Berikut beberapa tanaman obat yang penting untuk mengatasi masalah hipertensi
yang diungkapkan oleh Dr. Neni
Bagi penderita hipertensi, cara mudah untuk menjaga agar tekanan darah selalu
dalam kondisi stabil adalah dengan membiasakan diri untuk selalu mengonsumsi
mentimun. Buah ini mempunyai kandungan utama air, vitamin C, caffeic acid, serat,
mineral (silica, potasium, dan magnesium).
Cara Pembuatan: 2 buah ketimun segar dicuci bersih lalu diparut. Hasil parutannya
diperas dan disaring, lalu diminum sekaligus. Lakukan 2-3 kali sehari.
Daun dari tanaman ini telah terbukti secara klinis mempunyai efek diuretik yang
dapat menurunkan tekanan darah tinggi pada penderita hipertensi ringan ataupun
sedang. Untuk pemakaian secara tradisional, rebus 50 gram daun kumis kucing
menggunakan 2 gelas air selama lima belas menit, kemudian disaring. Minum dalam
keadaan hangat, segelas sehari, setiap pagi
8. Morinda citrifolia L (Mengkudu)
Cara pemakain : Dosis sari buah mengkudu yang bisa diberikan adalah sebanyak 1-
2 sendok makan (15 ml – 30 ml), diminum 2 kali sehari pada pagi dan malam hari,
kira-kira setengah jam sebelum makan atau 2 jam sesudah makan, agar
penyerapannya sempurna.
UJI KLINIS
Ekstrak etanol mengkudu dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolic laki-laki dewasa
secara signifikan ( Cahyo, A.M., 2010)
9. Allium sativum (Bawang Putih)
Dosis harian:
Penggunaan secara umum: Dosis rata-rata harian umbi bawang putih segar adalah 4 g (1 siung
bawang putih 2 kali sehari), sedangkan minyak esensial 8 mg.
Untuk hipertensi: Dosis efektif serbuk bawang putih adalah 200-300 mg 3 kali sehari.
Penggunaan bawang putih dianjurkan bersamaan dengan makanan lain, untuk menegah rasa tidak
enak pada sal cerna.
Efek antihipertensi: Aenyawa Aliin dalam bawang putih memiliki khasiat antihipertensi dengan
efek vasodilatasi pembuluh darah yang menyebabkan tertutupnya kanal Ca (Ca Channel Blocker)
dan terbukanya kanal K sehingga terjadi hiperpolarisasi, dengan demikian otot akan relaksasi.
Sebuah penelitian menyebutkan pemakaian bawang putih dalam masakan dapat menekan
hipertensi dengan pemakaian sebanyak 134 g per bulan (Qidway, W., et al, 2003)
Uji klinis: 44 subyek penelitian yang diberi perlakuan 2 kapsul berisi bawang putih yang telah
diolah selama 8 minggu, menunjukkan penurunan tekanan darah sistolik dan diastolic secara
signifikan (Chuan-hsio, et al., 2011)
Kemanan: Interaksi dengan warfarin dan obat antikoagulan lainnya, akan meningkatkan waktu
pembekuan darah, jadi tidak boleh dikonsumsi secara bersamaan
10. Hibiscus sabdariffa (Bunga Rosela)
Efek antihipertensi: Efek vasorelaksan (BPOM RI), afek penghambatan ACE I (Mun’im &
Hanani, 2011)
Uji Klinis terhadap 54 pasien mild hipertensi, yang minum seduhan rosella selama 12 hari dapat
menurunkan 11% tekanan darah sistolik dan diatolik (BPOM RI)
Interaksi dengan senyawa lain: Memiliki aktivitas estrogen walaupun belum ada perubahan klinis
yang jelas. Pada pria sehat menyebabkan terjadinya penurunan konsentrasi kreatinin, asam urat,
sitrat, tartrat, kalsium dan natrium dalam urin. << Berand