Anda di halaman 1dari 39

ANTI KORUPSI

Ns. Supono, MKep., Sp.KMB


Setelah mengikuti pembelajaran Anti
Korupsi diharapkan peserta pelatihan
dapat memahami :
Tujuan ▪ Pengertian Korupsi
Pembelajaran ▪ Dasar Hukum Tindak Pidana Anti
Korupsi
▪ Penyebab Korupsi
▪ Modus Korupsi
▪ Dampak Korupsi
▪ Nilai nilai Anti Korupsi
▪ Pengendalian Gratifikasi
Latin : corruptio → corrumpere (FA, 1951)
corruptus (WSD, 1960)
Inggris : corruption, corrupt
Perancis : corruption
Belanda : corruptic/korruptie
Indonesia: korupsi (Hamzah, 2005)
KORUPSI

Istilah Korupsi yang telah diterima dalam


pembendaharaan kata bahasa Indonesia,
adalah “ kejahatan, kebusukan, dapat
disuap, tidak bermoral, kebejatan dan
ketidakjujuran”. Pengertian lainnya,
perbuatan yang buruk seperti penggelapan
uang, penerimaan uang sogok, dan
sebagainya (Poerwadarminta, 1976)
TINDAK PIDANA KORUPSI

Menurut Undang-Undang No.31 Tahun 1999 jo Undang-Undang


No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi, yang termasuk dalam tindak pidana korupsi adalah:
Setiap orang yang dikategorikan melawan hukum, melakukan
perbuatan memperkaya diri sendiri, menguntungkan diri
sendiri atau orang lain atau suatu
korporasi, menyalahgunakan kewenangan maupun
kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan
atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara
atau perekonomian negara.
PENYEBAB KORUPSI

WATTIMENA (2013)
Kesenjangan
Ekonomi

Lingkaran
Setan Kultur
Korupsi
Tidak Adanya Korupsi
Kepercayaan Berkelanjutan
FAKTOR PENYEBAB KORUPSI

• Sifat tamak/rakus
manusia.
• Moral yang kurang
kuat
• Penghasilan yang
kurang mencukupi
Aspek • Kebutuhan hidup
perilaku yang mendesak
individu
• Gaya hidup yang
konsumtif.
• Malas atau tidak mau
FAKTOR bekerja
INTERNAL • Ajaran agama yang
kurang diterapkan

Aspek sosial
ASPEK SOSIAL

Emile Durkheim
(1858-1917)
Teori Solidaritas
Sosial
FAKTOR EKSTERNAL

Aspek Organisasi

Sikap masyarakat terhadap korupsi

Aspek ekonomi

Aspek politik atau tekanan kelompok

Aspek hukum
Modus Korupsi Saat Ini : Melibatkan Keluarga !!
Melakukan Korupsi Bersama-sama
Pencucian Uang Melibatkan Keluarga
MODUS KORUPSI SEKTOR KESEHATAN

Hasil inventarisasi KPK tahun 2005 - 2012, modus korupsi


sektor kesehatan terbanyak berupa :

• Penyelewengan APBN/APBD sektor kesehatan,Jamkesmas, Jampersal dan


Jamkesda
• Intervensi politik dalam anggaran kesehatan, jaminan kesehatan & ASKES
• Pungli oleh PNS (DinKes) & pemotongan dana bantuan
• Kecurangan dalam pengadaan barang/jasa, terutama alkes
• Penyalahgunaan keuangan RSUD
• Klaim palsu & penggelapan dana askes oleh oknum Puskesmas & RSUD
• Penyalahgunaan fasilitas kesehatan (Puskesmas & RSUD)
POLA UMUM KORUPSI
Penyuapan
Pemalsuan Bribery Penggelapan
Fraud Embezzlement

Sumbangan ilegal Komisi


Illegal Contribution Bagaimana & darimana Commission
UANG-BARANG-FASILITAS
Hasil korupsi
Nepotisme diperoleh Pemerasan
Nepotism Extortion

Bisnis Orang Dalam Pilih Kasih


Insider Trading Favoritism
Penyalahgunaan Wewenang
Abuse of discretion

Sumber: Centre of International Crime Prevention (CICP) dari UN Office for Drug Control and
Crime Prevention (UN-ODCCP),
DAMPAK KORUPSI

➢ Dampak ekonomi
➢ Dampak sosial dan kemiskinan masyarakat
➢ Dampak terhadap kesehatan masyarakat
➢ Dampak birokrasi pemerintahan
➢ Dampak terhadap politik dan demokrasi
➢ Dampak terhadap penegakan hukum
➢ Dampak terhadap pertahanan dan keamanan
➢ Dampak kerusakan lingkungan
Nilai-nilai Antikorupsi

Kerja keras
Jujur Sederhana
Disiplin Mandiri
Tanggungjawab

Adil Disingkat menjadi:


Berani JuPe ManDi TangKer SeBeDil
Peduli
GRATIFIKASI
DASAR HUKUM

1. UU No 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah UU No. 20 Tahun


2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

2. Permenkes No 14 Tahun 2014


Tentang Pengendalian Gratifikasi dilingkungan Kemenkes RI
PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI (TIPIKOR)
UU No. 31 Tahun 1999 UU No. 20 Tahun 2001

KERUGIAN
KEUANGAN NEGARA

GRATIFIKASI SUAP MENYUAP

BENTURAN PENGGELAPAN
KEPENTINGAN (COI) TIPIKOR DALAM JABATAN
DALAM PENGADAAN

PERBUATAN PEMERASAN
CURANG
LATAR BELAKANG ATURAN GRATIFIKASI

Gratifikasi
Seringkali terkait dengan jabatan
serta kemungkinan adanya
benturan kepentingan
(conflict of interest, COI)

Seringkali berasal dari


kebiasaan yang menjadi
perilaku dibawah sadar

Sekedar tanda
terima kasih
dan sah
LATAR BELAKANG ATURAN GRATIFIKASI
Praktek pemberian hadiah ibarat gunung es (iceberg)

Pikiran Sadar

Sub Pikiran Bawah Sadar

Pikiran Bawah Sadar

Korupsi seringkali berasal dari kebiasaan


Yang lama-kelamaan menjadi perilaku di bawah sadar.
APA ITU
GRATIFIKASI?
APA ITU GRATIFIKASI?
Penjelasan Pasal 12B Ayat (1) UU No.31 Thn 1999 Juncto UU
No.20 Tahun 2001
“ Yang dimaksud dengan “GRATIFIKASI” dalam ayat ini
adalah pemberian dalam arti luas, yakni : uang, barang, rabat
(discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan
Uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga
tiket perjalanan dinas, fasilitas penginapan, perjalanan wisata,
pengobatan cuma cuma, dan fasilitas lainnya
yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri
yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik
atau tanpa sarana elektronik”
Uang/
Setara uang Diskon/Rabat
Barang

Pengobatan
Pinjaman tanpa
Komisi Cuma-cuma
bunga
Fasilitas
Perjalanan Wisata Tiket Perjalanan
Penginapan

Yang diterima di dalam/luar negeri


& dilakukan dengan ataupun tanpa
Fasilitas menggunakan sarana elektronik.
Lain-lain
Jadi.....................

GRATIFIKASI
(NETRAL)

Memenuhi
unsur
Hubungan
Pasal
Negatif Positive Sosial
12 B
KAPAN GRATIFIKASI DIKATAKAN SBG TIPIKOR?
• UU No.20 th 2001 Pasal 12 B ayat 1
Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau
penyelenggara negara dianggap pemberian suap,
apabila berhubungan dengan jabatan dan
berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya

▪ Pasal 12 C ayat (1)


Bahwa Pasal 12 B ayat (1) tidak berlaku jika penerima
melaporkan gratifikasi paling lambat 30 (tiga puluh)
hari kerja terhitung sejak tanggal gratifkasi tersebut
diterima.
HAL-HAL YANG MENJADI PEMBENARAN

▪ Sekedar Ucapan “Terimakasih”


▪ Lumrah dan wajar
▪ Memuliakan Tamu
▪ “Adat ketimuran”
▪ Uang pulsa, sekedar makan
▪ Membina hubungan baik
▪ dll
Assesment AMATI
……………………………………………
• ATURAN : Bagaimana aturan yang berlaku di instansi Saudara
A terkait penerimaan gratifikasi?

• MAKSUD: Apa maksud si pemberi memberikan gratifikasi


M kepada saudara?

• AGENDA: Adakah agenda kegiatan yang sedang berlangsung


A pada saat dilakukannya pemberian gratifikasi kepada Saudara?

• TERBUKA; Apakah pemberian tersebut sah dan dilakukan secara


T terbuka?

• IDENTITAS; bgmn identitas & latar belakang pemberi dlm kaitannya


dengan jabatan dan pelaksanaan tugas serta kewajiban Saudara?
I
KETENTUAN PELAPORAN GRATIFIKASI

Penerimaan gratifikasi wajib dilaporkan


kepada KPK langsung atau melalui UPG
SELAMBAT-LAMBATNYA
30 HARI KERJA
terhitung sejak tanggal gratifikasi
tersebut diterima.
Mekanisme pelaporan
Penerima Proses
Gratifikasi Penetapan
Status

Penelitian 30
Palaing lambat 30 hari Oleh KPK hr

Negara

SK Status

Penerima
CARA PELAPORAN GRATIFIKASI

Gedung KPK Lantai 1


Jl. H.R.Rasuna Said,
Kav C1, Kuningan,
Jakarta Selatan

Alamat email :
Pelaporan.gratifikasi@kpk.go.id

47
Bagaimana dengan ini…..
 Pemberian parsel dari bawahan kepada atasan
 Hadiah atau sumbangan saat perkawinan anak pejabat
 Pemberian paket wisata oleh rekanan kepada keluarga
pejabat
 Pemberian potongan harga kepada pejabat , keluarga dari
rekanan tempat kantor biasa belanja barang seperti, ATK,
komputer, dll.
 Pemberian ongkos / hadiah umroh kepada PNS
 Pemberian hadiah Ultah?
Gratifikasi Menurut Agama…..!!!????
HINDARI KORUPSI

Mulai dari diri sendiri


Mulai dari yang terkecil
Mulai dari sekarang
Semoga,
INTEGRITAS dan KREDIBILTAS
kita tetap terjaga.............

Anda mungkin juga menyukai