PRE/POST-TEST
Standar Akuntansi
Review
Standar akuntansi yang tepat untuk diterapkan bagi
koperasi di Indonesia sekarang adalah:
a. PSAK No. 27
b. SAK Berbasis IFRS
c. SAK ETAP
d. PSAK No. 45
e. SAK Syari’ah
Solution on
notes page
Timing Issues
Review
Salah satu pernyataan berikut tentang accrual basis dalam
akuntansi adalah salah. Pernyataan tersebut adalah:
Review
Akun yang normalnya memiliki saldo di sebelah
debit adalah:
a. aset, beban, dan pendapatan.
b. aset, beban, dan modal.
c. aset, kewajiban, dan dividen/SHU yang dibagi.
d. aset, dividen/SHU yang dibagi, dan beban.
e. aset, kewajiban, dan modal
6
Penggolongan dalam Laporan Keuangan
Review
Kas, dan sumberdaya lain yang diharapkan akan
terealisasi sebagai kas atau dijual atau dipakai dalam
kegiatan usaha dalam satu tahun atau kurang, disebut:
a. Investasi jangka panjang.
b. Aset tidak berwujud.
c. Aset lancar.
d. Aset tetap.
e. Kas dan setara kas.
7
Review
Manakah di antara berikut ini yang bukan merupakan
kewajiban lancar?
a. Utang pajak penghasilan
b. Bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo
dalam satu tahun
c. Utang Pajak Pertambahan Nilai
d. Utang hipotek/KPR
8
e. Beban yang masih harus dibayar
Rasio Keuangan
Review
Manakah di antara rasio keuangan berikut ini yg dapat
digunakan untuk mengukur profitabilitas perusahaan
dibandingkan total aset yang telah diinvestasikan?
a. Current Ratio
b. Quick Ratio
c. Accounts Receivable turnover
d. Return On Assets
9
e. Return On Equities
4 PILAR AKUNTANSI KEUANGAN 2012
Standar Akuntansi Keuangan
SAK-ETAP
Standar Akuntansi Syari’ah
Standar Akuntansi Pemerintah
10
MENGAPA IFRS
Indonesia bagian dari IFAC, yang harus tunduk pada SMO (Statement
Membership Obligation), salah satunya menggunakan IFRS sebagai
accounting standard.
Konvergensi IFRS adalah salah satu kesepakatan pemerintah
Indonesia sebagai anggota G20 forum.
Hasil dari pertemuan pemimpin negara G20 forum di Washington
DC, 15 November 2008 :
“Strengthening Transparency and Accountability”
Pertemuan G20 di London, 2 April 2009 menghasilkan kesepakatan
untuk Strengthening Financial Supervision and Regulation “to call
on the accounting standard setters to work urgently with supervisors
and regulators to improve standards on valuation and provisioning
and achieve a single set of high-quality global accounting
standards.”
11
12
THE CONVERGENCE SO FAR
PSAK DISAHKAN 2007 - 2008
14
14
PSAK DISAHKAN 23 DESEMBER 2009
1. PSAK 1 (revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan IAS 1
2. PSAK 2 (revisi 2009): Laporan Arus Kas IAS 7
3. PSAK 4 (revisi 2009): Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan
Keuangan Tersendiri IAS 27
4. PSAK 5 (revisi 2009): Segmen Operasi IAS 14/IFRS 8
5. PSAK 12 (revisi 2009): Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama IAS 31
6. PSAK 15 (revisi 2009): Investasi Pada Entitas Asosiasi IAS 28
7. PSAK 25 (revisi 2009): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi,
dan Kesalahan IAS 8
8. PSAK 48 (revisi 2009): Penurunan Nilai Aset IAS 36
9. PSAK 57 (revisi 2009): Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi
IAS 37
10. PSAK 58 (revisi 2009): Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan
Operasi yang Dihentikan IFRS 5
15
INTERPRETASI DISAHKAN
23 DESEMBER 2009
1. ISAK 7 (revisi 2009): Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus
SIC 12
2. ISAK 9: Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas
Restorasi, dan Liabilitas Serupa IFRIC 1
3. ISAK 10: Program Loyalitas Pelanggan IFRIC 13
4. ISAK 11: Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik IFRIC 17
5. ISAK 12: Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter
oleh Venturer SIC 13
16
PPSAK DISAHKAN SEPANJANG 2009
(BERLAKU EFEKTIF 2010)
1. PPSAK 1 : Pencabutan PSAK 32 Akuntansi Kehutanan, PSAK 35
Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi, dan PSAK 37 Akuntansi
Penyelenggaraan Jalan Tol
2. PPSAK 2: Pencabutan PSAK 41: Akuntansi Waran dan PSAK 43:
Akuntansi Anjak Piutang
3. PPSAK 3: Pencabutan PSAK 54: Akuntansi Restrukturisasi Utang
Piutang bermasalah
4. PPSAK 4: Pencabutan PSAK 31 (revisi 2000): Akuntansi
Perbankan, PSAK 42: Akuntansi Perusahaan Efek, dan PSAK 49:
Akuntansi Reksa Dana
5. PPSAK 5: Pencabutan ISAK 06: Interpretasi atas Paragraf 12 dan
16 PSAK No. 55 (1999) tentang Instrumen Derivatif Melekat pada
Kontrak dalam Mata Uang Asing
17
PSAK DISAHKAN 2010
18
PSAK DISAHKAN PER NOV 2010
19
YANG DISAHKAN SETELAH 27 APRIL
2010
20
PSAK YANG DITERBITKAN SETELAH
AGUSTUS 2010
1. ISAK 20 : Pajak
Penghasilan: Perubahan dalam Status
Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham
2. PSAK 46 : Pajak Penghasilan
3. ISAK 18 : Bantuan
Pemerintah – Tidak ada Relasi Spesifik
dengan Aktivitas Operasi
4. PSAK 63 : Pelaporan
Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi
5. PSAK 61 : Akuntansi Hibah
Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan
Pemerintah 21
PSAK DISAHKAN SETELAH 18 NOV 2010
1. PSAK 34 : Kontrak konstruksi
2. PSAK 45 : Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba
3. ISAK 19 : Penerapan Penyajian Kembali dalam
PSAK 63 Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiper Inflasi
4. ISAK 21 : Perjanjian Konstruksi Real Estate
5. PPSAK 6 : Pencabutan PSAK 21 Akuntansi Ekuitas,
ISAK 1 Penentuan Harga Pasar Dividen, ISAK 2 Penyajian
Modal dalam Neraca dan Piutang kepada Pemesan Saham,
ISAK 3 Akuntansi atas Sumbangan dan Bantuan
6. PPSAK 7 : Pencabutan PSAK 44 Konstruksi Rel
Estate
7. PPSAK 8 : Pencabutan PSAK 27 Akuntansi Koperasi
22
PSAK DISAHKAN SETELAH JANUARI
2011
1. PSAK 62 : Kontrak Asuransi
2. PSAK 28 : Akuntansi Asuransi Kerugian
3. PSAK 36 : Akuntansi Asuransi Jiwa
4. PSAK 56 : Laba Per Lembar Saham
5. PPSAK 10 : Pencabutan PSAK 51 Akuntansi
Kuasi Reorganisasi
23
PSAK DISAHKAN SETELAH MARET 2011
1. PSAK 33 (revisi 2011): Akuntansi Pertambangan Umum
2. PSAK 64: Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya Mineral
3. ISAK 22: Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan
4. ISAK 23: Sewa Operasi-Insentif
5. ISAK 24: Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang
Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa
6. PSAK 11: Pencabutan PSAk 39: Akuntansi Kerja Sama
Operasi.
24
SAK ETAP
SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk entitas
tanpa akuntabilitas publik
ETAP adalah entitas yang:
Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan
Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum
(general purpose financial statement) bagi pengguna
eksternal.
Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak
terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur,
dan lembaga pemeringkat kredit.
25
26
26
Siapa Pengguna ETAP
BI menetapkan BPR menggunakan SAK ETAP dengan
menerbitkan Pedoman Akuntansi BPR yang berlku 1
Januari 2010 yang mengadopsi SAK ETAP
Entitas Nirlaba dapat menyusun LK berdasar PSAK 45
dan SAK ETAP untuk perlakuan, pengukuran,
penyajian dan pengungkapan transaksi.
Kementerian BUMN menegaskan BUMN TIDAK
diperkenankan menggunakan SAK ETAP
27
Siapa Pengguna ETAP
Entitas memiliki akuntabilitas publik signifikan jika:
Tidak diperkenankan
Apakah Entitas tetap
memenuhi syarat
Entitas menerapkan ETAP?
PSAK secara 31
KONSISTEN Tidak
Keterterapan SAK ETAP
Jenis Entitas :
1. Entitas Perorangan
2. Persekutuan Perdata
3. Firma
4. Commanditaire Vennootschap (CV)
5. Perseroan Terbatas
6. Koperasi
7. Entitas Nirlaba (kombinasi alternatif)
32
Rerangka Prinsip Akuntansi Konvensional
yang Berlaku Umum
Landasan
Operasional SAK Pedoman/
Buletin Peraturan
Internasional Praktik
atau Tingkat 2
atau negara
Teknis pemerintah untuk
Akuntansi
Landasan industri (regulasi)
lain Industri
Praktik
33
Sumber: PSAK per 1 Juli 2009 (IAI, 2009)
Rerangka Prinsip Akuntansi Syariah yang
Berlaku Umum
Rerangka Prinsip Akuntansi
Syariah yang Berlaku Umum di Indonesia
Landasan SAK
Operasional Pedoman/
Internasional Buletin Peraturan
atau Praktik
Tingkat 2 atau negara Teknis pemerintah untuk
Landasan Akuntansi
lain yang industri (regulasi)
Praktik Industri
sesuai syariah
Al Quran 34
Summary of the
Structure
First
First Level:
Level: Basic
Basic Objective
Objective
OBJECTIVE
Hierarchy of
Accounting Qualities
Enhancing Qualities
Distinguish more-useful information from less-useful
information.
ASSUMPTIONS PRINCIPLES CONSTRAINTS
1. Economic entity 1. Measurement 1. Cost
2. Going concern 2. Revenue recognition 2. Materiality
Third
3. Monetary unit
4. Periodicity
Basic
Basic Elements
3. Expense recognition
Elements
4. Full disclosure
level
5. Accrual
QUALITATIVE
CHARACTERISTICS ELEMENTS
1. Fundamental 1. Assets
qualities 2. Liabilities Second level
2. Enhancing 3. Equity
qualities 4. Income
5. Expenses
Framework for
Financial Reporting
OBJECTIVE
Provide information
about the reporting
entity that is useful
to present and potential First level
equity investors,
lenders, and other
creditors in their
capacity as capital
Providers.
LO 4
Second
Second Level:
Level: Basic
Basic Elements
Elements
Third
ThirdLevel:
Level:Recognition,
Recognition,Measurement,
Measurement,and
andDisclosure
Disclosure
Concepts
Concepts
Framework for
Financial Reporting
Third
Third Level:
Level:Assumptions
Assumptions
Basic Assumptions
Economic Entity – company keeps its activity separate from
its owners and other business unit.
Going Concern - company to last long enough to fulfill
objectives and commitments.
Monetary Unit - money is the common denominator.
Periodicity - company can divide its economic activities into
time periods.
Accrual Basis of Accounting – transactions are recorded in
the periods in which the events occur.
Third
Third Level:
Level: Principles
Principles
Principles
Measurement
IASB has taken the step of giving companies the option to use fair
value as the basis for measurement of financial assets and
financial liabilities.
Third
Third Level:
Level: Principles
Principles
Financial Statements
Notes to the Financial Statements
Supplementary information
Third
Third Level:
Level: Constraints
Constraints
Constraints
Cost – the cost of providing the information must be weighed
against the benefits that can be derived from using it.
Neraca
Dicatat dalam Diposting ke
Saldo/Lajur
buku Jurnal Buku Besar
Laporan Keuangan
Buku Pembantu Komersial
28 DES No Entries
Accrual basis
28 DES Piutang Usaha 1.000.000
Pendapatan 1.000.000
53
Cash basis
31 DES No Entries
Accrual basis
31 DES Beban Gaji 1.000.000
Utang Gaji 1.000.000
(Accrual: Beban diakui stlh barang/jasa dinikmati, dipakai, atau telah kedaluarsa)
54
PSAK 1 (R 2009): PENYAJIAN
LAPORAN KEUANGAN
PEDOMAN PENYAJIAN
56
Kepatuhan terhadap SAK
57
Penyimpangan dari PSAK
Syarat:
Kepatuhan terhadap suatu PSAK memberikan informasi yang
salah, bertentangan dengan tujuan laporan keuangan dalam
KDPPLK
Seluruh entitas dalam industri melakukan hal yang sama dan
regulasi mensyaratkan atau tidak melarang penyimpangan
58
KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN LENGKAP
60
Laporan posisi keuangan
Nama menjadi Laporan Posisi Keuangan (Neraca), tambahan neraca untuk sinkronisasi
dengan regulasi di Indonesia
Perubahan definisi-definisi seperti Kewajiban menjadi Liabilitas dan hak minoritas menjadi
kepentingan nonpengendali (non-controlling interest)
Penyajian kepentingan non pengendali sebagai bagian ekuitas dan bagian laba bukan
sebagai pengurang laba dalam LK konsolidasian
Laporan keuangan awal periode (dr periode sajian) untuk penyajian retrospektif
Minimum line item Penyajian Neraca
Properti Investasi
Provisi
Investasi dengan menggunakan metode ekuitas
Aset yang dimiliki untuk dijual
dll
Urutan penyajian laporan keuangan dalam ilustrasi menurut PSAK 1 berbeda dengan IAS 1
(Aset tidak lancar di atas)
61
Laporan posisi keuangan
Informasi minimal yang disajikan dalam laporan keuangan
dapat ditambahkan jika penambahan tersebut relevan
Pajak tangguhan tidak boleh diklasifikasikan sebagai jangka
pendek
62
LAPORAN LABA RUGI
KEGUNAAN
64
KETERBATASAN
65
PENJABARAN POS-POS DALAM
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
PENGHASILAN (INCOME)
Adalah peningkatan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam
bentuk pemasukan atau penambahan aset atau penurunan kewajiban yang
mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam
modal.
Terdiri dari pendapatan (revenue) dan keuntungan (gain). Pendapatan berasal dari
aktivitas normal perusahaan, sedangkan keuntungan berasal dari luar aktivitas
normal perusahaan.
Rekening Pendapatan (Revenue) Rekening Keuntungan (Gain)
Penjualan Keuntunganpenjualan surat berharga
Pendapatan Sewa Keuntungan penjualan aset tetap
Pendapatan Bunga
Pendapatan Dividen 66
PENJABARAN POS-POS DALAM
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
67
PENJABARAN POS-POS DALAM
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
68
PENJABARAN POS-POS DALAM
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
BEBAN (EXPENSES)
Adalah penurunan manfaat ekonomi selama periode akuntansi dalam bentuk
arus keluar atau deplesi aset atau kewajiban tidak lancar yang mengakibatkan
penurunan ekuitas, selain yang berkaitan dengan distribusi kepada pemegang
saham.
Biaya meliputi biaya (expenses) dan kerugian (losses). Biaya berasal dari aktivitas
normal perusahaan, sedangkan kerugian berasal dari luar aktivitas normal
perusahaan.
Rekening Biaya (Expenses) Rekening Kerugian (Losses)
Beban Pokok Penjualan Kerugian penjualan aset tetap
Depresiasi Kerugian penjualan surat berharga
Bunga
Gaji 69
Format
Illustration
Condensed
More
representative
of the type
found in
practice.
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
73
FORMAT LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
76
KEGUNAAN
77
KETERBATASAN
78
PENGUNGKAPAN
KEWAJIBAN/LIABILITAS
- Kewajiban/Liabilitas Jangka
ASET Pendek
- Aset Lancar - Kewajiban/Liabilitas Jangka
- Aset Tidak Lancar: Panjang
o Investasi Jangka Panjang
o Properti Investasi
o Aset Tetap
EKUITAS
o Aset Lain-lain - Hak non Pengendali
- Ekuitas yang Dapat
Diatribusikan ke Pemilik
Entitas Induk
80
ASET LANCAR
Kas dan aset lain yang dimiliki oleh perusahaan dan diharapkan
dapat diubah menjadi kas, dijual, atau dikonsumsi baik dalam satu
tahun atau dalam siklus operasi normal, mana yang lebih lama.
81
ASET LANCAR
82
ASET LANCAR
83
ASET LANCAR
84
ASET LANCAR
85
ASET LANCAR
UANG MUKA
PIUTANG
PERSEDIAAN
Adalah aset:
(a) tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa
(b) dalam proses produksi untuk penjualan tersebut; atau
(c) dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan
dalam proses produksi atau pemberian jasa.
89
ASET TIDAK LANCAR
Aset Tetap
Aset Lain-lain
90
ASET TIDAK LANCAR
91
Klasifikasi Investasi Jangka Panjang
92
92
ASET TIDAK LANCAR
ASET TETAP
93
ASET TIDAK LANCAR
94
ASET TIDAK LANCAR
ASET LAIN-LAIN
Piutang macet
dll
95
KEWAJIBAN/LIABILITAS JANGKA PENDEK
Report Form
98
Illustration
LAPORAN ARUS KAS [PSAK No. 2 (2009)]
PSAK 2 (R2009) VS PSAK 2 (R1998)
Perubahan PSAK 2 (R2009) banyak disebabkan karena
perubahan dari PSAK 1 yakni:
Pengaturan mengenai arus kas dari pos luar biasa dihilangkan
100
TUJUAN
Financial Liquidity
Financial Flexibility
102
KEGUNAAN
Financial Liquidity
Arus Kas Bersih
Current Cash
Dari Aktivitas Operasi
Debt Coverage =
Ratio Liabilitas Jangka Pendek
Financial Flexibility
Arus Kas Bersih Dari Aktivitas
Cash Debt Operasi
Coverage =
Ratio Total Liabilitas
106
KLASIFIKASI
(1) operasi,
(3) pendanaan.
107
KLASIFIKASI
108
KLASIFIKASI
AKTIVITAS OPERASI
109
KLASIFIKASI
AKTIVITAS OPERASI
Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas
penghasil utama pendapatan entitas, antara lain:
(a) penerimaan kas dari penjualan barang dan pemberian jasa;
(b) penerimaan kas dari royalti, fees, komisi, dan pendapatan lain;
(c) pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa;
(d) pembayaran kas kepada dan untuk kepentingan karyawan;
(e) penerimaan dan pembayaran kas oleh entitas asuransi sehubungan
dengan premi, klaim, anuitas, dan manfaat polis lainnya;
(f) pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak
penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian
dari aktivitas pendanaan dan investasi;
(g) penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang dimiliki untuk tujuan
diperdagangkan atau diperjualbelikan (dealing). 110
KLASIFIKASI
AKTIVITAS OPERASI
111
KLASIFIKASI
AKTIVITAS INVESTASI
112
KLASIFIKASI
AKTIVITAS INVESTASI
AKTIVITAS INVESTASI
Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah:
d) penerimaan kas dari penjualan instrumen utang dan instrumen
ekuitas entitas lain dan kepemilikan ventura bersama (selain
penerimaan kas dari instrumen yang dianggap setara kas atau
instrumen yang dimiliki untuk diperdagangkan atau
diperjualbelikan);
e) uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain (selain
uang muka dan kredit yang diberikan oleh lembaga keuangan);
f) penerimaan kas dari pelunasan uang muka dan pinjaman yang
diberikan kepada pihak lain (selain uang muka dan kredit yang
diberikan oleh lembaga keuangan);
114
KLASIFIKASI
AKTIVITAS INVESTASI
Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah:
g) pembayaran kas sehubungan dengan kontrak future, forward opsi,
dan swap, kecuali jika kontrak tersebut dimiliki untuk tujuan
diperdagangkan atau diperjualbelikan, atau jika pembayaran
tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan; dan
h) pembayaran kas dari kontrak future, forward opsi, dan swap,
kecuali jika kontrak tersebut dimiliki untuk tujuan diperdagangkan
atau diperjualbelikan, atau jika pembayaran tersebut
diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.
115
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
STRUKTUR
Profitability ratios
121
Short-term
Debt-paying Ability
Cash ratio:
(Cash + Marketable securities) ÷ Current liabilities
Quick ratio:
(Cash + Marketable securities
+ Net accounts receivable) ÷ Current liabilities
Current ratio:
Current assets ÷ Current liabilities 122
Liquidity Activity Ratios
Inventory turnover:
Cost of goods sold ÷ Average inventory 123
Liquidity Activity Ratios
124
Ability to Meet Long-term Debt Obligation
Debt to equity:
Total liabilities ÷ Total equity
125
Profitability ratios
Return on Assets:
Net Income ÷ Assets
Return on Equities:
Net Income ÷ Stockholders’ Equities 126
ANALISIS CVP dan BEP
127
LO 1
ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA
(BVL/CVP)
128
LO 1
129
LO 1
Laba Operasi
= Pendapatan dari Penjualan
– Beban Variabel
– Beban Tetap 130
LO 1
131
LO 1
Titik Impas:
0 = Penjualan – Beban Variabel – Beban Tetap
0 = ($400 x Unit) – ($325 x Unit) - $45,000
($75 x Unit) = $45,000
Unit = 600
132
LO 1
KOPERASI JAYA:
√Laporan Laba Rugi
√Cek titik impas
Penjualan (600 unit @ $400) $ 240,000
Dikurangi: Beban Variabel 195,000
CM (Laba Kontribusi) $ 45,000
Dikurangi: Beban Tetap 45,000
Laba Operasi $ 0
133
LO 1
134
LO 1
137
LO 2
138
LO 2
CMR.
Penjualan (1,000 unit @ $400) $ 400,000 100.00%
Dikurangi: Beban Variabel 325,000 81.25%
Laba Kontribusi (CM) $ 75,000 18.75%
Dikurangi: Beban Tetap 45,000
Laba Operasi $ 30,000
139
LO 2
142
LO 3
143
LO 3
144
LO 3
Semen Cat
ILUSTRASI 145
LO 4
ASUMSI CVP
Analisis CVP mengasumsikan bahwa:
Fungsi Pendapatan & Biaya bersifat linier
Harga, total biaya tetap, & biaya variabel per unit dapat
diidentifikasi dengan akurat & tetap konstan untuk rentang
tertentu
Produk yang diproduksi terjual semua
Penjualan campuran diketahui
Harga jual & biaya diketahui dengan pasti
146
LO 4
GRAFIK COST-PROFIT-VOLUME
Ya. CVP dapat diterap-
kan selama fungsi penda-
patan & biaya mendekati
linier dalam rentang
waktu yang relevan.
ILUSTRASI 147
147
LO 5
ALTERNATIF
Untuk meningkatkan penjualan (misal; berdasarkan contoh di
muka):
#1 Jika pengeluaran untuk promosi meningkat sebesar $8,000,
penjualan semen akan meningkat dari 1,600 menjadi 1,725.
#2 Penurunan harga semen dari $400 menjadi $375 per unit akan
meningkatkan penjualan dari 1,600 menjadi 1,900.
#3 Penurunan harga menjadi $375 dan peningkatan promosi sebesar
$8,000 akan meningkatkan penjualan semen dari 1,600 menjadi
2,600.
149
LO 5
150
LO 5
151
151
LO 5
152
LO 5
ANALISIS SENSITIVITAS
Berdasarkan kedua sistem,
perubahan harga yang sama
memberikan efek yang
berbeda terhadap elemen
CVP serta respon berbeda
pula terhadap risiko &
ketidakpastian.
ILUSTRASI 153
153
LO 6
154
LO 6
156