FRAUD &
MORAL HAZARD
Dasar Tata Kelola dan Etika Bisnis - D
MEET THE TEAM!
Grace Kristy Purba 12030120120016
8 Korupsi
FRAUD
KECURANGAN
DAN MORAL
HAZARD
Kecurangan (Fraud) merupakan salah satu bentuk atau tindakan dari
pelanggaran etika, kontrak, dan regulasi. Menurut ACFE, fraud merupakan
perbuatan curang yang dilakukan dengan cara licik untuk mendapatkan
apa yang ingin mereka miliki, dan biasanya akan berdampak dengan
merugikan kepada orang lain. Fraud sering dikaitkan dengan pelanggaran
hukum.
Moral Hazard merupakan perilaku yang tidak jujur atau suatu karakter
perusak yang ada pada individu yang dapat memicu terjadinya kecurangan
dan dapat merugikan orang lain. Hanya saja moral hazard tidak dapat
dikatakan sebagai pelanggaran hukum.
KECURANGAN
Kecurangan Pelaporan
DAN MORAL
Kecurangan Pelaporan Keuangan, adalah kecurangan yang
HAZARD
dilakukan oleh manajemen dalam bentuk salah saji material
Laporan Keuangan yang merugikan investor dan kreditor.
Kecurangan Pelaporan Non - Keuangan, yaitu adanya
pemberian credential kepada karyawan (yang salah).
Pencurian Aset
Korupsi
PELANGGARAN ETIKA,
KONTRAK, DAN REGULASI
Etika dalam bentuk norma, prinsip moral atau nilai merupakan bentuk
awal dari tatanan hubungan sosial antar manusia.
Berdasarkan perkembangannya, etika hanya berkaitan dengan jenis
hubungan tertentu antar pihak-pihak tertentu yang terlibat, dan hal
tersebut disepakati untuk dituangkan dalam kontrak yang ada
diantara mereka.
Apabila dari kedudukan dari pihak-pihak tersebut tidak seimbang
(ada yang lemah dan ada yang kuat), dan dari ketidakseimbang
tersebut membuat kepentingan banyak pihak terganggu akan
kehidupan bernegara, proteksi hak dan kepentingan pihak lemah
nantinya akan diwujudkan pada bentuk regulasi.
PEMICU
TEKANAN (PRESSURE)
Ditandai dengan adanya ancaman dari pihak luar yang akhirnya mengakibatkan ketakutan dan terganggunya rasa
aman seseorang. Contohnya seorang karyawan telah menggelapkan dana perusahaan dan digunakan untuk memenuhi
gaya hidup yang tinggi. Dalam hal ini masalah finansial pribadi merupakan salah satu pemicu terjadinya fraud.
PELUANG (OPPORTUNITY)
Merupakan kondisi dari luar individu dan organisasi yang mendorong terjadinya pelanggaran etika, kontrak, dan
regulasi. Contohnya Kesempatan untuk melakukan fraud biasanya disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya kontrol
dari perusahaan yang masih lemah, SOP yang berjalan tidak kondusif, Adanya multijob pada seorang karyawan, Situasi
kerja kurang kondusif.
RASIONALITAS
Merupakan salah satu pemicu bagi seseorang atau organisasi untuk melakukan kecurangan atau tindakan yang bersifat
moral hazard. Contoh alasan yang sering digunakan pelaku fraud adalah, alibi gaji yang diberikan tidak sesuai dengan
keuntungan yang sudah diterima perusahaan.
PENCURIAN
ASET
Skema kecurangan dimana karyawan mencuri atau
menyalahgunakan sumber daya perusahaan (ACFE, 2014)
Pencurian aset Korupsi Pencurian aset Korupsi
Laporan Keuangan Laporan Keuangan
100 1,000,000
75 750,000
50 500,000
25 250,000
0 0
Frekuensi Kerugian
CONDUCT
tindakan senonoh, 38% pelaku
kecurangan pernah melakukan paling
Bolos Kerja
tidak satu kali perbuatan mis-conduct Lain-lain
49% 14%
Browsing internet
Pelecehan seksual 7%
2%
PENANGGULANGAN
Kecurangan oleh karyawan (employees fraud) pada umumnya, dapat
diatasi dengan menerapkan sistem pengendalian internal yang baik.
Skema ponzi adalah salah satu bentuk kecurangan dan termasuk dalam kategori
pencurian aset, Pencurian dilakukan oleh pihak sponsor terhadap investor. Investasi
berskema ponzi pada umumnya, ditandai oleh hal-hal berikut :
Menarik dana dari masyarakat dan memisahkan uang tersebut dari kendali
1
pemiliknya (investor).
Dana dan penginvestasiannya dikelola oleh pihak sponsor tanpa meibatkan
2
investor.
3 Menjanjikan imbalan yang tinggi, di atas tingkat bunga normal dengan risiko kecil
4 Informasi tentang skema ponzi terlihat masuk akal dan dapat diterima investor.
1 Hedge
2 Spekulatif
3 Ponzi
KORUPSI
Secara singkat, korupsi didefinisikan sebagai : "Illegitimate use of public power to benefit
a private interest."
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Tindak Pidana Korupsi
mengelompokkan tindakan yang dianggap korupsi sebagai berikut :
1 Berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang bertentangan dengan kewajibannya.
2 Memengaruhi putusan perkara
3 Perbuatan curang
4 Penggelapan uang
Kontrak Manajemen
Bisnis Regulasi
Etika
BIDANG MORAL
HAZARD
Bagian abu-abu dari pelanggaran etika,
kontrak, dan regulasi
Disebabkan karena adanya perbedaaan interpretasi yang
menghasilkan multitafsir (Celah dalam etika, kontrak, dan
regulasi yang tertulis dan tidak tertulis)
PELUANG MELAKUKAN
MORAL HAZARD
1. Besarnya asimetri informasi antara agen dan
prinsipiel.
2. Jelas, tegas, dan komprehensifnya kontrak yang
dibuat antara agen dan prinsipiel
3. Cocok-tidaknya jenis kontrak yang dibuat antara
agen dan prinsipiel.
4. Tingkat keengganan menanggung risiko dari agen
dan prinsipiel.
5. Besarnya perbedaan kepentingan antara agen dan
prinsipiel.
6. Terukur tidaknya hasil pekerjaan agen.
7. Tersedia tidaknya sistem monitoring oleh prinsipiel.
8. Jangka waktu hubungan keagenan.
MORAL HAZARD
EKONOMI
Teori Keagenan
Principel tidak dapat mengawasi/memaksa tindakan
agen secara sempurna. Motif utama tindakan ini
adalah memaksimalkan manfaat bagi pihak yang
bersangkutan
Solusi:
Pengaturan Kontrak yang
JELAS
Effort Constraints
MORAL
HAZARD
KONTRAK
Henoko (2010: 1) menyatakan bahwa kontrak, pada dasarnya berawal dari perbedaan atau
ketidaksamaan kepentingan di antara para pihak. Oleh karena itu, perikatan atau kontrak
harus mengikuti asas keadilan dan proporsionalitas. Moral hazard merupakan salah satu
dari hambatan dalam pelaksanaan kontrak apabila klausa-klausa yang ada tidak jelas
dan tegas mengatur kepentingan.
MORAL HAZARD
DALAM MANAJEMEN
Hubungan kontraktual di antara pihak-pihak dapat dicerminkan melalui tata kelola dan
seluruh sistem yang dikendalikan oleh manajemen (sistem manajemen), termasuk sistem
pengendalian internal perusahaan. Moral hazard dapat terjadi dalam tata kelola dan
sistem manajemen akibat beberapa faktor berikut :
Pada tahap produksi, moral hazard dilakukan dalam bentuk penggunaan bahan,
komposisi, dan campuran yang tidak sesuai dengan standar produksi yang
seharusnya. Hal ini merupakan keputusan manajemen perusahaan yang
nantinya dapat berdampak pada produk yang akan dihasilkan. Sehingga
hubungan tindakan moral hazardnya dengan para konsumen.
MORAL HAZARD DALAM
BIDANG REGULASI
Regulasi mengenai jaminan kesehatan yang
memicu adanya tindakan moral hazard yang ada
di masyarakat atau rumah sakit yaitu dimana
masyarakat berbondong-bondong ke rumah
sakit untuk mendapatkan pengobatan gratis,
sementara rumah sakit memberikan
pembebanan berlebihan untuk proses diagnosis
dan perawatannya.
MORAL HAZARD DALAM
BIDANG ETIKA
Etika sangat berkaitan dengan baik-buruk.
Sehingga, pelanggaran etika merupakan
perbuatan yang berlawanan dengan kata hati.