleanolat.Asam oleanolat
merupakan senyawa yang ada di dalam makanan maupun minuman.Asam
tersebut tidak beracun dan juga bersifat sebagai antivirus.Virus influenza pun
bisa dihilangkan.
28. Mengobati Hepatitis
Banyak penyakit hepatitis yang bisa diobati menggunakan buah pala atau
mengkonsumsi sari pala.Hal itu dikarenakan kandungan asam oleanolat bisa
melindungi hati dan bersifat sebagai antivirus, sehingga virus hepatitis pun
bisa dihindari atau hati bisa lebih terjaga kesehatannya.

CARA MEMPEROLEH DAGING BUAH PALA


Cara memperoleh daging dari buah pala:
Buah yang dipanen perlu dikeringkan terlebih dahulu.Agar biji pala cepat
kering, pisahkan biji dari daging buahnya. Pemisahan dilakukan dengan cara
membelah buah. Selanjutnya, biji dicungkil agar terpisah dari daging buah.Jika
masih melekat keras, rendam belahan buah hingga daging terasa lunak dan mudah
dipisahkan.

1. Cara Pemetikan
Buah pala dapat dipetik langsung dari pohon bila sudah masak petik dan
dapat pula dipungut dari buah yang sudah berjatuhan. Buah pala yang sudah jatuh
hendaknya diambil sedini mungkin karena dapat dicemari hama bubuk biji Poecilips
myristiceae dan cendawan yang dapat menyebabkan busuknya biji pala.
Pemetikan buah pala dapat dilakukan dengan menggunakan galah yang
dilengkapi dengan keranjang penampung buah pada ujungnya.Selain itu dapat pula
dilakukan dengan memanjat dan memilih serta memetik buah pala yang sudah
matang dan dimasukkan ke dalam keranjang. Panen buah dengan cara dijatuhkan
akan mengurangi kualitas biji. Buah yang telah dipetik segera dibelah, dipisahkan
daging buah, biji dan fulinya

2. Waktu panen
Umumnya pohon pala mulai berbuah pada umur 7 tahun dan pada umur 10
tahun telah berproduksi secara menguntungkan. Produksi pada akan terus meningkat
dan pada umur 25 tahun mencapai produksi tertinggi. Pohon pala terus berproduksi
sampai umur 6070 tahun. Buah pala dapat dipetik (dipanen) setelah cukup masak
(tua), yakni yaitu sekitar 67 bulan hal ini ditandai oleh warna buah yang berwarna
kuning kecoklatan, dimana beberapa buah sudah mulai merekah (membelah) melalui
alur belahnya, kulit biji (tempurung) berwarna coklat tua sampai hitam dan
mengkilat, warna fuli memerah. Namun fuli ada pula yang berwarna putih, misalnya
yang berasal dari Tidore. Buah yang sudah mulai membelah sebaiknya segera
dipanen karena jika dibiarkan tetap di pohon selama 2-3 hari, pembelahan buah
menjadi sempurna (buah terbelah dua) sehingga bijinya akan jatuh ke tanah. Selain
itu kalau kena hujan buah akan membusuk.
3. Penyebaran tanaman pala
Pala (Myristica Fragan Houtt) merupakan tanaman buah berupa pohon tinggi
asli Indonesia, karena tanaman ini berasal dari Banda dan Maluku. Tanaman pala
menyebar ke Pulau Jawa, pada saat perjalanan Marcopollo ke Tiongkok yang
melewati pulau Jawa pada tahun 1271 sampai 1295 pembudidayaan tanaman pala
terus meluas sampai Sumatera dan sekarang sudah menyebar ke daerah-daerah lain
Indonesia, bahkan sampai di Granada, Amerika Tengah dan lain-lain. Jenis ini
sampai sekarang masih merupakan jenis yang unggul utama di Indonesia, tumbuh
baik di daerah pegunungan dengan ketinggian kurang dari 700 meter dari permukaan
laut.Jenis ini membentuk pohon yang tingginya lebih dari 18 meter dan berdiameter
30-45 cm (Ditjen Perkebunan, 2006).
Tanaman ini merupakan tanaman keras yang dapat berumur panjang hingga
lebih dari 100 tahun.Tanaman pala tumbuh dengan baik di daerah tropis, selain di
Indonesia terdapat pula di Amerika, Asia dan Afrika. Pala termasuk famili
Myristicaceae yang terdiri atas 15 genus (marga) dan 250 species (jenis). Dari 15
marga tersebut 5 marga di antaranya berada di daerah tropis Amerika, 6 marga di
tropis Afrika dan 4 marga di tropis Asia (Rismunandar 1990).

4. Golongan minyak atsiri daging buah pala


Minyak atsiri yang berasal dari daging buah pala termasuk golongan senyawa
monoterpen hidrokarbon seperti -pinen, -pinen dan limonene fenolik eter
(miristisin, safrol, dan metil eugenol).

METODOLOGI PENELITIAN PELAKSANAAN PENELITIAN


1. Penelitian dilaksanakan di laboratorium
Teknologi Pengolahan Fakultas Pertanian Universitas Pattimura di
Ambon. Bahan daging buah pala (Myristica fragrans Houtt) diambil dari Desa
Allang, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, dengan tingkat
kematangan penuh (sekitar 6 7 bulan sejak mulai berbunga), aquadest, alkohol 95
%, larutan KOH, larutan HCl, indikator PP. Peralatan yang digunakan antara lain
seperangkat alat distilasi air dan distilasi air-uap yang terdiri dari ketel bahan yang
diisi sampel rajangan daging buah pala kering dan dipasangi thermometer,
kondensor, kompor gas, botol penampung distilat, aerator untuk memompa air ke
pipa pendingin; neraca digital; gelas beker; erlenmeyer; gelas ukur; labu ukur;
pipet; corong gelas; pendingin balik.

2. Tahapan Penelitian

1) Perlakuan Bahan
Daging buah pala segar yang telah dikeluarkan biji dan fulinya
ditimbang sebanyak 6 kg kemudian dirajang dan dipisahkan menjadi 3 bagian,
masing-masing 2 kg untuk tujuan tanpa pengeringan (segar), pengeringan dengan
kering- angin, dan pengeringan di bawah sinar matahari. Pengeringan dengan cara
kering-angin dan kering matahari dilakukan pada keranjang pengeringan yang
berukuran panjang 30 cm, lebar 25 cm dan tinggi 5 cm. Pengeringan daging
buah pala dilakukan pada keranjang yang ada lubang- lubangnya di sisi kiri kanan
maupun sisi bawah keranjang dimaksudkan untuk mempermudah sirkulasi udara
masuk ke dalam rajangan daging buah pala. Proses pengeringan rajangan daging
buah pala dilakukan selama sehari dan setiap 2 jam dilakukan pembalikkan.

2) Penyulingan
Rajangan daging buah pala yang telah d i k e r i n g k a n d i m a s u k k a n k e d
a l a m k e t e l penyulingan dan diatur agar tidak terlalu padat dan merata. Cara
penyulingan yang digunakan adalah distilasi air dan distilasi air-uap. Air yang
digunakan 4 liter per perlakuan. Suhu penyulingan 95 C dengan lama
penyulingan 6 jam. Minyak daging buah pala yang dihasilkan ditampung dalam
botol-botol penampung yang bersih. Setelah itu, dilakukan pemisahan air dengan
minyak menggunakan corong pemisah.
PENENTUAN SIFAT KIMIA MINYAK DAGING BUAH PALA

1. Penentuan bilangan asam


(Sudarmadji, dkk., 1997)

S a m p e l d i t i m b a n g l e b i h k u r a n g 20 g, dimasukkan ke dalam
Erlenmeyer, dan ditambahkan 50 ml alkohol 95 % netral. Setelah ditutup dengan
pendingin balik, dipanaskan sampai mendidih dan digojog kuat-kuat untuk
melarutkan asam lemak bebasnya. Setelah dingin, larutan dititrasi dengan 0,1 N
larutan KOH standar memakai indicator phenolphthalein (PP). akhir titrasi tercapai
apabila terbentuk warna merah muda yang tidak hilang selama menit. Bilangan
asam dinyatakan sebagai mg KOH yang dipakai untuk menetralkan asam lemak
bebas dalam 1 g minyak.

2. Penentuan Bilangan Ester


Untuk menentukan bilangan ester, maka terlebih dahulu ditentukan bilangan
penyabunan. Ta h a p a n p e n g u j i a n b i l a n g a n p e n y a b u n a n (Sudarmadji, dkk.,
1997) antara lain : sampel ditimbang dengan teliti antara 1,5 5,0 g dalam
Erlenmeyer 200 ml. Ditambahkan 50 ml larutan KOH yang dibuat dari 40 g KOH
dalam 1 liter alkohol. Setelah itu ditutup dengan pendingin balik, dididihkan
dengan hati-hati selama 30 menit. Selanjutnya didinginkan dan ditambahkan
beberapa tetes indicator phenolphthalein (PP) dan dititrasi kelebihan larutan KOH
dengan larutan standar 0,5 N HCl. Untuk mengetahui kelebihan larutan KOH ini
dibuat titrasi blanko. Bilangan penyabunan dinyatakan sebagai banyaknya mg KOH
yang dibutuhkan untuk menyabunkan lemak secara sempurna dari 1 g minyak.
ANALISIS HASIL PENELITIAN

Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan Acak lengkap


(RAL) pola faktorial dengan tiga kali ulangan. Faktor pertama adalah cara
pengeringan daging buah pala dengan tiga taraf faktor yaitu A1 = cara kering angin
dan A2 = cara kering matahari. Faktor kedua adalah cara destilasi dengan dua taraf
faktor yaitu B1 = destilasi air dan B2 = destilasi air-uap. Bila terdapat perbedaan yang
nyata (*) dimana Fh>F,05 atau berbeda sangat nyata dimana Fh>f,01 , maka
pengujian dilanjutkan dengan uji BNJ taraf 5%.
01

HASIL DAN PEMBAHASAAN


1. Rendemen Minyak Daging Buah Pala
Pengukuran rendemen bertujuan untuk mengetahui persentase minyak atsiri
dalam bahan yang dapat diisolasi pada kondisi tertentu yang dijadikan sebagai
perlakuan. Cara pengeringan dan distilasi daging buah pala yang berbeda
menghasilkan minyak daging buah pala dalam jumlah yang berbeda pula.
Rendemen minyak daging buah pala dari beberapa cara pengeringan dan distilasi
dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1. Rendaman minyak daging buah pala yang diperoleh dari beberapa cara
pengeringan dan destilasi
Gambar 1. menunjukkan bahwa rendemen minyak yang paling tinggi dihasilkan dari
perlakuan kering-angin dan distilasi air-uap (1,65 g/2000 g bahan basah), sedangkan
rendemen minyak terendah dihasilkan dari perlakuan kering-angin dan distilasi air
(0,90 g g/2000 g bahan basah). Berdasarkan hasil analisis sidik ragam, cara
pengeringan, cara distilasi serta kombinasi dari kedua perlakuan ini berpengaruh
sangat nyata terhadap berat minyak daging buah pala. Hasil uji beda nyata jujur pada
alpha 0,05 menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang nyata terhadap berat minyak
antara cara pengeringan dan cara distilasi rajangan daging buah pala.

Pada rajangan daging buah pala segar, rendemennya lebih sedikit karena
pada bahan segar kandungan airnya masih tinggi (88,00%), sehingga
pengeluaran minyak atsiri pada waktu distilasi tidak sempurna. Panas yang
berasal dari uap lebih banyak digunakan untuk menguapkan air daripada untuk
menaikkan suhu bahan, sehingga suhu bahan relatif rendah. Akibatnya minyak
yang menguap akan berjalan lambat sehingga minyak yang keluar hanya sedikit.
Selain itu, minyak yang dihasilkan dari bahan segar belum sempurna karena
distilasi dilakukan selama 6 jam, baik untuk bahan segar maupun yang dikeringkan.
Untuk bahan segar, masih memerlukan waktu yang lebih lama agar minyak yang
terdapat di dalam sel-sel bahan dapat diuapkan semua.

Penggunaan distilasi dengan air hasilnya lebih sedikit bila dibandingkan


dengan distilasi air-uap. Hal ini disebabkan pada distilasi air, adanya minyak
yang kontak langsung dengan air menyebabkan minyak terhidrolisa membentuk
asam dan alkcohol sehingga minyak yang dihasilkan lebih sedikit.
Kemungkinan yang lain karena konstituen minyak yang bertitik didih tinggi
masih tertinggal dalam air yang ada dalam ketel.

2. Bilangan Asam Minyak Daging Buah Pala


B i l a n g a n a s a m p a d a m i n y a k a t s i r i menandakan adanya kandungan
asam organik pada minyak tersebut. Asam organik pada minyak atsiri bisa terdapat
secara alamiah. Nilai bilangan asam dapat digunakan untuk menentukan kualitas
minyak (Ketaren, 1985). Bilangan asam ini menjadi ukuran dari asam lemak
bebas, serta dihitung berdasarkan berat molekul dari asam lemak atau campuran
asam lemak. Senyawa ini terbentuk dari proses degradasi ester oleh air (Novalny
D., 2006). Bilangan asam dari minyak daging buah pala hasil penelitian dapat
dilihat pada gambar 2.

Gambar 2. Bilangan asam minyak daging buah pala yang diperoleh dari
beberapa cara pengeringan dan distilasi

Berdasarkan hasil analisis sidik ragam, cara pengeringan dan cara distilasi
yang berbeda serta kombinasi cara pengeringan dengan cara distilasi berpengaruh
tidak nyata terhadap bilangan asam dari minyak daging buah pala yang
dihasilkan. Walaupun demikian, Gambar 2 menunjukkan bahwa bilangan asam yang
tertinggi dihasilkan dari perlakuan rajangan daging buah pala segar dan distilasi air
(4,38 %), sedangkan bilangan asam terendah dihasilkan dari perlakuan rajangan
daging buah pala segar dan distilasi air- uap (3,71 %).
Semakin kecil kandungan asam dalam suatu minyak atsiri, semakin baik.
Asam tidak dikehendaki dalam minyak atsiri, karena asam sangat mudah berubah
oleh reaksi oksidasi dari udara dan menyebabkan suatu minyak berubah aromanya
(Mamun, 2006). Bilangan asam yang semakin besar dapat mempengaruhi
kualitas minyak atsiri. Semakin besar bilangan asam akan merubah bau minyak
atsiri Menurut Guenther (1990), minyak atsiri dengan bilangan asam yang rendah
lebih stabil selama penyimpanan.

3. Bilangan Ester Minyak Daging Buah Pala


E s t e r - e s t e r m e r u p a k a n s a l a h s a t u komponen berharga dalam minyak atsiri,
karena senyawa ester memiliki aroma yang disukai. Ester selalu terdapat dalam
hampir semua minyak atsiri dalam konsentrasi yang berbeda. Bilangan ester
merupakan banyaknya jumlah alkali yang diperlukan untuk penyabunan ester.
Adanya bilangan ester pada minyak dapat menandakan bahwa minyak tersebut
mempunyai aroma yang baik. Menurut Djajeng Sumangat & Edy Mulyono (2005),
bilangan ester minyak menentukan mutu karena senyawa ester merupakan komponen
yang berperan dalam aroma minyak. Bilangan ester minyak daging buah pala hasil
penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Bilangan Ester Minyak Daging Buah Pala yang Diperoleh dari
Beberapa Cara Pengeringan dan Distilasi
Gambar 3 menunjukkan bahwa nilai bilangan ester yang tertinggi
dihasilkan dari perlakuan rajangan daging buah pala kering-angin dan distilasi air-
uap (22,32 %), sedangkan nilai bilangan ester terendah dihasilkan dari perlakuan
rajangan daging buah pala segar dan distilasi air (14,67 %). Berdasarkan hasil
analisis sidik ragam, cara pengeringan dan cara distilasi yang berbeda serta dan
kombinasi cara pengeringan dengan cara distilasi berpengaruh nyata terhadap nilai
bilangan ester dari minyak daging buah pala yang dihasilkan.
Dari hasil analisis diperoleh bahwa minyak daging buah pala melalui
distilasi air-uap mempunyai bilangan ester tertinggi, sedangkan minyak daging buah
pala melalui distilasi air menghasilkan bilangan ester terendah. Hal ini
dikarenakan pada distilasi air, komponen- komponen penyusunnya terutama
komponen dari ester-esternya lebih banyak mengalami hidrolisa menjadi asam dan
alkohol.
Bilangan ester merupakan penunjuk penting dalam menentukan kualitas
minyak atsiri, namun tidak bias dijadikan acuan mutu suatu minyak atsiri, karena
mungkin saja ester yang terdapat dalam minyak atsiri tidak termasuk dalam
komponen kimia minyak atsiri tersebut atau ester tersebut merupakan bahan
pemalsu yang ditambahkan kedalam minyak atsiri (Suyanti, 2005).
RUMUS BANGUN ESTER

pinen

Limonene
-pinen

Eugenol
DAFTAR PUSTAKA
Bustaman, S. 2008. Prospek Pengembangan Minyak Pala Banda sebagai Komoditas Ekspor Maluku.
Artikel Jurnal Litbang Pertanian. paketiklan.com/.../ prospek+ Pengembangan+minyak+
pala+banda+sebagai+komoditas+ekspor+maluku -.
Djajeng Sumangat & Edy Mulyono, 2005. Pengaruh Lama Penyulingan dan Kondisi Bahan Pada
Proses Penyulingan Terhadap Rendemen dan Karakteristik Mutu Minyak Kapulaga Lokal
(Amomum cardamomum) dan Kapulaga Sabrang (Elletaria cardamomum). Prosiding
Seminar Nasional Teknologi Inovatif Pascapanen Untuk Pengembangan Industri Berbasis
Pertanian.
Guenther, E. 1987. Minyak Atsiri (Jilid I). Penerjemah S. Ketaren. Universitas Indonesia (UI-
Press), Jakarta
Guenther, E. 1990. (terjemahan : S. Ketaren) Minyak Atsiri (jilid IV-B). UI-Press, Jakarta
Ketaren, S., 1985. Pengantar Teknologi Minyak Atsiri. Balai Pustaka. Jakarta.
Mamun, 2006. Karakteristik Beberapa Minyak Atsiri Famili Zingiberaceae Dalam Perdagangan.
Artikel Buletin Littro Vol. XVII No. 2, 2006, 91-98.
Novalny D., 2006. Pengaruh Ukuran Rajangan Daun dan Lama Penyulingan Terhadap Rendemen dan
Karakteristik Minyak Sirih (Piper betle. L). Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. IPB.
Nurdjanah N., 2007. Teknologi Pengolahan Pala. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Bogor.
Rismunandar, 1990. Budidaya dan Tata Niaga Pala. PT Penebar Swadaya. Jakarta.
Sipahelut S. dan I. Teluussa, 2010. Karakteristik Minyak Atsiri dari Daging Buah Pala Melalui
Beberapa Teknologi Proses. Jurnal Teknologi Hasil Pertanian ISSN : 1979-0309. Vol. IV
No. 2 Agustus 2011
Sudarmadji S., Bambang Haryono, Suhardi, 1997. Prosedur Analisa Untuk Bahan Makanan dan
Pertanian. Penerbit Liberty, Yogyakarta.
Suyanti, Sulusi Prabawati, Yulianingsih, Setyadjit dan Astu Unadi, 2005. Pengaruh Cara Ekstraksi
dan Musim Terhadap Rendemen dan Mutu Minyak Bunga Melati. Jurnal Pascapanen 2(1)
2005: 18-23
http://manfaat.co.id/manfaat-buah-pala
https://www.pertanianku.com/membuat-minyak-dari-tanaman-pala/
http://syaifurrohman01.blogspot.co.id/2014/03/panen-buah-pala_5.html
http://sangaji-ahkam.blogspot.co.id/2015/12/mengenal-tanaman-pala.html
http://perkebunan.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2014/04/perkebunan_warta-vol19No3-
2013-5.pdf

Anda mungkin juga menyukai