1
4 PSAK 4 Laporan Keuangan Tersendiri 18/11/2015
5 PSAK 5 Segmen Operasi 18/11/2015
6 PSAK 7 Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi 18/11/2015
7 PSAK 8 Peristiwa Setelah Periode Pelaporan 27/08/2014
8 PSAK 10 Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing 27/08/2014
9 PSAK 13 Properti Investasi 18/09/2017
10 PSAK 14 Persediaan 27/08/2014
2
39 PSAK 64 Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi Pada 27/08/2014
Pertambangan Sumber Daya Mineral
40 PSAK 65 Laporan Keuangan Konsolidasian 18/11/2015
41 PSAK 66 Pengaturan Bersama 28/11/2018
42 PSAK 67 Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain 26/04/2017
43 PSAK 68 Pengukuran Nilai Wajar 18/11/2015
44 PSAK 69 Agrikultur 16/12/2015
56 27/08/2014
ISAK 19 Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam
PSAK 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi
3
68 ISAK 31 Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti 18/11/2015
Investasi
69 10 Maret 2017
ISAK 32 Definisi dan Hierarki Standar Akuntansi Keuangan
70 ISAK 33 Transaksi Valuta Asing dan Imbalan Di Muka 18/09/2017
ISAK 34 Ketidakpastian Dalam Perlakukan Pajak
71 28/02/2018
Penghasilan
4
b. Membantu penyusun Laporan Keuangan (LK) untuk mengembangkan kebijakan
akuntansi yang konsisten ketika tidak ada standar yang berlaku untuk transaksi tertentu
atau peristiwa lain atau ketika standar memberikan pilihan kebijakan akuntansi;
c. Membantu semua pihak untuk memahami dan menginterpretasikan standar.
Apabila terdapat pertentangan antara KKPK dengan SAK maka ketentuan SAK yang
harus diunggulkan relatif terhadap KKPK. Kerangka dasar ini memiliki beberapa aspek yaitu:
1. Tujuan, Kegunaan, dan Keterbatasan Pelaporan Keuangan Bertujuan Umum
Laporan keuangan bertujuan umum menyediakan informasi mengenai posisi keuangan
entitas pelapor dan informasi mengenai dampak dari transaksi dan peristiwa lainnya yang
mengubah sumber daya ekonomik dan klaim entitas.
Pengguna LK dapat menilai dari informasi yang disajikan yaitu:
a. Kinerja keuangan terefleksikan oleh akuntansi akrual
b. Kinerja keuangan terefleksikan oleh arus kas masa lalu
Sumber daya ekonomik dan klaim entitas pelapor dapat berubah diantaranya karena
kinerja keuangan, penerbitan instumen keuangan atau ekuitas.
LK menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship), atau
pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
2. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam LK berguna
bagi pemakai. Karakteristik kualitatif fundamental yaitu:
a. Relevansi
Informasi disebut memiliki kualitas relevan apabila dapat mempengaruhi keputusan
ekonomi pemakai dengan membantu dalam mengevaluasi peristiwa masa lalu,
masa kini atau masa depan, menegaskan, atau mengoreksi, hasil evaluasi di masa
lalu.
b. Representasi Tepat
Tiga karakteristik yang menunjukkan representasi tepat dengan sempuran yaitu
lengkap, netral, dan bebas dari kesalahan,
Karakteristik kualitatif peningkat yaitu:
a. Keterbandingan
Keterbandingan adalah karakteristik yang memungkinkan pengguna untuk
mengidentifikasi dan memahami persamaan dalam, dan perbedaan antara, pos-pos.
Keterbandingan tidak berhubungan dengan satu pos. Sebuah perbandingan
mensyaratkan paling tidak dua pos.
5
Konsistensi merujuk kepada penggunaan metode yang sama terhadap pos-pos yang
sama, baik dari periode ke periode dalam suatu entitas pelapor atau dalam satu
periode antar entitas.
b. Keterverifikasian
Keterverifikasian berarti bahwa berbagai pengamat independen dengan
pengetahuan berbeda-beda dapat mencapai konsensus, meskipun tidak selalu
mencapai kesepakatan, bahwa penggambaran tertentu merupakan representasi
tepat.
c. Ketepatwaktuan
Ketepatwaktuan berarti tersedianya informasi bagi pembuat keputusan pada waktu
yang tepat sehingga dapat mempengaruhi keputusan mereka.
d. Keterpahaman
Hal-hal yang membuat informasi menjadi terpaham diantaranya
mengklasifikasikan, pengarakteristikan dan penyajian informasi secara jelas dan
ringkas.
3. Kendala Biaya Pelaporan Keuangan
Biaya merupakan kendala besar untuk informasi yang dapat disajikan dalam pelaporan
keuangan.
4. Laporan Keuangan dan Laporan Keuangan Entitas Pelapor
Entitas pelapor adalah entitas yang disyaratkan, atau memilih, untuk menyusun LK. Entitas
pelapor dapat berupa entitas tunggal atau sebagian dari suatu entitas atau dapat terdiri lebih
dari satu entitas. Jika entitas pelapor terdiri dari entitas induk dan entitas anaknya, LK
entitas pelapor disebut sebagai LK konsolidasian.
5. Unsur Laporan Keuangan
Unsur-unsur pengukuran posisi keuangan dalam laporan posisi keuangan yaitu aset,
liabilitas, dan ekuitas. Unsur-unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinerja dalam
laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban.
Berikut adalah penjelasan LK berdasarkan karakteristik ekonominya.
a. Posisi Keuangan
Unsur-unsur pengukuran posisi keuangan dalam laporan posisi keuangan yaitu aset,
liabilitas, dan ekuitas yang didefinisikan sebagai berikut:
1) Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh entitas sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi masa depan diharapkan
akan mengalir ke entitas;
6
2) Liabilitas merupakan kewajiban kini entitas yang timbul dari peristiwa masa
lalu;
3) Ekuitas adalah hak residual atas aset entitas setelah dikurangi seluruh
liabilitas.
b. Kinerja
Laba sering digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar bagi ukuran lain
seperti imbal hasil investasi (ROI) atau laba per saham (EPS). Definisi unsur-unsur
penghasilan dan beban sebagai berikut:
1) Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu
periode akuntansi;
2) Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode
akuntansi;
3) Penyesuaian pemeliharaan modal
Revaluasi atau penyajian kembali aset dan kewajiban menimbulkan
kenaikan atau penurunan ekuitas.
6. Pengakuan Unsur Laporan Keuangan
a. Pengakuan aset
Kemungkinan besar bahwa manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke entitas
dan aset tersebut mempunyai biaya atau nilai yang dapat diukur dengan andal.
b. Pengakuan liabilitas
Kemungkinan besar bahwa pengeluaran sumber daya yang mengandung manfaat
ekonomi akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban kini dan jumlah yang
harus diselesaikan dapat diukur dengan andal.
c. Pengakuan penghasilan
Kenaikan manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan kenaikan aset atau
penurunan liabilitas telah terjadi dan dapat diukur dengan andal.
d. Pengakuan beban
Penurunan manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan penurunan aset
atau kenaikan liabilitas telah terjadi dan dapat diukur dengan andal.
7. Pengukuran Unsur Laporan Keuangan
Adalah proses penetapan jumlah moneter ketika unsur-unsur LK akan diakui dan dicatat
dalam laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi. Dasar pengukuran sebagai berikut:
a. Biaya historis (historical cost)
7
Ukuran biaya historis memberikan informasi besaran moneter tentang aset,
liabiltas, dan penghasilan dan beban terkait menggunakan informasi yang
diperoleh, setidaknya sebagian, dari harga transaksi atau peristiwa lain yang
memunculkannya.
b. Nilai kini
Pengukuran nilai kini memberikan informasi moneter tentang aset, liabilitas dan
penghasilan dan beban terkait menggunakan informasi yang dimutakhirkan untuk
mencerminkan kondisi pada tanggal pengukuran. Dasar pengukuran nilai kini
mencakup nilai wajar, nilai pakai untuk aset dan nilai pemenuhan untuk liabilitas,
dan biaya kini.
c. Nilai terealisasi/penyelesaian (realisable/ settlement value)
Aset dicatat sebesar jumlah kas atau setara kas yang dapat diperoleh sekarang
dengan menjual aset dalam pelepasan normal. Liabilitas dicatat sebesar nilai
penyelesaiannya.
d. Nilai sekarang (present value)
Aset dicatat sebesar arus kas masuk neto masa depan yang didiskontokan ke nilai
sekarang dari pos yang diekspektasikan dapat memberikan hasil dalam pelaksanaan
usaha normal.
Liabiltas dicatat sebesar arus kas masuk neto masa depan yang didiskontokan ke
nilai sekarang dari pos yang diekspektasikan akan diperlukan untuk menyelesaikan
liabilitas dalam pelaksanaan usaha normal.
8. Konsep Modal dan Pemeliharaan Modal
Dua konsep pemeliharaan modal yaitu pemeliharaan modal keuangan dan pemeliharaan
modal fisik. Perbedaan pokok antara dua konsep tersebut adalah perlakuan terhadap
dampak perubahan harga aset dan liabilitas entitas.
Konsep pemeliharaan modal keuangan mendefinisikan modal dalam satuan moneter
nominal, laba merupakan kenaikan dalam suatu modal uang nominal selama suatu periode.
Konsep pemeliharaan modal fisik mendefinisikan modal dalam kapasitas produksi fisik,
laba merepresentasikan kenaikan modal tersebut selama suatu periode.
8
1. Besarnya pertimbangan manajerial (managerial judgement) dalam proses pengakuan,
penyajian dan pengungkapan informasi dalam LK. IFRS merupakan standar akuntansi
yang bersifat principle based;
2. Penentuan nilai wajar untuk aset dan liabilitas perusahaan sulit untuk dilakukan karena
tergantung ketersediaan data;
3. Cepatnya perubahan standar akuntansi dan praktik bisnis.