“FITOTERAPI”
OLEH :
2. Nama : Manggis
Nama latin : Garcinia x mangostana L.
Senyawa yang berkhasiat : Fenol
Mekanisme kerja senyawa: mekanisme kerja manggis sebagai antihipertensi melalui
antagonis ion kalsium (Hemshekhar et al, 2011). Komponen fenolik dari manggis
dapat mencegah terjadinya vasokonstriksi pembuluh darah melalui mekanisme
vasodilatasi langsung dan pembangkitan nitrit oksida (Abdallah et al, 2016)
Interaksi :-
Cara penggunaan : memilih buah yang masih segar, kemudian dikonsumsi
3. Nama : Daun salam
Nama latin : Syzygium polyanthum (Wight) Walp.
Senyawa yang berkhasiat : senyawa Quarcertin
Mekanisme kerja senyawa: Mekanisme kerja daun salam sebagai antihipertensi
melalui pelibatan reseptor beta adrenergik dan kolinergik dengan produksi nitrit
oksida (Ismail et al, 2013), dan melalui penghambatan ACE (Puspitasari et al, 2015).
Berdasarkan penelitian Yunus (2015), daun salam mengandung senyawa flavonoid,
yang mana flavonid mengandung Quarcertin memberikan pengaruh sebagai
vasodilator, antipletelet dan antipoliferative dan menurunkan tekanan darah, hasil
dari oksidasi dan perbaikan terhadap organ tubuh yang sudah rusak akibat dari
hipertensi
Interaksi :-
Cara penggunaan : penggunaan untuk daun salam sebagai obat antihipertensi
yakni dengan merebus daun salam sebanyak 10 lembar dengan 3 gelas air, dididihkan
hingga 1 gelas.
Toksisitas :-
4. Nama : Sirsak
Nama latin : Annona muricata L.
Senyawa yang berkhasiat : coreximine, anomurine, dan reticulin
Mekanisme kerja senyawa: melalui mekanisme perifer yang melibatkan antagonis
ion kalsium dengan blokade kanal ion kalsium (Nwokocha et al, 2012). Efek
hipotensif daun sirsak disebabkan oleh kandungan alkaloid seperti coreximine,
anomurine, dan reticulin
Interaksi :-
Cara penggunaan : memakana buahnya
Toksisitas :-
5. Nama : Semangka
Nama latin : Citrullus lanatus (Tunb)
Senyawa yang berkhasiat : Sitrulin & Kandungan karetenoid
Mekanisme kerja senyawa: Buah semangka mengandung asam amino sitrulin yang
berperan dalam menurunkan tekanan darah, selain itu kandungan karetenoid pada buah
semangka dapat mencegah pengerasan dinding arteri maupun pembuluh vena, sehingga
dapat mengurangi tekanan darah.
Interaksi :-
Cara penggunaan : Pilihlah buah semangka yg matang & segar untuk di
konsumsi.
Toksisitas :-
1. Kelapa
Klasifikasi Tanaman Kelapa
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Super divisi : Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subkelas: Arecidae
Ordo: Arecales
Famili : Arecaceae
Genus: Cocos
Spesies : Cocos nucifera L.
Kelapa (Cocos nucifera L) merupakan salah satu hasil pertanian Indonesia yang
cukup potensial. Hampir semua bagian dari tanaman tersebut dapat dimanfaatkan.
Banyak kegunaan yang dapat diperoleh dari kelapa dan salah satu cara untuk
memanfaatkan buah kelapa adalah mengolahnya menjadi minyak makan atau minyak
goreng. Produk kelapa yang paling berharga adalah minyak kelapa, yang dapat
diperoleh dari daging buah kelapa segar atau dari kopra (Suhardiyono, 1995).
Pemanfaatan VCO Sebagai Alternatif Untuk Mengatasi Obesitas
Kegemukan dan obesitas sekarang mudah terlihat pada anak-anak golongan
menengah ke atas yang tinggal di kota-kota besar yang keranjingan menyantap
junkfoods, ayam goreng, kentang goreng, pop-corn, pizza. donat, Oreo, kreker,
biskuit, snacks dll yang digoreng dan atau diolah dengan minyak sayur, margarin dan
shortening.Kejadian ini sudah melanda di Amerika Serikat, dan tidak kurang dari
60% golongan anak dan remaja mengalami obesitas dan morbid obesitas. Obat-obat
patent (allopathic) tidak bisa menyembuhkan keracunan lemak trans atau free
radicals, malah sebaliknya lemak trans bisa membunuh kita (Drugs do not cure
disease, Yokie Newa, 1997 dan Free Radicals invite death, Yokie Newa 1999).
Sebaliknya menggoreng dan atau mengolah makanan dengan minyak kelapa adalah
yang paling aman dan paling sehat, karena hanya menghasilkan energi, bukan
kolesterol dan jaringan adiposa dan tidak pula menghasilkan lemak trans atau radikal
bebas.
Salah kaprah yang telah berkembang di masyarakat adalah pemahaman
bahwa minyak kelapa bisa menyebabkan kegemukan. Bahkan anggapan yang salah
ini diamini oleh banyak ahli diet dan para dokter. MCFA adalah kandungan asam
lemak terbesar dalam minyak kelapa. Namun, asam lemak ini tidak digunakan dalam
bentuk lipoprotein dan tidak diedarkan dalam aliran darah seperti lemak lainnya,
tetapi langsung dikirim ke hati, lalu diubah menjadi energi. Asam lemak ini juga
mudah dicerna dan diserap oleh dinding usus karena ukuran molekulnya relative
kecil. Dengan demikian, dapat mengurangi kerja pancreas, saluran pencernaan, hati,
serta tidak membuat lemak menumpuk dalam tubuh. Saat mengonsumsi minyak
kelapa murni (VCO), tubuh langsung menggunakannya untuk memproduksi energi,
bukan menimbunnya di jaringan adipose sebagai lemak tubuh. Kandungan MCFA
yang terdapat dalam minyak kelapa murni (VCO) dapat menurunkan lemak,
mengurangi tumpukan lemak, dan mendorong pembakaran LCFA (long chain fatty
acid) penyebab obesitas (kegemukan). Selain itu, MCFA yang ada pada minyak
VCO bisa merubah metabolisme ke tingkatan yang lebih tinggi dan membakar lebih
banyak kalori tubuh yang tidak dikonsumsi. Asam lemak jenuh rantai sedang yang
terdapat pada minyak kelapa murni (VCO) begitu tiba dalam saluran pencernaan
segera diserap oleh dinding usus tanpa harus mengalami proses hidrolisis terlebih
dahulu. Selanjutnya, asam lemak jenuh tersebut dapat masuk mengikuti aliran darah
untuk dibawa ke hati guna dimetabolisme. Berbeda dengan minyak kedelai yang
banyak mengandung asam lemak rantai panjang, dalam tubuh ditimbun dalam
bentuk lemak karena tidak bisa langsung dibakar dan diserap tubuh sehingga
menimbulkan kegemukan (obesitas).
Alasan VCO dapat menurunkan berat badan
Seorang pakar gizi dari Universitas Indonesia Prof. Dr. Walujo Soerjodibroto
MSc,PhD,SpG menguraikan bahwa minyak kelapa murni akan memberi energi
dengan cepat, sehingga jaringan tubuh akan cepat merasa kenyang. Proses
pembakaran akan menyebabkan suhu badan orang yang mengkonsumsi minyak
kelapa murni menjadi lebih tinggi ketimbang yang tidak. Kondisi akan menyebabkan
tubuh akan memerlukan energi lebih banyak yang didapatkan dari cadangan lemak.
Dalam beberapa saat setelahnya refleksi rasa lapar dan kenyang akan menjadi normal.
bahkan asupan makanan sedikit saja, tubuh sudah merasa kenyang. Minyak kelapa
murni yang mengandung asam lemak rantai sedang ini lebih dikenal dengan nama
MCFA, sebuah senyawa yang gampang diserap oleh tubuh karena molekulnya yang
relatif kecil dibandingkan dengan asam lemak lainnya. MCFA memiliki sifat
metabolisme yang hampir sama dengan karbohidrat,namun tidak menaikkan kadar
gula darah. MCFA mudah dicerna oleh usus sehingga mendorong pembakaran LCFA
(long chain fatty acid)/penyebab obesitas seperti yang terkandung dalam minyak
sayur, yang pada akhirnya akan membantu penyusutan bobot badan. Perubahan dari
minyak yang langsung menjadi energi akan membuat tubuh merasa kenyang dan
memiliki energi yang cukup untuk beraktivitas. Minyak kelapa murni atau VCO ini
akan mampu mendorong tubuh untuk melakukan pembakaran kalori dan lemak dari
dalam tubuh yang sifatnya tidak memaksa sehingga prosesnya pun tidak drastis
sehingga sangat aman. Minyak kelapa murni sangat baik untuk melangsingkan tubuh
sebab tidak memiliki kandungan lemak seperti dalam mentega, atau daging. Dapat
langsung diserap dalam tubuh tanpa tersimpan menjadi energi cadangan yang bisa
menjadi lemak menumpuk ketika tidak terpakai.
(Sumber http://www.infopeluangusaharumahan.com/cara-minum-vco untuk-diet/)
2. Lidah Buaya (Aloe Vera)
Klasifikasi Lidah Buaya
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Ordo : Asparagales
Famili : Asphodelaceae
Genus : Aloe
Spesies : Aloe vera L.
Aloe vera ekstrak digunakan untuk mengurangi kadar lipid lemak darah,
trigliserida dan kolcsterol, karena dapat memecah fat globudes sehingga ekstnik
lidah buaya dapat digunakan untuk mengurangi obesitas. Lidah buaya juga dapat
menurunkan kadar glukosa darah.
Lidah buaya dapat menurunkan berat badan, karena (1) Lidah buaya kaya akan
vitamin, klorofil, asam amino, sehingga merupakan bahan makanan untuk diet yang
ideal. (2) Lidah buaya mengandung selulosa, kaya akan gel, sehingga tidak cepat
merasa lapar dan mencegah makan berlebihan, (3) Lidah buaya dapat meningkatkan
motilitas saluran pencernaan, dan memperbaiki pencenaan, penyerapan, dan ekskresi
sehingga proses pencernaannya dapat berjalan dengan normal, (4) Lidah buaya dapat
mcningkatkan metabolisme tubuh, khususnya, metabolisme lemak, menghilangkan
kelebihan lemak, dan (5)Lidah buaya memiliki efek diuretik.
Lidah buaya juga mengandung Glikosida, Flavonoid, dan Saponin (Andriani,Ary
2011). Flavonoid dipercaya sebagai senyawa yang diduga mempunyai peranan
antiobesitas dengam mekanisme melalui penghambatan aktivitas enzim lipase
pankreas (Shimura et al. 1992 dalam Ruiz et al. 2005), yang menghidrolisis lemak
menjadi monogliserida dan asam lemak (Rahardjo et al. 2005). Monogliserida ini
selanjutnya akan diserap oleh usus halus yang akan disimpan sebagai cadangan lemak
dalam jaringan adiposa.
3. Caffeine
Klasifikasi Tanaman Kopi
Kindom : Plantae
Divisio : Spermatophita
Sub-divisio : Angeospermae
Kelas : Dicotiledónea
Ordo : Rubiales
Family : Rubiaceae
Genus : Coffea
Species : Coffea Sp
Contoh sediaan
Aturan Pakai : 3 kantong sehari. Rendam 1 kantong teh dalam air mendidih
sewaktu 5-10 menit. Tiap-tiap bungkus bisa diseduh jumlahnya 2-3
kali.
4. RED PEPPER (Capsicum)
Klasifikasi Red Pepper
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae (suku terung-terungan)
Genus : Capsicum
Spesies : Capsicum annum L.
Ekstrak etanol biji hot pepper (Capsicum annuum L.) memiliki aktivitas anti-
adipogenesis. Pemberian ekstrak etanol biji hot pepper (Capsicum annuum L.) dengan
konsentrasi 200, 100, dan 50 ig/mL mengurangi intesitas warna adiposit dibandingkan
kontrol, yang berarti ada kecenderungan pengurangan akumulasi adiposit. Pemberian
ekstrak etanol biji hot pepper (Capsicum annuum L.) akan menurunkan
aktivitas glycerol-3-phosphate dehydrogenase secara signifikan. Ekspresi
C/EBP4, C/EBP4, dan PPARA, suatu adipogenic transcription factors yang penting,
berkurang secara signifikan dengan pemberian ekstrak etanol biji hot pepper pada hari
ke 0- ke 6 jika dbandingan dengan kontrol. Hal ini mengindikasikan pemberian
ekstrak etanol biji hot pepper memiliki efek kesehatan, karena mempunyai aktivitas
anti obesitas yang baik.”
5. Ephedra
Klasifikasi Ephedra
Kingdom : Plantae
Division : Gnetophyta
Class : Gnetopsida
Order : Ephedrales
Family : Ephedraceae
Genus : Ephedra
Species : E. sinica
Ephedra (Ephedra sinica) mengandung amfetamin substansi yang mirip
efedrin dan merupakan bentuk alamiah dari phenyl propanolamine (PPA). Ephedrine
yang dikombinasikan dengan caffeine dan aspirin menurunkan berat-badan.”!
Ephedra merupakan agen penekan nafsu makan. Penggunaan Ephedra sebaiknya tidak
digunakan pada penderita yang mengalami ansietas, glaukoma, penyakit jantung,
tekanan darah tinggi, dan insomnia, demikian juga jangan diberikan pada penderita
yang sedang mengkonsumsi monoamine oxidase (MAO) inhibitor, suatu obat
antidepresi. Pemberian Ephedra dosis tinggi dapat menimbulkan kematian, oleh
karena itu penggunaannya harus hati-hati.
6. Cassia Senna
Klasifikasi Senna
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berleping dua/dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus : Cassia
Spesies : Cassia angustifolia Vahi.
Penelitian memperlihatkan bahwa pemberian ekstrak daun Cassia fistula
dan Senna alata efektif menurunkan berat badan dan berat lemak parametrial pada
hewan coba mencit secara signifikan. Hal ini diduga merupakan efek tannin yang
terkandung dalam daun Cassia fistula dan Senna alata. Tannin yang terkandung
dalam ekstrak memiliki potensi menghambat aktivitas lipase, sehingga dapat
menurunkan lemak tubuh. Selain itu, tannin juga memiliki potensi sebagai agen
hipolipidemik dan antihiperkolesterolemia. Baik daun Cassia fistula maupun daun
Senna alata tampaknya memiliki potensi sebagai agen anti obesitas dan agen
hipolipidemik.”
7. BANABA (Lagerstroemia speciosa Linn)
Klasifikasi BANABA
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Famili : Lythraceae
Genus : Lagerstroemia Linnaeus
Banaba telah diteliti untuk penggunaannya sebagai terapi diabetes Banaba
memiliki kemampuan untuk menurunkan kadar glukosa darah karena memiliki
kandungan corrosolic acid. Penelitian ekstrak Lagerstroemia speciosa dengan
hewan coba mencit memperlihatkan adanya penurunan kadar glukosa dan
penurunan hemoglobin Alc.“ Mencit yang diberi ekstrak Banaba akumulasi
trigliseridnya akan menurun, dan mengindikasikan Lagerstroemia speciosa memilki
efek antiobesitas.
2. Temu hitam
Rumus Struktur :
Interaksi : Belum diketahui adanya interaksi temu hitam dengan obat-obatan atau
bahan-bahan yang lain
Mekanisme kerja senyawa : Mekanisme flavonoid dalam mengatasi antiinflamasi
adalah melali beberapa jalur yaitu dengan penghambatan enzim COX dan
lipooksigenase, penghambatan akumulasi leukosit, penghambatan degranulasi
neutrofil, penghambatan pelepasan histamin
Cara penggunaan : Cuci rimpang segar temu hitam (25 g), lalu potong tipis-tipis.
Rebus dengan dua gelas air sampai mendidih selama 20 menit. Setelah dingin, saring,
lalu bagi dua sama banyak untuk diminum pada pagi dan sore hari. Bisa pula dengan
menambahkan jahe.
Toksisitas :-
3. Temulawak
4. Cerme
Nama indonesia : Ceremai
Nama latin : Phyllanthus acidus (L.)
Senyawa berkhasiat : Flavonoid
Rumus struktur :
Interaksi : -
Meanisme kerja senyawa : Flavonoid mampu menghambat fosfodiesterase,
aldoreduktase, monoamine oksidase, protein kinase, DA polimerase, lipoksigease.
Flavonoid dapat meningkatkan sistem imun baik sistem imun alamiah maupun imun
spesifik yang dapat digunakan sebagai antiinflamasi dan anti alergi.
Cara penggunaan : Beberapa akar kering (1 gr) digiling halus, seduh dengan air
panas, minum (hati hati karena akarnya agak beracun).
Toksisitas : -
5. Alang – alang
6. Bawang putih
Nama indonesia : Bawang putih
Nama latin : Allium sativum Linn
Famili : Amaryllidaceace (Liliaceae)
Senyawa berkhasiat : Allisin
Rumus struktur :
Interaksi :-
Meanisme kerja senyawa : Senyawa- senyawa tersebut dapat mereduksi sistein
dalam tubuh mikrobia sehingga mengganggu ikatan disulfida dalam proteinnya
Cara penggunaan : Bawang putih 5 g; Kayu mesoyi 1 g; Herba patikan kebo 2 g;
Adas 1 g; Kapulaga 3 g; Air 110, Ditumbuk kemudian tambahkan air; diperas
kemudian disaring; dididihkan, Diminum 2 kali sehari; tiap kali 100 ml; diulang
sampai sembuh; untuk pemeliharaan cukup 2 hari sekali 100 ml.
Toksisitas :-
7. Cabai jawa
8. Ki Tolod
Interaksi : -
Meanisme kerja senyawa : Senyawa flavonoid bekerja secara signifikan dengan
mekanisme menghambat p–glycoprotein
Cara penggunaan : Tiga lembar daun dicuci bersih lalu direbus dengan 2 gelas air
bersih sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin di saring lalu di minum. Lakukan 2
kali sehari, pagi dan sore.
Toksisitas : -
9. Senggugu
Rumus Struktur :
Interaksi :-
Meanisme kerja senyawa : Daun senggugu yang mengandung alkaloid dapat
menghambat pertumbuhan bakteri gram positif (Bacillus subtilis dan Staphylococcus
aureus) dan bakteri gram negatif (Escherihia coli dan Pseudomonas aeruginosa)
Cara penggunaan : Sebanyak 10-15 g direbus atau digiling menjadi bubuk
dan diseduh, lalu diminum.
Toksisitas :-
10. Semanggi
DIARE
Rumus struktur :
Mekanisme Kerja : Dengan mengkelat dan protektif dimana tanin akan mengendap pada
mukosa sepanjang dinding saluran pencernaan dan secara
tidaklangsung jugamenciutkan usus saat terjadi diare sehingga
menekan gerak peristaltikusus dan mengurangi rangsang terhadap
aktivitas peristaltik yang meningkat
Cara Penggunaan :
Mentah: Cara paling sederhana ialah dengan mengambilbijinyalangsung dari potongan
buahnya dan memakannya bersama buahnya.Ditumbuk: Anda juga bisa
mengumpulkan semua biji papayadan tumbuk menggunakan mortar dan alu.
Biji pepaya yang sudah ditumbuk dapatdisimpan dalam toples kecil di kulkas
hingga kurang- lebih 1 minggu. Anda juga bisa menyimpannya di dalam
freezer agar tahan lebih lama, dan cairkan dulu sebelum menggunakannya
untuk campuran salad, jus, atau sup.
Kandungan Senyawa: Biji buah pepaya juga mengandung senyawaaktif seperti tanin,
fenol, saponin dan alkaloid.
Mekanisme Kerja :
Senyawa tanin bersifat sebagai astringent,mekanisme tanin sebagai astringen adalah
dengan menciutkanpermukaan usus atau zat yang bersifat proteksi terhadapmukosa usus
dan dapat menggumpalkan protein. Oleh Karena itu senyawa tanin dapat membantu
menghentikan diare.Daunbeluntas juga mempunyai aktivitas farmakologi daya antiseptik
terhadap bakteri penyebab diare yaitu Staphylococcus aureus, Escherichia coli,
dan Salmonella typhimurium.
Cara Penggunaan :
Direbus : Untuk merebus, siapkan segenggam daun beluntas yang masih segar, cuci
sampai bersih, lalu rebuslah bersama 1 – 1,5 gelas air selama minimal 30menit. Kemudian
saring dan minumlah ½ gelas air rebusan itu sebanyak 3 kali, disarankan setengah
jam sebelum makan. Bila gejala-gejala dari masalahkesehatan yang ingin diatasi sudah
hilang atau jika tida ada perubahan setelah 3 hari, hentikan konsumsi herbal ini.
Kandungan Senyawa : Golongan senyawa aktif yang teridentifik, steroid dan minyak
atsiri.
KONSTIPASI
Cara penggunaan :
Ambil satu batang lidah buaya, kupas kulitnya, kemudiancuci lalu iris kecil-kecil.
Seduh dengan air panas, untuk menyamarkan rasa getirnya Anda dapat menambahkan
madu.Minum saat masih hangat.
Kandungan senyawa : Senyawa yang terkandung dalam tanaman lidah
buayaberupa aloin, emodin, resin, lignin,
saponin, antrakuinon, vitamin,mineral,dan lain
sebagainya(Suryowidodo, 1988)
Mekanisme kerja :-
Cara penggunaan :
Rimpang dibersihkan dari kotoran kemudian dirajang tipisdan dikeringkan dalam
lemari pengering pada suhu 40ºC. Setelah kering rimpang digiling menjadi serbuk
halus.Kemudian serbuk rimpang dibuat seduhan 20% dengan menambahkan aquadest
sesuai dengan FarmakopeIndonesia III.
Kandungan senyawa : kandungan senyawa dari rimpang bangle adalah Rimpangbangle
mengandung minyak atsiri (sineol, pinen dan seskuiterpen),
damar, pati, tannin, saponin, flavonoid,triterpenoid,
steroid,alkaloid, dan glikosida (Padmasari,dkk. 2013).
Mekanisme kerja : Merangsang Peristaltik usus dan sekresi lender usus dengan jalan
meransang pleksus saraf intramuskural atau dapat juga
merangsang otot polos usus. Sehingga menyebabkan sekresi
cairan dan elektrolit ke dalam lumen usus dan aktifitas motor
usus diubah dengan banyaknya massa dalam lumen usus.
3. Nama Tanaman : Senna, cassia senna l dan c. angustifolia vahl
(senna) (Sennae fructus, Sennae folium)
Famili : Fabaceae
Bagian yang digunakan : adalah daun senna dan buah senna
Rumus struktur :
Cara penggunaan :
Teh senna yang berasal dari daun kering tanaman semakSenna alexandrina ini
mengandung senyawa glikosida.Glikosida memiliki efek laksatif alami yang dapat
membantu melemaskan otot-ototsistempencernaan agar membuat feses lebih bergerak
dengan mudah disepanjang usus hingga keluar lewat anusDikonsumsi sehari sekali pagi
atau malam hari.Rasa teh senna cukup pahit, bisa menambahkan madu sebagai pemanis
agar rasanya lebih bersahabat di lidah,
Mekanisme Kerja :
1. Glikosida tidak diserap dalam usus bagian atas tetapi diurai oleh mikroflora dalam
usus besar menjadi aglikon aktif, secara principal rhein anthron yang menimbulkan
efek laksatif pada usus besar .
2. Adanya empedu dan gula, aglikon bebas dapat diserap masuk ke dalam aliran
darah dan dikeluarkan kemudian ke dalam usus besar. Hasil akhirnya Auerbach
plexus menghasilkan peningkatan kontraksi otot usus. Selain itu kandungan
mucilage mengurangio penyerapan cairan yang menyebabkan peningkatan kerja
laksatif.
Efek samping : - Kadar kalium di dalam darah berada dibawah
normal atau hypokalemia
- Urine berwarna coklat-kemerahan
- Perubahan pada warna dinding usus besar (kolon) atau
melanosis coli.
Kandungan Senyawa :
Daun. Senosida A dan B yang terdiri atas aglikon senidin A dan senidin B,
senosida C dan D, yang merupakan glikosida heterodiantron pada aloe-emodin dan rein,
palmidin A, antron rein dan glikosida aloe-emodin dan beberapa antrakuinon bebas C
senna biasanya mengandung senosida dalam junlah yang lebih banyak.
Buah.Senosida A dan B serta suatu glikosida sejenis yaitu senosida A1. Senosida
tersebut, yang merupakan diantron, stereokimianya berbeda pada C10 dan C10 juga
memiliki pola subsitusi yang berbeda C.senna biasanya mengandung jumlah senosida
yang lebih banyak
Dispepsia
1. Kunyit Putih (Maag)
Kandungan kimia
Mekanisme kerja
Kunyit bersifat bakterisidal terhadap bakteri gram positif, yaitu Lactobacillus
fermentum, L. bulgaricus, Bacillus cereus, B. subtilis, dan B. megaterium Kunyit
mengandung lebih dari satu senyawa yang bersifat bakterisidal. Salah satu senyawa tersebut
adalah senyawa kurkumin yang merupakan senyawa golongan fenol yang terdiri dari dua
cincin fenol simetris dan dihubungkan dengan satu rantai hiptadiena. Senyawa fenol
menghambat pertumbuhan mikroba dengan cara merusak membrane sel yang akan
menyebabkan denaturasi protein sel dan mengurangi tekanan permukaan sel.
Gastrointestinal (Maag)
1. Nama Tanaman : Sambung Nyawa
Kandungan kimia
senyawa flavonoid, tanin, saponin, steroid, triterpenoid, asam klorogenat, asam
kafeat, asam vanilat, asam para kumarat, asam p-hidroksi benzoat (Suganda et al., 1988),
asparaginase (Mulyadi, 1989). Sedangkan hasil analisis kualitatif dengan metode
kromatografi lapis tipis yang dilakukan Sudarsono et al. (2002) mendeteksi adanya
sterol, triterpen, senyawa fenolik, polifenol, dan minyak atsiri. Sugiyanto et al. (2003).
Mekanisme kerja
didapatkan kandungan metabolit sekunder pada tanaman daun sambung nyawa
(Gynura procumbens (Lour.)Merr.)yaitu alkaloid, saponin, dan flavonoid. yang memiliki
aktivitas antibakteri. Alkaloid mempunyai aktivitas sebagai antibakteri dengan
menginterkelasi dinding sel DNA bakteri (Tiwari, et al., 2011).Flavonoid mempunyai
aktivitas antibakteri dengan mengganggu fungsi metabolisme melalui perusakan dinding
sel dan mendenaturasi protein bakteri (Pelezar & Chan, 1998). Sedangkan saponin
memiliki aktivitas antibakteri dengan mengganggu permukaan dinding sel. Saat
terganggu zat antibakteri akan dengan mudah masuk ke dalam sel bakteri (Karlina et al.,
2013).
Mekanisme kerja :-
Famili : Acanthaceae
Bagian yang digunakan :Daun (folium)
Efek samping : Sakit kepala, fatique,rasa pahit, dan peningkatan enzim hati
dilaporkan terjadi pada uji klinis pada pasien yang terinfeksi
HIV yang diberi andrographolide dosis tinggi.25 Hal ini tidak
ada dilaporkan pada orang yang menggunakan
andrographisatau ekstrak terstandard pada jumlah yang
direkomendasikan. Seperti semua herba yang pahit, sambiloto
mungkin menyebabkan ulkus dan adanya rasa terbakar.
Keamanan terhadap wanita hamil dan menyusui sampai saat
ini belum diketahui.
Cara penggunaan : Daun kering seberat 5 gr, yang direbus bersama air 2 gelas
sampai sisa 1 gelas untuk satu hari (diminum 3 x 1/3 gelas).
Jika menggunakan daun segar, dosisnya adalah sekitar 30
lembar daun dengan cara yang sama seperti merebus daun
kering. Dalam bentuk ekstrak, mengkonsumsi sampai dengan
1500 mg per hari masih dianggap aman. “Berdasarkan
pengalaman saya, sambiloto dalam bentuk ekstrak ternyata
terbukti lebih efektif mengatasi berbagai penyakit
radang/infeksi” demikian dr Sidhajatra menambahkan
(Medatama, 1991).
Rumus struktur :
Kandungan kimia : Hasil analisis kualitatif dari ekstrak metanolik Mimosa pudica
Linn mengandung senyawa alkaloid, saponin, flavonoid, tanin,
fenolik. Bagian daun, batang, dan akar putri malu (Mimosa
pudica Linn) mengandung senyawa mimosin, tanin, alkaloid
dan saponin.
Cara penggunaan : akar momisa pudica 60 gr. Dan air 600 cc, direbus dengan api
kecil menjadi 200 cc, dibagi 2 kali minum. 10 hari adalah 1
kuur.
Mekanisme kerja : Akar dan batang putri malu mempunyai efek hipoglikemik.
Senyawa yang mempunyai efek hipoglikemik adalah senyawa
flavonoid , fenolik, steroid, dan alkaloid. Diduga mekanisme
kerja sebagai efek hipoglikemia adalah meregenerasi kerusakan
sel beta, menstimulasi pelepasan insulin oleh sel beta pankreas,
dan menghambat penyerapan glukosa di usus sehingga dapat
menurunkan kadar glukosa darah.
E. Tanaman Yang Berkasiat Sebagai Obat Gangguan Hormonal
1. Stachytarpheta mutabilis (keji beling)
Klasifikasi
Kerajaan : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kalas : Dicotyledoneae
Sub Kelas : Magnolidae
Ordo : Scrophulariales
Keluarga : Acanthaceae
Genus : Strobilanthes
Spesies : Strobilanthes crispa (L.) Blume, Stachytarpheta mutabilis
Vahl, Sericocalyx crispus (Linn) (Agoes dan cronquist, 1981).
Kandungan Kimia
Daun keji beling mengandug unsur-unsur karbonat dan mineral yang sangat
tinggi, seperti kalium, natrium, kalsium, ferum, fosfor, asam silikat, asam kafeat,
asam vanilat, asam gentinat, dan asam sirinat. Senyawa ini memiliki efek
antioksidan yang sangat tinggi dari pada vitamin E. K Senyawa organik dari
tanaman ini yaitu antara lain, karbohidrat, lendir, steroid, triterpenoid dan protein.
Keji beling mengandung senyawa tannin yang memiliki khsiat sebagai antibakteri.
(Agoes, 2010).
Kegunaan :
Tanaman ini digunakan oleh sebagian masyarakat Indonesia sebagai
obat batuk, obat sakit tenggorokan dan sebagai antibakteri.
Mekanisme kerja obat :
Mekanisme kerja antibakteri meliputi menghambat dan mengganggu
metabolisme sel bakteri, menghambat sintesis dinding sel bakteri, mengganggu
permeabilitas membran sel bakteri, menghambat atau merusak sintesis nukleat
selbakteri (Jawetz, 2008).
Toksisitas :
Ekstrak etanol daun kejibeling cukup aman, tidak menyebabkan keracunan
maupun kerusakan organ-organ penting, seperti jantung, paru, hati, ginjal, lambung
dan usus.
Toksisitas :
Efek toksisitas akut dan sub akut akibat konsumsi bidara upas punsudah
diteliti. Hasilnya yaitu menunjukkan bahwa pascabemberian ekstrak bidara upas,
organ hati hewan uji tetap dalam kondisi baik.Jadi umbi bidara tidak memiliki
efek toksisitas yang merugikan (Prepti utami, buku umbi ajaib).
Toksistas :
Hasil penelitian dari rimpang kencur memiliki senyawa etil
pmetoksisinamat adalah 3,6523 (3,1715– 4,2060) g/Kg BB, yang senyawa
merupakan senyawa dengan kategori toksik sedang (Nurmala sara, Uji toksisitas
akut senyawa etil pmetoksisinamatdari rimpang kencur) .
Thymoquinone
Dithymoquinone
Toksisitas :
Toksisitas potensial dari minyak biji N. sativa diteliti pada mencit dan
tikus melalui penentuan LD50 dan pemeriksaan parameter biokimia, hematologi
dan perubahan hispatologi. Uji keamanan secara oral dari minyak atsiri dan fixed
oil telah dilakukan pada tikus Sprague Dewley dengan indikator serologi dan
hemologi pada konsentrasi 0,3-4% dan hasilnya seluruh dosis dinyatakan aman
untuk digunakan (Tauseef SM et al., 2009).
Toksisitas :
Adapun toksisitas dari bunga pukul empat ini belum diketahui
toksisitasnya dikarenakan belum dilakukan penelitian lebih lajut.
6. Bunga Pagoda
Klasifikasi :
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiosperrnae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Solanales
Suku : Verbenaceae
Marga : Clerodendrum
Spesies : Clerodendrum paniculatum L.
Kandungan kimia:
Kandungan kimia dari bunga, daun dan batang tanaman pagoda adalah
saponin, polifenol, alkoloida dan flavanoida.
Kegunaan:
Selain digunakan sebagai tanaman hias, bunga ini juga mempunyai banyak
manfaat sehingga banyak digunakan sebagai obat tradisional, dari akar hingga
bunganya masingmasing mempunyai manfaat tersendiri bagi kesehatan
tubuh.Tanaman pagoda memilii kegunaan seperti Antiradang; Diuretik; Sedatif;
Hemostatis.
Toksisitas :
Adapun toksisitas dari bunga pagoda ini belum diketahui toksisitasnya
dikarenakan belum dilakukan penelitian lebih lajut.
Kandungan kimia:
Bunga pukul empat memiliki kandungan kimia yaitu Alkaloid trigonelia
yang memiliki khasiat sebagai antiinflamasi dan Diuretik
Kegunaan:
Bunga pukul empat digunakan sebagai anti radang dan diuretik.
Cara penggunaan:
Radang amandel, Radang prostat: Akar bunga pukul empat segar 10 g;
Air secukupnya, Dibuat jus atau dipipis, Dikompreskan pada bagian yang sakit.
Mekanisme kerja obat :
Mekanismenya yaitu dengan menghambat pelepasan asam arakidonat
sebelum diubah menjadi prostaglandin sehingga tidak terjadi peradangan.
Rumus Struktur :
Struktur kimia alkaloid menurut Sirait, 2007 yaitu :
Toksisitas :
Adapun toksisitas dari bunga pukul empat ini belum diketahui
toksisitasnya dikarenakan belum dilakukan penelitian lebih lajut.
8. Kapulaga
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Seper Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subkelas : Commelinidae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Amomum
Spesies : Amomum compactum Soland.
Kandungan kimia:
Kapulaga mengandung (Elettaria cardamomum Maton) mengandung
senyawa golongan alkaloid, tanin, terpenoid dan flavonoid.Pada ekstrak metanol
dan fraksi kapulaga lokal tidak terdeteksi adanya alkaloid.Selain itu juga tanaman
herbal ini diketahui mengandung antioksidan misalnya senyawa fenolik (asam
fenolat, flavonoid, kuinon, kumarin, lignin, stilbenes, tannin), senyawa nitrogen
(alkaloid, amina, betalin), vitamin, terpenoid dan beberapa metabolit endogen
(Winarsi, 2014: 1-5). Menurut Cowan (18), senyawa fenol, fenolat atau polifenol
merupakan salah satu golongan senyawa metabolit sekunder yang memiliki
aktivitas antimikroba.
Kegunaan:
Tanaman rempah-rempah ini banyak mengandung senyawa kimia yang
berfungsi sebagai anti-oksidan yang dapat membantu mencegah penyakit dan
menjaga kesehatan.Selain itu kapulaga juga diketahui memiliki kahasiat sebagai
antimikroba.
Cara penggunaan :
Batuk, Radang tenggorakan, Suara parau : Umbi bidara upas segar 8 g;
Rimpang kencur 6 g; Daun sirih 3 helai; Buah kapulaga 3 g; Air secukupnya,
Dipipis, Beningan untuk berkumur kemudian diminum 2 kali sehari; pagi dan sore.
Radang amandel, gangguan haid, kejang perut, obat kumur, influenza, radang
lambung, sesak napas, badan lemah (sebagian tonikum) : Buah direbus lalu
dimakan.
Mekanisme kerja obat :
Mekanisme senyawa fenolik sebagai antioksidan dijelaskan oleh Janeiro
dan Brett (2004) yaitu melalui kemampuan dari gugus fenol untuk mengikat
radikal bebas dengan memberikan atom hidrogennya melalui proses transfer
elektron, sehingga fenol berubah menjadi radikal fenoksil. Radikal fenoksil yang
terbentuk sebagai hasil reaksi fenol dengan radikal bebas kemudian akan
menstabilkan diri melalui efek resonansi. Karena alasan ini maka derivat dari fenol
merupakan donor hidrogen yang baik yang dapat menghambat reaksi yang terjadi
oleh senyawa radikal.Senyawa fenol disebut juga sebagai inhibitor radikal (Togo,
2004). Mekanisme penghambatan bakteri oleh senyawa fenol dengan cara
mengganggu komponen penyusun peptidoglikan sel bakteri, sehingga lapisan sel
bakteri tidak terbentuk secara utuh. Mekanisme senyawa fenol sebagai antibakteri
pada konsentrasi rendah dengan merusak membran sitoplasma dan menyebabkan
kebocoran inti sel, sedangkan pada konsentrasi tinggi senyawa fenol akan
berkoagulasi dengan protein seluler
Rumus Struktur :
Toksisitas :
Toksisitas dari kapulaga ini belum diketahui toksisitasnya dikarenakan
belum dilakukan penelitian lebih lajut.
10. Mengkudu
Tanaman mengkudu diklasifikasikan sebagai berikut (Djauhariya, 2003):
Filum : Angiospermae
Subfilum : Dicotyledonae
Divisi : Lignosae
Famili : Rubiaceae
Genus : Morinda
Spesies : Morinda citrifolia
Kandungan kimia dan Kegunaan:
Sirait (2007) menyatakan bahwa alkaloid yang terkandung dalam buah
mengkudu sering digunakan dalam bidangpengobatan yang dapat menghambat
pertumbuhan bakteri gram positif dan gram negatif (Karou et al., 2006).
Mekanisme kerja obat :
Robinson (1995) menyatakan bahwa senyawa alkaloid dapat
mengganggu terbentuknya jembatan seberang silang komponen penyusun
peptidoglikan pada sel bakteri, sehingga lapisan dinding sel tidak terbentuk
secara utuh dan menyebabkan kematian sel.
Rumus Struktur :
Struktur kimia alkaloid menurut sirait, 2007yaitu :
Toksisitas :
Toksisitas dari buah mengkudu ini belum diketahui toksisitasnya
dikarenakan belum dilakukan penelitian lebih lajut.