Anda di halaman 1dari 5

PERTEMUAN KE VI

MEMAHAMI PSAK ATAU PABU

Pengertian PSAK

 Standar Akuntansi Keuangan (SAK) mencakup konvensi, peraturan dan prosedur


yang sudah disusun dan disahkan oleh lembaga resmi (standard setting body) pada
saat tertentu. “Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang disusun oleh lembaga Ikatan
Akuntan Indonesia selalu mengacu pada teori-teori yang berlaku dan memberikan
tafsiran dan penalaran yang telah mendalam dalam hal praktek terutama dalam
pembuatan laporan keuangan dalam memperolah informasi yang akurat sehubungan
data ekonomi”

        Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan pedoman dalam


melakukan praktek akuntansi dimana uraian materi di dalamnya mencakup hampir
semua aspek yang berkaitan dengan akuntansi, yang dalam penyusunannya
melibatkan sekumpulan orang dengan kemampuan dalam bidang akuntansi yang
tergabung dalam suatu lembaga yang dinamakan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 
Dengan kata lain, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) adalah buku
petunjuk bagi pelaku akuntansi yang berisi pedoman tentang segala hal yang ada
hubungannya dengan akuntansi.

        Berdasarkan pernyataan di atas dapat dipahami bahwa  Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) mengacu pada penafsiran dan penalaran teori-teori yang “berlaku” dalam
hal praktek “pembuatan laporan keuangan” guna memperoleh informasi tentang kondisi
ekonomi.

        Pemahaman di atas memberikan gambaran bahwa Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) berisi “tata cara penyusunan laporan keuangan” yang selalu mengacu
pada teori yang berlaku, atau dengan kata lain didasarkan pada kondisi yang sedang
berlangsung.

        Hal ini menyebabkan tidak menutup kemungkinan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) dapat mengalami perubahan/penyesuaian dari waktu ke waktu sejalan
dengan perubahan kebutuhan informasi ekonomi.

 Dari keseluruhan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Pernyataan Standar


Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan suatu buku petunjuk dari prosedur akuntansi
yang berisi peraturan tentang perlakuan, pencatatan, penyusunan dan penyajian
laporan keuangan yang disusun oleh lembaga IAI yang didasarkan pada kondisi yang
sedang berlangsung dan telah disepakati (konvensi) serta telah disahkan oleh lembaga
atau institut resmi. 
 Sebagai suatu pedoman, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) bukan
merupakan suatu kemutlakan bagi setiap perusahasan dalam membuat laporan
keuangan.  Namun paling tidak dapat memastikan bahwa penempatan unsur-unsur
atau elemen data ekonomi harus ditempatkan pada posisi yang tepat agar semua data
ekonomi dapat tersaji dengan baik, sehingga dapat memudahkan bagi pihak-pihak
yang berkepentingan dalam menginterpretasikan dan megevaluasi suatu laporan
keuangan guna mengambil keputusan ekonomi yang baik bagi tiap-tiap pihak. 

Daftar Pustaka :

1. http://www.organisasi.org/1970/01/arti-singkatan-psak-kepanjangan-dari-psak-
kamus-akronim-bahasa-indonesia.html
2. http://www.ilmu-ekonomi.com/2012/02/pernyataan-standar-akuntansi-keuangan.html
3. http://jurnalakuntansikeuangan.com/istilah-definisi-akuntansi-psak/

4.      Dari
total 58 PSAK (non syariah) yang diterbitkan per 1 Juli 2009 dan
total 38 standar akuntansi internasional (30 IAS dan 8 IFRS),
konvergensi IFRS yang IAI lakukan dalam periode 2009-2012 telah
menghasilan 40 PSAK dengan rincian seperti terlihat pada Tabel II.1
dan Gambar II.1. Kolom 2009, 2010, 2011, 2012 pada Tabel II.1
merupakan kolom tahun berlaku efektif dan tanggal efektifnya adalah
1 Januari.
5.      Tabel II.1 Rekapitulasi PSAK pasca konvergensi IFRS

200 201 201 201 Tota


Deskripsi
9 0 1 2 l
1. Jumlah PSAK per 1 Juli 2009 55 - - - 55
2. Jumlah IAS/IFRS per 2009 38 - - -- 38
3. Jumlah PSAK pasca konvergensi IFRS
a. PSAK per 1 Juli 2009 yang direvisi dgn
1 - 16 14 31
mengacu pada IAS/IFRS
b. PSAK baru sesuai IAS/IFRS - - - 5 5
c. PSAK per 1 Juli 2009 yang direvisi, tapi
- - - 4 4
tidak mengacu pada salah satu IAS/IFRS
d. Sub total PSAK pasca konvergensi IFRS
1 - 16 23 40
[a+b+c]
e. PSAK per 1 Juli 2009 yang dicabut/
- - - - 20
digabung dgn PSAK lain(1-3.a-3.c]
4. IAS/IFRS yang belum diadopsi dalam
- - - - 2
PSAK [2-3.a-3.c]
6.      Sumber: dikutip dari buku Konvergensi IFRS dan Pengaruhnya
terhadap Perpajakan, hal. 173 (Saptono, 2012)
7.      Secara sederhana, Gambar II.1 menjelaskan bahwa pada akhir tahun
2012 ada 31 PSAK per 1 Juli 2009 yang direvisi dgn mengacu pada
IAS/IFRS (77%), 5 PSAK baru yang sesuai dengan IAS/IFRS (13%),
dan 4 PSAK per 1 Juli 2009 yang direvisi, tapi tidak mengacu pada
IAS/IFRS (4%). Secara total, ada 38 PSAK baru yang sudah sesuai
dengan IAS/IFRS atau ekuivalen dengan 90% (=77%+13%).

8. PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan


9. PSAK 2 Laporan Arus Kas
10. PSAK 3 Laporan Keuangan Interim
11. PSAK 4 Laporan Keuangan Tersendiri
12. PSAK 5 Segmen Operasi
13. PSAK 7 Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi
14. PSAK 8 Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
15. PSAK 10 Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
16. PSAK 13 Properti Investasi
17. PSAK 14 Persediaan
18. PSAK 15 Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
19. PSAK 16 Aset Tetap
20. PSAK 18 Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat
Purnakarya
21. PSAK 19 Aset Takberwujud
22. PSAK 22 Kombinasi Bisnis
23. PSAK 23 Pendapatan
24. PSAK 24 Imbalan Kerja
25. PSAK 25 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi
dan Kesalahan
26. PSAK 26 Biaya Pinjaman
27. PSAK 28 Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian
28. PSAK 30 Sewa
29. PSAK 34 Kontrak Konstruksi
30. PSAK 36 Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa
31. PSAK 38 Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali
32. PSAK 44 Akuntansi Aktivitas Pengembangan  Real Estat
33. PSAK 45 Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba
34. PSAK 46 Pajak Penghasilan
35. PSAK 48 Penurunan Nilai Aset
36. PSAK 50 Instrumen Keuangan: Penyajian
37. PSAK 53 Pembayaran Berbasis Saham
38. PSAK 55 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
39. PSAK 56 Laba Per Saham
40. PSAK 57 Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi
41. PSAK 58 Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan
Operasi yang Dihentikan
42. PSAK 60 Instrumen Keuangan: Pengungkapan
43. PSAK 61 Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan
Bantuan Pemerintah
44. PSAK 62 Kontrak Asuransi
45. PSAK 63 Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi
46. PSAK 64 Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan
Sumber Daya Mineral
47. PSAK 65 Laporan Keuangan Konsolidasian
48. PSAK 66 Pengaturan Bersama
49. PSAK 67 Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain
50. PSAK 68 Pengukuran Nilai Wajar

B. PSAK yang telah dihapus


Setelah Indonesia mengadopsi penuh IFRS, PSAK khusus
industri dihapus. PSAK industri yang saat ini telah dicabut adalah
PSAK 32 Akuntansi Kehutanan, PSAK 35 Akuntansi Pendapatan
Jasa Telekomunikasi, dan PSAK 37 Akuntansi Penyelenggaraan Jalan
Tol, PSAK 31 (revisi 2000 Akuntansi Perbankan dan PSAK 42
Akuntansi Perusahaan Efek. IFRS adalah standar yang disusun
dengan basis transaksi dan perlakukan khusus elemen laporan
keuangan bukan industri, sehingga semua standar yang terkait
dengan industri dihapus. PSAK yang tidak ada rujukannya dalam
IFRS juga dicabut diantaranya akuntansi waran, anjak piutang,
restrukturisasi utang piutang bermasalah. Standar ini dicabut karena
telah tercakup dalam pengaturan PSAK 50 dan 55 tentang Instrumen
Keuangan.

C. PSAK Yang Disukai


PSAK 22 Kombinasi Bisnis
PSAK 22 ini bertujuan untuk meningkatkan relevansi,
keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas
pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan
dampaknya. Pernyataan ini diterapkan untuk transaksi atau peristiwa
lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis. Tidak diterapkan
untuk pembentukan ventura bersama, akuisisi aset atau kelompok aset
yang bukan merupakan suatu bisnis, dan kombinasi entitas bisnis
sepengendali. Entitas mencatat setiap kombinasi bisnis dengan
menerapkan metode akuisisi (dalam EDPSAK 22 disebut dengan
Purchased Method).

Sumber
-       http://www.transformasi.net/articles/read/146/standar-akuntansi-
keuangan-di-indonesia.html
-       http://nanangbudianas.blogspot.co.id/2013_01_25_archive.html

Anda mungkin juga menyukai