Anda di halaman 1dari 18

Fraund Dan Moral

Hazard
Kelompok 5 :
-Suci Pangukir (19.0102.0053)
-Attalah Putra Perdana (19.0102.0060)
-Nazila Rimadani (19.0102.0103 )
Kecurangan (fraud)
Moral Hazard, merupakan
FRAUD merupakan salah satu bentuk atau
perilaku tidak jujur atau
tindakan dari etika, kontrak, dan
suatu karakter perusak
regulasi. Menurut ACFE
yang ada pada individu
(Assciation of Creatified Froud
yang memicu tindakan
Examiners), fraud merupakan
kecurangan dan dapat
perbuatan curang yang dilakukan
merugikan orang lain..
dengan berbagai cara secara licik
dan bersifat menipu dan sering
ditandai oleh korban yang
dirugikan. Fraud sering dikaitkan
dengan pelanggaran hukum.

2
Kecurangan Dan Moral Hazard

Kecurangan
pelaporan keuangan

01 Kecurangan Pelaporan
Kecurangan
pelaporan non
keuangan.
02 Pencurian Aset

03 Korupsi

3
Pelanggaran
Etika, ▹ Etika dalam bentuk norma, prinsip moral atau nilai.,
Kontrak, merupakan bentuk awal dari tatanan hubungan
dan Regulasi sosial antar manusia.
▹ Etika hanya berkaitan dengan jenis hubungan
tertentu antara pihak tertentu yang terlibat,
disepakati untuk dituangkan dalam kontrak diaatara
mereka
▹ Bila kedudukan tidak seimbang makaa akan
menggangu kehidupan bernegara, hak daan
kepentingan pihaak lemah diwujudkan dalam bentuk
regulasi

4
- Pressure/Tekanan : adanya ancaman dari pihak
luar yang mengakibatkan ketakutan dan
terganggunya rasa aman.
- Opportunity/Peluang: kondisi dari luar individu
dan organisasi yang mendorong terjadinya
pelanggaran etika, konrak, dan regulasi.
- Rationalization/ Sikap atau pembenaaran:
npemicu bagi seseorang atau organisasi untuk
berlaku curang atau melakukan perbuatan yang
bersifat moral hazard.

5
PENCURIAN ASET

ACFE (2014;7) mendeffinisikan pencurian


aset sebagai sekema kecurangan dimana
karyawan mencuri atau menyalahgunakan
sumber daya perusahaan. Pencurian ini
disebut sebagai kecurangan karyawan

6
TANDA BAHAYA PERILAKU
CURANG
1. Kehidupan melampau kewajaran
2. Kesulitan keuangan
3. Kedekatan dengan pemasok atau
pelanggan
4. Keenganan berbagi tugas
5. Cerai atau masalah keluarga MIS-CONDUCT
6. Perilaku pedagang lihai
7. Mudah tersinggung, mudah curiga, Misconduct ini merupakan perilaku
dan defensif tidak senonoh.
8. Masalah kecanduan
9. Masalah pekerjaan sebelumnya
10. Keluhan rendahnya gaji
11. Penolakan pengambilan cuti
12. Tekanan organisasi
13. Masalah hukum
14. Kurangnya wewenang
15. Tekanan keluarga
16. Pengaruh lingkungan
Penanggulangan Tata kelola perusahaan yang baik dapat 7. Komite audit independen
mencegah terjadinya kecurangan 8. Hotline
manajemen. Dalam studi yang
9. Program pendukung karyawan
dilakukan ACFE pada 2014, ada 18
pengendalian yang diterapkan 10. Pelatihan tentang kecurangan kepada
perusahaan untuk mencegah manajer
kecurangan. 11. Pelatihan keuangan kepada karyawan biasa
12. Kebijakan anti kecurangan
13. Pembentukan departemen, fungsi, tim
1. Audit eksternal oleh akuntan publik khusus yang menangani kecurangan
terhadap laporan keuangan 14. Analisis data monitoring
2. Penerapan kode etik
15. Penilaian secara proaktif dan formal resiko
3. Adanya bagian internal audit
kecurangan
4. Sertifikasi laporan keuangan oleh
manajemen 16. Pemeriksaan secara acak
5. Audit eksternal terhadap ICOFR
17. Rotasi pekerjaan atau wajib cuti
6. Tinjauan ulang oleh manajemen
18. Penghargaan bagi peniup peluit

8
Investasi berskema ponzi pada dasarnya salah satu bentuk kecurangan yang berkaitan
Skema Ponzi dengan produk. Investasi berskema ponzi pada umumnya ditandai oleh hal sebagai
berikut :
▹ Menarik dana dari masyarakat dan memisahkan uang tersebut dari kendali pemiliknya
▹ Dana dan penginvestasianya dikelola oleh pihak sponsor tanpa melibatkan investor
▹ Menjanjikan imbalan yang tinggi, diatas tingkat bunga normal dengan risiko kecil
▹ Informasi tentang skema investasi terlihat masuk akal dan dapat diterima oleh investor
▹ Pihak sponsor termasuk orang orang kredibilitasnya dikenal di masyarakat
▹ Untuk membangun kredibilitas pada awalnya pembayaran imbalan berjalan lancar
▹ Menggunakan konsep piramida yaitu seorang investor diharuskan mencairkan investor
lain.

9
Skema Ponzi Untuk menghindari penipuan yang berkedok skema ponzi, hal berikut
perlu diperhatikan pada waktu ditawari produk investasi :
▹ Apakah penjual mempunyai izin untuk menjual produk dimaksud
▹ Apakah produk investasi tercatat di pihak otoritas
▹ Apakah informasi tetntang imbalan dan risiko memadai dan masuk
akal
▹ Apakah produk investasi dapat dimengerti atau pernah terbukti
sebagai produk yang kredibel

10
Korupsi Korupsi adalah tindakan yang : UU No 31 tahun 1999 tentang tindak
▹ Dilakukan secara rahasia pida korupsi mengelompokan
tindakan diangggap korupsi :
▹ Berupa pemberian batang atau
▹ Berbuat atau berbuat sesuatu
jasa oleh pihak ketiga
yang bertentangan dengan
▹ Dapat memengaruhi kewajibanya
keputusan/tindakan tertentu.
▹ Mempengaruhi putusan perkara
▹ Memberikan manfaat kepada
▹ Perbuatan curang
pelaku korupsi atau pihak ketiga
atau keduanya ▹ Penggelapan uang
▹ Pelaku korupsi mempunyai ▹ Pemalsuan buku atau daftar
kekuasaan khusus untuk pemeriksaan
administrasi
▹ Penggelapan, penghancuran, dan
perusakan dokumen
▹ Menerima hadiah atau janji

11
Korupsi Tata kelola pemerintahan yang baik merupakan salah satu solusi mencegah terjadinya
tindak pidana korupsi. Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan oleh perusahaan
:
▹ Memilih agen yang lebih baik
▹ Memperbaiki insentif
▹ Memperbaiki keterbukaan informasi
▹ Membuka persaingan
▹ Mengurangi kewenangan diskresi
▹ Memperberat biaya sosial, ekonomi, dan hukum
▹ Meningkatkan penegakan hukum
▹ Memperbaiki sistem peradilan yang berkeadilan
▹ Meningkatkan dan memperbaiki whistle blowing system

12
MORAL
Secara harfiah, “hazard” dapat diartikan sebagai
HAZARD “risiko” atau “bahaya”. Jadi, moral hazard berarti
risiko moral atau bahaya moral. Dipandang dari
prespektif perilaku, moral hazard adalah tindakan
yang cenderung berani mengambil risiko karena biaya
atas risiko tersebut telah dipindahkan kepada pihak
lain (Ely,1999: 241).

13
BIDANG
3. Moral Hazard
MORAL 1. Moral Hazard dalam Bidang
HAZARD dalam Bidang
2. Moral Hazard
Manajemen
Ekonomi.
dalam Bidang
Contohnya:
Kontrak
Contohnya: Pemilik Penyalahgunaan
rumah yang yang wewenang akibat
Contohnya: Kontrak
tidak memperhatikan posisi yang aman
antara pegang saham
perlunya alat seperti : posisi atau
atau dewan direksi
pemadam kebakaran jabatan yang
dan manajemen
dirumahnya karena diperoleh dengan
dalam sistem satu
rumah tersebuut telah cara KKN, seseorang
dewan di amerrika
diasuransikanuntuk yang bersedia untuk
serikat.
kerugian karena melakukan praktik
kebakaran KKN guna
memperoleh jabatan.

14
4. Moral Hazard 6 . Moral Hazard
dalam Bidang Bisnis dalam Bidang
Regulasi
BIDANG Contohnya: Pada Contohnya:
MORAL tahap produksi, Regulasi tentang
moral hazard jaminan kesehatan
HAZARD dilakukan dalam yang memicu
bentuk penggunaan tindakan moral
6. Moral Hazard
bbahan,komposisi,da hazard dari
dalam Bidang Etika
n campuran yang masyarakat atau
tidak sesuai dengan rumah sakit.
Contohnya: Moral
standarproduksi yang Masyarakat
hazard terhadap kode
diharuskan. Hal ini berbondong-bondong
etik yang digunakan
merupakan kerumah sakit untuk
sebagai budaya
keputusan memperoleh
perusahaan.
manajemen pengobatan gratis.
perusahaan yang Dementara pihak
berdampak pada rumah sakit
produk yang memberikan
dihasilkan. Jadi pembebanan
hubungan moral berlebihan untuk
hazardnya dengan proses diagnosis dan
konsumen perawatannya.

15
Artikel
Ilmiah : Fingki Nurlita.,1501270038, Analisis Perilaku Moral Hazard Nasabah Dalam
Study Kasus Meningkatkan Pembiayaan bagi Hasil (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah KC
Medan) Pembimbing Dr. Hj. Maya Sari, M. Si
pada Bank
Tujuan :
BNI Syariah
Untuk mengetahui perilaku moral hazard nasabah dalam meningkatkan pembiayaan
KC Medan. berbasis bagi hasil dan untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah yang diterpkan
oleh Bank BNI Syariah untuk meningkatkan pembiayaan bagi hasil atas perilaku
moral hazard nasabah.
Metode Penelitian :
Penelitian mengambil data dengan teknik wawancara dan beberapa data sekunder
pendukung lainnya.
Hasil Penelitian :
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku moral hazard nasabah pada PT.BNI
Syariah cabang medan merupakan salah satu risiko yang harus ditanggung oleh pihak
bank terkait pembiayaan bagi hasil ( mudharabah).

16
Artikel
Ilmiah : Fingki Nurlita.,1501270038, Analisis Perilaku Moral Hazard Nasabah Dalam
Study Kasus Meningkatkan Pembiayaan bagi Hasil (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah KC
Medan) Pembimbing Dr. Hj. Maya Sari, M. Si.
pada Bank
Usaha yang dilakukan :
BNI Syariah
Usaha preventif moral hazard atau mitigasi yang dilakukan oleh perbankan dalam
KC Medan. mengatasi risiko moral hazard dibagi menjadi mitigasi pra akad dan pasca akad.
Mitigasi pra akad adalah upaya pendeteksian dini terkait karakter nasabah sebelum
mengambil pembiayaan, sedangkan mitigasi pasca akad adalah mitigasi yang
dilakukan setelah penyaluran pembiayaan, seperti monitoring/pengawasan serta
mewajibkan laporan keuanganbagi hasil nasabah.

17
THANK YOU

18

Anda mungkin juga menyukai