Dwi Martani Ketua Departemen Akuntansi FEUI Anggota Tim Implementasi IFRS
Kerangka Konseptual
Standar Audit
Kompeten
Kualitas Audit
Standar Akuntansi Keuangan SAK-ETAP Standar Akuntansi Syariah Standar Akuntansi Pemerintah
IFRS hanya diadopsi untuk Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) SAK ETAP diluncurkan secara resmi pada tanggal 17 July 2009 Instansi Pemerintah menggunakan Standar Akuntansi Pemerintah
PSAK SYARIAH
Basis transaksi Digunakan oleh entitas yang melakukan transaksi syariah baik entitas lembaga syariah maupun non lembaga syariah Pengembangan dengan model PSAK umum namun berbasis syariah dengan acuan fatwa MUI PSAK 100 PSAK 106
Kerangka konseptual, Penyajian Laporan Keuangan Syariah, Akuntansi Murabahah, Musyarakah, Mudharabah , Salam, Istishna
4
SAP
Instansi Pemerintah menggunakan Standar Akuntansi Pemerintahan, PP 24 tahun 2005 PP 71 tahun 2010 Standar disusun oleh Komite Akuntansi Pemerintahan kemudian ditetapkan dengan PP Diterapkan untuk entitas pemerintah dalam menyusun LKPP dan LKPD:
instansi pemerintah pusat Instansi pemerintah daerah BLU (digabung), BUMN (sbg investasi) PSAK
SAK ETAP
SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik ETAP adalah entitas yang:
Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. Menggunakan acuan IFRS untuk Small Medium Enterprises. Lebih sederhana antara lain:
Aset tetap, tidak berwujud menggunakan harga perolehan Entitas anak tidak dikonsolidasi tetapi sebagai investasi dengan metode ekuitas. Mengacu pada praktik akuntansi yang saat ini digunakan
IFRS - PSAK
Pasca Konvergensi PSAK 2012 = IFRS (kecuali IFRS terbaru) Perbedaan IFRS dengan PSAK dijelaskan dalam Standar bagian depan.
Substansi / konseptual Redaksional Tanggal efektif
Secara gradual, IFRS sudah diterapkan mengikuti pemberlakuan PSAK yang bersangkutan. Setelah konvergensi IFRS PSAK akan berkembang dinamis mengikuti IFRS
8
Mengapa IFRS
Indonesia bagian dari IFAC, yang harus tunduk pada SMO (Statement Membership Obligation), salah satunya menggunakan IFRS sebagai accounting standard. Konvergensi IFRS adalah salah satu kesepakatan pemerintah Indonesia sebagai anggota G20 forum. Hasil dari pertemuan pemimpin negara G20 forum di Washington DC, 15 November 2008 : Strengthening Transparency and Accountability Pertemuan G20 di London, 2 April 2009 menghasilkan kesepakatan untuk Strengthening Financial Supervision and Regulation to call on the accounting standard setters to work urgently with supervisors and regulators to improve standards on valuation and provisioning and achieve a single set of high-quality global accounting standards.
9
Manfaat IFRS
Meningkatkan daya banding laporan keuangan. Memberikan informasi yang berkualitas di pasar modal internasional
Menghilangkan hambatan arus modal internasional dengan mengurangi perbedaan dalam ketentuan pelaporan keuangan. Mengurangi biaya pelaporan keuangan bagi perusahaan multinasional dan biaya untuk analisis keuangan bagi para analis. Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan menuju best practise.
10
Translasi Standar Internasional Ketidaksesuaian Standar Internasional dengan Hukum Nasional Struktur dan Kompleksitas Standar Internasional Frekuensi Perubahan dan Kompleksitas Standar Internasional
11
ROADMAP
Tahap adopsi (2008-2010) Adopsi seluruh IFRS ke PSAK Persiapan infrastruktur yang diperlukan
Tahap persiapan akhir (2011) Penyelesaian persiapan infrastruktur yang diperlukan Penerapan secara bertahap beberapa PSAK berbasis IFRS
Tahap implementasi (2012) Penerapan PSAK berbasis IFRS secara bertahap Evaluasi dampak penerapan PSAK secara komprehensif
12
13
Interpretasi Disahkan 23 Desember 2009 1. ISAK 7 (revisi 2009): Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus 2. ISAK 9 : Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa 3. ISAK 10 : Program Loyalitas Pelanggan 4. ISAK 11 : Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik 5. ISAK 12 : Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer
15
17
: Imbalan Kerja : Perjanjian Konsesi Jasa (IFRIC 12) : Instrumen Keuangan: Pengungkapan
PSAK 8 (R 2010)
18
ED PSAK 24 (2010) : Imbalan Kerja ED PSAK 18 (2010) : Program Manfaat Purnakarya ED ISAK 16 : Perjanjian Konsesi Jasa (IFRIC 12) ED ISAK 15 : Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya. ED PSAK 3 : Laporan Keuangan Interim ED ISAK 17 : Laporan Keuangan Interim dan
Penurunan Nilai
19
1. ED PSAK 60
2. ED PSAK 50 (R 2010) : Instrumen Keuangan: Penyajian 3. ED PSAK 8 (R 2010) : Peristiwa Setelah Tanggal Neraca 4. ED PSAK 53 (R 2010) : Pembayaran Berbasis Saham
20
1. ED ISAK 20
: Pajak Penghasilan: Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham : Pajak Penghasilan : Bantuan Pemerintah Tidak ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi
2. ED PSAK 46 3. ED ISAK 18
4. ED PSAK 63
5. PSAK 61
3. ED ISAK 19
4. ED ISAK 21 5. ED PPSAK 6
:
: :
Penerapan Penyajian Kembali dalam PSAK 63 Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiper Inflasi
Perjanjian Konstruksi Real Estate Pencabutan PSAK 21 Akuntansi Ekuitas, ISAK 1 Penentuan Harga Pasar Dividen, ISAK 2 Penyajian Modal dalam Neraca dan Piutang kepada Pemesan Saham, ISAK 3 Akuntansi atas Sumbangan dan Bantuan Pencabutan PSAK 44 Konstruksi Rel Estate Pencabutan PSAK 27 Akuntansi Koperasi
6. ED PPSAK 7 7. ED PPSAK 8
: :
22
3. ED PSAK 36
4. ED PSAK 56 5. ED PPSAK 10
:
: :
23
24
Karakteristik IFRS
IFRS menggunakan Principles Base :
Lebih menekankan pada intepreatasi dan aplikasi atas standar sehingga harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.
Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.
Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi.
Menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi) atau menggunakan jasa penilai Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak baik kuantitaif maupun kualitatif
25
Bagaimana Mengajarkan ??
Dinamis Principle Based : Judgment
Fair Value
26
Judgment
IFRS = Principles Penerapan standard mengacu pada substansi ekonomi bukan bentuk hukumnya. Pemahaman underlying transaksi dan detail kontrak menjadi penting Pengajaran dengan menggunakan kasus
Ilustrasi
PT. A memiliki kontrak dengan PT. B untuk membeli semua produk yang dihasilkan. Produknya khusus dan hanya dapat dijual kepada PT. A. Kontrak meliputi jangka waktu 20 tahun. Kontrak tersebut menjamin bahwa PT. A membeli jumlah minimum produk B setiap tahun dengan harga yang telah ditentukan. Dari kontrak tersebut PT. B dapat memperoleh pengembalian modal dari investasi untuk memproduksi produk tersebut.
27
Dinamis
IFRS membuka wawasan, bahwa mengajarkan akuntansi keuangan harus sesuai dengan standar bukan teks book. Awareness terhadap standar akuntansi meningkat Materi pengajaran harus dinamis mengikuti perkembangan standar. IFRS sering berubah
Digunakan perusahaan banyak di negara sehingga kesulitan penerapan akan membuahkan kritik terhadap standar yang ada perubahan Perubahan lingkungan usaha
Contoh Pendapatan awalnya menggunakan konsep risk and reward, kemudian ditambahkan konsep present obligation.
28
Fair value
Nilai wajar adalah suatu jumlah yang digunakan untuk mengukur aktiva yang dapat dipertukarkan melalui suatu transaksi yang wajar (arm's length transaction) yang melibatkan pihak-pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan memadai.
Kuotasi harga di pasar aktif; Jika pasar tidak aktif, maka menggunakan teknik penilaian yang meliputi:
transaksi-transaksi pasar wajar yang terkini antara pihak-pihak yang mengerti, berkeinginan, jika tersedia; referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama; analisis arus kas yang didiskonto (discounted cash flow analysis); dan model penetapan harga opsi (option pricing model)
29
Fair value
IAS 41 Agriculture
Biological asset dinilai sebesar nilai wajar dikurangi dengan biaya penjualan (point-of-sale costs), baik pada pengakuan pertama maupun pada tanggal laporan Agriculture product dinilai nilai wajar dikurangi dengan biaya penjualan (point-of-sale costs), pada pengakuan pertama.
Fair value initial recognition and at jika tidak ada menggunakan both on menggunakan harga kuotasi each balance sheet date harga wajar alternatif Perlu tidak mengajarkan perhitungan fair value Bagaimana menentuka arus kas Tingkat suku bunga Model opsi Judgment : produk serupa, transaksi terkini, biaya penjualan
30
Pihak pengakuisisi mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan dapat mengevaluasi dampak keuangan dari penyesuaian yang diakui pada periode pelaporan berjalan yang berhubungan dengan kombinasi bisnis yang terjadi pada periode tersebut atau periode pelaporan sebelumnya. Jika pengungkapan spesifik yang dipersyaratkan tidak mencapai tujuan pengungkapan, maka pihak pengakuisisi mengungkapkan seluruh informasi tambahan yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut
* Buletin Teknis No. 3
31
Aplikasi Mengajarkan ??
Pengantar Akuntansi
Akuntansi Keuangan
Lainnya ??
Pengantar Akuntansi
Penyusunan laporan keuangan perusahaan berdasarkan standar akuntansi. Ilustrasi laporan keuangan lengkap dan laporan tahunan Standar Akuntansi di Indonesia
PSAK IFRS Standar ETAP Standar Syariah Standar Akuntansi Pemerintah
33
34
Dosen harus dinamis mengikuti perkembangan terkini sehingga butuh sharing antar dosen
35
Perkembangan PSAK dan IFRS PSAK baru dan PSAK yang telah dicabut Mengapa terjadi konvergensi standar Ciri IFRS Proses penyusunan standar Empat pilar standar akuntansi di Indonesia US GAAP sebagai pengetahuan tambahan Kerangka Konseptual US GAAP diajarkan dalam rangka menambah pemahaman standar akuntansi yang lain.
36
Laporan Keuangan
PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan
Komponen Tanggung jawab laporan keuangan Karakteristik umum Identifikasi laporan keuangan
Laporan Posisi Keuangan Laporan Laba Rugi Komprehensif Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Arus Kas Catatan atas Laporan Keuangan
Penyajian secara wajar dan kepatuhan terhadap SAK Kelangsungan usaha Dasar akrual Material dan agregasi Saling hapus Frekuensi pelaporan Informasi komparatif Konsistensi penyajian
37
Urutan penyajian laporan keuangan dalam ilustrasi menurut PSAK 1 berbeda dengan IAS 1 (Aset tidak lancar di atas)
38
PSAK 1
Ref: PSAK 1
Arus kas yang berkaitan dengan pajak penghasilan diungkapkan secara terpisah. Perubahan nilai tukar dilaporkan dalam LAK untuk merekonsiliasi saldo awal dan akhir kas dan setara kas
PSAK 50
- Penyajian - Pengungkapan
PSAK 55
- Pengakuan - Pengukuran
PSAK 60
- Persyaratan Pengungkapan
47
Instrumen Keuangan
Financial
asset
Loans/ Held
Financial
liability
Equity
instrument
Fundamental
Receivables
Liabilities
Held for
Financial asset
Trading
Available Fair
Derivatives
Plain
liabilities
Embedded
Hedging
Fair
Instruments
Cash-flow Hedge
Macro
Hedge
48
Instrumen Keuangan
Instrumen Keuangan: setiap kontrak yang menambah nilai aset keuangan entitas dan kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain Jenis Instrumen Keuangan:
Aset Keuangan Kewajiban Keuangan Instrumen Ekuitas
49
Instrumen Keuangan
setiap kontrak yang menambah nilai:
aset keuangan entitas , dan (disisi lain) kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain.
Aset Keuangan
Kas Instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas lain Hak kontraktual: untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya dari entitas lain; atau untuk mempertukarkan aset keuangan dengan entitas lain dengan kondisi berpotensi untung; atau Kontrak yang akan diselesaikan dengan penerbitan instrumen ekuitas entitas nonderivatif derivatif
Kewajiban Keuangan
Kewajiban kontraktual: untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada entitas lain; atau untuk mempertukarkan aset keuangan atau kewajiban keuangan dengan entitas lain dengan kondisi yang berpotensi tidak menguntungkan entitas; kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan menggunakan instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas dan merupakan suatu: non derivatif; atau derivatif
50
Aset/Kewajiban Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi
Diperdagangkan:
Diperoleh/dimiliki untuk tujuan dijual/dibeli kembali dalam waktu dekat; Bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang memiliki pola ambil untung dalam jangka pendek; atau merupakan derivatif (kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dan efektif).
Ditetapkan untuk dinilai pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi
51
Kriteria: Aset keuangan non derivatif; Pembayaran tetap/telah ditentukan; Jatuh tempo telah ditetapkan; Entitas memiliki maksud dan kemampuan untuk memiliki hingga jatuh tempo
Kecuali:
ditetapkan sbg aset keu pada nilai wajar melalui L/R; ditetapkan sbg AFS; memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
52
Kriteria: Aset keuangan non derivatif; Pembayaran tetap/telah ditentukan; tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif,
ditetapkan sbg aset keu pada nilai wajar mel L/R; diklasifikasikan sbg AFS; pinjaman yang diberikan/ piutang yg investasi awalnya tdk akan diperoleh kembali scr substansial (kecuali krn penurunan kualitas), shg hrs diklasifikasikan sbg AFS.
53
PSAK 60
Signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan. Pengungkapan hirarki nilai wajar Tingkat 1 harga kuotasi asar Tingkat 2 Input selain harga kuotasian (dapat diobservasi) Tingkat 3 Input yang bukan berdasar harga pasar Jenis dan tingkat risiko yang timbul dari instrumen keuangan Pengungkapak kualitatif (ekposure timbulnya risiko, tujuan, kebijak dan proses penelolaan risiko) Pengungkapan kuantatif (risiko kredit, risiko likuiditas, analisa sensitivitas)
55
Biaya diamortisasi Biaya (penggunaan terbatas hanya jika nilai wajar tidak dapat ditentukan)
Penyisihan piutang mengikuti aturan penurunan nilai instrumen keuangan, berdasarkan bukti obyektif pada tanggal neraca. Reklasifikasi antar instrumen mengikuti aturan tainting rule. Derecognition kombinasi pendekatan risk & reward dan control. Evaluasi atas risk and reward dilakukan terlebih dahulu setelah itu baru transfer of control.
56
Persediaan PSAK 14
Biaya perolehan terkait selisih valuta asing yang terkait pembelian persediaan dapat diakui sebagai biaya perolehan persediaan. Nilai persediaan tidak termasuk pembayaran yang ditagihkan kepada pihak ketiga contoh pajak. Biaya perolehan persediaan secara tangguh diatur dan dapat menimbulkan beban bunga. Persediaan disajikan di neraca sebesar nilai terendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih Metode LIFO tidak diperkenankan lagi Perlu dipertimbangkan untuk tidak mengajarkan konsep advance LIFO, cukup sampai LIFO reserve
57
Pengakuan
Kriteria Pengakuan
Biaya perolehan aset tetap harus diakui sebagai aset jika dan hanya jika : (par 7) a) Besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas; dan b) Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Suku cadang utama, peralatan pemeliharaan, penggantian dan inspeksi dapat diakui sebagai aset tetap.
Jika kriteria pengakuan terpenuhi, biaya tersebut diakui dan jumlah tercatat komponen yang diganti atau inspeksi terdahulu dihentikan pengakuannya.
59
Pengakuan
Kriteria pengakuan untuk : Lama Kriteria Berbeda Biaya Perolehan Awal Besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut kan mengalir ke entitas Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal Biaya setelah Perolehan Awal Menambah masa manfaat Menambah kapasitas Improvement
Sekarang
Kriteria Sama
Besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut kan mengalir ke entitas Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal
Kriteria keduanya sama
Pengukuran Awal
Suatu aset tetap yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai aset tetap pada awalnya harus diukur sebesar biaya perolehan
Biaya perolehan aset tetap terdiri dari:
a) Harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan setelah dikurangi diskon pembelian dan potongan lain; b) biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen c) Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset. Kewajiban atas biaya tersebut timbul ketika aset tersebut diperoleh, atau karena entitas menggunakan aset tersebut selama periode tertentu untuk tujuan selain untuk menghasilkan persediaan. Purchase Price Directly Attributable Cost Dismantling Cost
61
Pengukuran Awal
Biaya perolehan aset tetap dari suatu pertukaran diukur sebesar nilai wajar kecuali:
Commercial Substance
Transaksi pertukaran tidak memiliki substansi komersial, atau Nilai wajar aset yang diterima dan diserahkan tidak dapat diukur secara andal
Jika aset yang diperoleh tidak dapat diukur dengan nilai wajar, maka biaya perolehannya diukur dengan jumlah tercatat dari aset yang diserahkan.
62
Revaluation Model
Sebagai kebijakan akuntansinya, dan Menerapkan kebijakan tersebut terhadap seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama.
63
Revaluation Model
Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar : Jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar pada tanggal revaluasi, dikurangi Akumulasi penyusutan dan Akumulasi rugi penurunan nilai aset yang terjadi setelah tanggal revaluasi.
64
Nilai wajar adalah jumlah yang dipakai untuk mempertukarkan suatu aset antara pihak-pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan memadai dalam suatu transaksi dengan wajar (arms length transaction). Appraisal Jika tidak ada pasar yang dapat dijadikan dasar penentuan nilai karena sifat aset yang khusus dan jarang diperjualbelikan, maka Entitas perlu mengestimasi nilai wajar menggunakan pendekatan penghasilan atau depreciated replacement cost.
65
Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi diperlakukan dengan metode: proporsional, atau eliminasi.
66
1/1/08
Aset tetap Kas 31/12/08 Beban Penyusutan Akumulasi Penyusutan 31/12/08 Aset Tetap Akumulasi Penyusutan Surplus Revaluasi *((12.000-8.000)/8.000) x 2.000
2,000
2,000 5,000 1,000* 4,000
67
1/1/08
Aset tetap Kas 31/12/08 Beban Penyusutan Akumulasi Penyusutan 31/12/08 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Aset Tetap Surplus Revaluasi
2,000
2,000 2,000 2,000 4,000 4,000
68
Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat revaluasi, kenaikan tersebut langsung dikreditkan ke ekuitas pada bagian surplus revaluasi.
Diakui dalam L/R sejumlah penurunan akibat revaluasi terdahulu (jika ada).
To Equity directly
Jika jumlah tercatat aset menurun akibat revaluasi, penurunan tersebut diakui dalam laporn laba rugi.
Didebit ke ekuitas sejumlah saldo kredit surplus revaluasi (jika ada).
Negative to P/L
69
Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 100.000 dan akumulasi penyusutan Rp 55.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan nilai Rp 65.000. Dr - Akumulasi Penyusutan Cr Aset Tetap Dr Aset Tetap Cr Surplus Revaluasi 55.000 55.000 20.000 20.000
70
Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 100.000 dan akumulasi penyusutan Rp 55.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan nilai Rp 65.000. Sebelumnya pernah direvaluasi dengan penurunan Rp 10.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan Cr Aset Tetap Dr Aset Tetap Cr Keuntungan Revaluasi Cr - Surplus Revaluasi
71
Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 100.000 dan akumulasi penyusutan Rp 55.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan nilai Rp 35.000. Dr - Akumulasi Penyusutan Cr Aset Tetap Dr Rugi Revaluasi Cr Aset Tetap 55.000 55.000
10.000 10.000
72
Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 100.000 dan akumulasi penyusutan Rp 55.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan nilai Rp 35.000. Sebelumnya pernah direvaluasi dengan surplus Rp 5.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan Cr Aset Tetap Dr Rugi Revaluasi Dr Surplus Revaluasi Cr Aset Tetap 5.000
55.000 55.000
5.000 10.000
73
Surplus revaluasi yang disajikan di ekuitas dapat dipindahkan langsung ke sado laba pada saat aset tersebut dihentikan penggunaannya. Namun, pemindahan ke saldo laba dapat dilakukan seiring dengan penggunaan aset oleh entitas. (partially realized)
Dipindahkan sebesar perbedaan penyusutan dengan revaluasian dan penyusutan dengan biaya perolehan. (atau nilai surplus revaluasi dibagi sisa manfaat ekonomis)
CJS Limited bought a car Dr Aset tetap 50,000 with a cost of $50,000 on Cr Kas 50,000 1 Jan. 2005 and adopted the revaluation model. Dr Beban Penyusutan 10,000 The estimated useful life Cr Akumulasi Penyusutan 10,000 of the car is 5 years. Dr Akumulasi Penyusutan 10,000 On 1 Jan. 2006, the car Cr Aset tetap 2,000 was revalued with a fair Cr Surplus Revaluasi 8,000 value of $48,000 at that date. Year ended 31.12.2006 Prepare the journal Dr Beban Penyusutan ($48K/4) 12,000 entries for the year Cr Akumulasi Penyusutan 12,000 ended 31 December Dr Surplus Revaluasi 2,000 2005 and 31 December 75 Cr Saldo Laba 2,000 2006.
Penyusutan
Cost Model Revaluation Model Penyusutan
Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan (depreciable amount) dari suatu aset selama umur manfaatnya (useful life).
76
Penyusutan
Setiap bagian aset tetap memiliki biaya perolehan signifikan terhadap total perolehan seluruh aset disusutkan secara terpisah. yang cukup biaya harus
Penyusutan
Beban penyusutan untuk setiap periode harus diakui dalam laporan laba rugi kecuali jika beban tersebut dimasukkan dalam jumlah tercatat aset lain.
77
Penyusutan
Penyusutan aset dimulai pada saat aset tersebut siap digunakan
Pada saat aset berada di lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen.
Penyusutan
Tanah dan bangunan diperlakukan sebagai aset terpisah walaupun diperoleh sekaligus.
Implikasinya, penyusutan tidak dihentikan sekalipun aset: sedang tidak digunakan atau dihentikan penggunaannya
78
Penyusutan
Nilai residu dan umur manfaat suatu aset harus di-review minimum setiap akhir tahun buku
Jika hasil review berbeda dengan estimasi sebelumnya maka perbedaan tersebut harus diperlakukan sebagai perubahan estimasi akuntansi.
79
Penyusutan
Umur Manfaat
dalam
Prakiraan daya pakai aset; Prakiraan tingkat keausan fisik; Keusangan teknis dan keusangan komersil; Pembatasan penggunaan aset karena aspek hukum (misal : sewa).
80
Penyusutan
Metode penyusutan yang digunakan:
Harus mencerminkan ekspektasi pola konsumsi manfaat ekonomis masa depan atas aset oleh entitas. Harus di-review minimum setiap akhir tahun buku, dan
Metode Penyusutan
81
Penyusutan
Metode Penyusutan
Garis Lurus
Menghasilkan pembebanan yang tetap sepanjang umur manfaat selagi nilai residu tidak berubah Menghasilkan pembebanan yang menurun sepanjang umur manfaat Menghasilkan pembebanan berdasarkan penggunaan
Saldo Menurun
Jumlah Unit
82
Penurunan Nilai
Lihat PSAK 48 tentang Penurunan Nilai Aset, yang menmbahas:
1. Bagaimana entitas melakukan review atas nilai tercatat aset, 2. Bagaimana menentukan recoverable amount suatu aset, dan 3. Kapan mengakui atau membalik rugi penurunan nilai.
83
Penghentian Pengakuan
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat:
a) dilepaskan; atau b) Tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya.
Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap harus dimasukkan dalam laporan laba rugi pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya (kecuali transaksi jualsewa balik). Laba tidak boleh diklasifikasikan sebagai pendapatan.
84
Penghentian Pengakuan
Penghentin pengakuan pada saat penggantian sebagian aset tetap
Latihan Soal
An asset was acquired January 1, 2006, for $10,000 and is expected to have a 5-year life without any salvage value. Straight-line depreciation is used. On January 1, 2007 the asset is appraised at a sound value (depreciated replacement cost) of $12,000 On January 1, 2008 the asset is appraised at a sound value (depreciated replacement cost) of $4,500 On January 1, 2009 the asset is appraised at a sound value (depreciated replacement cost) of $5,000 Required: a. Prepare all necessary journal based on revaluation model! b. Prepare all necessary journal based on cost model! Assume that the condition of January 1, 2008 fulfills the criteria for impairment!
86
87
3,000
(4000/4)
1,000
1/1/08
89
Asset
10,000 Cash. 10,000 Depreciation expense 2,000 Accumulated depreciation 2,000 Accumulated Depreciation 2,000 Asset 2,000 Asset 4,000 Revaluation Surplus 4,000
90
3,000
1,000
3,000
(4000/4)
1,000
1/1/08
3,000
3,000 1,500 4,500
91
Asset
Profit/Loss Revaluation surplus
2,000
1,500 500
92
31/12/06
1/1/07 31/12/07 1/1/08
31/12/08
1/1/09
Menggunakan dana secara umum tingkat kapitalisasi untuk pengeluaran atas aset tersebut. Jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi selama suatu periode tidak boleh melebihi jumlah biaya pinjaman yang terjadi.
95
96
97
Atau disewakan terpisah dalam sewa pembiayaan Entitas mencatatnya secara terpisah Properti adalah properti investasi hanya jika bagian yang bukan properti investasi jumlahnya tidak signifikan
98
99
Pengukuran Awal
Sama dengan PSAK 16 Biaya perolehan awal hak atas properti yang dikuasai secara sewa dan dikelompokkan sebagai properti investasi mengacu pada PSAK 30 Sewa, dimana aset diakui pada jumlah mana yang lebih rendah antara:
Nilai wajar properti, dan Nilai kini dari pembayaran sewa minimum.
100
Pilih salah satu model untuk semua properti Tidak ada pilihan, hanya cost model
101
102
Nilai wajar properti investasi harus mencerminkan kondisi pasar pada tanggal neraca Properti investasi tidak disusutkan. Laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar atas properti investasi harus diakui dalam laporan laba rugi pada periode terjadinya.
103
Menggunakan nilai wajar Perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi pada periode terjadinya. Tidak ada penyusutan.
Menggunakan nilai wajar Perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi atau ekuitas. Penyusutan.
104
Transfer
Transfer ke, atau dari properti invetasi dapat dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan, yang ditunjukkan dengan:uu
Perubahan Penggunaan a) Dimulainya penggunaan oleh pemilik b) Dimulainya pengembangan untuk dijual Perubahan Penggunaan a) Berakhirnya pemakaian oleh pemilik b) Dimulainya sewa operasi ke pihak lain c) Berakhirnya pembangunan atau pengembangan Pengukuran saat transfer? Transfer dari properti investasi
Properti yang dimiliki sendiri Properti Investasi Persediaan
Persediaan
Akhir masa konstruksi
Properti Investasi
Transfer
Cost Model
transfer TIDAK mengubah jumlah tercatat properti yang ditransfer dan TIDAK mengubah biaya properti untuk tujuan pengukuran dan pengungkapan.
106
Transfer
Untuk transfer dari properti investasi yang dicatat dengan menggunakan nilai wajar
Perubahan Penggunaan a) Dimulainya penggunaan oleh pemilik b) Dimulainya pengembangan untuk dijual
Nilai properti untuk akuntansi berikutnya sesuai dengan ketentuan dalam PSAK 16 dan 14 adalah nilai wajar pada tanggal perubahan penggunaan.
107
Pelepasan
Properti investasi harus dihentikan pengakuannya (dikeluarkan dari neraca) pada saat:
1. Pelepasan atau
2. Ketika properti investasi tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasan.
Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi ditentukan dari selisih antara:
Ketentuan tentang masa manfaat tak terbatas Model Biaya dan Model Revaluasi Akuisisi aset tak berwujud dalam kombinasi bisnis Akuisisi melalui hibah pemerintah Biaya situs web bukan aset tidak berwujud kecuali memenuhi konsep pengembangan
109
Carrying Amount
Nilai Aset
111
PSAK 58
Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual dan operasi dihentikan Kriteria :
aset (atau kelompok lepasan) harus berada dalam keadaan yang dapat dijual dengan segera penjualan tersebut dapat dikatakan sangat mungkin terjadi, manajemen pada hirarki yang memadai harus mempunyai komitmen terhadap rencana penjualan aset.
Diukur pada nilai yang lebih rendah antara jumlah tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual, dan penyusutan atas aset tersebut dihentikan Aset Yang Dimiliki Untuk Dijual disajikan sebagai aset lancar dan terpisah dari pos lainnya.
112
Provisi liabilitas yang waktu dan jumlahnya belum pasti, diakui jika
(a) (b) Memiliki kewajiban kini Penyelesaian mengakibatkan arus keluar sumber daya
(c)
instrumen keuangan, utang ditentukan lebih dahulu. Klasifikasi investasi nilai wajar melalui laba rugi (Fair Value to Profit and Loss) Penggunaan metode bunga untuk amortisasi Pengungkapan atas risiko dari instrumen keuangan Pembelian treasury shares diperlakukan sebagai perubahan ekuitas sehingga tidak ada gain/loss diakui. Pengakuan gain/loss dari penarikan intrument keuangan utang ketika utang baru memiliki term yang berbeda dengan utang lama.
114
Pendapatan - PSAK 23
Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas selama suatu periode jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi pemilik. Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima Diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima dan dikurangi diskon atau rabat. Jenis pendapatan:
Penjualan barang Penjualan jasa Penggunaan aset entitas oleh pihak yang menghasilkan bunga, royalti dan dividen
115
Jika perjanjian mengandung sewa, maka pihak dalam perjanjian harus menerapkan ketentuan PSAK 30
116
IAS 41 - Agriculture
Agriculture memiliki sifat yang spesifik. Sifat tersebut membuat cost model sulit diterapkan karena perkembangan dan pertumbuhan (growth and regeneration) Terdiri dua jenis:
Aset biologi aset yang menghasilkan aset biologi lain atau produk agriculture Produk agriculture hasil panen
Pengukuran
Aset biologi menggunakan harga wajar pada tanggal neraca Produk agriculture nilai wajar pada saat panen, setelah itu mengikuti PSAK 14.
[1]An entity is encouraged, but not required, to provide a quantified description of each group of biological assets, distinguishing between consumable and bearer biological assets or between mature and immature biological assets, as appropriate. An entity discloses the basis for making any such distinctions. 118
Inventories used Staff costs Depreciation expense Other operating expenses Profit from operations
(43.194) 37.828
1 Operations and principal activities XYZ Dairy Ltd (the Company) is engaged in milk production for supply to various customers. At 31 December 20X1, the Company held 419 cows able to produce milk (mature assets) and 137 heifers being raised to produce milk in the future (immature assets). The Company produced 157,584kg of milk with a fair value less estimated point-of-sale costs of 518.240 (that is determined at the time of milking) in the year ended 31 December 20X1. 2 Accounting policies Livestock and milk Livestock are measured at their fair value less estimated point-of-sale costs. The fair value of livestock is determined based on market prices of livestock of similar age, breed, and genetic merit. Milk is initially measured at its fair value less estimated point-of-sale costs at the time of milking. The fair value of milk is determined based on market prices in the local area.
120
3 Biological assets Reconciliation of carrying amounts of dairy livestock20X1: Carrying amount at 1 January 20X1 459,570 Increases due to purchases 26,250 Gain arising from changes in fair value less estimated point-of-sale costs attributable to physical changes 15,350 Gain arising from changes in fair value less estimated point-of-sale costs attributable to price changese 24,580 Decreases due to sales -100,700 Carrying amount at 31 December 20X1 425,050
121
Beban Pajak
Arus kas
122
Kewajiban pajak tangguhan pajak penghasilan terutang untuk periode mendatang sebagai akibat adanya perbedaan temporer kena pajak. Aktiva pajak tangguhan pajak penghasilan yang terpulihkan pada periode mendatang sebagai akibat :
Perbedaan temporer yang boleh dikurangkan Sisa kompensasi kerugian
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan netto Pajak tangguhan disajikan terpisah dari pajak kini
Ketentuan Perpajakan Lokal dihapuskan ?? pajak final, SKP ISAK 20 : PAJAK PENGHASILAN PERUBAHAN DALAM STATUS PAJAK ENTITAS ATAU PARA PEMEGANG
SAHAMNYA
125
Depreciation
Year 1 Year 2
Financial
$ 2,000 $ 2,000
Tax reporting
$ 3,000 $ 3,000
Difference
$ (1,000) $ (1,000)
Tax Difference
$ (1,000) $ (1,000)
Year 3
$ 2,000
$0
$ 2,000
$ 2,000
Deferred
Net Income Income tax expense Balance Sheet Deferred tax asset Deferred tax liability Tax payable
200
200
$ -400
$ 1,000 $ 1,000 Year 3 $ $ 0 0
$ 1,400
127
CONTRIBUTIONS
BENEFIT
DEFINED
VOLATILE
RISK LIMIT
VOLATILE
Kewajiban Manfaat Pasti (di Neraca) +/+ Nilai kini kewajiban manfaat pasti +/- Keuntungan (kerugian) aktuarial yang tidak diakui -/- Biaya jasa lalu yang belum diakui -/- Nilai wajar aktiva program
PSAK 22 1994
Kecuali Under common control Ventura bersama Purchase dan Polling of interest Komponen harga perolehan Panduan tersendiri untuk menentukan nilai wajar Diukur dengan nilai wajar saat perolehan tidak ada penilaian kembali Berdasarkan nilai tercatat netto Goodwill parent Diamortisasi Neg goodwiil diakui
Ruang Lingkup Metode Pencatatan Biaya akuisisi Pengukuran aset dan liab Akuisisi bertahap
PSAK 22 2010
Non Pengendali
Goodwill
132
133
Teori konsolidasi
Entity Theory menganggap entitas konsolidasi sebagai satu entitas tersendiri yang dimiliki oleh induk dan non pengendali Parent Theory menganggap konsolidasi sebagai perpanjangan entitas induk
Atribut Perbedaan fair value dari aset dan liabilitas terindentifikasi pada saat akuisisi Penyajian pihak non pengendali / NCI Goodwill Entity Theory Diakui penuh, mencerminkan hak untuk induk dan non pengendali. Sebagai bagian dari ekuitas Goodwill merupakan aset entitas yang diakui penuh pada tanggal akuisis Parent Theory Hanya diakui sebesar hak induk
134
PSAK - 4
ISI
LK Konsolidasian
Lingkup Penyajian Prosedur Kehilangan Pengendalian Pengungkapan
LK Tersendiri
Penyajian Prosedur Pengungkapan
Baru....!!
Sebagai Notes Metode Biaya LK Tersendiri
Lingkup : ventura, reksa dana LK Hak suara potensial Tersendiri Hilangnya Konsolidasian pengendalian Kepentingan non pengendali Dampak Tanggal berbeda PSAK 22 Kepentingan Non Pengendali Penyajian Penilaian Penyajian & Pengungkapan
LK Tersendiri
Ketentuan
Penyajian
Pengungkapan
PSAK 12
Laporan keuangan tersendiri wajib disusun jika jumlahnya material dan proyek berjangka waktu panjang
Tidak diatur
IAS 31 in future
IAS 31
ED IAS 31
Joint Venture
Joint Arrangement
Joint Operation
Joint Asset
Joint Venture
Equity method
139
Co-operations
Joint control
Joint control
JCE
PSAK 12
FI
PSAK 55
Associate
PSAK 15
Subsidiary
PSAK 4
JCO
JCA
PSAK 12
BTO
PSAK 39
BOT
140
Pengaruh signifikan
Metode akuntansi
Metode ekuitas dan metode biaya (pembatasan jangka panjang dan tujuan dijual dalam jangka pendek)
141
Lanjutan...
PSAK 15 Penerapan metode ekuitas Tidak diterapkan jika diklasifikasikan sebagai asset for sale (cost or FV - cost to sale) Goodwill tidak diamortisasi Pengaruh signifikan hilang, sisa investasi diukur pada FV dan dicatat dg PSAK 55 Penurunan nilai Indikasi mengacu ke PSAK 55, pengukuran ke PSAK 48 PSAK 15 Lama Tidak diterapkan jika pembatasan jangka panjang dan tujuan dijual jangka pendek Goodwill diamortisasi Tidak ada penjelasan
142
PSAK 5 Lama
Dibedakan dalam menghasilkan produk/jasa Risiko dan imbalan berbeda dari segmen lain
143
PSAK No. 52: ada 3 indikator mata uang fungsional, yaitu: 1. Indikator arus kas 2. Indikator harga jual 3. Indikator biaya Pengukuran mata uang Pengukuran dan penyajian menggunakan mata uang mata uang menggunakan fungsional Rupiah. Penyajian mata uang Entitas dapat dapat menggunakan mata menggunakan mata uang uang selain mata uang selain Rupiah jika mata fungsional uang tersebut memenuhi kriteria sebagai mata uang fungsional
Dipengaruhi
keberadaan pihak yang mempunyai hubungan istimewa Termasuk komitment dengan pihak tersebut
145
Identifikasi hubungan dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi Identifikasi saldo, komitmen antara entitas dengan pihak-pihak berelasi. Menentukan pengungkapan yang diperlukan baik untuk LK konsolidasian, tersendiri, yang disajikan individual.
Pengungkapan atas hubungan Nilai transaksi, saldo terkait pihak berelasi
146
Akuntansi transaksi dan saldo dalam mata uang asing, kecuali transaksi dan saldo derivatif (PSAK 55) Menjabarkan hasil dan posisi keuangan dari kegiatan usaha luar negeri yang termasuk dalam laporan keuangan entitas secara konsolidasi, proporsional atau metode ekuitas. Menjabarkan hasil dan posisi keuangan suatu entitas ke dalam mata uang penyajian.
Translasi Remeasurement
150
ED PSAK 63 : Akuntansi Hiperinflasi Laporan keuangan biaya historis dalam kondisi hiperinflasi
Tidak mencerminkan nilai bisnis dari aset Tidak dapat dibandingkan dengan periode sebelumnya Laba tidak mencerminkan replacement cost sehingga mengurangi modal riil Laba kepemilikan aset non-moneter tidak mencerminkan laba ekonomi riil
151
Not allowed
PSAK 63
152
Overview Laporan keuangan dalam ekonomi hiperinflasi disajikan dalam unit pengukuran kini pada akhir periode pelaporan Pos-pos terkait di periode sebelumnya disajikan dalam unit pengukuran kini pada akhir periode pelaporan Laba atau rugi posisi moneter neto diakui dalam laba rugi dan diungkapkan terpisah
153
Ekonomi Hiperinflasi Tidak ada ukuran absolut tentang ekonomi hiperinflasi Penentuan ekonomi hiperinflasi merupakan matter of judgement Dianjurkan semua entitas dalam ekonomi hiperinflasi yang sama menerapkan PSAK 63 sejak tanggal yang sama
154
Langkah-langkah
Pemilihan indeks harga umum Analisis dan penyajian-kembali aset dan liabilitas Penyajian-kembali laba rugi Perhitungan laba rugi posisi moneter neto Penyajian-kembali arus kas Penyajian-kembali periode sebelumnya
156
Entitas dalam ekonomi hiperinflasi mengunakan indeks harga umum yang sama Jika tidak tersedia, pergerakan kurs antara mata uang fungsional dan mata uang asing yang stabil
157
Tidak
Basis biaya historis Disajikan kembali Keluarkan kapitalisasi bunga Uji penurunan nilai
Tidak
Disajikan kembali
Faktor konversi = [Indeks harga umum akhir periode pelaporan: Indeks harga umum saat perolehan]
158
Kebijakan akuntansi yang sama dalam laporan keuangan tahunan diterapkan dalam laporan keuangan interim, kecuali untuk perubahan kebijakan akuntansi yang dilakukan setelah tanggal laporan keuangan tahunan terkini.
160
SAK ETAP
161
162
PSAK yang mengadopsi IFRS terlalu kompleks untuk diterapkan oleh perusahaan kecil menengah di Indonesia.
Diterbitkan sebelum PSAK berbasis IFRS berlaku efektif sehingga UKM dan ETAP dapat memilih standar ini. Tidak menghapus peluang UKM dan ETAP mengadopsi PSAKb b i IFRS bila mampu.
Pada awalnya SAK ETAP mengikuti IFRS for SME yang dikeluarkan oleh IASB
IFRS for SMEs masih terlalu kompleks untuk ukuran perusahaan menengah di Indonesia, sehingga SAK ETAP berbeda cukup signifikan dengan IFRS for SMEs
sehingga dapat menggunakan laporan keuangannya untuk mendapatkan dana (misalnya dari Bank) untuk pengembangan usaha.
SAK ETAP
PSAK yang disederhanakan:
Pilihan pada alternatif standar yang lebih sederhana Penyederhaaan pengakuan dan pengukuran Mengurangi pengungkapan Penyederhanaan
Bab 2 Konsep dan prinsip pervasif Bab 3 Pernyajian laporan keuangan Bab 4 Neraca Bab 5 Laporan laba rugi Bab 6 Laporan perubahan ekuitas dan laporan laba rugi dan ... Bab 7 Laporan arus kas
Tidak terdapat pengakuan dan pengukuran yang berbeda dengan Full IFRS, kecuali
borrowing cost dibebankan langsung dan tidak dikapitalisasi, dan terdapat pengaturan mengenai ekuitas
Target dari IFRS for SMEs adalah perusahaan menengah ke atas, termasuk entitas anak dari perusahaan terbuka.
167
Rerangka konseptual
KDPPLK Tujuan laporan keuangan Karakteristik kualitatif laporan keuangan Unsur-unsur laporan keuangan Konsep pengakuan Konsep pengukuran: biaya historis biaya kini nilai realisasi bersih nilai sekarang Konsep pemeliharaan modal Sama Sama Sama Sama Konsep pengukuran: biaya historis nilai wajar SAK ETAP
Tidak ada
168
Komponen laporan keuangan: Neraca Lap laba rugi Lap perubahan ekuitas Lap arus kas Catatan atas laporan keuangan Tidak ada
Sama
169
Laporan laba rugi komprehensif Laporan laba rugi Laba rugi dan pendapatan kompresensif Laba rugi lain Pos minimal Pos minimal lebih sedikit
170
Laporan perubahan ekuitas Pos minimal Pengungkapan distribusi dividen dan dividen per saham Tidak diperkenankan
Laporan arus kas Arus kas operasi disajikan dengan metode langsung atau tidak langsung Arus kas valas, bunga & dividen, pajak penghasilan, investasi pada entitas anak, ventura bersama & entitas asosiasi, perubahan kepemilikan, dan transaksi nonkas Kas yang dibatasi
171
172
173
Sama
Kesalahan
Sama
174
Instrumen Keuangan
SAK UMUM Instrumen keuangan SAK ETAP Efek yang diperdagangkan (marketable securities) Diperdagangkan Tersedia untuk dijual Dimiliki hingga jatuh tempo
Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Tersedia untuk dijual Dimiliki hingga jatuh tempo Pinjaman yang diberikan dan piutang
Maksud
175
Persediaan
SAK UMUM SAK ETAP
Sama
Sama
Tidak ada
Sama
176
177
178
Pengendalian, termasuk entitas bertujuan Pengendalian, tidak mengatur entitas khusus bertujuan khusus
Transaksi pelepasan kepemilikan tetapi tidak menyebabkan hilangnya pengendalian (transaksi ekuitas)
Tidak ada
179
180
Goodwill
Tidak ada
Model biaya
181
Sewa
SAK UMUM SAK ETAP
Perjanjian sewa dan perjanjian mengandung sewa Klasifikasi sewa: indikator dan situasi yang memerlukan judgment
Perjanjian sewa
Klasifikasi sewa: indikator yang tidak perlu judgment (pengalihan aset, opsi beli, min 75% umur ekonomis, min 90% nilai wajar, dan aset bersifat khusus)
Tidak ada
182
Sama
Sama Sama
183
Penurunan nilai Pinjaman yang diberikan dan piutang: expected loss (aging schedule) Goodwill dan aset tidak berwujud dengan Tidak ada umur manfaat tidak terbatas Unit penghasil kas Tidak ada
184
Imbalan Kerja
SAK UMUM Imbalan kerja jangka pendek SAK ETAP Imbalan kerja jangka pendek
Tidak ada
185
Pajak Penghasilan
SAK UMUM Konsep pajak tangguhan (deferred tax concept) Laba fiskal dan laba akuntansi Aset dan liabilitas pajak tangguhan SAK ETAP Konsep pajak terutang (tax liability concept) Laba fiskal Utang pajak
186
187
Main References
Standar Akuntansi Keuangan Dewan Standar Akuntansi Keuangan International Financial Reporting Standards Certificate Learning Material The Institute of Chartered Accountants, England and Wales
188
TERIMA KASIH
Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com 08161932935
189