SINTIA MAYA
NPM 2008010038
ISI DARI PSAK
PSAK 1 PENYAJIAN LAPORANKEUANGAN
Pernyataan ini mengatur persyaratan penyajian laporan keuangan, struktur laporan
keuangan,dan persyaratan minimal isi laporan keuangan. Entitas menerapkan
Pernyataan inidalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan bertujuan umum
sesuai denganSAK. Pernyataan ini tidak berlaku bagi penyusunan dan penyajian
laporankeuangan entitas syariah.
(a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan
menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi
dengan komponen lain dari entitas yang sama),
(b) hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan
operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan
pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya, dan
(c) tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Entitas mengungkapkan
informasi yang memungkinkanpengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi
sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan
lingkungan ekonomik dimana entitas beroperasi.
Tujuan dari Pernyataan ini adalah untuk memastikan bahwa laporan keuangan entitas
berisi pengungkapan yang diperlukan untuk dijadikan perhatian terhadap kemungkinan
bahwa posisi keuangan dan laba rugi telah dipengaruhi oleh keberadaan pihak-pihak
berelasi dan oleh transaksi dan saldo, termasuk komitmen, dengan pihak-pihak tersebut.
Pernyataan ini juga mensyaratkan bahwa entitas tidak boleh menyusun laporan
keuangan atas dasar kelangsungan usaha jika peristiwa setelah periode pelaporan
mengindikasikan bahwa penerapan asumsi kelangsungan usaha tidak tepat.
Tujuan dari Pernyataan ini menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi dalam valuta
asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan entitas dan bagaimana
menjabarkan laporan keuangan ke dalam mata uang penyajian.
Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur perlakuan akuntansi untuk properti investasi
dan pengungkapan yang terkait. Pernyataan ini diterapkan dalam pengakuan,
pengukuran, dan pengungkapan properti investasi. Pernyataan ini tidak berlaku untuk hak
penambangan dan cadangan mineral seperti minyak, gas alam, dan sumber daya serupa
yang tidak dapat diperbarui.
PSAK 14 PERSEDIAAN
PSAK 14 ini merevisi PSAK 14 tentang Persediaan yang telah dikeluarkan pada tanggal 7
September 1994.
PSAK 15 tentang Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama telah disahkan
oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal 19 Desember 2013.
PSAK 15 ini merevisi PSAK 15 tentang Investasi pada Entitas Asosiasi yang
telah diterbitkan pada tanggal 15 Desember 2009.
PSAK 18 ini merevisi PSAK 18 tentang Akuntansi Dana Pensiun yang telah dikeluarkan
pada tanggal 7 September 1994.
PSAK 19 tentang Aset Tak berwujud telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan pada tanggal 19 Februari 2010.
PSAK 19 ini merevisi PSAK 19 tentang Aset Tidak Berwujud yang telah dikeluarkan
pada tanggal 13 Oktober 2000.
PSAK 24 tentang Imbalan Kerja telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
pada tanggal 19 Desember 2013.
PSAK 24 ini merevisi PSAK 24 tentang Imbalan Kerja yang telah diterbitkan pada tanggal
23 Oktober 2010.
PSAK 25 ini merevisi PSAK 25 tentang Laba atau Rugi Bersih untuk Periode Berjalan,
Kesalahan Mendasar, dan Perubahan Kebijakan Akuntansi yang telah dikeluarkan pada 7
September 1994.
PSAK 26 ini merevisi PSAK 26 tentang Biaya Pinjaman yang telah dikeluarkan pada
tanggal 16 September 2008.
PSAK 48 tentang Penurunan Nilai Aset telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan pada tanggal 29 April 2014.
PSAK 48 ini merevisi PSAK 48 tentang Penurunan Nilai Aset yang telah disahkan pada
tanggal 22 Desember 2009.
SAK 56 tentang Laba Per Saham telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan pada tanggal 8 April 2011.
PSAK 56 ini merevisi PSAK 56 tentang Laba Per Saham yang telah dikeluarkan pada
tanggal 10 Desember 1999.
PSAK 57 tentang Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi telah disahkan oleh
Dewan Standar Akuntansi keuangan pada tanggal 15 Desember 2009.
PSAK 58 Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan
PSAK 58 tentang Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang
Dihentikan telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal 15
Desember 2009.
Keuangan pada tanggal 29 April 2014. PSAK 60 ini merevisi PSAK 60 tentang Instrumen
Keuangan: Pengungkapan yang disahkan tanggal 26 November 2010.
PSAK 68 tentang Pengukuran Nilai Wajar telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan pada tanggal 19 Desember 2013.
Contoh yang disampaikan dalam PSAK 68 ini merupakan contoh-contoh yang diadopsi
dari IFRS 13 Fair Value Measurement. Penerapan contoh tersebut perlu memperhatikan
kesesuaian dengan praktik di Indonesia.
PSAK 69 Agrikultur
PSAK 73 Sewa
PSAK 73: Sewa merupakan adopsi dari IFRS 16 Leases. PSAK 73: Sewa menetapkan
prinsip pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan sewa. Tujuannya adalah
untuk memastikan bahwa penyewa dan pesewa menyediakan informasi yang relevan
yang merepresentasikan dengan tepat transaksi tersebut. Informasi ini memberikan
dasar bagi pengguna laporan keuangan untuk menilai dampak transaksi sewa pada
posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas.