KABUPATEN KARANGANYAR
Daftar Isi
Laporan Keuangan
- Neraca
- Laporan Laba Rugi
- Laporan Perubahan Ekuitas
- Laporan Arus Kas
KABUPATEN KARANGANYAR
KABUPATEN KARANGANYAR
Laporan Keuangan
Dalam Rupiah
PT BPR BANK DAERAH KARANGANYAR (PERSERODA)
KABUPATEN KARANGANYAR
Dalam Rupiah
PT BPR BANK DAERAH KARANGANYAR (PERSERODA)
Catatan Atas Laporan Keuangan
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2022
Dengan Angka Perbandingan Periode 31 Desember 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Direksi PT BPR Bank Daerah Karanganyar (Perseroda) menyatakan bahwa laporan keuangan telah
disajikan sesuai Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK–ETAP) serta
telah memenuhi semua persyaratannya, dan pedoman akuntansi atas transaksi keuangan BPR
menggunakan Pedoman Akuntansi Bank Perkreditan Rakyat (PA BPR) sesuai Surat Edaran Otoritas Jasa
Keuangan (SE OJK) Nomor 40/SEOJK.03/2017 Tentang Penetapan Penggunaan Standar Akuntansi
Keuangan Bagi Bank Perkreditan Rakyat.
Penyajian
Laporan keuangan menyajikan secara wajar posisi keuangan, kinerja keuangan, perubahan ekuitas, dan
arus kas. Aset disajikan berdasarkan karakteristiknya menurut urutan likuiditas, sedangkan kewajiban
disajikan menurut urutan jatuh temponya. Laporan laba rugi menggambarkan pendapatan dan beban
menurut karakteristiknya yang dikelompokkan secara berjenjang (multiple step) dari kegiatan utama
BPR dan kegiatan lainnya. Catatan atas laporan keuangan disajikan secara sistematis dengan urutan
penyajian sesuai komponen utamanya yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan.
Perubahan Akuntansi
Estimasi akuntansi diubah apabila terdapat perubahan jumlah tercatat aset dan kewajiban atau jumlah
pemanfaatan periodik aset yang berasal dari pengujian status saat ini dan ekspektasi manfaat akan
datang dari aset dan kewajiban. Perubahan estimasi akuntansi diterapkan secara prospektif. Perubahan
PT BPR BANK DAERAH KARANGANYAR (PERSERODA)
Catatan Atas Laporan Keuangan
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2022
Dengan Angka Perbandingan Periode 31 Desember 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
kebijakan akuntansi dilakukan jika dipersyaratkan oleh SAK ETAP, dalam hal tidak diatur ketentuan
transisi dalam SAK ETAP, maka dampak perubahan kebijakan akuntansi diterapkan secara retrospektif;
atau akan menghasilkan informasi yang lebih relevan dan andal. Koreksi kesalahan periode lalu
dilakukan secara retrospektif dengan melakukan penyajian ulang seluruh periode sajian dan melaporkan
dampaknya terhadap masa sebelum periode sajian.
Konsistensi Penyajian
Penyajian dan klasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan antar periode konsisten, kecuali terjadi
perubahan yang signifikan terhadap sifat operasi BPR, terjadi perubahan yang bertujuan menghasilkan
penyajian yang lebih baik sesuai kriteria pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi; atau
dipersyaratkan oleh SAK ETAP.
Saling Hapus
Jumlah aset dan kewajiban yang disajikan pada neraca tidak disalinghapuskan dengan kewajiban atau
aset lain kecuali secara hukum dibenarkan dan saling hapus tersebut mencerminkan prakiraan realisasi
atau penyelesaian aset atau kewajiban. Pos-pos pendapatan dan beban tidak disalinghapuskan.
Periode Pelaporan
Laporan keuangan disajikan secara tahunan berdasarkan tahun takwin.
Informasi Komparatif
Laporan keuangan tahunan disajikan secara komparatif dengan periode sebelumnya. Informasi
komparatif yang bersifat naratif dan deskriptif dari laporan keuangan periode sebelumnya diungkapkan
kembali apabila relevan untuk pemahaman laporan keuangan periode berjalan.
Kebijakan Akuntansi
Kebijakan akuntansi menggunakan prinsip kehati – hatian dan mencakup semua hal yang material
sesuai ketentuan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). Dalam hal
SAK ETAP belum mengatur masalah pengakuan, pengukuran, penyajian atau pengungkapan dari suatu
transaksi atau peristiwa, maka manajemen menetapkan kebijakan untuk memastikan bahwa laporan
keuangan menyajikan informasi yang: relevan, dapat diandalkan, mencerminkan kejujuran penyajian
kinerja dan posisi keuangan BPR; menggambarkan substansi ekonomi dari suatu kejadian atau transaksi
dan tidak semata-mata bentuk hukumnya; netral, yaitu bebas dari keberpihakan; mencerminkan kehati-
hatian; dan mencakup semua hal yang material.
PT BPR BANK DAERAH KARANGANYAR (PERSERODA)
Catatan Atas Laporan Keuangan
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2022
Dengan Angka Perbandingan Periode 31 Desember 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PA.BPR BAB Laporan laba rugi adalah laporan yang menunjukkan seluruh
VII penghasilan dan beban BPR dalam suatu periode. Penghasilan terdiri
dari pendapatan operasional dan pendapatan non-operasional. Beban
terdiri dari beban operasional dan beban non-operasional.
Pos-pos yang terdapat dalam laporan laba rugi BPR adalah sebagai
berikut:
1) Pendapatan operasional;
2) Beban operasional;
3) Pendapatan non-operasional;
4) Beban non-operasional;
5) Beban pajak penghasilan.
Kas adalah saldo kas dan rekening giro di Bank Umum. Setara kas
adalah penempatan dana dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga)
bulan dan sangat likuid yang dimiliki untuk memenuhi komitmen kas
jangka pendek.
SAK ETAP Entitas menyajikan Laporan arus kas yang melaporkan arus kas
7.3. untuk suatu periode dan mengklasifikasikan menurut aktivitas
operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan.
SAK ETAP Entitas melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan
7.7. menggunakan metode tidak langsung. Dalam metode ini laba atau
rugi neto disesuaikan dengan mengoreksi dampak dari transaksi non
kas, penangguhan atau akrual dari penerimaan atau pembayaran
kas untuk operasi di masa lalu dan masa depan, dan unsur
penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi
atau pendanaan.
KAS DAN PA.BPR Kas adalah mata uang kertas dan logam rupiah yang masih berlaku
b
SETARA KAS Bab.IV. sebagai alat pembayaran yang sah.
(2).a,c. Dalam pengertian kas termasuk kas besar, kas kecil, kas dalam
mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan kas dalam perjalanan.
Mata uang rupiah yang telah dicabut dan ditarik dari peredaran tidak
berlaku sebagai alat pembayaran yang sah sebagaimana ditetapkan
oleh ketentuan yang berlaku. Mata uang dimaksud tidak termasuk
dalam pengertian kas dan disajikan dalam aset lain-lain. Tidak
termasuk dalam pengertian kas adalah emas batangan, uang logam
yang diterbitkan untuk memperingati peristiwa nasional
(commemorative coins/notes) dan mata uang emas.
SAK ETAP Kas dalam Valuta Asing adalah mata uang kertas asing, uang logam
Bab 26 asing dan travellers cheque yang masih berlaku yang dimiliki BPR
dalam kegiatan penukaran sebagai pedagang valuta asing.
PA.BPR Mata uang asing diakui sebesar kurs transaksi yang berlaku pada
Bab.IV tanggal perolehan, pada setiap tanggal pelaporan mata uang asing
angka (3) harus dilaporkan sesuai dengan kurs tengah Bank Indonesia yang
berlaku pada tanggal pelaporan. Kurs tengah adalah kurs transaksi
jual ditambah kurs transaksi beli mata uang asing Bank Indonesia
dibagi dua.
Dalam hal kurs mata uang asing tidak tersedia di Bank Indonesia,
digunakan kurs tengah di BPR yang bersangkutan pada tanggal
pelaporan. Selisih antara nilai tercatat mata uang asing berdasarkan
kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal pelaporan dengan nilai
PT BPR BANK DAERAH KARANGANYAR (PERSERODA)
Catatan Atas Laporan Keuangan
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2022
Dengan Angka Perbandingan Periode 31 Desember 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
TRANSAKSI SAK ETAP Entitas mengungkapkan transaksi dengan pihak yang mempunyai
c DENGAN PIHAK 28
hubungan istimewa dengan entitas jika :
YANG
MEMPUNYAI i. Secara langsung, atau tidak langsung melalui satu atau lebih
HUBUNGAN
ISTIMEWA
perantara, pihak tersebut :
a. Mengendalikan, dikendalikan oleh, atau berada di bawah
pengendalian bersama dengan, entitas (termasuk entitas
induk, entitas anak, dan fellow subsidiaries),
b. Memiliki kepemilikan di entitas yang memberikan pengaruh
signifikan atas entitas;atau
c. Memiliki pengendalian bersama entitas;
ii. Pihak tersebut adalah entitas asosiasi dari entitas;
iii. Pihak tersebut adalah joint ventures dimana entitas tersebut
merupakan
venture;
iv. Pihak tersebut adalah personil manajemen kunci dari entitas atau
entitas di perusahaan induknya;
v. Pihak tersebut adalah keluarga dekat dari setiap orang yang
diuraikan dalam (i) atau (iv); Pihak tersebut entitas yang
dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan
oleh, atau memiliki hak suara signifikan, langsung dan tidak
langsung, setiap orang yang diuraikan dalam (iv) atau (v); atau
vi. Pihak tersebut adalah program imbalan pascakerja untuk imbalan
pekerja entitas, atau setiap entitas yang mempunyai hubungan
istimewa dengan entitas tersebut.
Entitas menetapkan bahwa personil manajemen kunci meliputi
Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan. Sedangkan anggota keluarga
dekat meliputi suami, istri, anak atau tanggungannya.
Entitas mengungkapkan saldo dan transaksi yang dilakukan dengan
pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yaitu jenis dan jumlah
transaksi, saldo termasuk syarat dan kondisi serta sifat pembayaran
dan rincian jaminan yang diberikan atau diterima, penyisihan atas
kerugian piutang tidak tertagih terkait jumlah saldo piutang, dan beban
yang diakui dalam periode yang berkaitan dengan piutang ragu-
ragu yang jatuh tempo dari pihak hubungan istimewa.
Hubungan entitas anak dan induk diungkapkan baik ada atau tidak
terdapat transaksi antar pihak hubungan istimewa.
PT BPR BANK DAERAH KARANGANYAR (PERSERODA)
Catatan Atas Laporan Keuangan
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2022
Dengan Angka Perbandingan Periode 31 Desember 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PENDAPATAN PA BPR Pendapatan Bunga Yang Akan Diterima adalah pendapatan bunga
d BUNGA YANG IV.5.
AKAN dari kredit dengan kualitas lancar (performing) yang telah diakui
DITERIMA sebagai pendapatan tetapi belum diterima pembayarannya.
Termasuk dalam pengertian ini adalah pengakuan pendapatan
bunga dari penempatan pada bank lain.
PENEMPATAN SAK ETAP Penempatan Pada Bank Lain adalah penempatan/tagihan atau
e PADA BANK LAIN
Par. 20.27 simpanan milik BPR pada bank lain dengan maksud untuk
menunjang kelancaran aktivitas operasional, dalam rangka
memperoleh penghasilan, dan sebagai secondary reserve.
PA BPR Giro pada Bank Umum adalah rekening giro BPR pada bank umum
IV.6 dalam mata uang rupiah dengan tujuan untuk menunjang
kelancaran aktivitas operasional.
Tabungan pada Bank Lain adalah rekening tabungan BPR pada bank
umum dan BPR lain dalam mata uang rupiah dengan tujuan untuk
menunjang kelancaran aktivitas operasional.
Deposito pada Bank Lain adalah penempatan dana BPR pada bank
umum dan BPR lain dalam bentuk deposito berjangka dengan
tujuan untuk memperoleh penghasilan.
Sertifikat Deposito pada Bank Umum adalah penempatan dana BPR
dalam bentuk deposito yang sertifikat bukti penyimpanannya dapat
dipindahtangankan dengan tujuan untuk memperoleh penghasilan.
PA BPR Nilai buku awal kredit yang diberikan diakui sebesar pokok kredit
IV.7.1. dikurangi provisi serta ditambah biaya transaksi yang ditanggung
huruf oleh BPR. Kredit sindikasi diakui sebesar pokok kredit yang
d.1.(c) merupakan porsi tagihan BPR yang bersangkutan, setelah
diperhitungkan dengan provisi dan biaya transaksi.
Penerusan kredit (channeling) tidak diakui sebagai Kredit yang
Diberikan, tetapi dicatat di rekening administratif (off balance sheet)
dan diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan.
PENYISIHAN SAK ETAP BPR wajib membentuk penyisihan kerugian kredit minimal sesuai
g KERUGIAN
Par22.2 dengan ketentuan yang berlaku. Pembentukan penyisihan dilakukan
DAN setiap saat atau pada setiap tanggal laporan keuangan.
PENGHENTIAN PA BPR Ganti rugi dari perusahaan asuransi diakui pada saat: a) diperoleh
PENGAKUAN IV.7.2. kepastian atas ganti rugi tersebut, apabila terdapat syarat tertentu
untuk memperoleh ganti rugi , b) penyisihan kredit yang dijamin,
apabila BPR memiliki hak atas ganti rugi tanpa syarat tertentu.
Kredit serta tagihan lainnya yang dihapus buku dan bukan dalam
rangka hapus tagih tetap dicatat secara extra comptable (off balance
sheet). Sedangkan untuk hapus buku dalam rangka hapus tagih, BPR
tidak lagi mencatat kredit/tagihan lain secara extra comptable.
Pencatatan kredit dan tagihan lain yang telah dihapus buku dalam
extra comptable dapat dihentikan apabila dalam jangka waktu
tertentu tidak diperoleh pembayaran setelah dilakukan usaha
penagihan dan mendapat keputusan manajemen atau dilakukan
hapus tagih.
Setoran yang diterima dari debitur atas kredit yang telah dihapus
buku/hapus tagih diakui sebagai Pendapatan Operasional Lainnya.
PT BPR BANK DAERAH KARANGANYAR (PERSERODA)
Catatan Atas Laporan Keuangan
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2022
Dengan Angka Perbandingan Periode 31 Desember 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. 0,5% (nol koma lima persen) dari Aset Produktif dengan Lancar;
2. 85% (delapan puluh lima persen) dari nilai pasar untuk agunan
berupa emas perhiasan;
4. 70% (tujuh puluh persen) dari nilai agunan berupa resi gudang
yang penilaiannya dilakukan sampai dengan 12 (dua belas) bulan
PT BPR BANK DAERAH KARANGANYAR (PERSERODA)
Catatan Atas Laporan Keuangan
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2022
Dengan Angka Perbandingan Periode 31 Desember 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. 60% (enam puluh persen) dari Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)
atau nilai pasar berdasarkan penilaian oleh penilai independen
untuk agunan berupa tanah dan/atau bangunan yang memiliki
sertifikat yang tidak dibebani dengan hak tanggungan atau
fidusia;
7. 50% (lima puluh persen) dari harga pasar, harga sewa, atau
harga pengalihan, untuk agunan berupa tempat usaha yang
disertai bukti kepemilikan atau surat izin pemakaian atau hak
pakai atas tanah yang dikeluarkan oleh instansi berwenang dan
disertai dengan surat kuasa menjual atau pengalihan hak yang
dibuat atau disahkan oleh notaris atau dibuat oleh pejabat lain
yang berwenang;
8. 50% (lima puluh persen) dari nilai hipotek atau fidusia berupa
kendaraan bermotor, kapal, perahu bermotor, alat berat,
dan/atau mesin yang menjadi satu kesatuan dengan tanah, yang
disertai dengan bukti kepemilikan dan telah dilakukan pengikatan
hipotek atau fidusia sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
9. 50% (lima puluh persen) dari nilai agunan berupa resi gudang
yang penilaiannya dilakukan lebih dari 12 (dua belas) bulan
sampai dengan 18 (delapan belas) bulan terakhir dan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai resi
gudang;
10. 50% (lima puluh persen) untuk bagian dari Kredit yang dijamin
oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN)/Badan Usaha Milik
Daerah (BUMD) yang melakukan usaha sebagai penjamin Kredit
dengan memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan mengenai kewajiban
penyediaan modal minimum dan pemenuhan modal inti minimum
bank perkreditan rakyat; atau
11. 30% (tiga puluh persen) dari nilai agunan berupa resi gudang
yang penilaiannya dilakukan lebih dari 18 (delapan belas) bulan
namun belum melampaui 24 (dua puluh empat) bulan terakhir
dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan
mengenai resi gudang.
AGUNAN YANG SAK ETAP Kebijakan akuntansi yang terkait dengan kegiatan Agunan Yang
i Par.9.6.
DIAMBIL ALIH Diambil Alih (AYDA) berlaku sebagai berikut :
1) Penyelesaian kredit
a) Saat pengakuan awal, Agunan Yang Diambil Alih dibukukan
pada nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual yaitu
maksimum sebesar kewajiban debitur. BPR tidak boleh
mengakui keuntungan pada saat pengambilalihan aset.
b) Setelah pengakuan awal, Agunan Yang Diambil Alih dibukukan
sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dengan
PT BPR BANK DAERAH KARANGANYAR (PERSERODA)
Catatan Atas Laporan Keuangan
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2022
Dengan Angka Perbandingan Periode 31 Desember 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
j ASET TETAP DAN SAK ETAP Kebijakan akuntansi Aset Tetap dan Inventaris sebagai berikut :
INVENTARIS Bab5;
Bab17; 1) Pada awal perolehan, aset tetap dan inventaris diakui sebesar
Bab22
biaya perolehan.
2) Biaya perolehan aset tetap dan inventaris melalui pertukaran
adalah sebesar :
a) Nilai wajar aset yang diserahkan, jika pertukaran memiliki
substansi komersial
b) Nilai wajar aset yang diterima, jika pertukaran memiliki
substansi komersial dan nilai wajar aset yang diserahkan tidak
dapat diukur secara andal (nilai wajar aset yang diterima lebih
andal dibandingkan nilai wajar aset yang diserahkan).
c) Nilai tercatat aset yang diserahkan, jika pertukaran tidak
memiliki substansi komersial atau nilai wajar aset yang
diterima/diserahkan tidak dapat diukur secara andal.
3) Penyusutan Aset Tetap dan Inventaris disusutkan secara
sistematis selama umur manfaatnya. Penyusutan dimulai ketika
aset tersedia untuk digunakan. Penyusutan dihentikan ketika aset
tetap dihentikan pengakuannya. Penyusutan untuk setiap periode
diakui sebagai beban untuk periode yang bersangkutan.
4) Penurunan nilai diakui sebagai kerugian pada periode terjadinya
penurunan nilai sebesar selisih nilai tercatat dengan nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual. Sedangkan pemulihan nilai diakui
sebagai keuntungan. Indikasi penurunan nilai berasal dari
sumber informasi eksternal dan sumber informasi internal.
Pengujian penurunan nilai dilakukan setelah terdapat indikasi
PT BPR BANK DAERAH KARANGANYAR (PERSERODA)
Catatan Atas Laporan Keuangan
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2022
Dengan Angka Perbandingan Periode 31 Desember 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Uraian Tarif
Bangunan dan Prasarana 5% s/d 10%
Mesin 6,25% s/d 12,5%
Peralatan 25%
Kendaraan 12,5% s/d 25%
Perabot & perlengkapan kantor 25%
Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual, dikeluarkan
dari kelompok aset tetap yang bersangkutan, dan laba atau rugi yang
timbul dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.
PT BPR BANK DAERAH KARANGANYAR (PERSERODA)
Catatan Atas Laporan Keuangan
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2022
Dengan Angka Perbandingan Periode 31 Desember 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
k ASET TIDAK
SAK ETAP Aset Tidak Berwujud adalah aset non-moneter yang dapat
BERWUJUD
Bab.16 diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik.
1) Aset tidak berwujud diakui sebesar biaya perolehan.
a) Biaya perolehan aset tidak berwujud yang diperoleh secara
terpisah meliputi harga beli dan biaya-biaya yang dapat
diatribusikan secara langsung sehingga siap digunakan.
b) Biaya perolehan aset tidak berwujud yang diperoleh melalui
pertukaran aset sebesar:
(1) Nilai wajar aset yang diserahkan jika pertukaran memiliki
substansi komersial.
(2) Nilai wajar aset yang diterima jika pertukaran memiliki
substansi komersial dan nilai wajar aset yang diserahkan
tidak dapat diukur secara andal (atau nilai wajar aset
yang diterima lebih andal dibandingkan nilai wajar aset
yang diserahkan).
(3) Nilai tercatat aset yang diserahkan jika pertukaran tidak
memiliki substansi komersial atau nilai wajar aset yang
diserahkan/diterima tidak dapat diukur secara andal.
2) Aset tidak berwujud diamortisasi sistematis selama umur
manfaatnya.
3) Penurunan nilai aset tidak berwujud diakui sebagai kerugian
periode terjadinya.
l ASET LAIN- LAIN SAK ETAP Aset lain-lain adalah pos-pos aset yang tidak dapat secara layak
2.34 digolongkan dalam kelompok pos aset yang ada dan tidak material
disajikan tersendiri.
PABPR Aset lain-lain diakui pada saat terjadinya sebesar biaya perolehan.
IV.11. Penyajian aset lain-lain disajikan secara gabungan, kecuali nilainya
material maka wajib disajikan tersendiri dalam neraca.
m KEWAJIBAN SAK ETAP Kewajiban Segera adalah kewajiban yang telah jatuh tempo dan
SEGERA 2.35 atau yang segera dapat ditagih oleh pemiliknya dan harus segera
dibayar.
PABPR Transaksi kewajiban segera diakui pada saat kewajiban telah jatuh
V.2. tempo; atau kewajiban menjadi segera dapat ditagih oleh
pemiliknya baik dengan perintah dari pemberi amanat maupun
tidak. Kewajiban Segera disajikan sebesar jumlah yang harus
diselesaikan.
PT BPR BANK DAERAH KARANGANYAR (PERSERODA)
Catatan Atas Laporan Keuangan
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2022
Dengan Angka Perbandingan Periode 31 Desember 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
n UTANG BUNGA
SAK ETAP
Utang Bunga merupakan pos yang dimaksudkan untuk menampung
2.35 kewajiban BPR yang timbul dari pengakuan biaya bunga dari
aktivitas yang terkait dengan fungsi BPR. Termasuk dalam
pengertian kewajiban bunga adalah kewajiban bunga yang telah
jatuh tempo dan atau yang segera dapat ditagih oleh pemiliknya
dan harus segera dibayar.
PABPR Utang Bunga diakui sebesar jumlah bunga kontraktual, baik untuk
V.3. akrual bunga maupun yang telah jatuh tempo. Utang Bunga
disajikan sebesar jumlah yang harus diselesaikan.
PABPR Utang Pajak diakui sebesar jumlah yang harus disetorkan ke Kas
V.4. Negara. Utang Pajak disajikan sebesar jumlah yang harus
diselesaikan.
p SAK ETAP
SIMPANAN Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat (di luar
2.35
bank umum atau BPR lain) kepada BPR berdasarkan perjanjian
penyimpanan dana.
1) Tabungan
a) Transaksi tabungan diakui sebesar nominal penyetoran
atau penarikan yang dilakukan oleh penabung.
b) Setoran tabungan diakui pada saat uang diterima.
c) Bunga yang diberikan atas tabungan diakui sebagai
penambah nominal tabungan.
d) Dalam hal terdapat amortisasi biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung kepada tabungan maka
diakui sebagai beban bunga.
2) Deposito
a) Transaksi deposito diakui sebesar nilai nominal yang
tercantum dalam bilyet deposito.
b) Setoran deposito diakui pada saat uang diterima.
c) Bunga yang ditambahkan pada nominal deposito diakui
sebagai penambah deposito.
d) Amortisasi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara
langsung kepada deposito diakui sebagai Beban Bunga.
q SIMPANAN DARI SAK ETAP Simpanan dari Bank Lain adalah kewajiban BPR kepada bank lain,
BANK LAIN 2.35.
dalam bentuk tabungan dan deposito.
1) Tabungan dari bank lain
a) Transaksi tabungan diakui sebesar nominal penyetoran atau
penarikan yang dilakukan oleh bank lain.
b) Setoran tabungan diakui pada saat uang diterima.
c) Bunga yang diberikan atas tabungan diakui sebagai
penambah nominal tabungan.
PABPR 2) Deposito dari bank lain
V.6.
a) Transaksi deposito diakui sebesar nilai nominal yang
tercantum dalam bilyet deposito.
b) Setoran deposito diakui pada saat uang diterima.
c) Bunga pada nominal deposito diakui sebagai penambah
deposito.
Tabungan disajikan sebesar kewajiban BPR kepada bank lain pemilik
tabungan. Deposito disajikan sebesar jumlah nominalnya atau
sebesar kewajiban BPR yang diperjanjikan. Kewajiban bunga
deposito yang belum atau yang sudah jatuh tempo disajikan dalam
pos Utang Bunga.
r PINJAMAN Pinjaman Diterima adalah dana yang diterima dari bank umum dan
DITERIMA SAK ETAP
2.35. BPR lain, Bank Indonesia atau pihak lain dengan kewajiban
pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian
pinjaman.
1) Pinjaman diterima diakui sebesar nilai pokok pinjaman ditambah
biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung pada
perolehan pinjaman dikurangi diskonto.
2) Biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung kepada
perolehan pinjaman dan diskonto diamortisasi secara garis lurus
dan diakui sebagai Beban Bunga.
Bunga yang masih harus dibayar disajikan dalam pos Utang Bunga.
Fasilitas pinjaman yang belum ditarik oleh BPR disajikan sebagai
tagihan komitmen pada pos fasilitas pinjaman diterima yang belum
ditarik.
s DANA SETORAN Dana Setoran Modal-Kewajiban adalah dana yang telah disetor riil ke
MODAL - SAK ETAP
rekening BPR di bank umum dan diblokir untuk tujuan penambahan
PT BPR BANK DAERAH KARANGANYAR (PERSERODA)
Catatan Atas Laporan Keuangan
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2022
Dengan Angka Perbandingan Periode 31 Desember 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
KEWAJIBAN 2.35. modal dan belum dinyatakan telah memenuhi ketentuan yang
berlaku atau tidak memenuhi ketentuan yang berlaku.
PABPR DSM-Kewajiban yang dinyatakan telah memenuhi ketentuan
V.8.
permodalan diakui sebagai DSM-Ekuitas.
DSM-Kewajiban disajikan dalam pos tersendiri sebesar jumlah yang
harus diselesaikan.
t KEWAJIBAN Imbalan Kerja adalah seluruh bentuk imbalan yang diberikan BPR
SAK ETAP
IMBALAN PASCA atas jasa yang diberikan oleh pekerja. Kewajiban Imbalan Kerja
Bab.23
KERJA
adalah kewajiban yang timbul dari imbalan kerja.
1) Kewajiban imbalan kerja diakui pada saat pegawai telah
memberikan jasanya kepada BPR dalam suatu periode tertentu.
2) Kewajiban imbalan kerja berkurang pada saat dibayarkan.
u PINJAMAN SAK ETAP Pinjaman Subordinasi adalah pinjaman yang memenuhi syarat
SUBORDINASI 2.35. berikut:
PABPR
V.10. 1) Ada perjanjian tertulis antara BPR dan pemberi pinjaman;
2) Ada persetujuan terlebih dahulu dari Bank Indonesia;
3) Tidak dijamin oleh BPR yang bersangkutan dan telah disetor penuh;
4) Minimum berjangka waktu 5 (lima) tahun;
5) Pelunasan sebelum jatuh tempo harus mendapat persetujuan dari
Bank Indonesia dan dengan pelunasan tersebut permodalan BPR
tetap sehat;
6) Jika terjadi likuidasi, maka hak tagih berlaku paling akhir dari
pinjaman yang ada. Persyaratan tersebut dapat berubah sesuai
dengan ketentuan.
v MODAL SAK ETAP Modal Pinjaman adalah pinjaman yang didukung oleh instrumen atau
PINJAMAN 2.35.
warkat yang tidak dijamin oleh BPR yang bersangkutan dan telah
dibayar penuh; tidak dapat dilunasi atau ditarik atas inisiatif pemilik,
tanpa persetujuan Bank Indonesia; mempunyai kedudukan yang
sama dengan modal dalam hal jumlah kerugian BPR melebihi laba
yang ditahan dan cadangan yang termasuk modal inti, meskipun
BPR belum dilikuidasi; dan pembayaran bunga dapat ditangguhkan
apabila BPR dalam keadaan rugi atau labanya tidak mendukung
untuk membayar bunga tersebut.
PT BPR BANK DAERAH KARANGANYAR (PERSERODA)
Catatan Atas Laporan Keuangan
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2022
Dengan Angka Perbandingan Periode 31 Desember 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PABPR Modal pinjaman diakui sebesar nilai pokok pinjaman. Bunga akrual
V.11.
atas modal pinjaman diakui sebagai Utang Bunga.
kewajiban yang ada dan tidak cukup material disajikan dalam pos
PABPR tersendiri.
V.12
Kewajiban lain-lain diakui sebesar jumlah yang harus diselesaikan,
disajikan secara gabungan, kecuali nilainya material maka wajib
disajikan tersendiri dalam neraca.
x MODAL SAK ETAP Kebijakan akuntansi yang terkait dengan Modal sebagai berikut :
Bab.19
1) Modal Dasar adalah seluruh nilai nominal saham sesuai
UU 40 Anggaran Dasar.
2007
2) Modal Disetor adalah modal yang telah efektif diterima bank
sebesar nilai nominal saham. Bagi bank yang berbentuk hukum
koperasi, modal disetor terdiri atas simpanan pokok, simpanan
wajib, dan modal penyertaan.
3) Tambahan Modal Disetor (Agio Saham), yaitu selisih lebih
setoran modal yang diterima oleh bank sebagai akibat harga
saham yang melebihi nilai nominalnya.
PABPR 4) Modal Sumbangan, yaitu sumbangan yang berasal dari pemilik
VI.2. BPR dalam bentuk dana atau aset lainnya termasuk
pengembalian saham pemilik.
Kebijakan pengakuan dan pengukuran sebagai berikut :
1) Modal disetor diakui pada saat penerimaan setoran modal baik
berupa dana kas maupun aset non-kas.
2) Modal disetor dicatat berdasarkan:
a) Jumlah uang yang diterima.
b) Setoran saham dalam bentuk uang, sesuai transaksi nyata.
c) Besarnya utang yang dikonversi menjadi modal.
d) Setoran saham dalam dividen saham dilakukan dengan harga
wajar saham, yaitu nilai wajar yang disepakati RUPS untuk
saham.
e) Setoran saham dalam bentuk aset non-kas, menggunakan
PT BPR BANK DAERAH KARANGANYAR (PERSERODA)
Catatan Atas Laporan Keuangan
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2022
Dengan Angka Perbandingan Periode 31 Desember 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
z LABA/RUGI YANG SAK ETAP Laba/Rugi yang belum direalisasi adalah selisih nilai wajar surat
BELUM 19.2. berharga dalam kategori tersedia dijual pada tanggal neraca dengan
DIREALISASI
nilai tercatat.
1) Laba/rugi yang belum direalisasi dari surat berharga dalam
kategori Tersedia Untuk Dijual diakui pada tanggal pelaporan.
2) Investasi diukur pada nilai wajar.
3) Selisih nilai wajar dengan nilai tercatat (laba/rugi yang belum
direalisasi) diakui langsung dalam ekuitas.
Laba/rugi yang belum direalisasi disajikan sebagai pos terpisah
dalam ekuitas.
aa SURPLUS SAK ETAP Surplus Revaluasi Aset Tetap adalah selisih antara nilai revaluasi
REVALUASI ASET 15.15. dan dengan nilai tercatat aset tetap dan inventaris sebelum dilakukan
TETAP 15.16. revaluasi.
PABPR 1) Dalam hal BPR melakukan penilaian kembali aset tetap dan
VI.5. inventarisnya, maka selisih antara nilai revaluasi dengan nilai
tercatat sebelum dilakukan revaluasi dicatat pada pos Surplus
Revaluasi Aset Tetap.
2) Surplus Revaluasi Aset Tetap akan direklasifikasi ke Saldo Laba
pada saat penghentian-pengakuan.
3) Reklasifikasi Surplus Revaluasi Aset Tetap ke Saldo Laba melalui
laporan perubahan ekuitas, bukan laporan laba rugi.
Surplus Revaluasi Aset Tetap disajikan sebagai pos tersendiri dalam
ekuitas.
ab SALDO LABA SAK ETAP Saldo Laba (Laba Ditahan) adalah akumulasi hasil usaha periodik
Bab.19 setelah memperhitungkan pembagian dividen, koreksi laba rugi
PABPR periode lalu, dan reklasifikasi surplus revaluasi aset tetap.
VI.6.
Saldo laba dikelompokkan menjadi:
a) Cadangan tujuan, yaitu cadangan yang dibentuk dari laba neto
setelah pajak yang tujuan penggunaannya telah ditetapkan.
b) Cadangan umum, yaitu cadangan yang dibentuk dari laba neto
setelah
c) Pajak yang dimaksudkan untuk memperkuat modal, dan
d) Saldo laba yang belum ditentukan tujuannya, terdiri laba rugi
periode lalu yang belum ditetapkan penggunaannya; dan laba rugi
periode berjalan.
Saldo laba tidak dibebani atau dikredit pos yang seharusnya
diperhitungkan pada laba rugi tahun berjalan. Pembagian dividen
diakui sebagai pengurang saldo laba ketika dividen dideklarasikan.
Dividen dalam bentuk tunai diakui sebesar jumlah yang ditetapkan.
Dividen dalam bentuk aset non-kas diakui sebesar nilai wajar aset
PT BPR BANK DAERAH KARANGANYAR (PERSERODA)
Catatan Atas Laporan Keuangan
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2022
Dengan Angka Perbandingan Periode 31 Desember 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
ad BEBAN SAK ETAP Beban Operasional adalah semua beban yang dikeluarkan atas
OPERASIONAL 2.37. kegiatan yang lazim sebagai usaha BPR.
1) Beban bunga diakui secara akrual dan dinilai sebesar jumlah
yang menjadi kewajiban BPR, termasuk beban lain yang
dikeluarkan dalam rangka penghimpunan dana, seperti hadiah,
dan cash back, yang terkait secara langsung dengan
penghimpunan dana.
2) Premi dibayar dimuka dalam rangka program penjaminan diakui
sebesar amortisasi dari beban tersebut.
Peraturan Khusus POJK Berkaitan Dengan Adanya Wabah Virus Corona Virus Disease (Covid-
19)
Sehubungan dengan adanya wabah virus Corona Virus Disease-19 (Covid-19) yang melanda Indonesia
pada awal Maret 2020, dan juga negara-negara lain di dunia, dimana wabah tersebut memberikan dampak
kepada industri keuangan, termasuk di dalamnya BPR maka OJK mengeluarkan peraturan untuk menyikapi
wabah tersebut.
Kas
Kas Kasanah 4.037.678.700 5.220.083.600
Kas Kecil 35.000.000 35.000.000
Kas merupakan uang tunai yang ada di kasir PT BPR Bank Daerah Karanganyar (Perseroda) dan
cabang yang terdiri dari kas kasanah dan kas kecil.
Rincian pendapatan bunga yang akan diterima per 31 Desember 2022 dan 2021 adalah sebagai berikut :
Pendapatan bunga yang akan diterima PT BPR Bank Daerah Karanganyar (Perseroda) merupakan
pendapatan bunga dari penempatan bank lain dan kredit yang diberikan dengan kolektibilitas lancar
atau performing yang telah diakui sebagai pendapatan tetapi belum diterima pembayarannya.
Rincian penempatan pada bank lain per 31 Desember 2022 dan 2021 adalah sebagai berikut :
Giro
Bank Rakyat Indonesia (0.149-01-000-72-300) 56.909.095 55.797.020
Bank Rakyat Indonesia (0149-01-001466-30-8) 1.989.448.864 2.629.446.555
Bank Negara Indonesia (00.350.35240) 80.756.468 279.622.476
Bank Danamon (00.36.090.217.32) 95.586.915 95.579.357
CIMB Niaga (056-1-04-00900-03) - 252.217.065
Bank Jateng (1019.00.751.7) 197.075.119 16.699.706
PT. Bank Jatim Cab. Ngawi (0101022668) 20.084.696.381 17.118.313.793
Bank Permata Syariah 00702076684 1.152.909.683 -
PT Bank QNB Indonesia Tbk (1500-802991-011) - 48.174.988
PT Bank QNB Indonesia Tbk (1500-802991-001) - 10.144.685
Bank Danamon Syariah (7700135135) 3.087.705.703 32.087.949
J Trust Bank (1100022015) 242.903.499 15.880.770
PT Bank Mayapada (30230000365) 69.205.650 24.773.845
BPD Banten (2101000179) - 9.716.651
Jumlah Giro 27.057.197.377 20.588.454.859
PT BPR BANK DAERAH KARANGANYAR (PERSERODA)
Catatan Atas Laporan Keuangan
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2022
Dengan Angka Perbandingan Periode 31 Desember 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Tabungan
PD. BPR Bank Bantul (02.20.02/000003) - 17.549.180
PUD BPR Bank Karanganyar (1.20.0000010) 64.504.004 -
PD. BPR Bapas 69 Magelang (10.27.000003) - 74.251.737
Bank Mandiri KCP. Karanganyar (138.00.10273923) 3.680.613.119 1.484.703.619
BNI (Taplus Bisnis) (0.263.452492) 641.601.555 57.219.709
Bank Danamon (003606967499) 146.860.577 46.733.403
Bank Jateng (TAB BIMA) (2019179730) 357.191.235 159.739.757
Bank Muamalat (5300001813) - 557.205.035
Bank Mega Syariah (2001715550) 614.108.695 544.380.664
BRI (SIMPEDES) (669901027063533) 93.308.255 366.186.941
BRI (SIMPEDES) (6697-01-018557-53-9) Unit Balong 285.300.381 276.295.845
BRI (310101041454538) Unit Laweyan 12.197.218 -
BRI (SIMPEDES) (3107-01-024088-53-8) Unit Palur - 551.618.990
Jumlah Tabungan 5.895.685.039 4.135.884.879
Deposito
PT BPR Lawu Artha - 1.000.000.000
PT BPR Bank Jepara Artha (0013000050) 1.000.000.000 1.000.000.000
PT BPR Pura Artha Kencana Jatipuro - 1.000.000.000
PT Bank Jateng (Apex) (A095853) 30.000.000 30.000.000
PT BPR Pura Arthakencana Jatipuro Cab. Solo Baru - 500.000.000
PT BPR Artha Mas Surakarta - 500.000.000
Jumlah Deposito 1.030.000.000 4.030.000.000
Giro :
Suku
No URAIAN No. Rekening Bunga SALDO
( % / Th )
1 BRI 0149-01-001466-30-8 1,00 1.989.448.864
2 BRI 0149-01-000072-30-0 1,00 56.909.095
3 BNI 35035240 1,50 80.756.468
4 BANK DANAMON SYARIAH 007700135135 2,85 3.087.705.703
5 BANK DANAMON 003609021732 0,10 95.586.915
6 BANK PERMATA SYARIAH 00702076684 2,65 1.152.909.683
7 J TRUST BANK 1100022015 3,50 242.903.499
8 PT BANK MAYAPADA 30230000365 3,25 69.205.650
9 BANK JATENG 1019007517 1,00 197.075.119
10 PT. BANK JATIM CAB. NGAWI 0101022668 - 20.084.696.381
Jumlah 27.057.197.377
PT BPR BANK DAERAH KARANGANYAR (PERSERODA)
Catatan Atas Laporan Keuangan
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2022
Dengan Angka Perbandingan Periode 31 Desember 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Tabungan :
Suku
No URAIAN No.Rekening Bunga SALDO
( % / Th )
1 PUD BPR BANK KARANGANYAR 1.20.0000010 3,00 64.504.004
2 BRI (SIMPEDES) UNIT BALONG 6697-01-018557-53-9 0,35 285.300.381
3 BANK BRI SIMPEDES 669901027063533 1,00 93.308.255
4 BRI UNIT LAWEYAN 310101041454538 3,50 12.197.218
5 BANK MANDIRI 1380010273923 2,50 3.680.613.119
6 BNI (TAPLUS BISNIS) 263452492 2,75 641.601.555
7 BANK DANAMON 003606967499 0,75 146.860.577
8 BANK JATENG (TAB BIMA) 2019179730 1,75 357.191.235
9 BANK MEGA SYARIAH 2001715550 2,75 614.108.695
Jumlah 5.895.685.039
Deposito :
Suku
No URAIAN Bunga SALDO
( % / Th )
1 PT BPR BANK JEPARA ARTHA 4,75 1.000.000.000
2 BANK JATENG (APEX) 2,00 30.000.000
Jumlah 1.030.000.000
Rincian kredit berdasarkan sektor ekonomi per 31 Desember 2022 dan 2021 adalah sebagai berikut :
Rincian pihak terkait untuk kredit yang diberikan per 31 Desember 2022 dalah sebagai berikut :
e. ASET TETAP
Harga Perolehan
Tanah 53.338.000 53.338.000
Bangunan 4.353.804.648 4.353.804.648
Kendaraan 4.534.878.625 5.028.478.625
Inventaris 7.742.299.921 8.481.874.069
Akumulasi Penyusutan
Bangunan (1.770.927.249) (1.558.394.637)
Kendaraan (2.858.793.871) (3.208.901.789)
Inventaris (5.562.056.698) (6.405.531.109)
(10.191.777.817) (11.172.827.535)
Beban penyusutan yang dibebankan ke dalam beban operasional untuk periode per 31 Desember 2022
dan 2021 masing-masing Rp. 1.313.395.210 dan Rp 1.224.519.173.
Jumlah 6 6
PT BPR BANK DAERAH KARANGANYAR (PERSERODA)
Catatan Atas Laporan Keuangan
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2022
Dengan Angka Perbandingan Periode 31 Desember 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
g. ASET LAIN-LAIN
Beban Ditangguhkan :
- Administrasi Pinjaman 162.708.333 165.458.333
- Sewa Pasar 708.554.160 932.616.942
Biaya dibayar dimuka :
- Premi Asuransi Kendaraan 12.416.109 9.445.167
- Premi Asuransi Liquiditas 18.384.998 17.702.498
- Premi Asuransi Gedung 1.193.205 788.570
- Pembelian Hadiah Kredit Perangkat Desa 27.000.000 27.000.000
Lainnya :
- Persediaan Supplies 5.480.000 5.480.000
- Pembayaran Listrik dan Telepon 63.935.313 54.138.168
- Penerimaan Pembayaran EChannel 38.303.524 20.135.715
- Penerimaan Pembayaran uPay 362.586 -
- Lain-lain 55.000.000
1.038.338.228 1.287.765.393
h. KEWAJIBAN SEGERA
Kewajiban segera
- Pajak bunga tabungan 70.563.373 76.888.779
- Pajak bunga deposito 212.842.499 259.499.344
- PPh Pasal 21 184.696.082 125.090.465
- Pajak sewa 12.842.443 7.331.736
- Titipan yang belum diperhitungkan 334.022.782 470.130.108
- Titipan Potongan Astek 98.635.869 23.549.228
- Titipan Potongan Bazis 12.294.500 -
- Titipan Potongan BPJS 115.164.761 82.232.418
- Titipan Asuransi Jamkrida 72.438 72.438
1.041.134.747 1.044.794.516
PT BPR BANK DAERAH KARANGANYAR (PERSERODA)
Catatan Atas Laporan Keuangan
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2022
Dengan Angka Perbandingan Periode 31 Desember 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
i. UTANG BUNGA
Utang Bunga
- Bunga Deposito 475.939.394 465.323.106
- Bunga Simpanan Bank Lain 21.390.412 46.684.931
- Bunga Pinjaman Diterima 80.970.486 80.970.486
578.300.292 592.978.523
j. UTANG PAJAK
283.174.088 94.039.262
k. SIMPANAN
Tabungan
- Tabungan SEKAR Person 11.014.985.101 11.006.230.109
- Tabungan Sembada Plus 157.911.929.637 149.696.258.387
- Tabungan Juyar 127.048.245 127.048.245
- Tabungan Hari Tua 3.585.233.730 3.314.942.085
- Tabungan Dankes 2.898.172 2.736.218
- Tabungan PHBK/PKM 104.345.813 109.134.464
- Tabungan SEKAR K3P 71.292.285 71.292.285
- Tabungan Kepala Dinas 101.476.343 103.476.343
- Tabungan SEKAR K2PK 118.510.894 123.631.411
- Tabungan Gaji 1.491.216.726 1.665.856.228
- Tabungan Umum 2.780.986.426 2.031.123.903
PT BPR BANK DAERAH KARANGANYAR (PERSERODA)
Catatan Atas Laporan Keuangan
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2022
Dengan Angka Perbandingan Periode 31 Desember 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Deposito
Jangka Waktu 1 Bulan 27.382.000.000 20.264.500.000
Jangka Waktu 3 Bulan 22.967.800.000 19.472.550.000
Jangka Waktu 6 Bulan 24.396.700.000 24.575.200.000
Jangka Waktu 12 Bulan 103.647.250.000 99.449.350.000
Tabungan
Terkait 2.703.541.519 3.065.944.293
Tidak Terkait 225.628.671.172 210.228.625.883
Deposito
Terkait 862.550.000 1.267.550.000
Tidak Terkait 177.531.200.000 162.494.050.000
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 133/PT.BDK/DIR/X/2022 tertanggal 3 Oktober 2022 besarnya
suku bunga simpanan adalah sebagai berikut :
B. Deposito
Nominal sampai dengan Rp. 7.500.000
Jangka Waktu 1 Bulan 4,00%
Jangka Waktu 3 Bulan 4,25%
Jangka Waktu 6 Bulan 4,50%
Jangka Waktu 12 Bulan 4,75%
m. PINJAMAN DITERIMA
Pinjaman yang diterima dari PT. Bank Jatim Cabang Ngawi, berdasar Surat Perjanjian Perpanjangan
Kredit dengan Penambahan Plafond Kredit No: 78 Tanggal 17 Desember 2021 dicatatakan di Notaris
Ildiastuti, SH, notaris di Kabupaten Ngawi.
o. KEWAJIBAN LAIN-LAIN
p. MODAL DISETOR
q. SALDO LABA
s. BEBAN BUNGA
Beban Bunga
Tabungan Antar Bank 480.892 1.230.052
Deposito Antar Bank 414.897.258 375.197.312
Pinjaman yang diterima 50.180.868 1.378.468.861
Lainnya 193.732.924 239.701.333
Pihak ketiga bukan bank - Tabungan 7.175.113.190 6.576.131.906
Pihak ketiga bukan bank - Deposito Berjangka 9.956.500.293 9.970.940.902
Beban Penjaminan LPS 890.069.606 786.300.667
4. PENGUNGKAPAN LAINNYA
A. PENDIRIAN
PD BPR Bank Daerah Karanganyar didirikan pada tanggal 15 Maret 1969 oleh pemerintah kabupaten
Karanganyar berdasarkan SK bupati KDH Tk II Karanganyar No. AA 002 tahun 1969 dengan nama
Lembaga Kredit Daerah (LKD). Pada tahun 1974, LKD dikukuhkan menjadi unit perusahaan daerah
berdasarkan SK DPRD Karanganyar No. Kep 11/ DPRD/1974 tentang pendirian perusahaan daerah
LKD. Berdasarkan Perda No. 12 Tahun 1979 berganti nama menjadi PD. Bank Pasar Kabupaten Dati
II Karanganyar, dengan izin usaha menteri keuangan No. S-169/ MK.11/1983. Tahun 1996,
berdasarkan Perda Kabupaten Dati II Karanganyar No. 3 tahun 1996 status perusahaan ini meningkat
menjadi Bank Perkreditan Rakyat. Kemudian 10 tahun berikutnya mulai tanggal 02 Juni 2006, PD
Bank Pasar Kabupaten Karanganyar berganti nama menjadi PD BPR Bank Daerah Karanganyar,
Perubahan nama tersebut telah disetujui Bank Indonesia dengan diterbitkannya surat No.
8/614/DPBPR/IDABPR/Slo tanggal 02 Juni 2006 dan Perda No. 3 Tahun 2006. PD BPR Bank Daerah
Karanganyar bergerak dibidang perbankan. Maksud dan tujuan perusahaan adalah membantu dan
mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang serta dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat dan sebagai salah satu pendapatan daerah.
Kegiatan Usaha PD BPR Bank Daerah Karanganyar yaitu menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan berupa Deposito Berjangka, Tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan
dengan itu, memberikan kredit dan melakukan pembinaan terhadap nasabah, menempatkan dananya
dalam bentuk Deposito Berjangka atau jenis lainnya pada Bank lain, menjalankan usaha-usaha
Perbankan lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang undangan yang
berlaku. Seiring dengan perkembangan usaha BPR yang semakin maju, maka pada tahun 2018
Pemerintah Kabupaten Karanganyar telah mengeluarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar
No. 6 tahun 2018 (yang telah diperbarui menjadi Perda No. 14 tahun 2019) tentang perubahan badan
hukum Perusahaan Daerah BPR Bank Daerah Karanganyar menjadi Perseroan Terbatas BPR Bank
Daerah Karanganyar (Perseroda). Dengan perubahan badan hukum menjadi Perseroan Terbatas
maka pelaksanaan kegiatan usaha tunduk kepada UU perseroan terbatas yang masih berlaku.
Berdasarkan Akta pendirian PT BPR Bank Daerah Karanganyar (Perseroda) Nomor 02 Tanggal 01 April
2019 dengan bukti pengesahan berupa keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia nomor AHU 0018723.AH.01.01.Tahun 2019 dan Akta Pengalihan Hak dan Kewajiban PD.
BPR Bank Daerah Karanganyar kepada PT BPR Bank Daerah Karanganyar (Perseroda) nomor 07
tanggal 03 Juli 2020, PD. Bank Daerah Karanganyar telah berganti Badan Hukum menjadi PT. BPR
Bank Daerah Karanganyar (Perseroda). Pergantian Badan Hukum tersebut telah dicatat dalam
administrasi pengawasan di Otoritas Jasa Keuangan sesuai dengan surat pemberitahuan nomor S-
611/KO.0301/2020 tanggal 01 Agustus 2020.
PT BPR BANK DAERAH KARANGANYAR (PERSERODA)
Catatan Atas Laporan Keuangan
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2022
Dengan Angka Perbandingan Periode 31 Desember 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Sesuai akta pendirian PT BPR Bank Daerah Karanganyar (Perseroda) di atas, bahwa untuk mencapai
maksud dan tujuan serta kegiatan usahanya adalah sebagai berikut:
a) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka,
tabungan, dan bentuk lainnya yang dipersamakan.
b) Memberikan kredit termasuk kredit usaha rakyat dan atau kredit usaha daerah, serta
melaksanakan pembinaan terhadap pengusaha usaha mikro, kecil dan menengah.
c) Melakukan kerjasama dengan lembaga keuangan dan lembaga lainnya.
d) Menempatkan dananya pada lembaga keuangan dan lembaga lainnya.
e) Membantu pemerintah daerah dalam optimalisasipenyaluran dana untuk program dan kegiatan
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
f) Membantu pemerintah desa melaksanakan fungsi pemegang kas desa sesuai ketentuanperaturan
perundangundangan.
g) Menjalankan usaha perbankan lainnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
C. TEMPAT KEDUDUKAN
PT BPR Bank Daerah Karanganyar (Perseroda) berkedudukan di JL. Lawu Kompleks Perkantoran
Cangakan, RT 43, RW 14, Kel. Cangakan, Kec. Karanganyar, Jateng. Telp (0271) 495147, 495159,
Fax (0271) 495790.
Email: mail@bankdaerah.com
Website: www.bankdaerah.com
PT BPR Bank Daerah Karanganyar (Perseroda) memiliki 1 kantor cabang yaitu Kantor Cabang Jatipuro
yang beralamat di Jl. Kendal Lor, Jatipuro Karanganyar. Telp (08112644966).
Selain kantor cabang, PT. BPR Bank Daerah Karanganyar (Perseroda) juga mempunyai 18 kantor kas
sebagai berikut:
1. Kantor Kas Tawangmangu, Kios Pemda Pasar Tawangmangu RT. 04 RW. 01 Tawangmangu,
Tawangmangu, Karangan
2. Kantor Kas Jambangan, Jl. Raya Jambangan-Grompol Km. 1 RT. 03 RW. 02 Jambangan Pereng
Mojogedang
3. Kantor Kas Matesih, Dusun Panderejo RT. 01 RW. 09 Matesih, Matesih
4. Kantor Kas Colomadu, Kantor Kecamatan Colomadu Jl. Adi Sucipto No. 180 Colomadu
Karanganyar
5. Kantor Kas Tegalgede, JI. Urip Sumoharjo No.6 RT.02 RW.13 Tegalgede, Karanganyar
6. Kantor Kas Jaten, Jl. Solo-Tawangmangu Kios Pasar Jaten, Kec. Jaten, Kab. Karanganyar
7. Kantor Kas Tasikmadu, Maduasri RT. 11 RW. 05 Ngijo, Tasikmadu, Karanganyar
8. Kantor Kas Jumantono, Pasar Desa Kakum, Desa Genengan, Kec. Jumantono, Kab. Karanganyar
9. Kantor Kas Kerjo, Pasar Kwadungan, Kuto RT.007 RW.003 Kuto Kec. Kerjo, Kab. Karanganyar
10. Kantor Kas Karangpandan, Pandan Kidul RT. 02 RW. 13, Kel. Karangpandan, Kec. Karangpandan,
Karanganyar
PT BPR BANK DAERAH KARANGANYAR (PERSERODA)
Catatan Atas Laporan Keuangan
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2022
Dengan Angka Perbandingan Periode 31 Desember 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
D. ORGANISASI
Berdasarkan Akta Notaris No. 28 tertanggal 14 April 2022 yang dibuat oleh Notaris Dra. Esti Tri
Darwanti., SH., M.Kn di Karanganyar serta telah mendapatkan pengesahan dari Kementrian Hukum
dan Hak Asasi Manusia No. AHU-AH.01.09-0006667 tertanggal 20 April 2022 maka susunan Direksi
dan Dewan Komisaris adalah sebagai berikut :
A. Direksi
B. Dewan Komisaris
Berdasarkan Akta Notaris No. 12 tertanggal 8 Agustus 2022 yang dibuat oleh Notaris Dra. Esti Tri
Darwanti., SH., M.Kn di Karanganyar serta telah mendapatkan pengesahan dari Kementrian Hukum
dan Hak Asasi Manusia No. AHU-AH.01.09-0042674 tertanggal 10 Agustus 2022 maka susunan
Direksi dan Dewan Komisaris per 31 Desember 2022 adalah sebagai berikut :
A. Direksi
B. Dewan Komisaris
Sampai dengan akhir 2022 bahwa jumlah karyawan PT. BPR Bank Daerah Karanganyar (Perseroda)
berjumlah 191 Karyawan yang terdiri dari 130 orang pegawai tetap dan 61 orang pegawai tidak
tetap.
E. PERMODALAN
Sesuai akta pendirian No. 02 tanggal 1 April 2019 oleh Notaris Dra. Est Tri Darwant, SH., M.Kn,
notaris di Karanganyar, Jateng, bahwa modal dasar perseroda berjumlah Rp 100.000.000.000
(seratus milyar rupiah) terbagi atas 400.000 (empat ratus ribu) lembar saham, masing-masing
saham bernilai nominal sebesar Rp 250.000 (dua ratus lima puluh ribu rupiah).
Dari modal dasar tersebut, yang telah ditempatkan dan disetor pada saat Pendirian PT BPR Bank
Daerah Karanganyar (Perseroda) adalah sebanyak 26,75% atau sejumlah 107.000 (seratus tujuh
ribu) lembar saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 26.750.000.000 (dua puluh enam
milyar tujuh ratus lima puluh juta rupiah).
Komposisi pemegang saham dipertegas dalam Akta Notaris Keputusan Rapat No. 70 tanggal 21
Januari 2020 Notaris Dra. Esti Tri Darwanti., SH., M.Kn., notaris di Karanganyar jateng. Dalam akta
tersebut menyatakan kepemilikan pemegang sahamn dari total nominal modal yang disetor sebesar
Rp 26.750.000.000 (dua puluh enam milyar tujuh ratus lima puluh juta rupiah) oleh pendiri
Pemerintah Daerah Kabupaten Karanganyar sebagai pemegang saham sebesar 100% (seratus
persen).
Dalam akta pendirian tersebut juga diatur tentang pengganti surat saham dan pemindahan hak atas
saham.
Kemudian pada Bulan Februari 2020, terdapat perubahan anggaran dasar PT. BPR Bank Daerah
Karanganyar (Perseroda) sesuai Akta Notaris Pernyataan Keputusan Rapat No. 79 Tanggal 19
Februari 2020 Notaris Dra. Esti Tri Darwanti., SH., M.Kn., yang telah diterima dan dicatat dalam
database Sistem Administrasi Badan Hukum Kemenkumham RI No. AHU-AH.01.03-0107192 tanggal
26 Februari 2020. Dalam akta tersebut terdapat beberapa keterangan modal disetor sebagai berikut
:
PT BPR BANK DAERAH KARANGANYAR (PERSERODA)
Catatan Atas Laporan Keuangan
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2022
Dengan Angka Perbandingan Periode 31 Desember 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Di tahun 2020 terdapat perubahan anggaran dasar PT. BPR Bank Daerah Karanganyar (Perseroda)
sesuai Akta Notaris Pernyataan Keputusan Rapat No. 4 Tanggal 3 April 2020 Notaris Dra. Esti Tri
Darwanti., SH., M.Kn., yang telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan
Hukum Kemenkumham. Dalam akta tersebut terdapat penambahan modal disetor sebesar Rp
4.000.000.000 (empat milyar rupiah). Sehingga total modal disetor sampai dengan akhir tahun 2021
berjumlah Rp. 39.249.770.000 (tiga puluh sembilan milyar dua ratus empat puluh sembilan juta tujuh
ratus tujuh puluh ribu rupiah).
Pada tahun 2022 berdasarkan Surat Keputusan Bupati No. 500/260/Tahun 2022 tertanggal 22
Februari 2022 terdapat penambahan modal disetor sebesar Rp. 2.000.000.000 (dua milyar rupiah),
sehingga total modal disetor samapi dengan akhir tahun 2022 adalah sebesar Rp. 41.249.770.000
(empat puluh satu milyar dua ratus empat puluh sembilan juta tujuh ratus tujuh puluh ribu rupiah).
Atas perubahan modal disetor tersebut telah diakta notariskan yaitu tertuang pada Akta No. 50
tertanggal 28 Maret 2022 yang dibuat oleh Notaris Dra. Esti Tri Darwanti., SH., M.Kn., dan telah
mendapatkan pengesahan dari Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-AH.01.03-
0209622 tertanggal 29 Maret 2022. Perubahan modal tersebut juga telah mendapatkan persetujuan
dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui surat No. S-327/KO.0301/2022 tertanggal 13 April 2022.
PT BPR BANK DAERAH KARANGANYAR (PERSERODA)
KABUPATEN KARANGANYAR