Berdasarkan situs Panganku yang dikelola oleh Kemenkes RI, 100 gram jahe
mengandung zat gizi sebagai berikut.
Air: 55.0 gram
Energi : 51 kkal.
Protein: 1,5 gram (g).
Lemak: 1,0 gram.
Karbohidrat: 10,1 g.
Serat: 12,0 gram.
Kalsium: 21 milligram (mg).
Fosfor: 39 mg.
Besi: 1,6 mg.
Natrium: 12 mg.
Kalium: 441,7 mg.
Tembaga: 0,48 mg.
Karoten Total: 9 mikrogram (mcg).
Seng: 0,7 mg.
Thiamin (Vitamin B1) : 0,02 mg.
Riboflavin (Vitamin B2): 0,17 mg.
Niasin (Vitamin B3): 3,3 mg.
Vitamin C: 4 mg.
1. Mengurangi mual
Itu artinya, senyawa aktif ini bisa membantu tubuh melawan bakteri yang
menginfeksi.
Penyakit ini terjadi akibat plak yang menumpuk dan mengundang bakteri
untuk berkembang. Akhirnya, jumlah bakteri semakin banyak dan infeksi
bisa terjadi.
3. Kaya antioksidan
Ketika stres oksidatif terjadi, sel bisa saja rusak dan kondisi ini bisa memicu
banyak penyakit kronis, seperti kanker dan penyakit Alzheimer.
Studi pada hewan dalam jurnal Critical Reviews in Food Science and
Nutrition melaporkan konsumsi air dan ekstrak jahe membantu mengurangi
berat badan.
Kemudian, studi lain juga menunjukkan efek penurunan berat badan pada
wanita yang mengonsumsi 2 gram bubuk rempah ini selama 12 minggu.
Manfaatnya diketahui berasa dari mekanisme rempah ini pada tubuh, yakni
meningkatkan jumlah kalori yang dibakar tubuh.
5. Meringankan gejala osteoarthritis
Konsumsi rempah ini juga bisa menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Nah, efek jahe pada gula darah tentu sangat bermanfaat bagi pengidap
diabetes.
Masih dengan khasiatnya dalam mengurangi rasa nyeri. Efeknya ini juga
memberikan pengaruh pada wanita yang sedang PMS, yakni sindrom
pramenstruasi.
Saat PMS terjadi, rasa nyeri yang dirasakan jauh lebih hebat sehingga bisa
mengganggu aktivitas harian.
Jika terlalu banyak, kadar kolesterol tinggi bisa terjadi dan kondisi ini dapat
meningkatkan risiko penyakit jantung.
Berdasarkan penelitian pada Clinical & Medical Biochemistry pengidap
kadar kolesterol tinggi diminta untuk mengonsumsi 5 gram bubuk jahe
setiap harinya selama 3 bulan.
Hasilnya, menunjukkan penurunan kadar kolesterol jahat sebanyak 17,4
persen dalam masa percobaan.
Jika Anda ingin membuat teh atau air jahe, berikut langkah-langkah yang
bisa Anda ikuti.
Parut jahe seukuran jari kelingking.
Rebus 4 gelas air dengan api sedang.
Tambahkan parutan rempah ke dalam air rebusan.
Biarkan rebusan campuran rempah dan air tersebut selama sekitar 5 hingga
10 menit.
Saring airnya untuk memisahkan parutan rempah agar tidak mengganggu
saat diminum.
Teh rempah sudah matang dan dapat diminum baik panas maupun dingin.
Bila rasanya terlalu kuat, Anda boleh tambahkan perasan air lemon agar
rasanya jadi lebih segar. Madu juga bisa Anda tambahkan untuk
menambah rasa manis.
Efek samping konsumsi jahe yang perlu diperhatikan
Saat memilih jahe terutama jika ingin Anda gunakan untuk pengobatan
tradisional, Anda dapat memilih jahe yang masih segar, strukturnya kokoh,
halus, dan tidak berjamur.
Namun, jika memilih jahe dalam bentuk bubuk, pastikan Anda memilih
bubuk jahe yang masih murni.
Minuman bubuk jahe yang dijual di pasaran biasanya sudah mengandung
tambahan gula.
Simpan bumbu dapur ini dalam wadah tertutup rapat dan disimpan di
tempat yang kering, gelap, serta tidak pengap atau panas.
Memang manfaat dari jahe sangat melimpah, tapi bukan berarti Anda bisa
mengonsumsinya secara berlebihan.
Batasannya adalah 4 gram per hari, tidak boleh lebih. Jika Anda
mengonsumsinya secara berlebihan, sakit perut, perut kembung terasa
panas, hingga mulas dan diare bisa terjadi.
Di samping itu, konsumsi rempah ini bersamaan dengan obat pengencer
darah dapat menimbulkan interaksi obat yang berbahaya.
Oleh karena itu, baiknya konsultasi lebih dahulu dengan dokter sebelum
menambahkan rempah-rempah ini secara rutin dalam menu makan.
Begitu juga dengan ibu hamil yang ingin mengonsumsi jahe perlu berhati-
hati dalam mengonsumsinya.