Anda di halaman 1dari 40

PENGUATAN INTEGRITAS

DI OTORITAS JASA KEUANGAN


untuk OJK yang Terpercaya

GRUP PENANGANAN ANTI FRAUD (GPAF)

PROGRAM PENDIDIKAN CALON PEGAWAI


SETINGKAT STAF ANGKATAN 4 TAHUN 2019
Jakarta,14 Agustus 2019
Noble Purpose – Tujuan Mulia

Noble Purpose

Why the Apple Falls

Your Job is Not Your Job


01
02
02
03
04

PENDAHULUAN
WHISTLEBLOWING
SYSTEM PENGENDALIAN PELAPORAN
OJK GRATIFIKASI LHKPN
DI OJK DI OJK

Grup Penanganan Anti Fraud 3


01 PENDAHULUAN

Grup Penanganan Anti Fraud 3


INTEGRITAS
Integritas

INTEGRITAS
Bertindak Objektif, Adil dan Konsisten sesuai
dengan kode etik dan kebijakan organisasi
dengan menjunjung tinggi kejujuran dan
komitmen.

Perilaku Utama:
Salah satu nilai dari
1. Jujur INTEGRITAS
2. Konsisten
3. Bijak dan Adil

Grup Penanganan Anti Fraud 4


INTEGRITAS
Korelasi Integritas dengan Fraud

Grup Penanganan Anti Fraud


Grup Penanganan Anti Fraud 5
Fraud (Kecurangan)
Fraud is any intentional act or omission designed to deceive others, resulting
in the victim suffering a loss and/or the perpetrator achieving a gain.

Kecurangan adalah tindakan atau kelalaian yang disengaja, yang dirancang


untuk mengelabui orang lain, menyebabkan kerugian bagi orang lain
dan/atau pelaku memperoleh keuntungan.
(Managing the Business Risk of Fraud, a Practical Guide, IIA, AICPA and ACFE, 2008)

Siapa yang memantau corruption? Fokus dari Internal Auditor

Fokus dari Internal Auditor


Grup Penanganan Anti Fraud 6
Fraud Triangle
• Internal control lemah Opportunity
• Tidak ada pengawasan (kesempatan)
• Kewenangan besar

FRAUD
TRIANGLE Faktor Manusia
by: Donald R. Cressey

Incentives/Pressure Rationalization
(Insentif/Tekanan) (pembenaran)

• Tekanan keluarga • Sesekali tidak masalah


• Tekanan Finansial • Yang lain juga melakukan
• Itu memang hak saya
• Gaya Hidup
• Penghasilan tidak sebanding
• Ingin cepat kaya dengan yg saya lakukan

Grup Penanganan Anti Fraud 7


Klasifikasi Korupsi
Dijelaskan dalam 13 buah Pasal dalam UU No 31 Tahun 1999 jo. UU No 20 Tahun 2001, dirumuskan dalam
30 bentuk/jenis tipikor, dan pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi 7 kategori sebagai berikut:

Konflik Kepentingan Kerugian Keuangan


dalam Pengadaan Negara

Perbuatan Curang Suap


KORUPSI

Pemerasan Gratifikasi
Penggelapan dalam
Jabatan

KORUPSI
Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang
lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.
(UU Nomor 31 Tahun 1999 jo. UU Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi)

Grup Penanganan Anti Fraud 8


Grup Penanganan Anti Fraud
Penyebab Korupsi
Pengaruh Lingkungan Keluarga
Lingkungan kerja tidak kondusif, Desakan kebutuhan hidup, gaya
tekanan dari pimpinan, budaya hidup konsumtif, latar belakang
korupsi hal yang biasa, dll keluarga dll

Lemahnya Pendidikan Budaya Kolonialisme


Menekankan kepada hasil/ nilai, Upeti, imbalan jasa dan hadiah, Budaya
bukan pada proses Asal Bapak Senang, sungkan dll

Grup Penanganan Anti Fraud 9


Typical Profile of Fraudster
Criminal Background /
Level of Authority Gender Age Education Level
Employement Histroy
Higher level, higher
Male, usually Older, (30+ years) Above average First time offenders
median loss
education

69% male 15% under 30 89% never charged or


19% by
34% 31-40 24% highschool grad. convicted
owners/executive, 31% female
or less 85% never punished or
34% by manager, 33% 41-50
61% university or terminated
44% by employee 18% above 50
postgraduate degree

Dominasi pekerjaan,
Gaya hidup melebihi tidak membagi tugas &
6 tanda perilaku yang kemampuan tanggung jawab
mencirikan pelaku fraud Kesulitan /Tekanan Cerai/Keluarga
Individu yang melakukan fraud seringkali telah
menunjukkan perilaku/tanda-tanda yang dapat
keuangan bermasalah
dikaitkan dengan perbuatan fraud mereka
Kedekatan yang tidak
wajar dengan Wheeler-Dealer
Vendor/Pelanggan attitude
*Source: ACFE Report to the Nations 2018

Grup Penanganan Anti Fraud 10


Struktur Organisasi AIMRPK

Anggota Dewan
Komisioner
(Ketua Dewan Audit)

Deputi Komisioner
Bidang Audit Internal,
Manajemen Risiko, dan
Pengendalian Kualitas

Departemen
Departemen Audit Grup Penanganan Anti
Manajemen Risiko dan
Internal Fraud
Pengendalian Kualitas

Grup Penanganan Anti Fraud 11


Struktur Organisasi GPAF
Kepala Grup
Penanganan Anti Fraud

Fungsional Penanganan
Fungsional Investigator Fungsional Edukasi Anti
Laporan WBS, Subbagian Administrasi
Pengaduan Fraud
Gratifikasi, dan LHKPN

Fungsi:
Pemberian dukungan dengan melakukan koordinasi penyusunan kebijakan anti korupsi, dan
penyusunan standar dan pedoman anti fraud termasuk korupsi, kolusi, dan nepotisme, pengelolaan
whistle blowing system dan pelaporan gratifikasi, pelaporan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara
Negara (LHKPN), pelaksanaan fungsi investigasi dugaan fraud dalam rangka memperlancar pengaturan
dan pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan, serta melaksanakan fungsi administrasi Satuan Kerja.

Grup Penanganan Anti Fraud 12


02 WHISTLEBLOWING
SYSTEM
OJK

Grup Penanganan Anti Fraud 13


OJK Whistle Blowing System

OJK WBS merupakan sarana untuk


melaporkan dugaan pelanggaran
yang dilakukan jajaran OJK

Peraturan Dewan Komisioner OJK Nomor 33/PDK.02/2013 Tentang Sistem Pelaporan Pelanggaran
di OJK sebagaimana diubah dengan Peraturan Dewan Komisioner OJK Nomor 3/PDK.02/2015.
Surat Edaran Dewan Komisioner OJK Nomor 1/SEDK.06/2015 Tentang Pengelolaan Sistem
Pelaporan Pelanggaran di OJK.

Grup Penanganan Anti Fraud 14


OJK Whistle Blowing System
Jenis Pelanggaran yang Dapat Dilaporkan adalah:

! Korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN);


! Kecurangan (fraud), termasuk penipuan, penggelapan aset, dan pembocoran informasi;
! Pencurian dan/atau pembiaran melakukan pelanggaran;
! Benturan kepentingan; dan/atau
! Perbuatan melanggar hukum, ketentuan perundang-undangan, dan peraturan internal
OJK.
Cara Pelaporan

www.ojk.go.id/wbs ojk.wbs@rsm.id PO BOX: ETIK OJK JKT 10000

Grup Penanganan Anti Fraud 15


Fitur OJK WBS
1. Commitment at Top Level
1. Penandatanganan Pakta Integritas ADK dan
seluruh pegawai mulai tahun 2019
2. OJK melaksanakan Survei Penilaian Integritas
2. System Integrity bekerjasama dengan KPK sejak tahun 2016
1. Data dienkripsi dengan mekanisme yang aman
dan mutakhir (RSA 2048 Bit).
2. Setiap laporan dipastikan akan ditindaklanjuti.
3. Pengelolaan WBS oleh pihak independen.
4. Telah mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015 3. Blower Protection
pada tahun 2015 1. Fokus pada substansi, bukan pelapor.
2. Anonimitas pelapor.
3. Peraturan Internal OJK yang mengatur mengenai
4. Communication perlindungan dan reward bagi Pelapor.
1. OJK WBS disosialisasikan melalui berbagai media
[tatap muka, email blast, pamflet, banner, media
massa, dll] 5. Accessibility
2. Survey kepuasan stakeholders OJK WBS secara
periodik 1. User Friendly.
2. Pelapor dapat berkomunikasi dengan
pengelola secara anonim
3. Setiap tahap tindak lanjut dapat dipantau
oleh pelapor.

Grup Penanganan Anti Fraud 16


Alur Pelaporan OJK WBS

Pelapor Pejabat OJK


Konsultan Pengelola
Pengelola WBS
WBS OJK
OJK*

- Verifikasi dan Analisa - Memastikan laporan


- Elektronik didukung data &
Laporan
- Non Elektronik bukti memadai
- Meneruskan laporan
kepada OJK (selain data - Meneruskan laporan
pelapor) ke Komite Etik
- Sebagai Liaison Officer
antara Pelapor dengan
OJK

Dewan Komisioner
atau Pejabat OJK Komite Etik OJK
yang berwenang
- Penetapan Sanksi atas - Investigasi dugaan
pelanggaran pelanggaran
- Rekomendasi Sanksi
* Terdiri dari Pejabat AIMRPK pengelola WBS dan Pejabat Sekretariat Komite Etik

Grup Penanganan Anti Fraud 17


03 PENGENDALIAN
GRATIFIKASI
DI OJK

Grup Penanganan Anti Fraud 18


BAW(1

Gratifikasi
GRATIFIKASI
Akar Korupsi
GRATIFIKASI:
• Pemberian dalam arti luas, yakni
meliputi pemberian uang, barang, rabat
(discount), komisi, pinjaman tanpa
bunga, tiket perjalanan, fasilitas
penginapan, perjalanan wisata,
pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas
lainnya.
• Gratifikasi tersebut baik yang diterima di
ANCAMAN PIDANA:
Penerimaan Gratifikasi oleh Pegawai Negeri/Penyelenggara
dalam negeri maupun di luar negeri dan Negara yang berhubungan dengan jabatan dan berlawanan
yang dilakukan dengan menggunakan dengan kewajiban atau tugasnya (Gratifikasi dianggap Suap)
dikenakan sanksi pidana berupa penjara seumur hidup atau
sarana elektronik atau tanpa sarana pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan
elektronik. paling lama 20 (dua puluh) tahun, dan pidana denda paling
(Penjelasan Pasal 12B Undang-Undang sedikit Rp200.000.000 (dua ratus juta rupiah) dan paling
banyak Rp1.000.000.000 (satu milyar rupiah).
Nomor 20 Tahun 2001 )
Grup Penanganan Anti Fraud19
Grup Penanganan Anti Fraud
Slide 20

BAW(1 Bagas Ari Wibawanto (PCP); 10/08/2018


Gratifikasi

Grup Penanganan Anti Fraud20


Grup Penanganan Anti Fraud
Perbedaan Suap, Gratifikasi,
dan Pemerasan

SUAP GRATIFIKASI PEMERASAN


• Adanya kesepakatan • Tidak ada kesepakatan Perbuatan menggunakan
(meeting of mind) (meeting of mind) kekerasan atau ancaman
• Ada Ijab Qabul • Tidak perlu ada Ijab kekerasan atau pencemaran
• Niat jahat (mens rea) Qabul seseorang dengan tujuan
telah ada saat • Niat jahat (mens rea) menguntungkan diri sendiri
penerimaan dianggap ada setelah 30 atau orang lain agar orang tsb
Hari Kerja sejak memberikan barang miliknya
penerimaan gratifikasi atau menghapuskan piutang.

Grup Penanganan Anti Fraud21


Grup Penanganan Anti Fraud
Program Pengendalian Gratifikasi OJK

Program Pengendalian Gratifikasi OJK berlaku bagi


seluruh Insan OJK yaitu ADK, pegawai OJK termasuk
Pegawai Penugasan, Calon Pegawai, PKWT, dan THOS,
beserta Keluarganya.

Peraturan Internal OJK tentang Program Pengendalian Gratifikasi


1. Peraturan Dewan Komisioner No. 02/PDK.06/2015 Tentang Pengendalian Gratifikasi di OJK
2. Surat Edaran Dewan Komisioner OJK No. 02/SEDK.06/2016 Tentang Pengelolaan
Pengendalian Gratifikasi di OJK

Prestasi Pengendalian Gratifikasi OJK


• Penghargaan Pengendalian Gratifikasi
Terbaik dari KPK pada Tahun 2016, 2017
dan 2018
• Sertifikasi ISO 9001:2015 pada Tahun
2017

Grup Penanganan Anti Fraud 22


Klasifikasi Gratifikasi

Gratifikasi yang
Dianggap Suap
GRATIFIKASI

PENERIMAAN
Terkait Kedinasan
GRATIFIKASI
Gratifikasi yang Tidak
Dianggap Suap
Tidak Terkait
Gratifikasi yang Kedinasan
Dianggap Suap
PEMBERIAN
GRATIFIKASI
Gratifikasi yang Tidak
Dianggap Suap

Grup Penanganan Anti Fraud 23


Ciri-Ciri Gratifikasi
• Berhubungan dengan tugas, jabatan, dan/atau
kewenangan Insan OJK.
Gratifikasi yang • Berlawanan dengan tugas atau kewajiban.
Dianggap Suap • Dapat terjadi sebelum, selama, atau sesudah
pelaksanaan tugas dan waktu lainnya.

Gratifikasi yang Tidak


• Insan OJK sebagai perwakilan resmi OJK.
Dianggap Suap Terkait • Terkait pelaksanaan tugas kedinasan.
Kedinasan • Terjadi pada saat kedinasan atau penugasan
resmi dari OJK.

• Insan OJK sebagai individu pribadi.


Gratifikasi yang Tidak
• Tidak terkait pelaksanaan tugas kedinasan.
Dianggap Suap Tidak • Terjadi di luar kedinasan atau penugasan resmi
Terkait Kedinasan dari OJK.

Grup Penanganan Anti Fraud24


Grup Penanganan Anti Fraud
Pengendalian Gratifikasi di OJK
Kategori Penerimaan Gratifikasi pada PDK No. 2/PDK.06/2015

Penerimaan
Gratifikasi
(PDK OJK No. 2/PDK.06/2015) Tidak Boleh Diterima
Wajib Dilaporkan
Dianggap Suap Lapor Penerimaan*/ Penolakannya
Pasal 5
Wajib Dilaporkan untuk fasilitas
Tidak Dianggap Suap akomodasi/transportasi/uang saku/honorarium,
serta cinderamata seremonial, kecuali seminar
Terkait Kedinasan Lapor kit/plakat/hidangan berlaku umum dan poin
Pasal 6 ayat (1) huruf c dan d penghargaan berlaku umum tidak perlu
dilaporkan
Boleh Diterima
Tidak Dianggap Suap Tidak Wajib Dilaporkan, kecuali hadiah antar
Tidak Terkait Kedinasan sesama Pegawai OJK dan hadiah kegiatan
Pasal 6 ayat (2) huruf c dan d LAPOR perkawinan, khitanan anak, kegiatan
keagamaan, atau adat/tradisi yang melebihi
Rambu batas maksimum kewajaran
Boleh Diterima
Gratifikasi

* Apabila gratifikasi yang dianggap suap tidak dapat ditolak

Grup Penanganan Anti Fraud 25


Gratifikasi yang Dianggap Suap
Gratifikasi yang Dianggap Suap wajib ditolak dan dilaporkan ke UPG. Jika diterima secara
tidak langsung/tidak mengetahui kriteria gratifikasi, wajib dilaporkan kepada UPG OJK

Gratifikasi yang dianggap suap dapat terjadi pada:


• Sebelum, selama, dan/atau setelah proses pengaturan, perizinan, pengawasan, pemeriksaan,
penyidikan, perlindungan konsumen, pengadaan, dan/atau manajemen internal
• Waktu lainnya yang diketahui atau patut diduga diberikan karena hubungan jabatan dan/atau
kewenangan Insan OJK

Bentuk Gratifikasi yang Dianggap Suap

Uang Parsel/ Fasilitas Sarana Fasilitas Kesehatan


Komisi Fasilitas
Bingkisan dan Prasarana yang tidak berlaku Entertainment
secara umum

%
Fasilitas Olahraga Diskon yang Pertanggungan Tarif Khusus yang Pinjaman Barang dan
yang tidak berlaku tidak berlaku Asuransi yang tidak tidak berlaku Tanpa Bunga Jasa lainnya
secara umum secara umum berlaku secara umum secara umum
Grup Penanganan Anti Fraud26
Grup Penanganan Anti Fraud
Identifikasi Gratifikasi yang dianggap
Suap dengan Pertanyaan Reflektif
Jawaban
No Pertanyaan Reflektif (Apakah cenderung ke arah Suap/Gratifikasi dianggap Suap atau
tidak dianggap Suap)
1 Apa motifnya? Diduga diitujukan untuk mempengaruhi keputusan dan/atau karena
wewenang yang melekat pada jabatan sebagai Insan OJK
2 Apakah diberikan oleh Pemberi • Jika timpang maka bisa cenderung ke arah Suap
yang memiliki posisi setara dengan • Jika setara maka dapat dianggap diberikan atas dasar sosial
Anda? (pertemanan/kekerabatan)

3 Apakah ada potensi Jika ya, maka pemberian tersebut cenderung ke arah Gratifikasi
konflik/benturan kepentingan saat dianggap Suap
ini atau di masa mendatang?
4 Bagaimana metode pemberian Jika bersifat sembunyi-sembunyi/tertutup/rahasia dan/atau
dilakukan?terbuka atau rahasia? menggunakan perantara/tidak langsung, maka ini adalah indikasi
Gratifikasi dianggap Suap

5. Bagaimana kepantasan/kewajaran Jika di atas nilai kewajaran yang berlaku di masyarakat


nilai dan frekuensi pemberian (menitikberatkan pada nilai moneter, berharganya) dan/atau
tersebut? frekuensi terlalu sering maka ini adalah indikasi Gratifikasi dianggap
Suap

Grup Penanganan Anti Fraud27


Grup Penanganan Anti Fraud
Gratifikasi yang Tidak Dianggap
Suap Terkait Kedinasan

Insan OJK dapat menerima dan wajib melaporkannya kepada UPG OJK:

Fasilitas berupa uang saku, transportasi, akomodasi, dan/atau honorarium


pada waktu pelaksanaan tugas kedinasan atas beban penyelenggara
Rp
Rp
Rp sepanjang*:
• Tidak terdapat pembiayaan ganda dari OJK; dan/atau
• Tidak terdapat benturan kepentingan; dan/atau
• Jumlahnya tidak melebihi SBO OJK; dan/atau
• Penyelenggara dan/atau seluruh pesertanya bukan Pihak yang diawasi
OJK.

Barang cinderamata sebagai hadiah seremonial pada saat pertemuan resmi


pelaksanaan tugas kedinasan.

*Verifikasi dan analisa dilakukan oleh UPG OJK


Grup Penanganan Anti Fraud28
Grup Penanganan Anti Fraud
Gratifikasi yang Tidak Dianggap
Suap Terkait Kedinasan
Insan OJK dapat menerima dan tidak perlu melaporkan
kepada UPG OJK:

Poin penghargaan yang berlaku umum, misalnya mileage penerbangan dan


point reward kartu kredit.

Seminar kit, sertifikat, plakat atau cinderamata yang diperoleh dari kegiatan
resmi kedinasan seperti rapat, seminar, workshop, dan sebagainya yang
berlaku umum.

Hidangan/sajian/jamuan pada acara resmi kedinasan yang berlaku umum.

Sarana transportasi dan akomodasi secara cuma-cuma dalam rangka


perjalanan dinas ke daerah terpencil dalam hal tidak tersedia transportasi
dan akomodasi, serta memberitahukan terlebih dahulu ke atasan langsung.

Grup Penanganan Anti Fraud29


Grup Penanganan Anti Fraud
Gratifikasi yang Tidak Dianggap
Suap Tidak Terkait Kedinasan
Insan OJK dapat menerima dan tidak wajib melaporkan kepada UPG OJK:

Hadiah langsung atau undian, rabat atau diskon, voucher, poin penghargaan,
1
atau cinderamata yang berlaku secara umum.

2 Hadiah karena prestasi akademis atau non akademis dengan biaya sendiri.
Keuntungan atau bunga dari penempatan dana, investasi atau kepemilikan efek
3 Keluarga yang berlaku secara umum

4 Hadiah yang diperoleh dari hubungan keluarga sepanjang tidak mempunyai


konflik kepentingan.

5 Manfaat yang berlaku umum bagi seluruh peserta berdasarkan keanggotaannya


dalam koperasi.
6 Hadiah, beasiswa atau tunjangan baik berupa uang atau barang yang ada kaitannya
dengan peningkatan prestasi kerja yang diberikan oleh Pemerintah atau Pihak Lain
sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku
Grup Penanganan Anti Fraud30
Grup Penanganan Anti Fraud
Gratifikasi yang Tidak Dianggap
Suap Tidak Terkait Kedinasan
Kompensasi atas pekerjaan diluar kedinasan, yang tidak terkait dengan tugas pokok dan
7 fungsi dari Insan OJK, tidak melanggar konflik kepentingan dan kode etik OJK, serta
dengan izin tertulis dari OJK.
Bantuan yang diperoleh dari pemangku kepentingan dan pihak lain terkait dengan musibah
8 atau bencana dengan nilai penerimaan tidak melebihi Rp 1.000.000,- per pemberi.
Hadiah yang tidak berbentuk uang dari sesama Insan OJK pada acara pisah sambut,
pensiun, promosi, dan ulang tahun dengan nilai pemberian tidak melebihi Rp 300.000,-
9
untuk setiap kali pemberian per orang, dengan total pemberian dalam setahun
maksimum senilai Rp 1.000.000,- per pemberi untuk penerima yang sama.

Hadiah yang tidak berbentuk uang dari sesama Insan OJK di luar kegiatan pada poin 9
10 dengan nilai pemberian tidak melebihi Rp 200.000,- untuk setiap kali pemberian per orang,
dengan total dalam setahun maksimum senilai Rp 1.000.000,- per pemberi untuk penerima
yang sama.

Hadiah yang diperoleh dari pemangku kepentingan dan/atau pihak lain terkait dengan acara
11 perkawinan, khitanan anak, kegiatan keagamaan, adat, atau tradisi dengan nilai penerimaan
tidak melebihi Rp 1.000.000,- per pemberi.
Apabila terdapat gratifikasi pada poin 8 s/d 11 yang melebihi batas
maksimum kewajaran, wajib dilaporkan kepada UPG OJK.
Grup Penanganan Anti Fraud 31
Pemberian Gratifikasi
!
Insan OJK dan keluarga dilarang memberi gratifikasi
yang dianggap suap kepada pemangku kepentingan
dan/atau pihak lain dalam bentuk apapun.

Insan OJK dapat memberikan gratifikasi yang tidak dianggap suap kepada pemangku
kepentingan dan/atau pihak lain untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas OJK dan
berasal dari anggaran OJK, yaitu:
• Jamuan makan dalam rangkaian kegiatan resmi OJK dengan nilai tidak melebihi SBO
OJK.
• Akomodasi, transportasi, cinderamata, uang saku dan/atau honorarium dalam kegiatan
pertemuan resmi yang diselenggarakan OJK dengan nilai tidak melebihi SBO OJK.
• Sumbangan berdasarkan proposal dan/atau dokumen kegiatan resmi dari institusi
penerima dengan nilai pemberian tidak melebihi Rp. 10.000.000,- per kegiatan.

Pemberian gratifikasi yang tidak dianggap suap tidak wajib dilaporkan kepada UPG OJK

Grup Penanganan Anti Fraud 32


Pelaporan Gratifikasi & Sanksi
Pelaporan Gratifikasi
(Melalui UPG OJK)
SIPeGa
Sistem Pengendalian Gratifikasi Laporan gratifikasi dilaporkan ke UPG OJK

http://sipega.ojk.go.id maksimal 15 Hari Kerja sejak penerimaan
gratifikasi
laporan.gratifikasi@ojk.go.id • Uang/Barang gratifikasi disimpan oleh
pelapor sampai dengan penetapan final oleh
Non-elektronik
Sanksi Terhadap Pelanggaran PDKUPG dan/atau KPKGratifikasi di OJK
Pengendalian

Sanksi :
Sanksi Insan OJK:
Sanksi berdasarkan PDK Kode Etik OJK dan/atau PDK Tata Tertib dan
Disiplin Pegawai OJK.
Keluarga Insan OJK:
Dilaporkan kepada instansi terkait sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(Pasal 12 Peraturan Dewan Komisioner No. 02/PDK.06/2015 Tentang


Pengendalian Gratifikasi di OJK)
Grup Penanganan Anti Fraud 33
Alur Penanganan Laporan Gratifikasi
Laporan Gratifikasi Wewenang OJK

Laporan Gratifikasi Wewenang KPK

Grup Penanganan Anti Fraud 34


04 Pelaporan LHKPN
di OJK

GrupGrup
Penanganan Anti Fraud
Penanganan Anti Fraud 35
Gambaran Umum Pengelolaan LHKPN di OJK

LHKPN Anggota Dewan


(Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara) Komisioner

Laporan tentang uraian dan rincian informasi Wajib LHKPN OJK


mengenai Harta Kekayaan, data pribadi,
termasuk penghasilan, pengeluaran dan data
lainnya

Seluruh Pegawai OJK dan


PKWT dengan Level
Jabatan staf ke atas
Landasan Hukum:
Peraturan Dewan Komisioner OJK Nomor 1/PDK.06/2017 tentang Kewajiban Menyampaikan
LHKPN di Lingkungan OJK

Grup Penanganan Anti Fraud 36


Periode Penyampaian LHKPN di OJK

! Periodik (1 tahun sekali):


Pelaporan dapat dilakukan mulai tanggal 1 Januari s/d paling
lambat tanggal 31 Maret untuk pelaporan harta kekayaan
yang diperoleh tahun sebelumnya.
Pelaporan ini akan dimulai pada 1 Januari s/d 31 Maret
2018 untuk pelaporan harta kekayaan s/d 31 Desember
2017.
! Khusus:
Pelaporan paling lambat 3 bulan sejak pengangkatan/
berakhirnya masa jabatan/ diberhentikan/ mengundurkan
diri/ pensiun.

Penyampaian LHKPN menggunakan aplikasi


e-LHKPN sesuai dengan syarat dan ketentuan
yang diatur KPK.
e lhkpn Transparan itu Mudah!

https://elhkpn.kpk.go.id
(PDK No. 1/PDK.06/2017 Tentang Kewajiban Menyampaikan LHKPN di Lingkungan OJK)
Grup Penanganan Anti Fraud 37
OJK WHISTLE
BLOWING SYSTEM
www.ojk.go.id/wbs
ojk.wbs@rsm.id
PO BOX: ETIK OJK JKT 10000

Bidang Audit Internal, Manajemen Risiko, dan


Pengendalian Kualitas (AIMRPK)
Otoritas Jasa Keuangan
Gedung Soemitro Djojohadikusumo Lantai 14
Jalan Lapangan Banteng Timur No. 2-4
Jakarta - 10710
Telp. 021-3858001

Anda mungkin juga menyukai