FARMAKOLOGI
ANGINA PECTORIS
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
REGULER A
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Daftar pustaka
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
a. Mengetahui definisi dari Angina Pectoris
b. Mengetahui etiologi ,patofisiologi dan klasifikasi dari Angina
Pectoris
c. Mengetahui pentalaksanaan dari Angina Pectoris
2.2 Epidemiologi
Di Amerika Serikat, 13 juta orang memiliki penyakit jantung
iskemik, lebih dari 6 juta memiliki angina pektoris stabil, dan lebih dari
7 juta dengan infark miokard. Diet tinggi lemak dan kalori, merokok,
dan gaya hidup yang sedentarysangat berkaitan dengan terjadinya
penyakit 2 jantung iskemik ini. Di Amerika dan Eropa, penyakit jantung
2.3.1 Arterosklerosis
Aterosklerosis (atherosclerosis) adalah kondisi dimana
material lemak menumpuk pada dinding pembuluh darah arteri.
Material lemak ini semakin tebal dan semkin keras (membentuk
deposit kalsium), dan akhirnya dapat menyumbat arteri.
Aterosklerosis merupakan salah satu jenis arteriosklerosis
(arteriosclerosis), walaupun kedua istilah tersebut seringkali
disamakan penggunaannya.
Penyebab Aterosklerosis Aterosklerosis adalah gangguan
yang umum yang secara spesifik menyerang arteri medium dan
arteri besar. Aterosklerosis terjadi jika lemak, kolesterol, dan bahan-
bahan lainnya menumpuk di dinding arteri dan membentuk struktur
keras yang disebut plak (plaque). Akhirnya plak dapat menjadikan
arteri menyempit dan tidak lentur, sehingga darah susah untuk
mengalir. Hal ini dapat menyebabkan nyeri dada (stable angina),
sesak nafas, serangan jantung dan gejala-gejala lainnya. Kepingan-
kepingan plak bisa pecah dan berpindah melalui arteri yang
terserang menuju pembuluh darah yang lebih kecil, menyumbatnya
dan menyebabkan kerusakan jaringan atau kematian jaringan. Ini
merupakan penyebab yang umum dari serangan jantung dan stroke.
Patogenesis Aterosklerosis
1. Endotel menarik lebih banyak sel polimorfonuklear dan monosit ke
dalam ruang subendotel (intima dinding pembuluh darah).
2. Makrofag bekerja sebagai sel scavenger dan mulai mengambil LDL
oksidasi dalam jumlah banyak. Selama proses berlanjut, makrofag
akhirnya berubah menjadi sel busa (Foam Cells).
3. Hasil dari akumulasi oleh banyaknya serum lipoprotein pada
dinding intima pembuluh darah disebut Fatty Streak.
Diabetes
Banyak minum alkohol
Tekanan darah tinggi
Kadar kolesterol dalam darah tinggi
Banyak makan makanan berlemak tinggi
Bertambahnya usia
Obesitas (kegemukan)
Sejarah penyakit jantung dalam keluarga
Merokok
c. Komplikasi Aterosklerosis
Komplikasi yang dapat timbul akibat aterosklerosis antara lain:
d. Pencegahan Aterosklerosis
Untuk mencegah aterosklerosis serta komplikasinya (seperti
penyakit jantung dan stroke), anda harus menganut pola hidup
sehat, diantaranya:
d) Stres Testing
Bagi banyak orang dengan angina, hasil elektrokardiogram saat
istirahat tidak akan menunjukkan adanya kelainan. Karena gejala
angina terjadi selama stress (latihan fisik), fungsi jantung mungkin perlu
dievaluasi di bawah tekanan fisik dari latihan. Tes stres dilakukan
bersamaan dengan EKG sebelum, selama, dan setelah latihan untuk
mencari kelainan terkait stress (latihan fisik). Tekanan darah juga diukur
selama uji stres.
3) Kalsium Antagonis
Obat ini bekerja dengan cara menghambat masuknya kalsium
melalui saluran kalsium, yang akan menyebabkan relaksasi otot
polos pembulu darah sehingga terjadi vasodilatasi pada pembuluh
darah epikardial dan sistemik. Kalsium antagonis juga menurunkan
kabutuhan oksigen miokard dengan cara menurunkan resistensi
vaskuler sistemik. Golongan obat kalsium antagonis adalah
amlodipin, bepridil, diltiazem, felodipin, isradipin, nikardipin,
nifedipin, nimodipin, verapamil.
4.1 Saran
Dari makalah ini saya mengharapkan agar para pembaca bisa
membacanya, memahaminya dan membuat makalah ini menjadi
referensi untuk belajar mengetahui tentang penyakit angina pectoris
yang merupakan salah satu penyakit dari sistem kardiovaskular.
Demi kesempurnaannya makalah ini saya mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca agar makalah ini bisa
menjadi lebih baik untuk selanjutnya.
Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah, Edisi III. Jakarta:
Kedokteran Egc.
Charlene J.Reeves,Robin Lockhart. 2001. Medical Surgical Nursing.
Jakarta: Salemba Medika.
Ely Ismudianti Rilantono Dkk.1998. Buku Ajar Kardiologi. Jakarta: Balai
Fkui
https://id.wikipedia.org/wiki/Angina_pektoris
http://blog.ilmukeperawatan.com/mengenal-angina-pektoris.html
Wiffen, Philip dkk, 2007. Farmasi klinis oxford. Penerbit buku kedokteran
www.informasikedokteran.com/2015/09/angina-pectoris.html