Kepada:
Yth. Komisaris dan Direksi
PT. GULA ENERGI NUSANTARA
Semarang
Kami telah mengaudit neraca PT. GULA ENERGI NUSANTARA 30 Juni 2013, serta laporan
laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada
tanggal tersebut Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen. Tanggung jawab kami
terletak pada pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Laporan keuangan untuk
tahun yang berakhir 30 Juni 2013 adalah Laporan Keuangan pertama kali PT. GULA ENERGI
NUSANTARA.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Institut Akuntan
Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit
agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang
material. Audit meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian bukti - bukti yang mendukung
jumlah - jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas
prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat manajemen, serta
penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit
kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar,
dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT. GULA ENERGI NUSANTARA tanggal
30 Juni 2013, dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik.
Catatan 2013
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas D.1 75.400.500
Piutang Usaha D.2
Piutang Pihak ketiga -
Uang Muka D.3 1.325.000.000
Persediaan D.4 -
Jumlah Aset Lancar 1.400.400.500
ASET TIDAK LANCAR
Beban yang ditangguhkan D.5 2.247.146.940
Aset tetap (Setelah dikurangi akumulasi
penyusutan Rp. 471.600.000,- pada tahun D.6 5.340.400.000
2013
Jumlah Aset tidak Lancar 7.587.546.940
TOTAL ASET 8.987.947.440
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
4
A. GAMBARAN UMUM
PT. GULA ENERGI NUSANTARA berkedudukan di Semarang, Jawa Tengah, didirikan untuk jangka waktu
tidak terbatas berdasarkan Akte Nomor 27 tanggal 16 November 2012 dari Notaris ARLINI RAHMI
DAMAYANTI, SH, Notaris di Semarang. Dan telah disahkan dengan Keputusan menteri hukum dan hak asasi
manusia republik Indonesia Nomor : AHU-39077.AH.01.01 Tahun 2013 Tentang PENGESAHAN BADAN
HUKUM PERSEROAN Tanggal 18 Juli 2013. PT. GULA ENERGI NUSANTARA telah memiliki Surat Ijin Usaha
Perdagangan (SIUP) Menengah No : 517/2458/11.01/PM/VII/2013 yang dikeluarkan deh Pemerintah Kota
Semarang Badan Pelayanan Ijin Terpadu.
Berdasarkan Akte Nomor 27 tanggal 16 November 2012 dari Notaris ARLINI RAHMI DAMAYANTI, SH, Notaris
di Semarang, modal dasar perseroan berjumlah Rp.1 000.000.000,- (satu milyar rupiah) yang terbagi atas
1.000 (seribu) lembar saham, dengan nilai nominal masing-masing saham sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta
rupiah).
B. STRUKTUR ORGANISASI
Berdasarkan Akte Nomor 27 tanggal 16 November 2012 dari Notaris ARLINI RAHMI DAMAYANTI, SH, Notaris
di Semarang, pimpinan perusahaan untuk tahun 2013 terdiri dari:
- Direktur : Tuan Joko Budi Wiryono
- Komisaris : Tuan Alexander Barus
3. Aset Tetap
Aset Tetap dinilai menurut harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Metode penyusutan adalah
menggunakan metode garis lurus. Penyusutan aset tetap dimulai pada bulan perolehan aset tetap tersebut.
Untuk aset tetap berupa tanah tidak dilakukan penyusutan . Jika terdapat indikasi penurunan aset tetap
maka aset tetap dinilai dengan nilai wajar dikurangi dengan biaya untuk menjual. Kerugian penurunan nilai
diakui dalam laporan laba rugi.
- Tanah Tidak
- Bangunan 5%
- Mesin danPeralatan 7,5%
- Kendaraan 12,5%
- Inventaris 25,0%
Adapun alokasi penggolongan Biaya Penyusutan Aset Tetap adalah sebagai berikut
Jenis Aset Tetap Administrasi & Umum Produksi
- Bangunan 10% 90%
- Mesin-mesin — 100%
- Inventaris Kantor 100% -
Pengeluaran untuk pemeliharaan dan perbaikan diakui sebagai beban pada saat timbulnya beban tersebut
Pengeluaran perbaikan dalam jumlah besar yang akan memperpanjang umur Aset tetap yang
bersangkutan dikapitalisasikan. Harga perolehan dan akumulasi penyusutan Aset tetap yang dijual atau
dihapuskan, dikeluarkan dari buku pada saat pejualan. Laba atau rugi yang dihasilkan diperhitungkan
dalam laba rugi tahun berjalan.
4. Penjualan dan Beban
Penjualan dicatat sebesar nilai wegar atas pembayaran yang diterima atau yang masih harus diterima.
Beban diakui pada saat pembayaran, jasa-jasa telah diterima dan dimanfaatkan serta diakui sebagai beban
dalam laooran laba rugi.
5. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
Transaksi dalam mata uang asing (jika ada ) dicatat berdasarkan kurs yangb berlaku pada saat transaksi
dilakukan. Pada akhir periode atau pada tanggai neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang
asing yang belum direaiisasi pembayaran maupun penerimaannya dikonversi ke mata uang rupiah
berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia. Keuntungan atau kerugian kurs dibebankan pada pos
6. Kewajiban Imbalan Pasca Kerja
Perusahaan belum menerapkan standar kewajiban imbalan pasca kerja sebagaimana diatur dalam SAK
ETAP Bab 23 'Imbalan Kerja', pengakuan kew«p)an tersebut didasarkan pada ketentuan Undang- undang
ketenagakerjaan No.13/2003 mengenai karyawan yang berhenti bekerja
F. PERIODE AKUNTANSI
Periode pembukuan PT. GULA ENERGI NUSANTARA, Semarang dimulai 1 Juli sampai dengan 30 Juni F
PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA
Tidak ada peristiwa setelah tanggal neraca yang berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan untuk
tahun berakhir 30 Juni 2013.
6
2. PIUTANG USAHA
Jumlah tersebut merupakan saldo Piutang Usaha per 30 Juni 2013 dengan
perincian sebagai berikut:
- Piutang Pihak ketiga
Jumlah -
Perincian lebih lanjut tercantum dalam Daftar A
4. PERSEDIAAN -
Jumlah tersebut merupakan saldo Persediaan per 30 Juni 2013 dengan
perincian sebagai berikut:
Persediaan Bahan Baku Persediaan Barang Setengah Jadi Persediaan Barang
Pembantu Persedian barang jadi
Jumlah Persediaan
Perincian lebih laniut tercantum dalam Daftar B.
7. UTANG USAHA
Jumlah tersebut merupakan saldo Utang Dagang per 30 Juni 2013 dengan
perincian sebagai berikut:
- Utang Pihak ketiga
Perincian lebih lanjut tercantum dalam Daftar D.
7