Anda di halaman 1dari 24

KORUPSI

Daisy Novira
Bengkulu, 26 Januari 2020 ;PBAK,D3/Semester2
PENGERTIAN
• Korupsi berasal dari bahasa Latin corruptio , arti harafiah : “sesuatu
yang busuk, jahat dan merusakkan”
• Korupsi : tindakan setiap orang dengan tujuan menguntungkan diri
sendiri atau orang lain atau suatu korporasi,menyalahgunakan
kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan
atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara (UU.no 31/1999 pasal 3)
• Robert Klitgaard: Corruption is the abuse of public power for private
benefit
AKTIVITAS KORUPSI
• Subordinasi kepentingan umum dibawah kepentingan tujuan-tujuan
pribadi yang mencakup pelanggaran norma-norma, tugas dan
kesejahteraan umum diikuti dengan kerahasiaan, pengkhianatan,
penipuan dan kemasabodohan yang luar biasa akan akibat yang diderita
masyarakat
(Syed Hussein Alatas)
CIRI KORUPSI
1. Suatu pengkhianatan terhadap kepercayaan.
2. Penipuan terhadap badan pemerintah, lembaga swasta atau masyarakat umumnya.
3. Melalaikan kepentingan umum untuk kepentingan khusus secara sengaja.
4. Dilakukan dengan rahasia.
5. Melibatkan lebih dari satu orang atau pihak (pemberi & penerima)
6. Adanya kewajiban dan keuntungan bersama dalam bentuk uang atau bentuk lain.
7. Terpusatnya kegiatan korupsi pada mereka yang menghendaki keputusan pasti dan
mereka yang dapat mempengaruhinya.
8. Adanya usaha menutupi perbuatan korup dalam bentuk pengesahan hukum.
7 JENIS KORUPSI
1. Korupsi transaktif (transactive corruption)
2. Korupsi yg memeras (extortive corruption)
3. Korupsi investif (investive corruption)
4. Korupsi kekerabatan (nepotistic corruption)
5. Korupsi defensif (defensive corruption)
6. Korupsi otogenik (autogenic corruption)
7. Korupsi dukungan (supportive coruption)
KORUPSI TRANSAKTIF
• Korupsi yang menunjukan adanya kesepakatan timbal balik,
antara pihak yang memberi dan pihak yang menerima, demi
keuntungan bersama. Kedua pihak sama-sama aktif
menjalankan perbuatan tersebut.
• Contoh : menyuap lembaga pengawas; antara pengusaha dan
lembaga pemerintah.
KORUPSI MEMERAS
• Korupsi yang menyertakan bentuk-bentuk koersi (tekanan)
tertentu dimana pihak pemberi dipaksa untuk menyuap guna
mencegah kerugian yang mengancam diri, kepentingan,orang-
orangnya, atau hal-hal yang di hargai.
• Contoh : Meminta uang komisi/pelicin pada saat pengurusan
KTP, Surat Raskin,dll.
KORUPSI INVESTIF
• Korupsi yang melibatkan suatu penawaran barang atau jasa tanpa adanya
pertalian langsung dengan keuntungan bagi pemberi. Keuntungan
diharapkan akan diperoleh di masa yang akan datang.
• Contoh : Mengunakan dana kas desa atau proyek untuk men”service”
pejabat
KORUPSI KEKERABATAN
• Korupsi berupa pemberian perlakuan khusus kepada teman atau yang mempunyai
kedekatan hubungan dalam rangka menduduki jabatan publik.
• Perlakuan pengutamaan dalam segala bentuk yang bertentangan dengan norma atau
peraturan yang berlaku.
• Contoh : Menentukan kerabat, keluarga untuk mendapat bantuan atau menduduki
jabatan tertentu tidak sesuai kompetensi dan prosedur yang semestinya.
KORUPSI DEFENSIF
• Suatu tindak korupsi yang terpaksa dilakukan dalam rangka
mempertahankan diri dari pemerasan.
• Pihak yang akan dirugikan terpaksa ikut terlibat didalamnya
atau bentuk ini membuat terjebak bahkan menjadi korban
perbuatan korupsi.
• Contoh : seorang pengusaha terpaksa menyuap petugas bea
cukai, karena jika proses yang sengaja dibuat lama oleh
petugas akan membuat barang rusak,sewa gudang lebih mahal
KORUPSI OTOGENIK
• Korupsi yang dilakukan individu karena mempunyai kesempatan untuk
mendapat keuntungan dari pengetahuan dan pemahamannya atas sesuatu
yang hanya diketahu sendiri (single fighter).
• Contoh : Mark up harga barang dan jasa, Kualitas pekerjaan dibawah
standar, discount yang tidak dilaporkan, penggunaan biaya yang
melebihi ketentuan, adanya pungutan tambahan.
KORUPSI DUKUNGAN/SUPORTIF
• Korupsi yang mengacu pada penciptaan suasana yang kondusif
untuk melindungi atau mempertahankan keberadaan tindak
korupsi.
• Contoh : Mengetahui adanya tindak pidana korupsi atau
penyimpangan tapi tidak melaporkan.
POLA/BENTUK KORUPSI
1. Pemalsuan (fraud)
2. Penyuapan (bribery)
3. Penggelapan (embezzelment)
4. Komisi (commission)
5. Pemerasan (extortion)
6. Pilih kasih (favoritism)
7. Penyalahgunaan wewenang (abuse of discretion)
8. Bisnis orang dalam (insider trading)
9. Nepotisme (nepotism)
10. Sumbangan ilegal (illegal contribution)
3 ASPEK PENYEBAB KORUPSI

Institusi/Administrasi

MANUSIA

KORUPSI

Sosial Budaya
FAKTOR-FAKTOR UMUM
• GONE THEORY (Jack Boulogne):
1. Greeds (keserakahan) : perilaku serakah yang secara potensial ada pada diri seseorang.
2. Opportunities (kesempatan) : berkaitan dengan keadaan organisasi/instansi atau
masyarakat sedemikian rupa sehingga terbuka untuk melakukan korupsi.
3. Needs (kebutuhan) : berkaitan dengan faktor-faktor yg dibutuhkan individu untuk
menunjang hidupnya yg wajar.
4. Exposures (pengungkapan) : berkaitan dengan tindakan atau konsekuensi yg dihadapi
oleh perilaku kecurangan apabila pelaku ditemukan melakukan kecurangan.
FAKTOR INTERNAL
1. Aspek Perilaku :
- Sifat tamak/rakus manusia.
- Moral yang kurang kuat.
- Penghasilan kurang mencukupi.
- Gaya hidup yang konsumtif.
- Malas, tidak mau bekerja.
- Ajaran agama yg kurang diamalkan.
2. Aspek Sosial : ada dorongan keluarga (suami/istri,dll)
FAKTOR EKSTERNAL
1. Aspek Organisasi
2. Aspek Masyarakat
3. Aspek Ekonomi
4. Aspek Politik
5. Aspek Hukum
ASPEK ORGANISASI
- Manajemen kurang baik shg memberi peluang melakukan
korupsi.
- Kultur organisasi yg kurang baik; warisan kultur kolonial.
- Lemahnya pengendalian dan pengawasan.
- Kurangnya transparansi pengelolaan keuangan.
SIKAP MASYARAKAT TERHADAP
KORUPSI
- Masyarakat enggan menelusuri asal-usul pemberian.
- Masyarakat menganggap wajar kekayaan seseorang.
- Masyarakat tidak menyadari bahwa yg dilakukannya juga korupsi.
- Dampak korupsi tidak terlihat langsung sehingga masyarakat tidak
merasakan kerugian.
- Masyarakat memandang wajar hal-hal umum yg menyangkut
kepentingannya.
ASPEK EKONOMI
• Gaya hidup konsumptif
• Menilai segala sesuatu dengan uang
ASPEK POLITIK
• Tekanan kelompok
• Power tends to corrupt and absolute power corrupts absolutely.
ASPEK HUKUM
• Mafia hukum.
• Aturan-aturan hukum diskriminatif, tidak adil, rumusan tidak jelas
sehingga multi tafsir, kontradiksi dan overlapping dengan peraturan lain.
PROSES TERJADINYA KORUPSI
ROBERT KLITGAARD (2005)
• M+D-A = C
M = MONOPOLY
D = DISCRETIONARY
A = ACCOUNTABILITY
C = CORRUPTION
KORUPSI adalah hasil dari adanya monopoli (kekuasaan) ditambah
kewenangan begitu besar tanpa keterbukaan dan pertanggungjawaban
TUGAS TERSTRUKTUR
DAN PRAKTEK
• Buatlah sebuah OPINI tertulis apakah peningkatan gaji atau fasilitas seorang penyelenggara
negara dapat mencegahnya melakukan perbuatan korupsi ?Diskusikan bersama kelompokmu,
berikan alasan dan penjelasan atas jawaban anda bagaimana sebaiknya upaya pencegahan korupsi
dari faktor internal dan eksternal.
• Buatlah display Jenis-jenis Korupsi menurut beberapa ahli

Anda mungkin juga menyukai