Anda di halaman 1dari 62

Apt. Hindri Syahputri. S.Farm, M.

Farm
HIPERTENSI
TOPIK

Sumber
tanaman Nama senyawa Mekanisme kerja
aktif senyawa

Dosis dan cara Efek samping


Metode isolasi penggunaan
4
INTRODUCTION

Menurut World Health Organization (WHO) hipertensi


adalah suatu kondisi dimana pembuluh darah memiliki
tekanan darah tinggi (tekanan darah sistolik > 140 mmHg
atau tekanan darah diastolik >90 mmHg) yang menetap.
Tekanan darah adalah kekuatan untuk melawan tekanan
dinding arteri ketika darah tersebut dipompa oleh jantung
ke seluruh tubuh, semakin tinggi tekanan darah maka
semakin keras jantung bekerja

Swastini, 2021.
Bedasarkan JNC (Joint National Comitee) VII, seorang dikatakan
mengalami hipertensi jika tekanan sistolik 140 mmHg atau lebih dan
diastolik 90 mmHg atau lebih. Berikut tabel terkait :

Sangging, dan sari. 2017


01
Sumber tanaman
DAUN SIRSAK

Kingdom : Plantae
Divission : Spermatophyta
Subdivission : Angiospermae
Class : Dicotylidonae
Order : Polycarpiceae
Famili : Annonaceae
Genus : Annona
Species : Annona muricata L.
(Integrated Taxonomic Information System)
Senyawa yang dikandung oleh daun sirsak antara lain, mono tetrahydrofuran
acetogenin, seperti anomurisin A dan B, gigante rosinA, annonasin10-one,
murikatosin A dan B, annonacin, dan goniotalamisin dan ion kalium. Dan
beberapa kandungan senyawa lainnya seperti, kalsium, fosfor, karbohidrat,
vitamin A, vitamin B, vitamin C, tanin, fitosterol, kalsium oksalat, dan
alkaloid murisine.

02
Nama senyawa aktif
03 MEKANISME KERJA
SENYAWA AKTIF
Ion kalium mempunyai beberapa
mekanisme dalam menurunkan
tekanan darah, yaitu memperlemah
kontraksi miokardium,
meningkatkan pengeluaran natrium Kadar kalium yang tinggi dapat
dari dalam tubuh, menghambat meningkatkan ekskresi natrium,
pengeluaran renin, menyebabkan sehingga dapat menurunkan
vasodilatasi, dan menghambat volume darah dan tekanan darah
vasokontriksi endogen.

kalium juga mengatur keseimbangan cairan tubuh bersama natrium,


menghambat pengeluaran renin, berperan dalam vasodilatasi arteriol, dan
mengurangi respon vasokontriksi endogen, sehingga tekanan darah turun
04
Metode isolasi
Penyiapan bahan meliputi pengumpulan bahan, dan pengolahan bahan sampai menjadi
simplisia daun sirsak.

kemudian daun sirsak dilakukan determinasi.

Lalu dilakukan penapisan ekstrak meliputi pemeriksaan adanya golongan senyawa


tertentu seperti alkaloid, flavonoid, saponin, kuinon, tanin,
fenol, dan steroid/triterpenoid.

Metode isolasi yang digunakan untuk mendapat ekstrak adalah dengan


caramengekstraksi 1,5 kg simplisia daun sirsak menggunakan alat refluks dengan 9 L
etanol 96%.

Ekstrak cair dipekatkan dengan rotavapor hingga


diperoleh ekstrak kental.
05
DOSIS DAN CARA PENGGU
Dosis penggunaan dengan
rebusan Dosis penggunan obat herbal
“Kapsul Daun Sirsak”
Rebus 7 helai daun
1 botol terdiri dari 60
sirsak bersama dengan 3 kapsul ekstrak.
gelas air. Konsumsi air Tiap kapsul
rebusan ini pada pagi mengandung 2 gram
dan malam hari, dan ekstrak daun sirsak
minum 3 kali seminggu. (Annona murtica L. 15
Folium)
3x sehari 2 kapsul.
EFEK SAMPING 06
• Bila dikonsumsi dalam waktu lama dapat
menyebabkan perkembangan dan jamur di tubuh.
• Penyakit parkinson harus menghindari karena
memperburuk kondisi penderita parkinson
• Memengaruhi Sistem Kardiovaskular
• Gangguan uterus
• Masalah neurologis
• Mual dan muntah
HIPERURISEMIA
TOPIK

SUMBER METODE
TANAMAN ISOLASI

NAMA DOSIS DAN


SENYAWA CARA
AKTIF PENGGUNAAN

MEKANISME
KERJA EFEK SAMPING
SENYAWA
INTRODUCTION
Hiperurisemia adalah peningkatan kadar asam urat diatas nilai normal. Hal ini
dapat terjadi karena meningkatnya sintesis asam urat dan penurunan ekskresi
asam urat pada ginjal.

Asam urat hasil dari metabolisme akhir dari purin, salah satu komponen asam
nukleat yang terdapat dalam inti sel tubuh. Penyakit peradangan pada daerah
persendian akibat pengendapan asam urat dikenal sebagai gout. Penyakit ini
disebabkan oleh deoposit kristal natrium pada jaringan atau akibat kelebihan
asam urat di dalam cairan ekstra seluler
SUMBER TANAMAN
01
KUMIS KUCING

Kerajaan: Plantae
(tanpa takson): Angiospermae
Divisi: Spermatophyta
Subdivisi: Angiospermae
(tanpa takson): Eudikotil
Kelas: Dicotyledon
(tanpa takson): Asteridae
Ordo: Lamiales
Famili: Lamiaceae
Genus: Orthosiphon
Spesies: O. aristatus
02 NAMA SENYAWA
AKTIF
Pada tanaman daun
kumis kucing terdapat kandungan
alkaloid, saponin, flavonoid dan
polifenol (Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, 1987), zat samak,
orthosiphon glikosida, minyak lemak,
sapofonin, garam kalium (0,6-3,5%)
dan myoinositol (Hariana, 2005),
senyawa yang dapat menghambat
pementukan asam urat dalam darah
diantara flavonoid dan glikosida
MEKANISME
03 KERJA SENYAWA
daun kumis kucing mengandung senyawa
flavonoid yang mempunyai aktivitas antioksidan yang
dapat menghambat kerja enzim xantin oksidase
sehingga pembentukan asam urat berkurang selain itu
flavonoid dapat mengurangi peradangan di bagian yang
terkena
asam urat yang berlebihan, flavonoid bersifat diuretik
sehingga purin dapat dikeluarkan melalui urin
04 METODE ISOLASI
● Daun Kumis Kucing yang diambil dicuci
bersih sebanyak 2,5 kg.
● Dikeringkan dengan cara di angin-
anginkan, lalu dihaluskan dengan blender.
● serbuk simplisia daun Kumis kucing
sebanyak 200gram di maserasi.
● Sampel dioven pada suhu 40°C dan
● menghasilkan ekstrak kental daun Kumis
kucing.
DOSIS DAN CARA
05 PENGGUNAAN
Pengolahan daun kumis kucing dengan cara
merebus sebanyak 5 helai daun kumis kucing, dengan air
250 mililiter, didihkan hingga tersisa 100 mililiter gelas.
Setelah di angkat, dinginkan, lalu disaring, meminum
sebanyak 2 kali sehari dengan dosis masing-masing
setengah gelas
(Dalimartha, 2004).
06 EFEK SAMPING
Efek samping jika anda mengonsumsi tidak sesuai dosis
yang dianjurkan dapat menederita retensi cairan (edema)
yang berisiko terhadap penyakit jantung atau ginjal, dan
memiliki tekanan darah rendah.
GASTROENTERI
TIS
TOPIK

01 02 03
SUMBER TANAMAN NAMA SENYAWA MEKANISME KERJA
AKTIF SENYAWA

04 05 06
METODE ISOLASI DOSIS DAN CARA EFEK SAMPING
PENGGUNAAN
Introduction
Gastroenteritis merupakan peradangan pada organ pencernaan yaitu lambung dan usus yang
ditandai dengan gejala diare dengan atau tanpa disertai muntah, demam, dan nyeri perut.
Gastroenteritis dapat diklasifikasikan menjadi gastroenteritis akut, persisten, kronik, dan
berulang.

Gastroenteritis akut terjadi jika durasinya kurang dari empat belas hari. Gastroenteritis
persisten terjadi jika dengan durasi 14-30 hari. Gastroenteritis kronik terjadi dengan durasi
lebih dari tiga puluh hari. Gastroenteritis berulang terjadi apabila pasien mengalami diare
kembali setelah tujuh hari tidak mengalami diare.
01
SUMBER
TANAMAN
DAUN KELOR
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Viridiplantae
Infrakingdom : Streptophyta
Superdivisi : Embryophyta
Divisi : Tracheophyta
Subdivisi : Spermatophytina
Kelas : Magnoliopsida
Superordo : Rosanae
Ordo : Brassicales
Famili : Moringaceae
Genus : Moringa
Species : Moringa oleifera Lam.
02
NAMA
SENYAWA
AKTIF
“M. oleifera mengandung senyawa tanin, flavonoid,
dan alkaoid yang memiliki efek antidiare. daun dan biji
M. oleifera memiliki potensi antibakteri, antiinflamasi,
antiulkus, dan antidiare yang baik untuk terapi
gastroenteritis bakteri. Sifat antibakteri lebih banyak
ditemukan pada ekstrak biji M. oleifera. Sedangkan
sifat antiinflamasi, antiulkus, dan antidiare
lebih banyak ditemukan pada ekstrak daun M.oleifera.
03
MEKANISME
KERJA
SENYAWA
Tanin, flavonoid dan terpenoid Flavonoid dan etanol memiliki peran
mengurangi peristaltik usus dengan yang berbeda dalam menahan
memblokir reseptor muskarinik serta motilitas usus. Ekstrak daun dan biji
bekerja pada reseptor μ opioid di M. oleifera memiliki potensi yang
otot-otot usus halus. Tanin juga baik untuk membantu mengatasi
mendenaturasi protein protein di gastroenteritis yang disebabkan oleh
mukosa usus, serta menyebabkan bakteri.
pori-pori dan selaput lendir usus
menyempit. Aksi ini dapat
mengurangi absorbsi air oleh usus.
METODE
ISOLASI
04
Ekstrak daun kelor diisolasi dengan pemisahan pada
kromatografi lapis tipis untuk mendapatkan hasil yang
terbaik kemudian dilanjutkan kromatografi kolom
gravitasi dengan pelarut n-heksana : etil asetat
sehingga didapatkan isolat murni dengan
perbandingan 7:3 Rf 0,025.
05
DOSIS DAN CARA
PENGGUNAAN
• 3 sampai 5 lembar daun kelor direbus dengan 3 gelas air
perhari direbus, hingga bersisa 1 gelas air
• 70 gram per hari atau setara dengan 10 sendok teh
• Jika ingin membuat teh cukup 1 atau 2 sendok teh
06
EFEK
SAMPING
01 02
MUAL, MUNTAH MENGGANGGU
DAN GANGGUAN FUNGSI HATI
PENCERNAAN
03 04
MEMICU MENYEBABKAN
HIPOGLIKEMIA HIPOTENSI
GASTRITIS
TOPIK
01 SUMBER TANAMAN

02 NAMA SENYAWA KIMIA


03 MEKANISME KERJA SENYAWA
04 METODE ISOLASI

05 DOSIS DAN CARA PENGGUNAAN

06 EFEK SAMPING
● INTRODUCTION

Gastritis adalah peradangan mukosa lambung yang dapat

bersifat akut, kronik, difus atau lokal. Menurut penelitian

sebagian besar gastritis disebabkan oleh infeksi bacterial

mukosa lambung yang kronis. Selain itu, beberapa bahan

yang sering dimakan dapat menyebabkan rusaknya sawar

mukosa pelindung lambung (Wijaya & Putri, 2013).


01. SUMBER TANAMAN

Kingdom Plantae
Example Text : Get a modern
PowerPoint Presentation that
is beautifully designed. I hope Divisi Spermatophyte
and I believe that this Template
will your Time, Money and
Reputation. Sub Divisi Angisopermae

Kelas Monocotyledonae

Ordo Zingiberales

Famili Zingiberaceae

Genus Curcuma

Species Curcuma domestica Val

(Thomas, 2006)
02. NAMA SENYAWA AKTIF

Kandungan kimia yang penting dari rimpang kunyit adalah


kurkumin, minyak atsiri, resin, desmetoksikurkumin, oleoresin, dan
bidesmetoksikurkumin. Kandungan kurkumin pada kunyit dapat
mengendalikan produksi asam lambung dan empedu secara
berlebihan dengan cara mengkonsumsi larutan kunyit terlebih dahulu
dan minum secara rutin. Kunyit dapat membantu mengurangi
frekuensi kambuh gejala maag.
03. MEKANISME KERJA SENYAWA

Zat kurkuminoid yang berfungsi sebagai zat yang melapisi atau menyembuhkan luka
pada perut karena maag merupakan penyakit pada bagian perut akibat adanya infeksi
dari bakteri serta karena adanya luka terbuka yang muncul dilapisan dalam lambung.

(Hikma, Chofizah Nurul. 2019)


• 04.METODE ISOLASI
04. METODE ISOLASI

Sampel diambil sebanyak 5 buah rimpang kunyit kemudian sampel


terlebih dahulu dicuci dan dikeringkan sedikit. Kemudian dibersihkan.

Setelah dibersihkan, sampel kunyit diparut. Kemudian


dimasukkan didalam mangkok keramik dan ditambahkan air
sebanyak 50 ml. Setelah disaring menghasilkan ekstrak tanaman
kunyit dan dimasukkan dalam gelas. Siap untuk diminum.

(Hikma, Chofizah Nurul. 2019)


05. DOSIS DAN CARA
PENGGUNAAN

Rimpang kunyit ditambahkan air sebanyak 50 ml. Kemudian


dilakukan proses penyaringan, ekstrak yang sudah disaring
kemudian dimasukkan ke dalam gelas dan siap untuk diminum.

Ekstrak dapat menyembuhkan penyakit maag dengan pemakaian 2


kali sehari pagi dan malam dalam jangka waktu 1 bulan.

(Hikma, Chofizah Nurul. 2019)


06. EFEK SAMPING

Efek samping jika anda mengkonsumsi tidak sesuai yang


dianjurkan dapat menyebabkan gejala sakit perut, diare,
pusing dan sakit kepala juga dapat meningkatkan risiko
pembentukan batu ginjal karena meningkatkan kadar
oksalat urin.
ANALGETIK -
ANTIPIRETIK
TOPIK
01. SUMBER TANAMAN

02. NAMA SENYAWA KIMIA

03. MEKANISME KERJA SENYAWA

04. METODE ISOLASI

05. DOSIS DAN CARA PENGGUNAAN

06. EFEK SAMPING


Analgesik adalah bahan atau obat yang digunakan
untuk menekan atau mengurangi rasa sakit atau nyeri
tanpa menyebabkan hilangnya kesadaran.
Antipiretik adalah obat yang bekerja untuk menurunkan
suhu tubuh yang tinggi, secara selektif dapat
mempengaruhi hipotalamus menyebabkan penurunan
suhu tubuh ketika demam, bekerja dengan mencegah
pembentukan prostaglandin dengan cara menghambat
enzim siklooksigenase.
Jadi, analgetik-antipiretik adalah obat yang
mengurangi rasa nyeri dan serentak menurunkan suhu
tubuh yang tinggi (Anief, 1997).
01. SUMBER TANAMAN

Kingdom Plantae

Divisi Magnoliophyta

Sub Divisi Embryoophyta

Kelas Magnoliopsida

Ordo Myrtales

Famili Myrtaceae

Genus Rodomyrtes

Species Rhodomyrtus tomentosa


( Aiton) Hassk

(ITIS, 2020)
02. NAMA SENYAWA AKTIF

Tumbuhan ini banyak mengandung senyawa yang termasuk dalam


golongan flavonoid, saponin, tanin, steroid/triterpenoid yang terdapat
pada akar, batang, daun, bunga, dan buah serta berfungsi untuk
mencegah dan mengobati berbagai penyakit. Karamunting juga
berfungsi untuk antipiretik, penghilang nyeri analgesik, peluru kencing
(diuretik), meredakan pembengkakan melancarkan aliran darah dan
penghenti pendarahan (hemostasis)

(Nafsiah, 2015; dalam Putri, 2018)


03. MEKANISME KERJA SENYAWA

Daun karamunting terbukti


mengandung flavonoid yang
dapat berefek sebagai analgetik.
Selain itu flavonoid mampu
menghambat prostaglandin
sehingga mempunyai efek
antipiretik.
04. METODE ISOLASI

Disediakan daun karamunting yang


sudah di serbukkan, lalu dilakukan
ekstraksi secara maserasi, dengan
penambahan etanol untuk membuat
ekstrak etanol daun karamunting
05. DOSIS DAN CARA
PENGGUNAAN

 Sediakan 4-5 lembar


daun karamunting,
lalu direbus dengan
air sampai mendidih

 2 kali sehari
06. EFEK SAMPING

apabila dikonsumsi
mempunyai efek
hemostatik dalam saluran
pencernaan bagian atas,
dan melawan metrorrhagia
penyebab pendarahan
pada wanita.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai