0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
100 tayangan20 halaman
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang efek kecanduan gula dan cara mengurangi asupan gula. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa (1) gula dapat menyebabkan kecanduan karena mempengaruhi pembebasan dopamin di otak, (2) mengurangi gula dapat menimbulkan gejala withdrawal seperti sakit kepala dan migrain, namun (3) dengan mengkonsumsi makanan tinggi serat, protein, dan probiotik serta menghindari
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang efek kecanduan gula dan cara mengurangi asupan gula. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa (1) gula dapat menyebabkan kecanduan karena mempengaruhi pembebasan dopamin di otak, (2) mengurangi gula dapat menimbulkan gejala withdrawal seperti sakit kepala dan migrain, namun (3) dengan mengkonsumsi makanan tinggi serat, protein, dan probiotik serta menghindari
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang efek kecanduan gula dan cara mengurangi asupan gula. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa (1) gula dapat menyebabkan kecanduan karena mempengaruhi pembebasan dopamin di otak, (2) mengurangi gula dapat menimbulkan gejala withdrawal seperti sakit kepala dan migrain, namun (3) dengan mengkonsumsi makanan tinggi serat, protein, dan probiotik serta menghindari
untuk tubuh. Makanan tinggi gula dapat dikaitkan dengan penyakit metabolisme seperti diabetes dan penyakit jantung, masih banyak yang lain. Kalau Anda pernah mencoba untuk mengurangi ataupun tidak mengkonsumsi gula sama sekali, maka Anda akan merasakan gejala-gejala “sakau” dan efek samping lainnya akibat ketergantungan dengan gula. Sakit kepala/migraine Kembung Mual Nyeri otot Diare Rasa kelelahan Kelaparan Gelisah Depresi Ngidam Menggigil Sejak jaman dahulu, gula menjadi porsi kecil dalam makanan sehari-hari yang secara alami contohnya dari buah- buahan, sayuran atau pati (tepung). Pada jaman sekarang tingkat konsumsi gula sangat meningkat tinggi. Berdasarkan American Journal of Clinical Nutrition, diperkirakan sekitar 14,1% gula ditambahkan dari total pemasukan energi harian kita. Ditemukan dalam semua makanan- makanan olahan (diproduksi di pabrik), bahkan dalam sereal, snack bar, yogurt, termasuk saos tomat/cabai yang kita biasa konsumsi. Berikut sebagian statistik yang bisa kita jadikan peringatan dari pemasukan gula di Amerika menurut America’s Centers for Disease Control and Prevention : Orang America harus terus membatasi pemasukan gula kurang dari 10% dari kalori. Dari tahun 2005–2010, laki-laki dan perempuan usia 20 ke atas mengkonsumsi 13% kalori dari gula yang ditmbahkan. Di tahun 2005–2008, rata-rata persenan kalori harian dari gula yang ditambahkan adalah 16% untuk anak laki-laki dan perempuan usia 2-19 tahun. Status sosioekonomi tidak berpengaruh terhadap penambahan intake gula saat masa muda, tetapi di antara orang dewasa, orang dengan penghasilan yang lebih rendah akan mengkonsumsi lebih banyak gula tambahan. Pada orang dewasa usia lebih muda, pendidikan kurang, dan kurang aktif secara fisik,yang merokok dan minum minuman keras, cenderung lebih banyak mengkonsumsi gula Ketika kita makan makanan yang tinggi gula dan makanan dengan “gula tersembunyi”, akan memicu pelepasan hormon dopamine di otak. Dopamin adalah neurotransmitter yang mengendalikan pusat kesenangan dan penghargaan di otak, yang keluar juga saat berhubungan sex atau konsumsi obat-obatan terlarang. Makan banyak makanan yang mengandung gula sering menyebabkan reseptor tersebut memicu pelepasam dopamin dan mulai menimbulkan efek, kemudian menurun kembali, yang artinya kita harus makan bahkan lebih banyak gula lagi supaya dapat efek kesenangan yang sama. Dan hal ini menjadi siklus yang terus menerus terjadi dan akhirnya menghasilkan “KECANDUAN GULA”. Berkat efeknya dopamin dan pusat penghargaan di tengah otak, banyak penelitian menemukan bahwa gula bekerja di otak seperti narkoba contohnya kokain, dan bisa menyebabkan gejala “sakau” seperti pada kecanduan narkoba. 1. Merasa Termotivasi › Ketika membuat keputusanWhen you make the decision to kick sugar to the curb, you likely feel highly motivated and ready to reap the rewards of a healthier diet and lifestyle. Keep it up, as you’ll need this motivation to propel you through the cravings, headaches and fatigue yet to come. 2. Mulai Terasa “Ngidam” Gula › Rasa “ngidam” atau sangat ingin makan makanan yang manis adalah tanda awal dari saku gula. Banyak orang secra instan membangun rutinitas dietnya, dan banyak yang pada akhirnya menemukan diri mereka sedang mencari snack karena kelapran tengah malam. › Pada fase ini, sebaiknya kita menyiapkan “Cemilan sehat” yang bisa dimakan kapan pun ketika lapar supaya kita bisa menahan diri kita untuk memakan makanan yang manis. 3. Puncak Gejala › Segera setelah rasa ngidam menyerang anda, anda akan mulai merasakan gejala-gejala sakau yang disebutkan tadi. Sakit kepala, kelaparan, menggigil, bahkan diare. Pada tahap inilah masa yang paling sulit utnutk tetap termotivasi. › Kembali ingat kenapa anda mulai makan makanan yang sehat. Pakai itu untuk tetap termotivasi berada di jalan yang sehat. 4. You Start to Feel Better › Ketika semua gejala mulai menghilang, anda akan menemukan diri anda merasa lebih baik dari yang pernah anda rasakan. › Banyak orang melaporkan peningkatan kesehatan kulit, mengurangi otak yang lemot, dan energi anda akan meningkat sebagai hasil dari mengurangi asupan gula tambahan. › Ditambah jika anda mengikuti diet sehat sebagai gaya hidup anda, anda akan menikmati risiko penyakit kronis yang menurun, kesehatan yang jauh lebih baik. 1. Tingkatkan asupan serat › Serat bergerak masuk ke tubuh tidak tercerna, membantumu merasa kenyang dan puas sehingga membuat kita tidak ingin makan lagi yang manis. Tidak hanya itu, makanan dengan serat tinggi membantu tubuh untuk menjaga kadar gula darah stabil, mencegah dropnya gula darah dan membantu mengurangi gejala sakau gula terjadi. › Beberapa makanan tinggi serat yang sehat adalah sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian. › Ingat untuk minum air putih lebih banyak jika anda meningkatkan konsumsi serat untuk menghindari terjadinya konstipasi. Protein bagus untuk mengurangi lapar dan keinginan mengkonsumsi makanan manis. Tidak hanya diet tinggi protein mengurangi level ghrelin, hormon lapar, tapi juga membantu mengatur kadar gula darah normal untuk mengurangi gejala sakau gula juga. Sumber protein yang baik contohnya dagiang hewan yang makan rumput, ikan laut, kacang hitam, telur dan daging ayam kampung. Bisa juga menyiapkan snack tinggi protein ketika lapar melanda. Berapa kali anda pernah merasa saat perut kroncongan, hanya dengan minum segelas air dan rasa keroncongan itu hilang? Rasa haus sering kali disalahartikan dengan lapar dan terkadang hanya perlu minum agak banyak air untuk menghindari rasa lapar. Lain waktu ketika anda mendapati diri anda ingin makan makanan manis, coba minum segelas air putih, tunggu setengah jam dan lihat apakah anda benar-benar lapar atau hanya merasa haus. Makan makanan yang banyak mengandung probiotik meningkatkan jumlah bakteri baik di usus. Tidak hanya berefek jangka panjang pada kesehatan pencernaan dan imunitas, tapi beberapa penelitian menyebutkan hal itu bisa mengontrol kadar gula darah dan mengurangi nafsu makan. Beberapa contoh makanan mengandung probiotik, contohnya kombucha, kefir, tempe, miso, kimchi and natto. Lemak, sama seperti protein dan serat, bisa menimbulkan rasa kenyang karena lemak dicerna sangat lambat. Tentu, tidak berarti anda harus makan makanan makanan yang berlemak tinggi seperti burger dan gorengan untuk mengurangi keinginan makan makanan manis. Justru anda harus makan lemak yang sehat dari makanan seperti alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian, atau minyak kelapa. Hanya karena anda menyerah makan gula tambahan bukan berarti anda selamanya tidak makan manis. Faktanya, banyak cara untuk memuaskan keinginan anda makan manis tanpa menambahkan 1 sendok gula pasir. Buah-buahan contohnya, mengandung gula alami, tapi juga mengandung banyak vitamin, mineral, dan serat yang membuatnya sebagai pilihan yang sehat. 1. Tetap termotivasi. Buat daftar alasan kenapa anda memutuskan untuk membatasi konsumsi gula dan lihat kembali saat anda tergoyahkan atau saat gejala yang anda rasakan cukup berat. 2. Rencanakan makanan harian dan cemilan anda. Dengan memulai minggu anda tahu apa yang akan anda makan, akan membuat itu lebih mudah untuk tetap pada jalur yang anda kerjakan. 3. Bersihkan dapur anda. Dengan membuang semua jenis junk food yang ada di dapur maupun dlaam kulkas anda. Isi kulkas anda dengan makanan sehat seperti sayuran dan buahan. Minggu 1 Gunakan pemanis alami atau pengganti gula untuk ditambahkan pada teh atau kopi atau apapun yang biasa anda konsumsi. Minggu 2 Eliminasi semua minuman manis dari pola makan anda, termasuk soda, jus buah manis, beer. Minggu 3 Mulai ganti makanan manis dengan buah atau snack tinggi protein dan serat. Minggu 4 Mulai ganti makanan olahan atau makanan beku dengan makanan yang utuh seperti buah, sayura, gandum. Walaupun memangkas asupan gula ke dalam tubuh berarti sementara anda harus menghadapi gejala- gejala sakau yang tidak mengenakkan seperti kembung, migrain, kelelahan anda jangan biarkan hal itu menghentikan anda dari perjalanan anda menuju sehat. Dengan membuat modifikasi pada pola makan anda dan memegang pengetahuan yang cukup, mengatasi sakau gula, dan mengatur pola makan yang tinggi nutrisi merupakan hal yang mudah untuk dilakukan. Jangan berhenti dan ingat selalu motivasi anda.