PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI
LATAR BELAKANG
Korupsi adalah kejahatan luar biasa (extra ordinary crime) yang
berdampak sangat luar biasa
Berdampak buruk pada seluruh sendi kehidupan manusia
Merupakan salah satu faktor penyebab utama tidak
tercapainya keadilan dan kemakmuran suatu bangsa
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI Peran Mahasiswa dalam Gerakan Anti-korupsi 5
LATAR BELAKANG
Berdampak buruk pada sistem perekonomian,
sistem demokrasi, sistem politik, sistem hukum, sistem
pemerintahan, dan tatanan sosial kemasyarakatan
Dapat merendahkan martabat suatu bangsa dalam tata
pergaulan internasional
Korupsi sebagai musuh bersama (common enemy) yang harus
kita perangi bersama- sama dengan sungguh-sungguh
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI Peran Mahasiswa dalam Gerakan Anti-korupsi 6
3
KORUPSI itu ...
terungkap
• Gunung es
belum
terungkap
“Ketika seorang
PNS/Penyelenggara
Negara menerima
gratifikasi,
indepedensinya
sedang dipenjara”
“Para pelayan bangsa
harus memberikan
pelayanan mereka tanpa
menerima hadiah-hadiah.
Mereka yang
membangkang, kalau
terbukti bersalah, harus
dibunuh tanpa upacara”
Plato (427 SM – 347 SM)
Terminologi Korupsi
9
KORUPSI
UU No. 31 Tahun 1999
JO No. 20 Tahun 2001
Setiap orang dgn tujuan menguntungkan
diri sendiri, atau orang lain,
atau suatu korporasi
Menyalahgunakan
wewenang, kesempatan, Pasal 3
atau sarana
KORUPSI
• Setiap orang yang melanggar ketentuan Undang2 yang secara tegas menyatakan
bahwa pelanggaran terhadap ketentuan Undang-undang tersebut sebagai tindak
pidana korupsi;
• Setiap orang yang melakukan percobaan, pembantuan, atau permufakatan jahat untuk
melakukan tindak pidana korupsi;
• Setiap orang di luar wilayah negara Republik Indonesia yang memberikan bantuan,
kesempatan, sarana, atau keterangan untuk terjadinya tindak pidana korupsi.
11
Perbuatan yang dapat dijerat dengan UU. UU No. 20 Tahun 2001 jo
UU 30 Tahun 2002
• Memberi sesuatu atau hadiah atau janji kepada pegawai negeri atau
penyelenggara negara (dan sebaliknya).
• Memberi sesuatu atau hadiah atau janji kepada hakim atau advokat
(dan sebaliknya).
3. PENGGELAPAN DALAM JABATAN
Pegawai negeri atau selain pegawai negeri yang :
• Menggelapkan, atau membiarkan orang lain mengambil atau menggelapkan uang atau
surat berharga, atau membantu dalam melakukan perbuatan tersebut.
• Dengan sengaja memalsu buku atau daftar yang khusus untuk pemeriksaan administrasi.
• Dengan sengaja atau membiarkan atau membantu orang lain dalam menggelapkan,
menghancurkan, merusakkan, atau membuat tidak dapat dipakai barang, akta, surat, atau
daftar yang digunakan unutk meyakinkan atau membuktikan dimuka pejabat berwenang.
4. PERBUATAN PEMERASAN
Pegawai negeri atau penyelenggara negara yang :
• Menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang memberikan sesuatu, membayar, atau
menerima pembayaran dengan potongan, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya.
• Meminta atau menerima pekerjaan atau penyerahan barang, seolah-olah merupakan utang kepada
dirinya, padahal tahu bukan merupakan utang.
• Meminta, menerima, atau memotong pembayaran kepada pegawai negeri atau penyelenggara
negara lain atau kepada kas umum, seolah-olah merupakan utang kepada dirinya, padahal tahu
bukan merupakan utang.
5. PERBUATAN CURANG
• Pemborong, ahli bangunan, atau penjual bahan bangunan melakukan perbuatan
curang.
• Pengawas bangunan atau penyerahan bahan bangunan membiarkan dilakukannya
perbuatan curang.
• Melakukan perbuatan curang dalam menyerahkan barang keperluan TNI / POLRI.
• Pegawai negeri atau penyelenggara negara menyerobot tanah negara sehingga
merugikan orang lain.
6. BENTURAN KEPENTINGAN DLM
PENGADAAN
• Pegawai negeri atau penyelenggara negara, langsung atau tidak langsung,
pada saat ditugaskan untuk mengurus atau mengawasi, turut serta dalam
pemborongan, pengadaan, atau persewaan.
7. GRATIFIKASI
• Perbaikan system
• Pengawasan
Preventif • Business approach
• Economy approach
• Cultural approach
• Pendidikan formal
Edukatif • Pendidikan pegawai
• Pendidikan
masyarakat
MENGAPA PERLU PENCEGAHAN KORUPSI?
21
PENYEBAB KORUPSI
• Kurangnya keteladanan dari pimpinan
INSTITUSI/ • Sistem akuntabilitas kurang memadai
ADMINISTRASI
• Sistem pengendalian manajemen lemah
• Ketidakjelasan definisi dan standar operasi
• Prosedur administrasi yang berbelit-belit
• Kurangnya keterbukaan informasi
ASPEK
INDIVIDU SOSBUD
UPAYA INVESTIGATIF
(Bagaimana mendeteksi, menginvestigasi dan tindak lanjut hasil investigasi atas dugaan korupsi)
6. Pengemb.saluran pelaporan
7. Pengemb.keahlian investigatif
8. Audit investigatif
UPAYA EDUKATIF
(Bagaimana meningkatkan public awareness ttg korupsi)
1) Memberikan pengertian,pemahaman kepada semua pihak (pegawai pemerintah) Contoh: sosialisasi
Peran Mahasiswa Memerangi Korupsi
• Mahasiswa mempunyai potensi untuk memberantas korupsi. Selain
mengenal karakteristik korupsi, pengenalan diri diperlukan untuk
menentukan strategi yang efektif yang akan digunakan. Dalam
kaitannya dengan hal tersebut, mahasiswa harus menyadari siapa
dirinya, dan kekuatan dan kemampuan apa yang dimilikinya yang
dapat digunakan untuk menghadapi peperangan melawan korupsi.
TERIMA KASIH
25