Anda di halaman 1dari 9

[[[[PENGERTIAN OBAT ANOREKSANSIA

Anoreksansia adalah zat-zat penekan nafsu makan yang digunakan untuk


menunjang terapi kegemukan (overweight) dan obesitas. Obesitas atau
adipositas didefinisikan sebagai terdapatnya lemak dalam jumlah yang
abnormal, yang mengakibatkan terlalu gemuk atau over weight pada
keadaan tinggi badan dan jumlah otot tertentu.

Obesitas juga memegang peranan penting pada terjadinya hipertensi,


diabetes dan hiperkolesterolemia, yang merupakan faktor-faktor resiko
terpenting untuk penyakit jantung dan pembuluh darah (PJP). Selain itu
obesitas juga mempertinggi resiko dan terjadinya artrosis, batu empedu dan
varises.

Penyebab obesitas
Obesitas dapat terjadi ketika kita sering mengonsumsi makanan berkalori
tinggi. Sebenarnya mengonsumsi makanan berkalori tinggi tidak selalu
menjadi masalah asalkan sesuai dengan aktivitas yang dilakukan tiap
harinya. Namun, jika kita lebih banyak menghabiskan waktu dengan duduk
dan tidak diimbangi oleh aktif berolahraga, maka sisa energi dari hasil
pembakaran kalori tersebut akan disimpan di tubuh dalam bentuk lemak.
Lambat laun, penumpukan lemak tersebut akan bertambah dan membuat
tubuh terlihat membesar alias gemuk.

Selain akibat makanan tinggi kalori dan kurangnya melakukan olahraga,


obesitas juga bisa terjadi karena:

 Faktor keturunan (genetik)


 Efek samping obat-obatan (antidepresan, obat antiepilepsi,
kortikosteroid, dan diabetes)
 Komplikasi dari penyakit tertentu (sindrom Cushing dan
hipotiroidisme)

Obat-obat yang memiliki peran menghambat nafsu makan. Obat jenis ini
biasa digunakan pada pasien yang mengalami obesitas (kegemukan).
Tugasnya adalah menekan nafsu makan dan cukup efektif sebagai obat diet.
Obat yang biasa digunakan sebagai obat diet ini disebut Anoreksansia.
Anoreksansia mampu menekan nafsu makan secara efektif pada 4-6 minggu.
Setelah digunakan sekitar 3-6 bulan, efek obat ini akan berkurang akibat
terjadinya toleransi tubuh. Setiap obat tentu ada efek sampinya. Pada
kesempatan kali ini akan dibahas macam-macam obat diet dan efek
sampingnya.
Obat0obat Anoreksansia

Fenfluramin Obat ini merupakan turunan dari amfetamin dengan


memperthanka rasa kenyang tanpa menekan nafsu makan, bekerja dengan
jalan menekan atau menghambat rangsangan-rangsangaan yang dikirim oleh
reseptor-reseptor tertentu di lambung-usus ke pusat kenyang di otak
(hipotalamus). Obat ini juga brdaya hipotensi ( menurunkan tekanan darah)
dan antidiabetagon (antidisbetes) dengan jalan memperbesar penyerapan
glukosa oleh otot dengan catatan bila ada insulin dan dapat dikombinasikan
dengan anti hipertensiva dan antidiabetika. Zat ini juga memiliki daya
antilipemik, sehingga dapat menurunkan kadar triglierida dan kolesterol
darah yang tinggi. Efek samping obat yang sering terjadi adalah diare, mual
muntah, rasa ngantuk yang ringan, mulut kering dan depresi bila teaapi
dihentikan secara mendadak.

Mazindol Berdaya menekan nafsu makan secara efektif. Efek samping obat
ini berupa mulut kering,obstipasi, nyeri kepala, takikardia dan stimulasi
sistem saraf sentral berupa gelisah, nervositas, sukar tidur dan lain-lain.

Today Deal $50 Off : https://goo.gl/efW8Ef

Penanganan Obesitas
Obesitas dapat diatasi dengan:

 Mengubah gaya hidup: perbanyak olahraga, ubah pola makan yang


tadinya mungkin banyak makanan berlemak (seperti gorengan,
jeroan) kini diperbanyak dengan buah-buahan
 Hindari konsumsi alkohol
 Jangan terlalu keras pada diri sendiri sampai tidak mau makan, ini
bukan suatu metode yang tepat. Tetap makan, namun ganti menunya
menjadi menu sehat.
 Obat diet yang diresepkan dokter. Jangan coba-coba meminum obat
diet tanpa resep dokter, karena ditakutkan akan melukai lambung
maupun usus, dan justru akan mengakibatkan metabolisme tubuh
kacau.

1. Mencampur jus lemon dan madu dalam air


Anda dapat meningkatkan tingkat metabolisme Anda dalam cara yang
sangat sederhana dengan hanya membuat jus lemon dan madu yang
dicampur dalam segelas air. Obat ini benar-benar bekerja dengan
cepat.
Campur Air 1 gelas, Lemon jus 2 sendok teh, Madu 1 sendok teh.
Untuk diminum pagi hari saat perut dalam keadaan kosong. Untuk
hasil yang lebih baik, minum juga malam sebelum tidur. Anda
mungkin kehilangan hingga 8 kilogram dalam waktu dua minggu
dengan obat ini.

2. Kubis dapat memberikan keajaiban bagi Anda

Kubis berdaun hijau merupakan sumber vitamin C , serat, kalium, dan


banyak nutrisi lainnya. Sayuran tinggi serat ini memiliki kalori paling
sedikit jika dibandingkan dengan sayuran lainnya. Bila Anda
memasukan kubis dalam menu diet harian Anda, Anda tidak hanya
mengambil manfaat dari semua kandungan kubis, tetapi juga
menghentikan gula dan karbohidrat yang Anda konsumsi untuk
dikonversi menjadi lemak. Mengherankan karena hal ini dilakukan
oleh kandungan asam tartarat dalam kubis, yang memungkinkan gula
dan karbohidrat dalam tubuh Anda tidak dibentuk menjadi lemak
sehingga dapat membantu menanggulangi obesitas. Entah
memasaknya sebagai campuran sup, melmasukannya ke dalam salad
atau memakannya sebagai lalapan mentah. masukkan saja kubis
dalam setidaknya satu dari menu makanan Anda sehari-hari.

3. Jahe untuk menurunkan berat badan

Jahe meningkatkan pencernaan dengan meningkatkan pH lambung


dan merangsang enzim pencernaan. Hal ini menyebabkan penyerapan
cepat nutrisi penting dan ekskresi yang non-esensial. Ini berarti jahe
mengarahkan ke sistem pencernaan yang efektif, yang menghasilkan
penggunaan energi yang optimal. Singkatnya, hal ini membantu tubuh
Anda dalam menggunakan simpanan glukosa darah dan disimpan
lemak secara efisien.
Salah satu penelitian Belanda telah mengkonfirmasi bahwa jahe
meningkatkan tingkat metabolisme tubuh Anda hingga 20% dan
karena itu adalah obat yang baik tidak hanya untuk mengobati
obesitas, tetapi juga untuk menurunkan kadar kolesterol.
Studi lain oleh New York Obesity Research Center dan Columbia
University telah menunjukkan bahwa jahe memberikan perasaan
kenyang lebih lama setelah makan. Dengan demikian, jahe membantu
penurunan berat badan dengan meningkatkan perasaan kenyang
setelah makan.
Cara Penggunaan Jahe untuk obesitas ada 2 yaitu :
 – Mengunyah sepotong jahe segar setiap hari sebelum makan.
– Membuat teh jahe dan memilikinya sehari setelah makan.
Untuk membuat teh jahe, Anda akan perlu:
Jahe bubuk – ½ sdt (Anda juga dapat menggunakan 1 inci potongan
jahe segar), Air 1 cangkir, Madu, lalu Rebuslah air, tambahkan
bubuk jahe seduh selama sekitar 5 menit. Tambahkan madu jika suka.
 4. Menggunakan campuran kayu manis air madu
 Kayu manis bisa disebut insulin alami untuk kadar gula darah yang
sehat. Karena akan meningkatkan metabolisme glukosa, kayu manis
adalah obat yang ditetapkan untuk tidak hanya diabetes tetapi untuk
obesitas juga. Karena kayu manis tidak membiarkan kadar gula darah
dalam level yang tinggi dalam tubuh Anda, sehingga terdapat
penyimpanan lemak yang lebih rendah di dalam tubuh Anda. Dengan
dikombinasikan dengan madu, bisa menjadi obat yang bagus untuk
menurunkan berat badan.
 Caranya : Kayu manis bubuk ½ sdt, Madu 1 sdt, Air 1 cangkir. Rebus
air, masukkan bubuk kayu manis dalam cangkir. Tuangkan air panas
di bubuk kayu manis. Biarkan air dingin. Tambahkan madu, lalu
diminum.
 Minum ramuan ini, dua kali sehari di pagi hari dan pada malam hari,
setengah jam sebelum tidur.
 5. Mint cara yang segar untuk menurunkan jarum timbangan Anda
 Daun mint telah direkomendasikan sebagai obat obesitas oleh
Ayurveda sejak lama. Mengapa merujuk pengobatan kuno! Bahkan
penelitian modern juga menunjukkan bahwa mint adalah ramuan
yang sangat berguna sebagai penurun berat badan. Sebuah studi dari
Wheeling Jesuit University di Virginia Barat menyatakan dengan
makan peppermint menurunkan rasa kelaparan. Studi ini mengatakan
bahwa makan mint atau bahkan aroma peppermint meningkatkan
aktivitas otak di daerah yang mengontrol kewaspadaan. Hal ini, pada
gilirannya, mengekang kecenderungan ngemil Anda.Mint tidak hanya
meningkatkan rasa kenyang dan kepuasan setelah makan, juga
meningkatkan indera perasa serta bau. Ini berarti Anda akan merasa
lebih puas dengan makanan Anda sehingga membatasi keinginan lagi
untuk makanan lainnya.
 Bagaimana cara menggunakan mint untuk menurunkan berat badan?
 Membuat chutney dari daun mint segar dan menyertakan chutney
mint dalam diet harian Anda. Jika Anda belum pernah mendengar
tentang chutney sebelumnya, Anda mungkin ingin tahu, chutney
adalah bumbu pedas asal India. Banyak sayuran, khususnya herbal
berdaun hijau serta buah-buahan yang digunakan untuk membuat
chutney sebagai pendamping menu diet Anda. Berikut adalah resep
dasar untuk membuat mint chutney.
 Bahan :
 daun mint segar 1 ikat
Tomat 1 buah
cabai hijau 1 buah
Garam sesuai selera
Daun ketumbar (opsional) 2-3 sendok makan (menambahkan daun
ketumbar untuk menghindari rasa pahit dari mint)
 Cara membuat :
 Cuci daun mint benar. Potong kasar tomat dan cabai hijau. Campur
semua bahan,daun mint, tomat, garam dan cabai hijau serta daun
ketumbar jika menggunakannya. Giling untuk mendapatkan chutney
yang halus. Ini akan terlihat seperti pasta hijau. Anda tidak perlu
menambahkan air, karena daun mint serta tomat mengandung air
yang cukup untuk memberikan konsistensi yang tepat pada chutney.

ANOREKSANSIA

anoreksansia ialah zat-zat penekan nafsu makan dan digunakan untuk


menunjang terapi kegemukan(over weight) dan obesitas.
obesitas atau adipositas adalah terdapatnya lemak tubuh dalam jumlah
abnormal,yang mengakibatkan terlalu gemuk (over weight) pada keadaan
tinggi badan dan jumlah otot tertentu.
penyebab terjadinya ketidakseimbangan antara asupan dan pembakaran
kalori ini masih belum jelas. terjadinya obesitas melibatkan beberapa faktor:

1. faktor genetik
2. faktor lingkungan
3. faktor psikis
4. faktor kesehatan
5. faktor obat-obatan tertentu
6. faktor perkembangan
7. aktivitas fisik

ada pula cara mengukur obesitas atau yang disebut dengan iulmu keshatan
ialah IMT( indeks massa tubuh)
IMT ialah indeks sederhana dari berat badan-tinggi untuk yang umum
digunakan dalam mengklarisifikasikan kelebihan berat badan dan obesitas
pada populasi orang dewasa dan individu.

rumus ialah berat badan seseorang dalam kg(kilogram) dibagi dengan


kuadrat dari tinggi dalam meter(kg/m2).
tipe-tipe obesitas

1. ideal=<18,5 kg/m2
2. normal= 18,5-22,9kg/m2
3. obesitas=232-24kg/m2
4. obesitas I=25-29,5 kg/m2
5. 0besitas II=>30 kg/m2

contoh: ani berat badannya ilah 50kg dan ia memiliki tinggi badan 1,5m
,apakah ani termasud berat badan ideal atau tidak?
diket: barat badan :50kg
tinggi badan: 1,5m=2,25m2
dijawab:ani:50/2,25=22,22 kg/m2
berarti ani termasuk normal

Mazindol:Teronac
Efek samping: mulut terasa kering, obstipasi, nyeri kepala, takikarrdi, gelisah,
susah tidur, dan memiliki efek melemahkan obat hipertensi.

Fenfluramin: Ponderal
Efek samping: diare, mual, muntah, mengantuk, mulut kering dan
penggunaan dalam dosis tinggi bisa menyebabkan impotensi, depresi dapat
terjadi jika terapi dihentikan secara mendadak. Efek yang lebih serius adalah
hipertensi pulmonal.

Etilamfetamin
Efek samping yang ditimbulkan lebih rendah.

Orlistat
Efek samping: efek samping sering terjadi namun tidak bersifat serius seperti
gangguan lambung berupa flatulensi, sakit perut, diare dan kejang lambung.
Hidroksisitrat
Efek sampingnya tidak dikenal dan dapat disamakan dengan asam sitrat yang
digunakan pada bahan makanan.

Sibutramine Hydrochloride

Sibutramine hydrochloride merupakan golongan OBAT KERAS yang


digunakan dalam pengobatan obesitas, dimana obat ini hanya dapat
diperoleh dan digunakan berdasarkan resep dokter. Namun kenyataannya,
obat ini banyak ditemukan dijual bebas di pasaran.

Sibutramine direkomendasikan untuk pasien obesitas dengan index


massa tubuh ≥ 30 kg/m2, atau ≥ 27 kg/m2 untuk pasien dengan resiko
diabetes, dislipidemia, dan hipertensi.

Mekanisme Aksi

Sibutramin hydrochloride menghambat reuptake noradrenaline dan


serotonin oleh sel saraf setelah kedua neurotransmiter ini menyampaikan
pesan diantara sel saraf yang ada di otak. dihambatnya reuptake membuat
kedua neurotransmitter ini bebas menjelajah di otak. saat itulah keduanya
menghasilkan perasaan penuh (kenyang) pada pasien sehingga mengurangi
keinginan untuk makan.

Obat ini terbukti menurunkan asupan makanan dan meningkatkan


thermogenesis. Secara invivo, sibutramine bekerja melalui 2 metabolit aktif
yaitu M1 dan M2. Efikasinya untuk menurunkan dan mempertahankan berat
badan telah ditunjukkan pada beberapa penelitian klinis.

Farmakokinetika :

Sibutramine diabsorpsi cepat di saluran gastroinestinal (77%).


Sibutramin terdistribusi luas ke jaringan terutama di hati dan ginjal.
Metabolit M1 dan M2 terikat sebanyak 94% pada protein plasma sedangkan
sibutramine terikat 97% pada protein plasma. Hal ini menunjukkan bahwa
volume distribusi (Vd) sibutramin, metabolit M1 dan M2 kecil didalam tubuh.
Sibutramin mengalami first pass metabolisme di hati oleh sitokrom P450
isoenzim CYP3A4 mengahasilkan dua metabolit aktif, M1 dan M2. Kedua
metabolit ini selanjutnya mengalami konjugasi dan hidroksilasi menjadi
metabolit inaktif, yaitu M5 dan M6. T1/2 eliminasi sibutramin adalah 1 jam ,
Metabolite: M1 : 14 jam, M2 : 16 jam. Tmaks sibutramin 1,2 jam, Metabolit :
M1dan M2 : 3-4 jam. Sibutramin dan metabolitnya dieksresikan terutama
lewat urine (77%) dan feses.

Efek samping :

Sakit kepala, isomnia, konstipasi, migrain, depresi, hipertensi,


takikardia, mulut kering.

Penggunaan Sibutramin Hidroklorida dalam dosis tinggi :

Berisiko meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung serta


menyebabkan penggunanya sulit tidur sehingga senyawa kimia itu
tidak boleh dikonsumsi secara sembarangan oleh orang yang
mempunyai riwayat penyakit arteri koroner, gagal jantung kongestif,
aritmia dan stroke.
Interaksi
Jika digunakan bersamaan dengan obat-obat yang mekanisme
kerjanya menghambat oksidasi monoamine (MAOIs, seperti
selegiline), sibutramine hydrochloride secara klinis akan
menghasilkan interaksi yang bermakna karena meningkatkan resiko
serotonin syndrome
Selain itu, penggunaan sibutramine bersamaan dengan obat-obat
penghambat CYP3A4 seperti ketokonazol dan eritromisin dapat
meningkatkan kadar sibutramine dalam plasma.
Kontraindikasi

 Pasien berumur dibawah 18 tahun


 Pasien yang mengalami gangguan kejiwaan seperti : bulimia nervosa,
anorexia nervosa, depresi serius
 Pasien dengan riwayat predisposition to drug atau alcohol abuse
 hipersensitivitas
 pengobatan bersamaan dengan MAO inhibitor, antidepressant
 hipertensi yang tidak dikontrol, pulmonary hypertension
 Mengalami kerusakan katup jantung, jantung koroner, gagal jantung
kongestif, aritmia serius, infark miokard
 Stroke atau transient ischemic attack (TIA)
 Hipertiroidisme., glaucoma, Seizure disorders , pembesaran kelenjar
prostat dan retensi urin, pheochromocytoma
 Wanita hamil dan menyusui (Pregnancy Risk Factor C)

Dosis
10 mg 1 kali sehari tiap pagi, bila setelah 4 minggu berat badan menurun < 2
kg, dosis dapat ditingkatkan sampai maksimal 15 mg per hari

Anda mungkin juga menyukai