RISIKO FRAUD
(FRAUD RISK
ASSESSMENT)
DEFINISI FRAUD
Fraud adalah Tindakan yang disengaja
dengan menlakukan penipuan,
penggelapan, ataupun pelanggaran 2
5
Rasionalisasi
Tekanan Peluang
(Rationalizati
(Pressure) (Opportunity)
on)
TEKANAN
Menurut Rahmanti (2013), Pressure adalah dorongan
orangg untuk melakukan fraud. Tekanan dapat
mencakup hamper semua hal termasuk gaya hidup,
tuntutan ekonomi, dan lain-lain, termasuk hal
6
keuangan dan non keuangan. Tekanan dalam hal non
keuangan mendorong seseorang melakukan
kecurangan, misalnya tindakan untuk menutupi
kinerja yang buruk karena tuntutan pekerjaan untuk
mendapatkan hasil yang baik.
PELUANG
Opportunity adalah peluang yang memungkinkan
terjadinya fraud. Para pelaku kecurangan percaya
bahwa aktivitas mereka tidak akan terdeteksi.
Peluang dapat terjadi karena pengendalian internal
7
yang lemah, pengawasan manajemen yang kurang
baik atau melalui penggunaan posisi. Kesempatan
untuk melakukan fraud berdasarkan pada kedudukan
pada umumnya, manajemen suatu perusahaan
memiliki potensi yang lebih besar untuk melakukan
fraud dibandingkan dengan karyawan.
RASIONALISASI
Salah satu elemen penting terjadinya fraud yaitu
rasionalisasi, dimana pelaku mencari pembenaran
atas perbuatannya. Sikap atau karakter adalah apa
yang menyebabkan satu atu lebih individu untuk
8
rasional melakukan fraud. Penentu utama dari
kualitas laporan keuangan yaitu integritas
manajemen.
FRAUD RED FLAGS
Merupakan suatu kondisi yang
janggal atau berbeda dengan 9
Fa Peru
kto
r L ahaa
12
d
au
ing n
s
Fr
ku
r
ng
kto
an
Fa
03 02
Faktor Internal
FAKTOR LINGKUNGAN
PERUSAHAAN
Kecurangan karyawan, pencurian dan penggelapan
lebih banyak terjadi pada beberapa industry dan
beberapa organisasi dari pada yang lainnya. Dalam
penilaian risiko perlu dipertimbangkan tingkat risiki
13
penipuan dinilai dari dalam industri entitas. Orang-
orang pada umumnya berada dibawah tekanan yang
lebih selama adanya resesi ekonomi dan atrinya
bahwa akan terjadi peningkatan dalam penipuan.
FAKTOR INTERNAL
Menurut Singleton (2010), factor internal yang
meningkatkan kemungkinan penipuan, pencurian dan
penggelapan termasuk kontrl manajemen yang tidak
memadai atau kegiatan pemantauan seperti
14
contohnya kegagalan untuk menciptakan budaya
jujur dan Orientasi dan pelatihan yang memadai pada
hukum etika, penipuan dan masalah keamanan.
FAKTOR FRAUD
Penilian risiko juga harus mempertimbangkan
mengenai skema fraud yang lebih mungkin terjadi
dalam rangka untuk memandu program antifraud.
Pencegahan dan pendektesian tentu lebih efektif jika
15
skema fraud dilakukan.
RISK ASSESSMENT
BEST PRACTICES
Dalam rangka mengembangkan penilaian risiko yang
efektif, manajemen harus menggunakan pendekatan
formal. Menurut Singleton & Singleton (2010),
pendekatan termasuk orang dan proses yaitu :
16
▹ Pemimpin
▹ Tim
▹ Frekuensi dan Keselarasan dengan Keuangan
FRAUD
PREVENTING DAN
DETECTION
Prevention:
19
2 Deterence Menangkal pelaku potensial
1. 2.
Membangun Mengeliminasi 20
22
Evaluating
Antifraud
Processes and
Controls
Kecurangan tidak akan terjadi tanpa
persepsi adanya kesempatan dan
menyembunyikan perbuatannya.
Organisasi hendaknya proaktif
mengurangi kesempatan
dengan: 23
(1) mengidentifikasi risiko
kecurangan,
(2) mengambil tindakan mengurangi
risiko yang
diidentifikasi,
(3) implementasi dan monitoring
pengendalian internal /
preventif dan detektif serta tindakan
pencegahan
lainnya.
Developing oversight
process
24
1 3 5
2 4 6
Anomali dari prosedur Gaya hidup mewah Perilaku yang tidak biasa
analitis
27
Contoh Kasus
Gambaran Umum Kasus Gayus Tambunan
• Kasus bermula dari kecurigaan PPATK terhadap rekening Gayus (PNS dirjen pajak Gol III/a) di
Bank Panin dengan nominal sebesar Rp 25 Milyar
• Kejagung menujuk 4 jaksa mengikuti perkembangan penyidikan
• Di dalam SPDP Gayus diduga melakukan korupsi, pencucian uang dan penggelapan
• Seiring perkembangan penyelidikan hanya satu pasal yang bisa dibuktikan yaitu penggelapan
pajak
• Korupsi dan pencucian uang tidak terbukti, karena uang Rp 25 miyar di rekening Gayus
merupakan uang titipan Andi Kosasih untuk biaya pengadaan tanah.
• Penggelapan pajak yang didakwakan juga tidak terkait dengan dana Rp 25 milyar di Bank Panin,
namun dari aliran dana lain di Bank BCA milik Gayus sebesar Rp 370 juta.
• Uang tersebut berasal dari transaksi yang dilakukan oleh PT.Mega Cipta Jaya Garmindo milik
Mr.Son (Korea) senilai Rp 370 juta
• Uang direncanakan untuk pengurusan pajak pendirian pabrik garmen, yang tidak jadi di urus
pajaknya sehingga uang tsb hanya diam di rekening Gayus dan sudah di sita negara
• Selain uang Rp 370 juta tersebut terdapat juga Transaksi yang berasal dari Roberto Santonius
(konsultan pajak), bernilai Rp. 25 juta yang ikut disita, jadi total Rp 395 juta di sita negara
28
THANKS!
Any questions?
29
No. Thank You