INDUSTRI BATUBARA
Agenda
4. Diskusi
Standar Akuntansi
4
Empat Pilar Standar Akuntansi Indonesia
IFRS hanya diadopsi PSAK full 2012, pada tahun 2013 dilakukan revisi
beberapa standar dan ditambahkan standar baru 65, 66, 67, 68 yang akan
efektif pada tahun 2015
SAK ETAP digunakan untuk entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik
tidak signifikan.
5
Roadmap IFRS di Indonesia
Diskusi IFRS
IAS / IFRS dalam proses adopsi:
a. IFRS 4 Insurance Contract
a. IAS 41 Agriculture
b. IFRS Revenue from Contract with
b. IFRIC 21 Levies
Customers
c. IAS 32/39 Financial Instrument
c. Leases
d. IAS 36 Impairment
d. IFRS 9 Instrumen Keuangan
6
Karakteristik IFRS
7
PSAK
No IFRS PSAK
1 IFRS 1 First-time Adoption of International
Financial Reporting Standards
2 IFRS 2 Share-Based Payment PSAK 53 Pembayaran Berbasis Saham (R2011)
3 IFRS 3 Business Combinations PSAK 22 Kombinasi Bisnis (revisi 2010)
4 IFRS 4 Insurance Contracts PSAK 62 Kontrak Asuransi (revisi 2011)
5 IFRS 5 Non-current Assets Held for Sale and PSAK 58 Aset Tidak Lancar Yang Dimiliki Untuk Dijual dan
Discontinued Operations Operasi yang Dihentikan (revisi 2009)
6 IFRS 6 Exploration for and Evaluation of PSAK 64 Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya Mineral
Mineral Resources (R2011)
7 IFRS 7 Financial Instruments : Disclosure PSAK 60 Instrumen Keuangan Pengungkapan (R2011)
8 IFRS 8 Operating Segments PSAK 5 Segmen Operasi (revisi 2009)
9 IFRS 9 Financial Instrument Proses
10 IFRS 10 Consolidated Financial Statement PSAK 65 Laporan Keuangan Konsolidasian
11 IFRS 11 Joint Arrangement PSAK 66 Pengaturan Bersama
12 IFRS 12 Disclosure of Interest Entity PSAK 67 Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain
13 IFRS 13 Fair Value PSAK 68 Nilai Wajar
8
PSAK & ISAK
No IFRS PSAK
1 IFRIC 1 Changes in Existing Decommissioning, Restoration
and similar liabilities
2 IFRIC 2 Members’ Share in Co-operative Entities and
Similar Instruments
3 IFRIC 4 Determining whether an arrangement contains a ISAK 24 Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang
Lease mengandung Bentuk Legal Sewa
4 IFRIC 5 Rights to Interests arising from Decommissioning,
Restoration and Environmental rehabilitation
Funds
5 IFRIC 6 Liabilities arising from Participating in a Specific
Market – Water electrical and Electronic
Equipment
6 IFRIC 7 Applying the Restatement Approach under IAS 29 ISAK 19 Penerapan Penyajian Kembali dalam PSAK 63
Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi
Hiperinflasi
7 IFRIC 10 Interim Financial Reporting and Impairment ISAK 17 Laporan Keuangan Interim dan Penurunan
Nilai
IFRIC 19 Extinguishing Financial Liabilities with Equity ISAK 28 Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan
Instruments Instrumen Ekuitas
IFRIC 20 Stripping Costs in the ISAK 29 Biaya Pengupasan Lapisan Tanah tahap
Production Phase of a Surface Mining Produksi pada Pertambangan Terbuka,
8 IFRIC 12 Service Concession Arrangements ISAK 16 Perjanjian Konsesi Jasa
9 IFRIC 13 Consumer Loyalty Programmes PSAK 10 Program Loyalitas Pelanggan
9
PSAK & ISAK
No IFRS PSAK
1 IAS 1 Presentation of Financial Statements PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan (revisi 2009)
Revisi 2013
2 IAS 2 Inventories PSAK 14 Persediaan (revisi 2008)
3 IAS 7 Statement of Cash Flows PSAK 2 Laporan Arus Kas (revisi 2009)
4 IAS 8 Accounting Policies, Changes in PSAK 25 Kebijakan Akuntansi Perubahan estimasi Akuntansi,
Accounting Estimates and Errors dan Kesalahan (revisi 2009)
5 IAS 10 Event after the reporting Period PSAK 8 Peristiwa Setelah Akhir Periode Pelaporan(revisi
2010)
6 IAS 11 Construction Contracts PSAK 36 Kontrak Konstruksi (revisi 2011)
7 IAS 12 Income Taxes PSAK 46 Pajak Penghasilan (revisi 2005)
8 IAS 16 Property, Plant and Equipment PSAK 16 Aset Tetap(revisi 2007)
9 IAS 17 Leases PSAK 30 Sewa (revisi 2007)
10 IAS 18 Revenue PSAK 23 Pendapatan (revisi 2010)
11 IAS 19 Employee Benefits PSAK 24 Imbalan Kerja (revisi 2010) Revisi 2013
12 IAS 20 Accounting for Governance Grants PSAK 61 Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan
and Disclosure of Government Bantuan Pemerintah(revisi 2011)
Assistance
10
PSAK & ISAK
No IFRS PSAK
13 IAS 21 The Effects of Changes in Foreign Exchange PSAK 10 Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing (revisi 2010)
Rates
14 IAS 23 Borrowing Costs PSAK 26 Biaya Pinjaman (revisi 2009)
15 IAS 24 Related Party Disclosures PSAK 7 Pengungkapan Pihak Berelasi (revisi 2009)
16 IAS 26 Accounting and Reporting by Retirement PSAK 18 Akuntansi Dana Pensiun (revisi 2011)
Benefit Plans
17 IAS 27 Consolidated and Separate Financial PSAK 4 Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan
Statement Tersendiri (revisi 2009) Revisi 2013 Laporan Keuangan
Tersendiri
18 IAS 28 Investment in Associates PSAK 15 Investasi Asosiasi (revisi 2009) Revisi 2013 Investasi pada
Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
19 IAS 29 Financial Reporting in Hyperinflationary PSAK 63 Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi (revisi
Economies 2010)
20 IAS 31 Interests in Joint Ventures PSAK 12 Bagian Partisipasi Dalam Ventura Bersama (revisi 2009)
21 IAS 32 Financial Instruments: Presentation PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian (revisi 2010)
22 IAS 33 Earnings per Share PSAK 56 Laba per Saham (revisi 2009)
23 IAS 34 Interim Financial Reporting PSAK 3 Laporan Keuangan Interim (revisi 2010)
24 IAS 36 Impairment of Assets PSAK 48 Penurunan Nilai (revisi 2009)
11
PSAK & ISAK
No IFRS PSAK
25 IAS 37 Provisions, Contingent Liabilities and PSAK 57 Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi (revisi
Contingent Assets 2009)
26 IAS 38 Intangible Assets PSAK 19 Aset Tidak Berwujud (revisi 2010)
27 IAS 39 Financial Instruments: Recognition and PSAK 55 Instrumen keuangan: Pengakuan dan Pengukuran (revisi
Measurement 2010)
28 IAS 40 Investment Property PSAK 13 Properti Investasi (revisi 2007)
29 IAS 41 Agriculture
30 SIC 12 Consolidation – Special Purpose Entities ISAK 7 Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus (revisi 2009)
31 SIC 13 Jointly Controlled Interest – non Monetary ISAK 11 Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh
Contribution by Ventures Venturer
32 SIC 15 Operating Leases – Incentives ISAK 19 Sewa Operasi – Insentif
33 SIC 21 Income Taxes – Recovery of Revalued non
Depreciable Assets
34 SIC 27 Evaluating the Substance Transaction in the ISAK 8 Transaksi Mengandung Sewa
Legal Form of Lease
35 SIC 32 Intangible Assets – Website Costs ISAK 14 Biaya Situs Web
36 ISAK 21 Perjanjian Konstruksi Real Estate
12
PSAK Pertambangan Umum
13
PSAK terkait Pertambangan Umum
14
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
KHUSUS
PSAK 33 Akuntansi Pertambangan 1994
16
PSAK 33 Aktivitas Pengupasan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup
17
PPSAK 12
Didrive dari
“Warisan” PSAK 33: Aktivitas Pengupasan Lapisan UU No 11 th
PSAK 33 Tanah & Pengelolaan Lingkungan Hidup 1967 & PP
(1994) pada Pertambangan Umum terkait
Pengupasan Pengelolaan
PSAK 57
Lapisan Tanah Lingkungan Hidup
UU No. 4
ISAK 29 Dicabut? Th 2009
ISAK 29 Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Tahap Produksi pada
Pertambangan Terbuka
19
ISAK 29: BIAYA PENGUPASAN LAPISAN TANAH
ISAK 29
Menghasilkan Meningkatkan
persediaan Akses
Aset aktivitas
PSAK 14:
pengupasan lapisan
Persediaan
tanah
Pendahuluan
Referensi
• Referensi
• Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan
• PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan
• PSAK 14: Persediaan
• PSAK 16: Aset Tetap
• PSAK 19: Aset Takberwujud
Latar Belakang
• Dalam tambang terdapat aktivitas memindahkan sisa penambangan
• Tahap pengembangan biaya pengupasan tanah umumnya dikapitalisasi –
kemudian disusutkan
• Tidak semua pengupasan terkait dengan persediaan namun dapat berupa
akses menuju mineral di lapisan yang lebih tinggi
21
Pendahuluan
Ruang Lingkup
• untuk biaya pemindahan material yang timbul dalam aktivitas
penambangan terbuka selama tahap produksi (“biaya
pengupasan lapisan tanah pada tahap produksi’).
Permasalahan
• Pengakuan biaya pengupasan lapisan tanah pada tahap produksi
sebagai aset;
• Pengukuran awal aset aktivitas pengupasan lapisan tanah; dan
• Pengukuran selanjutnya aset aktivitas pengupasan lapisan tanah.
22
Intepretasi
Pengakuan Biaya Pengupasan Lapisan Tanah pada Tahap Produksi sbg Aset
• Aktivitas pengupasan lapisan tanah direalisasikan dalam bentuk produksi
persediaan.
• Manfaatnya untuk akses menuju material – aset aktivitas pengupasan lapisan
tanah
• Persyaratan pencatatan aset manfaat ekonomi, identifikasi komponen
material yang aksesnya ditingkatkan, biaya dapat diukur dengan anda
Pengukuran Awal Aset Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah
• Pada saat awal mengukur sebesar biaya perolehan ditambah alokasi overhead
langsung
• Biaya terkait aktivitas insidentil tidak dimasukkan
• Jika tidak dapat diidentifikasi secara terpisah, maka entitas mengalokasikan
biaya antara persediaan dan aset aktivitas pengupasan tanah
Pengukuran Selanjutnya Aset Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah
• Menggunakan biaya perolehan atau jumlah revaluasian dikurangi penyusutan
atau penurunan nilai.
• Penyusutan dengan dasar sistematis selama masa mafaat, metode unit produksi
23
• Masa manfaat berbeda dengan masa manfaat pertambangan
BIAYA PENGUPASAN LAPISAN TANAH
Entitas mengakui aset aktivitas pengupasan lapisan tanah jika dan hanya
jika seluruh kriteria berikut terpenuhi:
Pengakuan Awal
Aset aktivitas pengupasan lapisan tanah pada saat pengakuan awal
dicatat pada biaya perolehan
Pengakuan Selanjutnya
Setelah pengakuan awal, aset aktivitas pengupasan lapisan tanah
dicatat menggunakan biaya perolehan atau jumlah revaluasian
dikurangi (penyusutan atau amortisasi dan impairment)
PSAK 64 Ruang Lingkup
IFRS 6
PSAK 29 PSAK 33
Exploration for and
Akuntansi Minyak dan Akuntansi
Evaluation of Mineral
Gas Bumi Pertambangan Umum
Resources
1. Exploration 1. Eksplorasi (& evaluasi) 1. Eksplorasi (& evaluasi)
2. Evaluation 2. Pengembangan 2. Pengembangan &
3. Produksi Konstruksi
4. Pengolahan 3. Produksi
5. Transportasi 4. Pengelolaan Lingkungan
6. Pemasaran Hidup
7. Lain-Lain
• Pelabuhan Khusus
• Telekomunikasi
• Kontrak Bantuan Teknis
• Unitisasi
• Kontrak Pengurasan
Tahap Kedua
• Joint Venture
26
Standar Akuntansi Berlaku
33
Ruang Lingkup
• Pernyataan ini diterapkan untuk pengeluaran yang terjadi atas
eksplorasi dan evaluasi.
• Tidak mengatur aspek akuntansi lain dari entitas yang
melakukan eksplorasi dan evaluasi sumber daya mineral.:
– sebelum eksplorasi dan evaluasi sumber daya mineral seperti
pengeluaran yang terjadi sebelum entitas memperoleh hak hukum
untuk mengeksplorasi suatu wilayah tertentu.
– setelah kelayakan teknis dan kelayakan komersial atas penambangan
sumber daya mineral dapat dibuktikan.
34
Pengakuan Aset Explorasi dan Evaluasi
35
Pengukuran Aset Explorasi dan Evaluasi
36
Contoh Biaya Perolehan
37
Pengukuran Biaya Perolehan
38
Pengukuran setelah Biaya Perolehan
39
Perubahan Kebijakan Akuntansi
40
Klasifikasi Aset Explorasi & Evaluasi
41
Pengklasifikasian Kembali
Aset Eksplorasi dan Evaluasi
42
Penurunan Nilai (par 17)
• Aset eksplorasi dan evaluasi diuji penurunan nilainya ketika
fakta dan kondisi menyatakan bahwa jumlah tercatat aset
eksplorasi dan evaluasi melebihi jumlah terpulihkan.
• Ketika fakta dan kondisi menyatakan bahwa jumlah tercatat
aset eksplorasi dan evaluasi melebihi jumlah terpulihkan,
entitas mengukur, menyajikan dan mengungkapkan setiap
rugi penurunan nilai sesuai dengan PSAK 48 (revisi 2009):
Penurunan Nilai Aset, kecuali seperti yang disajikan dalam
paragraf 20.
43
Indikasi Penurunan Nilai
• Periode hak eksplorasikedaluarsa selama periode berjalan atau akan
kedaluarsa dalam waktu dekat, dan tidak diharapkan untuk diperbarui;
• pengeluaran substantif untuk kepentingan lebih lanjut tidak dianggarkan
atau direncanakan;
• eksplorasi dan evaluasi sumber daya mineral tidak menunjukan penemuan
yang memenuhi skala ekonomis atas sumber daya mineral dan entitas
telah memutuskan untuk menghentikan aktivitas pada wilayah tertentu
tersebut;
• keberadaan data yang cukup mengindikasikan bahwa, meskipun
pengembangan pada suatu wilayah tertentu sedang dalam proses
pengerjaan, jumlah tercatat aset eksplorasi dan evaluasi tidak dapat
terpenuhi seluruhnya
44
Penurunan Nilai
• Entitas menentukan suatu kebijakan akuntansi untuk
mengalokasikan aset eksplorasi dan evaluasi ke unit
penghasil kas atau kelompok unit penghasil kas untuk tujuan
penilaian aset yang mengalami penurunan nilai.
• Setiap unit penghasil kas atau kelompok unit penghasil kas
yang mana aset eksplorasi dan evaluasi telah dialokasikan
tidak lebih besar dari segmen operasi yang telah ditentukan
sesuai dengan PSAK 3 (revisi 2009): Segmen Operasi. Par 20.
45
Pengungkapan
• Entitas mengungkapkan informasi yang mengidentifikasikan
dan menjelaskan jumlah yang telah diakui dalam laporan
keuangan yang timbul dari eksplorasi dan evaluasi sumber
daya mineral.
– kebijakan akuntansi atas pengeluaran eksplorasi dan evaluasi termasuk
pengakuan atas aset eksplorasi dan evaluasi.
– jumlah aset, liabilitas, penghasilan dan beban, dan arus kas operasi dan
arus kas investasi yang timbul dari eksplorasi dan evaluasi sumber daya
mineral.
• Pengungkapan dilakukan sesuai dengan klasifikasinya PSAK 16
(revisi 2007): Aset Tetap atau PSAK 19 (revisi 2010): Aset
Takberwujud secara konsisten
46
Tanggal Efektif & Transisi
47
Pengakuan dan Pengukuran – PSAK 33
Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah
Kelebihan biaya
Rasio aktual
Lebih besar Rasio rata- pengupasan aset
tanah
rata (beban tangguhan)
penutup
50
Pengakuan dan Pengukuran
Evaluasi atas provisi
51
Penyajian
52
Pengungkapan
PSAK Undang-Undang
AKUNTANSI PAJAK
PERBEDAAN
Permanen Temporer
BOOK TAX GAP/ DFFERENCE –
Tax Planning atau
Tax Avoidance
Pajak Tangguhan:
Aset / Liabilitas
Beban/Pendapatan
Perbedaan – Akt & Pajak
56
Perbedaan – Akt & Pajak
57
Perbedaan – Akt & Pajak
58
Perbedaan – Akt & Pajak
59
Perbedaan – Akt & Pajak
60
Potensi Perbedaan Pajak dan Akuntansi
• Provisi liabilitas yang waktu dan jumlahnya belum pasti, diakui jika
(a) Memiliki kewajiban kini
(b) Penyelesaian mengakibatkan arus keluar sumber daya
(c) Estimasi yang andal
• Kewajiban kontinjensi adalah:
(a) kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan
keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya satu
peristiwa atau lebih pada masa datang yang tidak sepenuhnya berada
dalam kendali entitas; atau
(b) kewajiban kini yang timbul sebagai akibat peristiwa masa lalu, tetapi tidak
diakui karena:
(c) tidak terdapat kemungkinan besar entitas mengeluarkan sumber daya
yang mengan dung manfaat ekonomis (selanjutnya disebut sebagai
“sumber daya”) untuk menyelesaikan kewajibannya; atau
(d) jumlah kewajiban tersebut tidak dapat diukur secara andal.
61
Provisi dan Kontijensi – PSAK 57
• Provisi liabilitas yang waktu dan jumlahnya belum pasti, diakui jika
(a) Memiliki kewajiban kini
(b) Penyelesaian mengakibatkan arus keluar sumber daya
(c) Estimasi yang andal
• Kewajiban kontinjensi adalah:
(a) kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan
keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya satu
peristiwa atau lebih pada masa datang yang tidak sepenuhnya berada
dalam kendali entitas; atau
(b) kewajiban kini yang timbul sebagai akibat peristiwa masa lalu, tetapi tidak
diakui karena:
(c) tidak terdapat kemungkinan besar entitas mengeluarkan sumber daya
yang mengan dung manfaat ekonomis (selanjutnya disebut sebagai
“sumber daya”) untuk menyelesaikan kewajibannya; atau
(d) jumlah kewajiban tersebut tidak dapat diukur secara andal.
62
Persediaan – PSAK 14
63
Aset Tetap - PSAK 16
64
Dismantling Cost
Example
PT. ABC membangun instalasi minyak lepas pantai. Biaya yang dikeluarkan
sebesar 300 milyar. Peraturan pemerintah mengharuskan entitas
memindahkan instalasi tersebut di akhir konsesi (20 tahun yang akan
datang). Estimasi biaya untuk melakukan pemindahan dan restorasi
sebesar 80 milyar. Tingkat bunga yang berlaku 6%. PV dari biaya restorasi
24,94.
65
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
66
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar :
Cost Model
– Biaya perolehan
– dikurangi
Akumulasi penyusutan dan
Akumulasi rugi penurunan nilai aset
67
Revaluation Model
Example
68
Revaluation Model
Example
Revaluation Model
1.1.2010
• PT. Kenanga membeli Dr Aset tetap 100,000
mesin dengan harga Cr Kas 100,000
100.000 pada 1 Jan 2010 31.12.2010
dan menggunakan metode
revaluasi Dr Beban Penyusutan 20,000
Cr Akumulasi Penyusutan 20,000
• Mesin tersebut disusutkan
dengan metode garis lurus Dr Akumulasi Penyusutan 20,000
5thn.
Cr Aset tetap 4,000
• Pada 31 Desember 2010
Cr Surplus Revaluasi 16,000
direvaluasi sebesar 96.000
• Buat jurnal untuk tahun 31.12.2011
2010 dan 2011. Dr Beban Penyusutan ($48K/4) 24,000
Cr Akumulasi Penyusutan 24,000
Dr Surplus Revaluasi 4,000
Cr Saldo Laba 4,000
70
Bunga Pijaman PSAK 26
• Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung
dengan perolehan, konstruksi, atau produksi aset kualifikasian
adalah bagian dari biaya perolehan aset tersebut.
– biaya pinjaman aktual yang terjadi atas pinjaman tersebut selama
periode berjalan dikurangi
– penghasilan investasi dari investasi temporer pinjaman tersebut.
• Menggunakan dana secara umum tingkat kapitalisasi untuk
pengeluaran atas aset tersebut.
• Jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi selama suatu
periode tidak boleh melebihi jumlah biaya pinjaman yang
terjadi.
• Biaya pinjaman yang dikapitalisasi menambah aset
71
Ilustrasi Kapitalisasi Bunga Pinjaman
Up to
specific loan, 45.833
500.000 at avoidable
10% x 11/12
Expenditure +
840.000
Excess
(840,000 less 11.333
500.000 = 340.000) avoidable
At 8% x 5/12
600
Revenue -
56.567
Ilustrasi Kapitalisasi Bunga Pinjaman
75
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Fair Value Model
76
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Example
• Perubahan nilai wajar diakui dalam • Perubahan nilai wajar diakui dalam
laporan laba rugi pada periode ekuitas atau laporan laba rugi jika rugi
terjadinya. (loss) impairment
77
Aset takberwujud – PSAK 19
79
Pendekatan Umum dari Pengukuran Penurunan Nilai
Akumulasi
Penyusutan
Carrying dan Akumulasi
Nilai Aset Rugi
Amount Penurunan
Nilai
80
Ilustrasi Penurunan Nilai 1
Contoh: Misalkan PT Anggrek melakukan uji penurunan nilai terhadap
peralatan yang dimilikinya. Nilai tercatat dari peralatan sebesar Rp 400
juta, nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual Rp360 juta dan nilai
pakainyaRp 410 juta.
Rp 400 juta Rp 410 juta
Tidak ada
penurunan nilai
Illustration 11-15
Rp 400 juta Rp 360 juta
82
Kasus
83
PSAK 58
• Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual dan operasi dihentikan
• Kriteria :
• aset (atau kelompok lepasan) harus berada dalam keadaan yang dapat
dijual dengan segera
• penjualan tersebut dapat dikatakan sangat mungkin terjadi, manajemen
pada hirarki yang memadai harus mempunyai komitmen terhadap
rencana penjualan aset.
– Diukur pada nilai yang lebih rendah antara jumlah
tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk
menjual, dan penyusutan atas aset tersebut dihentikan
– Aset Yang Dimiliki Untuk Dijual disajikan sebagai aset lancar
dan terpisah dari pos lainnya.
84
ILUSTRASI LAPORAN KEUANGAN
PERUASAHAAN BATU BARA
Ilustrasi - Adaro
• Penyajian dalam laporan keuangan – biaya pengupasan tanah
ditangguhkan
86
Ilustrasi - Adaro
Aset eksplorasi dan evaluasi
Aktivitas eksplorasi dan evaluasi meliputi pencarian sumber daya mineral setelah Grup memperoleh hak
hukum untuk mengeksplorasi suatu wilayah tertentu, penentuan kelayakan teknis, dan penilaian komersial atas
sumber daya mineral spesifik.
Pengeluaran eksplorasi dan evaluasi meliputi biaya yang berhubungan langsung dengan:
• perolehan hak untuk eksplorasi;
• kajian topografi, geologi, geokimia, dan geofisika;
• pengeboran eksplorasi;
• emaritan dan pengambilan contoh; dan
• aktivitas yang terkait dengan evaluasi kelayakan teknis dan komersial atas penambangan sumber daya
• mineral.
Biaya eksplorasi dan evaluasi yang berhubungan dengan suatu area of interest dibebankan pada saat terjadinya
kecuali biaya tersebut dikapitalisasi dan ditangguhkan, berdasarkan area of interest, apabila memenuhi salah
satu dari ketentuan berikut ini:
• terdapat hak untuk mengeksplorasi dan mengevaluasi suatu area dan biaya tersebut diharapkan dapat
diperoleh kembali melalui keberhasilan pengembangan dan ekploitasi di area of interest tersebut atau
melalui penjualan atas area of interest tersebut; atau
• kegiatan ekplorasi dalam area of interest tersebut belum mencapai tahap yang memungkinkan penentuan
adanya cadangan terbukti yang secara ekonomis dapat diperoleh, serta kegiatan yang aktif dan signifikan
dalam atau berhubungan dengan area of interest tersebut masih berlanjut.
87
Ilustrasi - Adaro
Properti pertambangan
• Biaya pengembangan yang dikeluarkan oleh atau atas nama Grup diakumulasikan secara terpisah untuk setiap area of
interest pada saat cadangan terpulihkan yang secara ekonomis dapat diidentifikasi. Biaya tersebut termasuk biaya yang
dapat diatribusikan secara langsung pada konstruksi tambang dan infrastruktur terkait, tidak termasuk biaya aset berwujud
dan hak atas tanah (seperti hak guna bangunan, hak guna usaha, hak pakai) yang dicatat sebagai aset tetap.
• Ketika keputusan pengembangan telah diambil, jumlah tercatat aset eksplorasi dan evaluasi pada area of interest tertentu
dipindahkan sebagai “tambang dalam pengembangan” pada akun properti pertambangan dan digabung dengan
pengeluaran biaya pengembangan selanjutnya.
• “Tambang dalam pengembangan” direklasifikasi ke “tambang yang berproduksi” pada akun properti pertambangan pada
akhir tahap komisioning, ketika tambang tersebut dapat beroperasi sesuai dengan maksud manajemen.
• “Tambang dalam pengembangan” tidak disusutkan sampai direklasifikasi menjadi “tambang yang berproduksi”.
• Ketika timbul biaya pengembangan lebih lanjut atas properti pertambangan setelah dimulainya produksi, maka biaya
tersebut akan dicatat sebagai bagian dari “tambang yang berproduksi” apabila terdapat kemungkinan besar tambahan
manfaat ekonomi masa depan sehubungan dengan biaya tersebut akan mengalir ke Grup. Apabila tidak, biaya tersebut
dibebankan sebagai biaya produksi.
• “Tambang yang berproduksi” (termasuk biaya eksplorasi, evaluasi dan pengembangan, serta pembayaran untuk
memperoleh hak penambangan dan sewa) diamortisasi dengan menggunakan metode unit produksi, dengan perhitungan
terpisah yang dibuat untuk setiap area of interest.
• “Tambang yang berproduksi” dideplesi mengunakan metode unit produksi berdasarkan cadangan terbukti dan cadangan
terduga. Properti pertambangan yang diperoleh melalui suatu kombinasi bisnis diakui sebagai aset sebesar nilai wajarnya.
Pengeluaran pengembangan yang terjadi setelah akuisisi properti pertambangan dicatat berdasarkan kebijakan akuntansi
yang dijelaskan di atas.
88
Ilustrasi - Adaro
• Biaya pengupasan tanah penutup
• Biaya pengupasan tanah penutup merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membuang tanah
penutup suatu tambang. Biaya pengupasan tanah penutup yang terjadi pada tahap
pengembangan tambang sebelum dimulainya produksi diakui sebagai biaya pengembangan
tambang dan akan dideplesi menggunakan metode unit produksi berdasarkan cadangan
terbukti dan cadangan terduga.
• Biaya pengupasan tanah lanjutan pada dasarnya dibebankan sebagai biaya produksi
berdasarkan nisbah kupas tahunan yang direncanakan. Nisbah kupas tahunan yang
direncanakan tersebut ditentukan berdasarkan rata-rata rencana tambang lima tahunan.
Dalam keadaan dimana nisbah kupas aktual tidak berbeda jauh dengan nisbah kupas yang
direncanakan, biaya pengupasan tanah yang terjadi selama tahun tersebut diakui sebagai
biaya produksi. Dalam hal nisbah kupas aktual jauh lebih besar dari nisbah kupas yang
direncanakan, kelebihan biaya pengupasan dicatat dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian sebagai biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan. Biaya pengupasan yang
ditangguhkan akan dibebankan sebagai biaya produksi pada periode dimana nisbah kupas
aktual jauh lebih kecil dari nisbah kupas rata-rata yang direncanakan.
• Selain itu, saldo awal dari biaya pengupasan lapisan tanah yang ditangguhkan juga
diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama sisa umur tambang atau masa PKP2B
yang mana yang lebih singkat.
89
Ilustrasi – PT. Adaro
• Penyajian Harga pokok
90
Ilustrasi – PT Bukit Asam
• Penyajian
Harga pokok
91
OVERVIEW STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
Kerangka
Konseptual
menurut IFRS
93
Laporan Keuangan - 2011
94
Karakteristik Umum
– Penyajian secara wajar dan kepatuhan terhadap SAK
• Menyebutkan secara explisit kepatuhan terhadap SAK
• Kepatuhan terhadap PSAK memberikan pemahaman yang salah (kondisi jarang
terjadi) tidak sesuai PSAK
– Kelangsungan usaha
• Laporan keuangan disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha,
mengungkapkan fakta jika terjadi pelanggaran asumsi
– Dasar akrual
– Material dan agregasi
– Saling hapus Tidak boleh kecuali disyaratkan atau diizinkan
suatu PSAK
– Frekuensi pelaporan Tahunan
– Informasi komparatif Periode sebelumnya
– Konsistensi penyajian Penyajian dan klasifikasi
95
Laporan Posisi Keuangan (Neraca) - 2011
96
Laporan Laba Rugi Komprehensif - 2011
97
Laporan laba rugi komprehensif - 2011
98
PSAK 1 Revisi (2013)
• Adopsi IAS 1 Presentation of Financial Statements 1 Januari 2013
• Pedoman Implementasi, ilustrasi laporan posisi keuangan berbeda dengan IAS,
aset lancar dan liabilitas lancar masih di atas
• Informasi Komparatif
– Informasi komparatif tambahan laporan possi keuangan ketiga sebagai tambahan atas
laporan komparatif (prinsip utama).
– Informasi komparatif tambahan tidak harus lengkap
– Menyajikan dalam catatan L/K informasi komparatif terkait laporan tambahan.
• Laporan laba rugi komprehensif
– Pendapatan komprehensif lain Penghasilan komprehensif lain
– Pos minimal jumlah tunggal untuk operasi dihentikan; dihilangkan laba rugi, bagian
pendapatan komprehensif asosiasi, total laba rugi komprehensif)
– Pengashilan komprehensit tidak akan direklasifikasi ke laba rugi dan akan direklasifikasi ke
laba rugi jika kondisi tertentu terpenuhi
– Pos minimal jumlah tunggal untuk total operasi yang dihentikan (lihat PSAK 58).
– Informasi yang Disajikan dalam Bagian Penghasilan Komprehesif Lain dikelompokkan, sesuai
dengan PSAK/ISAK lainnya: (a) tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan (b) akan
direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.
99
LAPORAN ARUS KAS
100
Pelaporan Arus kas dari Aktivitas Operasi
101
Laporan Arus Kas
• Arus kas bunga dan dividen diungkapkan secara terpisah dan
diklasifikasikan secara konsisten.
– Beban bunga dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau pendanaan
(alternatif)
– Pendapatan bunga dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau investasi
(alternatif)
– Dividen yang dibayarkan dapat disajikan sebagai arus kas pendanaan atau
operasi (alternatif)
– Pendapatan dividen dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau investasi
(alternatif)
• Arus kas yang berkaitan dengan pajak penghasilan diungkapkan secara
terpisah.
• Perubahan nilai tukar dilaporkan dalam LAK untuk merekonsiliasi saldo
awal dan akhir kas dan setara kas
102
PSAK 3 : Laporan Interim
• Laporan keuangan interim: laporan keuangan, baik laporan keuangan
lengkap atau laporan keuangan ringkas untuk suatu periode interim.
• LK Interim dapat disajikan secara lengkap atau ringkas
• Komponen Minimal Laporan Interim
– Laporan posisi keuangan ringkas
– Laporan laba rugi komprehensif ringkas.
• Kebijakan akuntansi yang sama dalam laporan keuangan tahunan
diterapkan dalam laporan keuangan interim, kecuali untuk perubahan
kebijakan akuntansi yang dilakukan setelah tanggal laporan keuangan
tahunan terkini.
• Untuk laporan posisi keuangan, komparasi dengan laporan keuangan
tahun sebelumnya, bukan interim tahun sebelumnya
103
PSAK 7 Pengungkapan Pihak Berelasi
Mengapa perlu ??
Laporan Posisi
Transaksi dan
Keuangan
Saldo
Dan Laba Rugi
Dipengaruhi
104
PSAK 7 Pengungkapan Pihak Berelasi
105
PSAK 8 Peristiwa setelah Periode Pelaporan
106
PSAK 8 Peristiwa setelah Periode Pelaporan
107
Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Kesalahan - PSAK 25
108
Segmen Operasi – PSAK 5
PSAK 5 (2009) PSAK 5 Lama
• Aktivitas untuk menghasilkan • Dibedakan dalam menghasilkan
pendapatan dan terjadinya beban produk/jasa
• Dikaji secara reguler untuk alokasi • Risiko dan imbalan berbeda dari
sumber daya dan menilai kinerja segmen lain
• Tersedia infomasi terpisah
Segmen dilaporkan: Segmen dilaporkan:
• Syarat kualitatif • Syarat kuantitatif
• Syarat kuantitatif
• Pengungkapan level segmen • Pengungkapan level segmen
• Pengungkapan level entitas
109
PSAK 10 : Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
110
Transaksi Mata Uang Asing PSAK 10
111
PSAK 56 : Laba Per Lembar Saham
• Menetapkan teknik perhitungan, penyajian, dan
pengungkapan LPS.
• Meningkatkan daya banding kinerja antar perusahaan dan
antar periode.
LPS Dasar
LPS Dilusian
112
Instrumen Keuangan 50,55,60
Instrumen Keuangan
113
Klasifikasi Instrumen Keuangan
Definisi Instrumen Keuangan
setiap kontrak yang menambah nilai aset keuangan entitas dan
kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain
Aset Keuangan
Kontrak diselesaikan
Instrumen ekuitas Hak
Kas dengan instrumen
entitas lain kontraktual
ekuitas entitas
Liabilitas keuangan
Ekuitas
Kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah ikurangi
dengan seluruh kewajibannya
114
Instrumen Keuangan
• setiap kontrak yang menambah nilai:
► aset keuangan entitas , dan (disisi lain)
► kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain.
115
Jenis Instrumen Keuangan
Instrumen Keuangan
Aset Keuangan
yang diukur pada Liabilitas Instrumen Derivatif Atas Nilai Wajar
nilai wajar Keuangan yang Ekuitas Biasa Biasa
melalui laporan diukur pada nilai
laba rugi wajar melalui
Investas dimiliki laporan laba rugi Instrumen Derivatif Atas Arus Kas
hingga jatuh Ekuitas Melekat
tempo Majemuk
Kewajiban Atas Investasi
Pinjaman Lainnya Neto pada
diberikan dan Operasi Luar
Instrumen
Piutang Negeri
Ekuitas
Aset keuangan Sinstesis
tersedia untuk
dijual
116
PSAK 55 R – Instrumen keungan pengakuan dan
Pengukuran
• Empat kategori aset keuangan:
1. Aset keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi;
2. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo;
3. Pinjaman yang diberikan atau piutang; dan
4. Aset keuangan tersedia untuk dijual.
• Dua kategori liabilitas keuangan
1) Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba
rugi
2) Kewajiban lain
• Pengukuran aset keuangan dengan menggunakan nilai wajar
dalam arti luas
• Beberapa perbedaan dalam praktik dalam mengidentifikasi
derivatif majemuk.
117
PSAK 55 R – Instrumen keungan pengakuan dan Pengukuran
118
PSAK 55 R – Instrumen keungan pengakuan dan Pengukuran
• Harga pasar atas aset yang dimiliki atau liabilitas yang akan
diterbitkan adalah harga penawaran(bid price) dan untuk aset
yang akan dibeli atau liabilitas yang dimiliki adalah harga
permintaan (asking price).
• Pengukuran instrumen keuangan sebesar nilai amortisasi,
premium dan diskon dimartisasi dengan menggunakan effective
interest rate.
• Aturan tainting atas held to maturity investment, pembatasan
selama 2 tahun tidak boleh melakukan transfer antar kategori
investasi.
119
PSAK 55 R – Instrumen keungan pengakuan dan Pengukuran
120
PSAK 60 – Instrumen Keuangan Pengungkapan
121
Kas dan Piutang – PSAK 50 & 55
• Pada pengakuan awal menggunakan nilai wajar. Biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung:
Dibebankan untuk aset keuangan atau kewajiban keuangan diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi dan menambah nilai perolehan untuk lainnya
• Pengukuran aset keuangan
• Nilai wajar
• Biaya diamortisasi
• Biaya (penggunaan terbatas hanya jika nilai wajar tidak dapat ditentukan)
• Penyisihan piutang mengikuti aturan penurunan nilai instrumen
keuangan, berdasarkan bukti obyektif pada tanggal neraca.
• Reklasifikasi antar instrumen mengikuti aturan tainting rule.
• Derecognition kombinasi pendekatan risk & reward dan control. Evaluasi
atas risk and reward dilakukan terlebih dahulu setelah itu baru transfer of
control.
122
AK 2 – Liabilitas Jangka Panjang & Investasi
123
PSAK 30 & ISAK 8 SEWA
124
Pendapatan - PSAK 23 (2010)
• Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi
yang timbul dari aktivitas normal entitas selama suatu periode
jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang
tidak berasal dari kontribusi pemilik.
• Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima
atau dapat diterima
• Diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat
diterima dan dikurangi diskon atau rabat.
• Jenis pendapatan:
– Penjualan barang
– Penjualan jasa
– Penggunaan aset entitas oleh pihak yang menghasilkan bunga, royalti
dan dividen
125
PSAK 34 : Kontrak Konstruksi
• Tujuan:
– perlakuan akuntansi untuk kontrak konstruksi.
– Permasalahan alokasi pendapatan kontrak dan biaya kontrak.
– Kapan pendapatan dan biaya kontrak diakui.
• Pendapatan kontrak diukur pada nilai wajar dari imbalan yang
diterima atau akan diterima.
• Jika hasil kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal, maka
pendapatan kontrak dan biaya kontrak yang berhubungan dengan
kontrak konstruksi diakui sebagai pendapatan dan beban dengan
memperhatikan tahap penyelesaian aktivitas kontrak pada tanggal
akhir periode pelaporan.
126
PSAK 46: Pajak Penghasilan
Aktiva
Kewajiban
Beban Pajak
Arus kas
127
Perbedaan Pajak dan Akuntansi -1
PSAK Undang-Undang
AKUNTANSI PAJAK
PERBEDAAN
Permanen Temporer
BOOK TAX GAP/ DFFERENCE –
Tax Planning atau
Tax Avoidance
Pajak Tangguhan:
Aset / Liabilitas
Beban/Pendapatan
Akuntansi Pajak Penghasilan – PSAK 46
130
PSAK 24 - Imbalan kerja
• Imbalan kerja yang diberikan kepada pekerja:
– Imbalan kerja jangka pendek
– Imbalan pasca-kerja,
– Imbalan kerja jangka panjang lainnya
– Pesangon Pemutusan Kontrak Kerja (PKK)
– Imbalan berbasis ekuitas
• Imbalan jangka pendek < 12 bulan
• Imbalan jangka panjang seperti pensiun
• Pesangon PKK diakui sebagai kewajiban dan beban jika, perusahaan
berkomitmen untuk:
– memberhentikan seorang atau sekelompok pekerja sebelum tanggal pensiun
normal; atau
– menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran
mengundurkan diri secara sukarela.
• Imbalan berbasis ekuitas diatur dalam PSAK 53
131
Imbalan Paska Kerja
EMPLOYER PENSION FUND EMPLOYEE
CONTRIBUTIONS BENEFIT
Defined
Contribution DEFINED VOLATILE
Plans
RISK LIMIT
Defined
VOLATILE DEFINED
Benefit Plans
RISK LIMIT
Kewajiban Manfaat Pasti (di Neraca)
+/+ Nilai kini kewajiban manfaat pasti
Laba rugi +/+ Biaya jasa kini, +/- Biaya jasa
+/- Biaya jasa lalu yang belum diakui
lalu atau keuntungan/kerugian penyelesaian
-/- Nilai wajar aktiva program
+/+bunga -/- imbalan atas aset
Pengukuran kembali aset dan liabilitas 132
program penghasilan komprehensif lain
Ilustrasi
133
Ilustrasi – PSAK lama
134
Jurnal – PSAK lama
Beban pensiun 26.000
Kas 24.000
Liabilitas 2.000
Liabilitas
Nilai kini Kewajiban (250.000)
Aset Program 220.000
Kerugian aktuaria yg blm diamortisasi 28.000
Net Liabilitas manfaat pensiun (2.000)
135
Ilustrasi – PSAK baru
JURNAL UMUM MEMO
Pend Nilai Kini
Beban Kas Komprehensif Liabilitas Kewajiban Aset
Saldo awal (200.000) 200.000
Biaya jasa kini 30.000 (30.000)
Biaya bunga 20.000 (20.000)
Hasil yang diharapkan (24.000) 24.000
Iuran (24.000) 24.000
Imbalan 16.000 (16.000)
Penurunan (ken) kewajiban 16.000 (16.000)
Selisih aktual atas harapan 12.000 (12.000)
Amortisasi biaya jasa lalu
Kerugian (keuntung) akturial
Jmll tahun berjalan 26.000 (24.000) 28.000 (30.000) (250.000) 220.000
Saldo Akhir 28.000
136
Ilustrasi – PSAK baru
Beban pensiun 26.000
Pendapatan Komprehensif Lain 28.000
Kas 24.000
Liabilitas 30.000
Liabilitas
Nilai kini Kewajiban (250.000)
Aset Program 220.000
Net Liabilitas manfaat pensiun (30.000)
Ekuitas
Pendapatan komprehensif lain 28.000
137
PSAK 53: Pembayaran Berbasis Saham
138
PSAK 18: Program Purna Karya
139
PSAK 18: Program Purna Karya
• Program Iuran Pasti:
– Jumlah manfaat masa depan yang diterima peserta berdasarkan:
a. jumlah iuran
b. efisiensi kegiatan operasional
c. pendapatan investasi
– Tujuan pelaporan memberikan informasi periodik
penyelenggaraan program purnakarya dan kinerja investasi
– Laporan keuangan program iuran pasti, mencakup:
• Laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya
• Penjelasan mengenai kebijakan pendanaan
140
PSAK 18: Program Purna Karya
• Program Manfaat Pasti:
– Laporan keuangan program manfaat pasti mencakup:
• laporan yang menyajikan:
– Aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya
– nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji dan
– surplus/defisit atau
• Laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya.
– Nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji didasarkan pada
manfaat purnakarya terjanji menggunakan tingkat gaji kini atau tingkat
gaji proyeksi
– Tujuan pelaporan program manfaat purnakarya memberikan
informasi secara periodik sumber daya keuangan dan setiap perubahan
manfaat yang akan diterima peserta dalam program manfaat pasti
141
PSAK 18: Program Purna Karya
• Investasi pada surat berharga yang diperdagangkan nilai
wajar. Nilai wajar = nilai pasar.
• Investasi pada non‐surat berharga yang diperdagangkan nilai
wajar mengacu SAK terkait.
• Pengungkapan :
– Laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya
– Ringkasan dari kebijakan akuntansi yang signifikan dan
– Penjelasan mengenai program purnakarya dan pengaruh setiap
perubahan program purnakarya selama periode tersebut
142
PSAK - 22
ISI
Akuntansi dan
Metode Akuisisi Pengukuran setelah Pengungkapan
Pengakuan Awal
Pedoman Aplikasi
144
PSAK – 22 dan IFRS 3R Business Combination
• Under common
Ruang Lingkup • Ventura bersama
Elemen yang
dikeluarkan
Goodwill
Imbalan diberikan
Hanya untuk
Iinvestasi dicatat Sebagai bagan
entitas
dengan dari informasi
terkonsolidasi
menggunakan tambahan
metode biaya
147
Laporan Keuangan Konsolidasian PSAK 65
Entitas induk yang mengendalikan satu atau lebih entitas lain menyajikan
laporan keuangan konsolidasian
Investor mengendalikan investee ketika investor terekspos atau memiliki
hak imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee melalui
kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaan
investee; jika dan hanya jika memiliki
Kekuasaan agas invesste
Eksposure atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee
Kemampuan untuk menggunakaan kekuasaaanya atas investee untuk mempengaruhi
imbal hasil investor.
Entitas menyusun laporan keuangan konsolidasian dengan menggunakan
kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam
keadaan yang serupa
148
Pengaturan Bersama PSAK 66
149
Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama PSAK 15
150
Pengungkapan Kepentingan dalam
Entitas Lain PSAK 67
151
PSAK 45 : Organisasi Nirlaba
153
PSAK 62 Kontrak Asuransi
Karakteristik
Dampak:
Jika PSAK 62 diterapkan, maka kontrak yang mempunyai bentuk hukum
sebagai kontrak asuransi belum tentu memenuhi definisi sebagai kontrak
asuransi, begitu juga sebaliknya.
154
Implikasi Penerapan PSAK 62
PSAK 62
155
PSAK 62: Kontrak Asuransi
157
PSAK 28 Kontrak Asuransi Kerugian
• Kontrak asuransi diatur secara umum dalam PSAK 62, untuk kontrak
asuransi kerugian diatur lebih khusus dalam PSAK 28
• Pendapatan premi pengakuan pendapatan berdasarkan kontrak polis
atau berdasarkan risiko.
• Reasuransi : prospektif dan retroaktif dipertanggungjawabkan secara
terpisah.
• Beban klaim : diakui saat timbulnya kewajiban untuk memenuhi klaim
disetuju; poses penyelesaian; sudah terjadi tapi belum dilaporkan.
• Liabilitas utang klaim; estimasi klaim retensi
• Pengungkapan kebijakan akuntansi; piutang premi dari penutupan polis
bersama dan jumlah premi jangka panjang
158
PSAK 63 : Akuntansi Hiperinflasi
159
Langkah-langkah
160
PSAK 64 : Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya Mineral
IFRS 6
PSAK 29 PSAK 33
Exploration for and
Akuntansi Minyak dan Akuntansi Pertambangan
Evaluation of Mineral
Gas Bumi Umum
Resources
163
PSAK 68 Pengukuran nilai wajar
164
Konsep Nilai Wajar PSAK 68
• Tujuan :
a. mendefinisikan nilai wajar (fair value);
b. menetapkan dalam suatu Pernyataan, kerangka pengukuran nilai
wajar; dan
c. mensyaratkan pengungkapan mengenai pengukuran nilai wajar.
• Konvergensi US GAAP dengan IFRS karena menggunakan konsep yang
sama
165
Hirarki Fair Value 166