Anda di halaman 1dari 19

Terapi

Komplementer
Pada Lansia
“Mata Kuliah Keperawatan Gerontik”
Disusun Oleh Kelompok Tujuh,
1. Dwi Anggriyani P05120220010
2. Eksandi Mayudi P05120220013
3. Regita Intan Lestari P05120220032
4. Syakira Gita Parera P05120220038
5. Vitratal Vika Aini P05120220040
6. Gilang Ramadhan P05120220016

DOSEN PENGAMPUH:
Ns. Agung Riyadi, S. Kep., M. Kep.
NIP: 1968100719880310005
01
Konsep Hipertensi
You can enter a subtitle here if you need it
Definisi!
Hipertensi merupakan suatu keadaan tekanan
darah yang bersifat abnormal dan diukur
paling tidak pada tiga kesempatan yang
berbeda. Secara umum, seseorang dianggap
mengalami hipertensi apabila tekanan
darahnya lebih tinggi dari 140/90 mmHg.
Etiologi Hipertensi!
Pada umumnya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik.
Hipertensi terjadi sebagai rspons peningkatan curah jantung atau
peningkatan tekanan perifer. Akan tetapi, ada beberapa faktor yang
mempengaruhi terjadinya hipertensi, sebagai berikut:

1. Generik: respons neurologi 3. Stress karena lingkungan


terhadap stres atau kelainan 4. Hilangnya elastisitas jaringan
ekskresi atau transpor Na. dan arterosklerosis pada
2. Obesitas: terkait dengan tingkat orang tua serta pelebaran
insulin yang tinggi yang pembuluh darah.
mengakibatkan tekanan darah
meningkat.
Tanda Dan Gejala
Hipertensi!
1. Sakit kepala
2. Keletihan
3. Mual
4. Muntah
5. Sesak nafas
Your tagline here
6. ]Gelisah
7. Pandangan menjadi kabur
yang terjadi karena adanya
kerusakan pada otak, mata,
jantung dan ginjal.
Klasifikasi Hipertensi!
KATEGORI TEKANAN SISTOL TEKANAN DIASTOL
Optimal <120 mmHg <80 mmHg

Normal 120-129 mmHg 80-84 mmHg

High Normal 130-139 mmHg 85-89 mmHg

Grade 1 (Ringan) 140-159 mmHg 90-99 mmHg

Grade 2 (Sedang) 160-179 mmHg 100-109 mmHg

Grade 3 (Berat) 180-209 mmHg 100-119 mmHg

Grade 4 (Sangat Berat) >210 mmHg >120 mmHg


Penatalaksanaan!
Non-Farmakologis Farmakologis
Penatalaksanaan hipertensi Diuretik (Hidrokloratiazid) Mengeluarkan cairan tubuh
dengan nonfarmakologis terdiri sehingga volume cairan di tubuh berkurang yang
dari berbagai macam cara menyebabkan daya pompa jantung menjadi lebih
modifikasi gaya hidup untuk ringan. Penghambat Simpatetik (Metildopa, Kloninin,
menurunkan tekanan darah dan Reserpin) Berfungsi untuk menghambat aktivitas
yaitu : saraf simpatis. Betablocker (Metoprolol, Propanolol
dan Atenolol) Berfungsi untuk menurunkan daya
Mempertahankan berat badan pompa jantung. Vasodilator (Prasosin, Hidralasin)
ideal, Mempertahankan asupan Bekerja langsung ke pembuluh darah dengan relaksasi
nutrium, Batasi konsumsi otot polos pembuluh darah. ACE Inhibitor (Captopril)
alcohol, Makan K dan Ca yang Berfungsi untuk menghambat pembentukan zat
cukup dari diet, Menghindari Angiotensin II. Angiotensin II (Valsartan) Menghalangi
merokok, Penurunan stress, penempelan zat Angiotensin II pada reseptor sehingga
Terapi masase (pijat) memperingan daya pompa jantung. Antagonis Kalsium
(Diltiasem dan Verapamit) Menghambat kontraksi
jantung.
02
Konsep Terapi
Komplementer Herbal
You can enter a subtitle here if you need it
Terapi Tomat
(Lycopersicum Grandifolium)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai Pengaruh Pemberian Terapi Tomat
(Lycopersicum Grandifolium) Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Dengan
Hipertensi. Sebelum memberikan perlakuan terapi tomat, terlebih dahulu dipilih tomat yang
berbentuk bulat besar, dan tidak rusak setelah itu tomat di timbang, dalam gelas saji dengan
ukuran 120 cc, diberikan sebanyak 2 kali sehari pada jam 08.00 dan 12.00 WITA selama 21
hari. Data tekanan darah dikumpulkan dengan menggunakan sphygmomanometer
(tensimeter) dan stethoscope, dalam posisi duduk. Pengukuran tekanan darah dilakukan
sebelum dan sesudah perlakuan.
...Lanjut!

Pemberian terapi tomat berpengaruh signifikan terhadap penurunan tekanan darah pada
lansia dengan hipertensi di PSTW ” Puspakarma” Mataram, yang ditunjukkan dengan hasil
uji t didapatkan nilai t hitung = 4,46 > t tabel (0,05) = 2,086. Menurut Azwar Agoes (2007),
kandungan tomat yang dapat menurunkan tekanan darah antara lain:

Betakarotin dan vitamin E sebagai anti oksidan yang dapat mencegah aglutinasi darah,
sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Lykopen pada tomat adalah zat yang efektif
untuk menurunkan kolesterol. Vitamin B6 dan folat, dibutuhkan tubuh untuk mengubah
homosistein menjadi senyawa yang lebih tidak berbahaya. Kadar homosistein yang tinggi
dapat membahayakan dinding pembuluh darah dan dihubungkan dengan meningkatkan
resiko serangan jantung dan stroke. Kalium dapat menurunkan tekanan darah dan
mengurangi resiko penyakit jantung.
Pola Penggunaan Obat Bahan Alam Sebagai
Terapi Komplementer Pada Pasien
Hipertensi
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Swandari et al., 2017) mengenai Pola
penggunaan obat bahan alam sebagai terapi komplementer pada pasien hipertensi di
puskesmas Sempaja Kota Samarinda diperoleh bahwa dengan mewawancarai 62 pasien
hipertensi terkait penggunaan obat bahan alam. Hasil penelitian menunjukkan 70,9%
pasien hipertensi di puskesmas juga menggunakan obat bahan alam. Hasil penelitian ini
menemukan adanya 9 tumbuhan obat yang digunakan sebagai terapi komplementer
hipertensi.
Sirsak (Annona Rosella (Hibiscus
Muricata L.) Sabdariffa L.)
ekstrak air daun sirsak dapat menurunkan secara signifikan ekstrak air bunga rosella memiliki efek
tekanan darah tanpa mempengaruhi denyut jantung. Efek antihipertensi. Efek antihipertensi rosella
hipotensif daun sirsak disebabkan oleh kandungan alkaloid melalui berbagai mekanisme, yaitu peningkatan
seperti coreximine, anomurine, dan reticulin, serta beberapa produksi nitrit oksida, penghambatan kanal ion
komponen minyak esensial seperti b-caryophyllene kalsium dan pembukaan kanal ATP kalium.

mengandung flavonoid (apiin dan apigenin) serta memiliki efek untuk


kumarin. Efek antihipertensi seledri melalui mengurangi tekanan darah pada
mekanisme penghambatan kanal ion kalsium, dan tikus percobaan yang dibuat
penghambatan pada ACE. hipertensi

Seledri (Apium Alvalva (Medicago


Graveolens L.) Lativa L.)
...Lanjut!
Manggis (Garcinia x Daun Salam (Syzygium
Mangostana L.) polyanthum Walp.)
mekanisme kerja manggis sebagai antihipertensi melalui Mekanisme kerja daun salam sebagai
antagonis ion kalsium. Komponen fenolik dari manggis antihipertensi melalui pelibatan reseptor beta
dapat mencegah terjadinya vasokonstriksi pembuluh darah adrenergik dan kolinergik dengan produksi
melalui mekanisme vasodilatasi langsung dan nitrit oksida, dan melalui penghambatan ACE.
pembangkitan nitrit oksida.

Mentimun (Cucumis pemberian jus mentimun dapat menurunkan secara


signifikan tekanan darah diastolik antara kelompok
Sativus L.) perlakuan dibandingkan dengan kelompok kontrol
...Lanjut!
Mengkudu (Morinda Jintan Hitam (Nigella
Citrifolia L.) Sativa L.)
Pemberian jus Mekanisme kerja
mengkudu ekstrak jintan hitam
menurunkan tekanan sebagai
darah tinggi secara antihipertensi
signifikan, terutama melalui
pada tekanan darah mekanismenya
sistolik. sebagai diuretic dan
melalui
penghambatan kanal
ion kalsium.
Hasil penelitian ini menunjukkan masih perlunya edukasi penggunaan obat bahan alam di
masyarakat sebagai terapi komplementer untuk hipertensi. Selanjutnya Pelayanan kesehatan
tradisional ramuan juga dikenal luas di Indonesia sebagai Jamu dan secara empiris digunakan
dalam upaya promotif, preventif bahkan selanjutnya berkembang ke arah kuratif dan paliatif.
Pemerintah Indonesia melaksanakan Program Saintifikasi Jamu atau Scientific Based Jamu
Development, yaitu penelitian berbasis pelayanan yang mencakup Pengembangan Tanaman
Obat menjadi Jamu Saintifik. Jamu saintifik yang dihasilkan dari program digunakan untuk
terapi komplementer di fasilitas pelayanan kesehatan dan dijadikan pilihan masyarakat jika
mereka menginginkan untuk mengonsumsi Jamu saja sebagai subyek dalam upaya preventif,
promotif, kuratif, rehabilitatif dan paliatif. Dewasa ini sudah tersedia dua Jamu Saintifik,
yaitu untuk hipertensi ringan dan untuk hiperurisemia.
Kesimpulan
Kelompok
Hipertensi sampai saat ini merupakan masalah yang serius dan cenderung mengalami
peningkatan di masa yang akan datang karena tingkat keganasannya yang tinggi, hipertensi
dapat menyebabkan kecacatan permanen atau kematian secara mendadak. Titik meridian
akupresur pada hipertensi yaitu (Titik Lr 2 (Xingjian), Titik Lr 3 (Taichong), Titik Sp 6
(Sanyinjiaoi), Titik Ki 3 (Taixi), Titik Li 4 (Hegu), Titik PC 6 (Neiguan). Stimulus pada titik
tersebut akan menstimulasi sel saraf sensorik disekitar titik akupresur selanjutnya diteruskan ke
medula spinalis, mesensefalon dan komplek pituitari hipothalamus yang ketiganya diaktifkan
untuk melepaskan hormon endorphin yang dapat memberikan rasa tenang dan nyaman. Kondisi
yang relaksasi tersebut akan berpengaruh terhadap perubahan tekanan darah lansia. Hal ini
sejalan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa akupresur efektif untuk menenangkan
suasana hati, mengurangi kelelahan. Terdapat 9 tumbuhan obat yang digunakan sebagai terapi
komplementer hipertensi yaitu sirsak, rosella, mentimun, manggis, seledri, afalla, jintan hitam,
mengkudu.
THANK
YOU...

Anda mungkin juga menyukai