Pertemuan ke-3
PENCEGAHAN KECURANGAN
(FRAUD PREVENTION)
Dosen:
Robby Cahyanto, S.Hut., M.E., CPSAK.
George Washington
(1732-1799)
Fraud terjadi karena ada keadaan/kondisi (insentif dan
tekanan) dan peluang/kesempatan yang mendorong seseorang
untuk melakukan fraud.
PENCEGAHAN
Agar tidak terjadi atau setidak-tidaknya dapat dikurangi
(upaya menangkal sumber potensial fraud, mempersempit ruang gerak,
dan identifikasi kegiatan yang berisiko tinggi terjadi kecurangan)
PENCEGAHAN fraud bertujuan untuk:
Kesempatan (Opportunity) ada disisi pada orang atau kelompok orang yang
memiliki kewenangan otoritas dan akses atas objek kecurangannya (objek dari
sasaran kecurangan). Kesempatan umumnya adalah kondisi lingkungan yang
sengaja diciptakan (tidak sengaja diciptakan)
Pembiasaan (Rationalization) lebih sering dihubungkan dengan sikap dan
karakter seseorang yang membenarkan nilai-nilai etis yang sebenarnya tidak baik
(Rustendi, 2009). Rendahnya integritas yang dimiliki seseorang menimbulkan pola
pikir di mana orang tersebut merasa dirinya benar saat melakukan kecurangan.
Mengurangi 1. Hindari tekanan eksternal yang mungkin
TEKANAN menggoda pegawai (akunting) untuk menyusun
situasional LK yang menyesatkan.
yang dapat 2. Hilangkan hambatan operasional yang menahan
menimbulkan kinerja keuangan yang efektif, seperti
fraud pembatasan modal kerja, pembatasna persediaan.
3. Tetapkan prosedur akuntansi yang jelas dan
seragam.
4. Hilangkan tekanan keuangan dengan penggajian
yang memadai.
5. Ciptakan lingkungan kerja yang baik dengan
menghargai prestasi kerja.
Mengurangi 1. Peningkatan pengendalian (dalam struktur pengendalian
dan pelaksanaannya).
KESEMPATAN
2. Ciptakan catatan akuntansi yg akurat dan jelas dan
melakukan berfungsi sebagai sarana kendali.
kecurangan 3. Pantau secara hati-hati transaksi bisnis dan hubungan
pribadi pemasok pembeli.
4. Tetapkan pengamanan fisik terhadap aset dengan
inventarisasi fisik secara berkala dan pengamanan
lokasi/tempat penyimpanan.
5. Lakukan pemisahan fungsi diantara pegawai sehingga
ada pemisahan otorisasi.
6. Pelihara catatan personalia yang akurat dan lakukan
pengujian latar belakang pegawai.
7. Tetapkan sanksi tegas dan tanpa pandang bulu terhadap
pelaku kecurangan.
8. Tetapkan sistem penilaian prestasi kerja yang adil.
Mengurangi 1. Ada aturan jujur dan tidak jujur harus
PEMBENARAN didefinisikan dalam kebijakan organisasi.
melakukan
kecurangan 2. Ada contoh perilaku jujur dari para manajer
dengan dan berperilaku seperti apa yang mereka
memperkuat inginkan.
integritas
3. Ada aturan sanksi tegas dan jelas bila ada
pegawai
penyimpangan aturan bagi pelakunya.
3. Mencegah Fraud dengan GONE Theory
Menurut GONE Theory, faktor pendorong terjadinya kecurangan
adalah: 1. Keserakahan (Greeds) 3. Kebutuhan (Needs)
2. Kesempatan (Opportunities) 4. Pengungkapan (Exposure)
Kejadian/Kondisi:
Karena adanya D, ketidakpastian
MANAJEMEN RISIKO
PRINSIP - PRINSIP
1. Mencipta Nilai
ISO 31000: 2009
2. Terintegrasi dengan KERANGKA KERJA PROSES
proses organisasi
3. Bagian dari MANDAT DAN
pengambilan KOMITMEN
keputusan
4. Secara eksplisit
DESAIN KERANGKA
menurunkan KERJA UTK
ketidakpastian MENGELOLA RISIKO
5. Sistematis, terstruktur
dan terjadwal PERBAIKAN
BERKESINAMBUN IMPLEMENTASI
6. Berdasarkan pada PENGELOLAAN
GAN ATAS
informasi yang tersedia KERANGKA KERJA RISIKO
7. Terdesain secara unik
(Tailored)
8. Faktor manusia dan
budaya PEMANTAUAN
DAN REVIU
dipertimbangkan KERANGKA KERJA
9. Transparan dan inklusif
10. Dinamis, iterative dan
responsive terhadap
perubahan
11. Memfasilitasi
perbaikan dan
peningkatan organisasi
secara
berkesinambungan
PROSES MANAJEMEN RISIKO - 1
PENETAPAN KONTEKS:
PEMILIK RISIKO: KASUBAG UMUM
KEGIATAN: PEMELIHARAAN KENDARAAN DINAS
TUJUAN: 5 KENDARAAN DINAS DALAM KONDISI SIAP PAKAI
IDENTIFIKASI RISIKO:
KEHILANGAN
KERUSAKAN
KECELAKAAN
KETIDAKTERSEDIAAN SOPIR
ANALISIS RISIKO
... Slide berikutnya
PROSES MANAJEMEN RISIKO - 2
ANALISIS RISIKO
RISIKO PROBABILITAS DAMPAK STATUS
KERUSAKAN TINGGI SEDANG PENTING
KECELAKAAN SEDANG BESAR PENTING
KEHILANGAN SEDANG BESAR PENTING
KETIDAKTERSEDIAAN SOPIR TINGGI KECIL CUKUP PENTING
EVALUASI RISIKO
SELURUH RISIKO YANG TERIDENTIFIKASI DIKELOLA
PENANGANAN
RISIKO PREVENTIF MITIGATIF
KERUSAKAN PERAWATAN BERKALA; SOPIR KOMPETEN PERBAIKAN