SINTIA MAYA
NPM 2008010038
ISI DARI PSAK
• PSAK 1 PENYAJIAN LAPORANKEUANGAN
Pernyataan ini mengatur persyaratan penyajian laporan keuangan, struktur laporan
keuangan,dan persyaratan minimal isi laporan keuangan. Entitas menerapkan
Pernyataan inidalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan bertujuan umum
sesuai denganSAK. Pernyataan ini tidak berlaku bagi penyusunan dan penyajian
laporankeuangan entitas syariah.
PSAK 19 tentang Aset Tak berwujud telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan pada tanggal 19 Februari 2010.
PSAK 19 ini merevisi PSAK 19 tentang Aset Tidak Berwujud yang telah dikeluarkan
pada tanggal 13 Oktober 2000.
PSAK 28 tentang Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian telah disahkan oleh Dewan
Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal 11 Desember 2012.
PSAK 28 ini merevisi PSAK 28 tentang Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian yang
telah dikeluarkan pada tanggal 18 Mei 2011.
PSAK 36 tentang Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa telah disahkan oleh Dewan
Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal 11 Desember 2012.
PSAK 36 ini merevisi PSAK 36 tentang Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa yang telah
dikeluarkan pada tanggal 18 Mei 2011.
PSAK 38 tentang Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali telah disahkan oleh Dewan
Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal 11 September 2012.
PSAK 38 ini membatalkan PSAK 38: Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali yang
disahkan pada tanggal 26 Januari 2012 dan menggantikan PSAK 38 (2004):
Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali.
PSAK 46 tentang Pajak Penghasilan telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan pada tanggal 29 April 2014.
PSAK 46 ini merevisi PSAK 46 tentang Pajak Penghasilan yang telah disahkan pada
tanggal 18 Desember 2010.
Contoh yang disampaikan dalam PSAK 46 ini merupakan contoh-contoh yang
diadopsi dari IAS 12 Income Taxes. Penerapan contoh tersebut perlu memperhatikan
kesesuaian dengan praktik di Indonesia.
• PSAK 58 Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan
PSAK 58 tentang Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang
Dihentikan telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal 15
Desember 2009.
PSAK 58 ini merevisi PSAK 58 tentang Operasi dalam Penghentian yang telah
dikeluarkan pada 6 Mei 2003.
• PSAK 69 Agrikultur
PSAK 69: Agrikultur memberikan pengaturan akuntansi yang meliputi pengakuan,
pengukuran, sertapengungkapan aktivitas agrikultur. PSAK 69 juga memberikan panduan
definisibeberapa istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini.
Secara umum PSAK 69 mengatur bahwa aset biologis atau produk agrikultur diakui saat
memenuhi beberapa kriteria yang sama dengan kriteria pengakuan aset. Aset tersebut
diukur pada saat pengakuan awal dan pada setiap akhir periode pelaporan keuangan pada
nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari
perubahan nilai wajar aset diakui dalam laba rugiperiode terjadinya. Pengecualian
diberikan apabila nilai wajar secara jelastidak dapat diukur secara andal.
• PSAK 70 Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak
PSAK 70 tentang Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak memberikan
pengaturan akuntansiatas aset dan liabilitas yang timbul dari pengampunan pajak. PSAK
70 mengaturmengenai kebijakan akuntansi dimana entitas dapat memilih menerapkan
sesuaidengan SAK lain dalam mengakui, mengukur, menyajikan dan mengungkapan aset
danliabilitas pengampunan pajak atau menerapkan persyaratan dalam PSAK 70.
• PSAK 73 Sewa
PSAK 73: Sewa merupakan adopsi dari IFRS 16 Leases. PSAK 73: Sewa menetapkan
prinsip pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan sewa. Tujuannya adalah
untuk memastikan bahwa penyewa dan pesewa menyediakan informasi yang relevan
yang merepresentasikan dengan tepat transaksi tersebut. Informasi ini memberikan
dasar bagi pengguna laporan keuangan untuk menilai dampak transaksi sewa pada
posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas.