Anda di halaman 1dari 6

10 Tanaman Obat Dan Cara

Pengolahannya Untuk Mengatasi


Hipertensi
18 Desember 2016 Gusti 23136 Views Hipertensi, Kesehatan, Obat, Tradisional
Gustinerz.com | Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang menjadi momok bagi
manusia, menakutkan sehingga dijuluki sebagai “the silent killer“. Bila tidak segera
diatasi, penyakit ini dapat menimbulkan gangguan jantung, stroke, ginjal,
pengaburan penglihatan, atau penyakit lain, bahkan sampai pada kematian.
Tekanan darah tinggi terjadi bila terus menerus berada pada 140/90 mmHg.
Dalam kuliah pakar (Pemanfaatan Tanaman Obat dan Obat Tradisional Sebagai
Hipertensi) oleh Dr. Neni Purwitasari dari Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
mengungkapkan bahwa ada beberapa tanaman yang berkhasiat yang dapat diolah
menjadi obat tradisional untuk membantu mengatasi masalah hipertensi.

Tujuan pengobatan hipertensi dengan tanaman obat adalah mengobati hipertensi


dengan memperbaiki penyebab sesuai filosofi tanaman oba sebagai obat konstruktif,
yaitu memperbaiki/membangun organ atau sistem yang rusak yang mengakibatkan
terjadinya hipertensi. Beberapa tanaman tradisional telah dibuktikan secara preklinis
dan klinis dapat mengontrol tekanan darah. Mekanisme umum tanaman obat adalah
efek dilatasi pada pembuluh darah, penghambat ACE (Angiotensin-cenverting
enzyme), dan diuretik.

Berikut beberapa tanaman obat yang penting untuk mengatasi masalah hipertensi
yang diungkapkan oleh Dr. Neni

1. Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi)

Bagian Yang Digunakan : Buah.


Cara Pemakaian : Tiga buah dicuci lalu dipotong-potong seperlunya, rebus dengan 3
gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum setelah
makan pagi
 Kandungan Kimia dan Khasiat: Mengandung flavonoid, diterpen alcohol asiklik yang
memiliki khasiat sebagai antihipertensi dengan mekanisme diuretika yakni mengeluarkan jumlah
air dalam plasma darah dengan cara mengeluarkannya sebagai urin
2. Annona muricata (Sirsak)
 Bagian yang dipakai: Daun
 khasiat sebagai antihipertensi : menurunkan tekanan darah dengan mengurangi resistensi
pembuluh darah perifer.
 Cara pemakaian: 10 lembar daun sirsak direbus dengan 2 gelas air selama 15 menit sampai
tersisa 1 gelas.
3. Apium graviolens (Seledri)

 Bagian yang dipakai: Daun dan tangkai


 Khasiat: Cara kerja antihipertensi adalah sebagai penghambat enzim angiotensin converting
(ACE Inhibitor).
 Kandungan Kimia: Flavonoid: apigenin, apiin, isokuersetin
 Efek antihipertensi: Apigenin memiliki efek sebagai vasodilator perifer yang berhubungan
dengan efek hipotensi. Penelitian lain menunjukkan efek hipotensif dari herba seledri
berhubungan dengan integritas saraf simpatik.
 Interaksi dengan obat lain: Antikoagulan seperti aspirin, dalteperin, dan warfarin akan menambah
efek antikoagulan terjadi resiko pendarahan. Interaksi lain dengan obat tetrasiklin dan
klorpromazin meningkatkan fotosensitivitas
 Cara Pemakaian: Cukup rebus 250 gram herba seledri segar hingga mendidih, dan konsumsi
sehari sekali. Harap diperhatikan, buah seledri dilaporkan mempunyai efek terhadap siklus
menstruasi dan bersifat sebagai bahan aborsi. Karena itu, tidak boleh dikonsumsi ibu hamil dan
menyusui. Cara lain dengan mengkonsumsi sebagai jus. Sebanyak 100 gram seledri segar di jus
ditambah madu secukupnya, diminum sehari dua kali pagi dan sore.
4. Nigella sativa (Jinten Hitam)
Jintan hitam atau Habbatussauda (Nigella sativa Linn.) adalah rempah-rempah yang dapat
digunakan sebagai tanaman obat.
Cara pemakaian: Satu sendok teh minyak biji jintan hitam, dicampur dengan madu
dan dikonsumsi secara teratur bersamaan dengan waktu sarapan, makan siang dan
makan malam.
 Khasiat sebagai anti hipertensi: Nigella sativa (NS) dan kandungan bahan aktifnya memiliki
aktivitas antihipertensi dengan mekanisme menghambat kanal Ca, diuretic dan ACE inhibitor
(Fang-leong, 2013)
 Uji Klinis pada pasien hipertensi sebanyak 70 orang usia 34-63 tahun, menunjukkan bahwa
konsumsi 5 mL minyak N. sativa oil menurunkan tekanan darah selama 8 minggu tanpa ada efek
samping yang menugikan(husseini, 2013)
5. Pule Pandak (Rauvolfia serpentina [L.] Bentham ex. Ku)

Bagian Yang Digunakan : Akar, batang, dan daun.


Cara Pemakaian : Akar pule pandak sebanyak 50 g direbus dengan 3 gelas air sampai
tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring. Minumlah pagi dan sore hari, masing-
masing 1/2 gelas.
Perhatian : pemakaian tanaman ini harap berkonsultasi dengan petugas kesehatan,
tidak boleh dikonsumsi wanita hamil dan menyusui.
 Kandungan khasiat: Senyawa alkaloid indol seperti reserpine, ajmalin, ajmalisin dan reserpinin
yang memiliki khasiat antihipertensi dengan memiliki afinitas tinggi terhadap membrane vesikel
tempat penimbunan katekolamin dai ujung saraf adrenal dan menghambat fungsi neurotransmitter
tsb. Akibatnya terjadi penurunan kadar noradrenalin dalam saraf perifer dan saraf pusat sehingga
terjadi pengurangan tekanan darah (WHO, 1999)
 Interaksi: Dapat menyebabkan gangguan pada system kardiovaskular, misalnya bradikardia,
aritmia jika digunakan bersamaan dengan digitasi dan kuinidin.
6. Cucumis sativus (Mentimun)

Bagi penderita hipertensi, cara mudah untuk menjaga agar tekanan darah selalu
dalam kondisi stabil adalah dengan membiasakan diri untuk selalu mengonsumsi
mentimun. Buah ini mempunyai kandungan utama air, vitamin C, caffeic acid, serat,
mineral (silica, potasium, dan magnesium).
Cara Pembuatan: 2 buah ketimun segar dicuci bersih lalu diparut. Hasil parutannya
diperas dan disaring, lalu diminum sekaligus. Lakukan 2-3 kali sehari.

7. Orthosiphon stamineus (Kumis Kucing)

Daun dari tanaman ini telah terbukti secara klinis mempunyai efek diuretik yang
dapat menurunkan tekanan darah tinggi pada penderita hipertensi ringan ataupun
sedang. Untuk pemakaian secara tradisional, rebus 50 gram daun kumis kucing
menggunakan 2 gelas air selama lima belas menit, kemudian disaring. Minum dalam
keadaan hangat, segelas sehari, setiap pagi
8. Morinda citrifolia L (Mengkudu)

Kandungan utamanya yaitu scopoletin yang berfungsi untuk memperlebar saluran


pembuluh darah yang mengalami penyempitan. Hal ini menyebabkan jantung tidak
perlu bekerja terlalu keras untuk memompa darah, sehingga tekanan darah menjadi
normal.

Cara pemakain : Dosis sari buah mengkudu yang bisa diberikan adalah sebanyak 1-
2 sendok makan (15 ml – 30 ml), diminum 2 kali sehari pada pagi dan malam hari,
kira-kira setengah jam sebelum makan atau 2 jam sesudah makan, agar
penyerapannya sempurna.

 Efek anti hipertensi:


– sebagai vasodilatasi pembuluh darah

– penghambat enzim Angiontensin converting enzyme (ACE) (Norman,K., 2008)

 UJI KLINIS
 Ekstrak etanol mengkudu dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolic laki-laki dewasa
secara signifikan ( Cahyo, A.M., 2010)
9. Allium sativum (Bawang Putih)
Dosis harian:
 Penggunaan secara umum: Dosis rata-rata harian umbi bawang putih segar adalah 4 g (1 siung
bawang putih 2 kali sehari), sedangkan minyak esensial 8 mg.
 Untuk hipertensi: Dosis efektif serbuk bawang putih adalah 200-300 mg 3 kali sehari.
Penggunaan bawang putih dianjurkan bersamaan dengan makanan lain, untuk menegah rasa tidak
enak pada sal cerna.
 Efek antihipertensi: Aenyawa Aliin dalam bawang putih memiliki khasiat antihipertensi dengan
efek vasodilatasi pembuluh darah yang menyebabkan tertutupnya kanal Ca (Ca Channel Blocker)
dan terbukanya kanal K sehingga terjadi hiperpolarisasi, dengan demikian otot akan relaksasi.
Sebuah penelitian menyebutkan pemakaian bawang putih dalam masakan dapat menekan
hipertensi dengan pemakaian sebanyak 134 g per bulan (Qidway, W., et al, 2003)
 Uji klinis: 44 subyek penelitian yang diberi perlakuan 2 kapsul berisi bawang putih yang telah
diolah selama 8 minggu, menunjukkan penurunan tekanan darah sistolik dan diastolic secara
signifikan (Chuan-hsio, et al., 2011)
 Kemanan: Interaksi dengan warfarin dan obat antikoagulan lainnya, akan meningkatkan waktu
pembekuan darah, jadi tidak boleh dikonsumsi secara bersamaan
10. Hibiscus sabdariffa (Bunga Rosela)

Mengandung senyawa antosianin, sebuah zat flavonoid berwarna merah ungu

Penyiapan dan Dosis


Simplisia sebanyak 1,5 g/237 mL air; 1-2 sendok teh kelopak bunga segar/237 mL
air. Penyiapan seperti pembuatan teh, masukkan air mendidih ke dalam 1,5 g
simplisia atau kelopak bunga segar biarkan 5-10 menit.

 Efek antihipertensi: Efek vasorelaksan (BPOM RI), afek penghambatan ACE I (Mun’im &
Hanani, 2011)
 Uji Klinis terhadap 54 pasien mild hipertensi, yang minum seduhan rosella selama 12 hari dapat
menurunkan 11% tekanan darah sistolik dan diatolik (BPOM RI)
 Interaksi dengan senyawa lain: Memiliki aktivitas estrogen walaupun belum ada perubahan klinis
yang jelas. Pada pria sehat menyebabkan terjadinya penurunan konsentrasi kreatinin, asam urat,
sitrat, tartrat, kalsium dan natrium dalam urin. << Berand

Anda mungkin juga menyukai