kanan, tepatnya di bawah diafragma. Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk sebagai alat ekskresi. Hal ini dikarenakan hati membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan amonia, urea, dan asam urat dengan memanfaatkan nitrogen dari asam amino. Proses pemecahan senyawa racun oleh hati disebut proses detoksifikasi. o Memetabolisme lemak, protein dan karbohidrat o Mensintesa lemak kolesterol serta trigliserida o Menyimpan cadangan Energi o Membunuh virus, bakteri, serta parasit o Menyimpan zat besi untuk pembentukan sel darah merah o Meregenerasi sel – sel darah o Detoksifikasi racun dari makanan yang kita makan o Memetabolisme dan degradasi hormone • Mengatur kadar gula dalam darah dan menyimpan gula dalam bentuk glikogen • Menetralkan racun • Membentuk dan merombak protein • Membentuk protrombin • Membentuk urea • Merombak eritrosit • Membantu pembentukan hemoglobin baru • Sel-sel darah merah dirombak di dalam hati. Hemoglobin yang terkandung di dalamnya dipecah menjadi zat besi (Fe), globin, dan heme. Zat besi dan globin didaur ulang, Zat besi diambil dan disimpan di hati, sedangkan globin dimanfaatkan untuk pembentukan hemoglobin baru. Heme dirombak menjadi bilirubin dan biliverdin yang berwarna hijau kebiruan. Bilirubin dioksidasi menjadi urobilin yang mewarnai feses dan urine kekuningan, sedangkan biliverdin sebagai pembentuk zat warna empedu yang kemudian disalurkan ke kantong empedu. 1. DALAM PROSES EKSKRESI 2. PENGIKATAN RACUN Hemoglobin dipecah menjadi zat > Arginin Asam Amino Arginin -> besi, globin, dan hemin. zat besi, As. Amino Ortinin + Urea. diambil & disimpan dlm hati, yg asam amono ortinin mengikat NH3 nantinya dikembalikan k sumsum & CO2 yg bersifat racun bagi tlg blkg. globulin, digunaan lg tubuh. asam amino ortinin diubah utk metabolisme protein, mnjd as. amino sitrulin. membentk hemoglobin baru > Asam Amino Sitrulin + NH3 -> hemin, diubah menjadi bilirubin As. Amino (Ulang Lagi Prosesnya). & biliverdin. dikeluarkan ke usus shg akn trus dihasilkan urea, yg 12jari dan di oksidasi mnjd dibuang ke ginjal, utk dikeluarkan urobilin, yg mnjd pewarna coklat besama urin. pd feses. > Racun -> Urea -> Dikeluarkan Dari Tubuh • Hati juga berperan dalam sistem kekebalan dengan banyaknya sel imunologis pada Sistem Retikuendotelial yang berfungsi sebagai tapis antigen yang terbawa ke hati melalui sistem portal hati. Perpindahan fase infeksi dari fase primer menjadi fase akut, ditandai oleh hati dengan menurunkan sekresi albumin dan menaikkan sekresi fibrinogen. Fasa akut yang berkepanjangan akan berakibat pada Simtoma Hipoalbuminemia dan Hiperfibrinog enemia. • Pada saat hati cedera, sel darah putih akan distimulasi untuk bermigrasi menuju hati dan bersama dengan sel Kupffer mensekresi sitokina yang membuat modulasi perilaku sel Ito. Sel TH1 (sel pembantu) memproduksi sitokina yang meningkatkan respon kekebalan selular seperti IFN (interferon)-gamma, TNF (tumor nekrosis faktor), dan IL-2. • Sel TH2 sebaliknnya akan memproduksi sitokina yang meningkatkan respon kekebalan humoral seperti IL-4, IL- 5, IL-6, IL-13 (Interleukin) dan meningkatkan respon fibrosis. Sitokina yang disekresi oleh sel TH1 akan menghambat diferensiasi sel T menjadi sel TH2, sebaliknya sitokina sekresi TH2 akan menghambat proliferasi sel TH1. • Selain hepatosit dan sel non-parenkimal, pada hati masih terdapat jenis sel lain yaitu sel intra-hepatik yang sering disebut sel oval, dan hepatosit duktular, Regenerasi hati setelah hepatektomi parsial, umumnya tidak melibatkan sel progenitor intra-hepatik dan sel punca ekstra-hepatik (hemopoietik), dan bergantung hanya kepada proliferasi hepatosit. • Sel oval merupakan bentuk diferensiasi dari sel progenitor yang berada pada area portal dan periportal, atau kanal Hering, dan hanya ditemukan saat hati mengalami cedera. Proliferasi yang terjadi pada sel oval akan membentuk saluran ekskresi yang menghubungkan area parenkima tempat terjadinya kerusakan hati dengan saluran empedu. 1. Hepatitis (Radang Hati) Gangguan Fungsi Hati atau Hepatitis adalah peradangan pada hati, dapat disebabkan karena minum alkohol berlebihan dan penyalahgunaan obat- obatan atau terlalu banyak dosis. Bisa juga terinfeksi virus hepatitis yang dapat dapat menyebabkan kompliskasi pada organ hati. Hepatitis A Hepatitis B Hepatitis C Timbul kerusakan berat Timbulnya kerusakan pada jaringan organ hati yang Kerusakan organ hati karena pada jaringan organ hati disebabkan oleh virus hepatitis B terinfeksi Virus hepaptitis C seeara mendadak yang yang umumnya terdapat pada yang biasanya ditularkan disebabkan karena virus orang dewasa. Dan jika sistem seeara langsung dari satu hepatitis A yang ada di kekebalan tubuh kita menurun virus orang ke orang yang lain ini dapat aktif dalam tubuh. Bisa lewat darah atau jarum suntik, air yang kotor, kerang menular lewat kontak darah, atau juga ternak. keringat dan air liur. atau ibu hamil pada janinnya. Gejala hepatitis: • lemah, letih, lesu dan nyeri otot. • Demam ringan. • mual, kurang nafsu makan dan tubuh menguning (mata, kulit menguning). • Air kencing berwarna gelap, kotoran pucat, kadang- kadang gejala sangat ringan seperti Flu. 2. Penyakit Kuning (Jaundice) Penderita baik dewasa maupun anak-anak dengan kulit dan mata yang kuning. Sakit kuning merupakan gejala awal pada gangguan fungsi liver (hati), penyumbatan saluran empedu atau disebabkan obat-obatan yang mengganggu fungsi hati. Atau pada saat adanya ganggguan metabolisme bilirubin (substansi yang diproduksi pecahan sel darah merah) Ø Penyebabnya : Warna kuning yang timbul pada kulit dan mata disebabkan karena meningkatnya kadar bilirubin dalam tubuh sehingga mengganggu Ø Gejalanya: kerja organ liver. Warna kuning yang timbul pada mata, kulit. Disertai demam, cepat lelah dan pusing juga bisa disertai pingsan. 3. Sirosis Hati (Pengerasan Organ Hati) Penyakit hati kronik yang dianggap dalam dunia kedokteran penyakit irreversible, ditandai dengan kerusakan pada jaringan hati. Namun masih dapat diusahakan perbaikan untuk menunda proses kerusakan lebih lanjut. Penyebabnya: • kerusakan pada sel hati karena kebiasaan Gejalanya : mengkonsumsi obat- • Kembung, banyak obatan dan minuman angin di perut, nyeri beralkohol. pada daerah ulu hati. • Infeksi oleh virus atau • Perut mengeras dan bakteri. membesar. • Adanya sel tumor atau • Demam dan meriang kanker yang semakin juga sulit untuk merusak jaringan sel hati bergerak sehingga menghambat kerja organ liver. • Penumpukan racun dalam tubuh yang berlebihan dan kurang istirahat.