Anda di halaman 1dari 6

Pengertian Treasury Management dan Strategi Penempatan Dana

Dalam sebuah perusahaan, sektor finansial atau keuangan sangat penting keberadaannya.
Pasalnya, kondisi keuangan yang menentukan jalan operasional sebuah perusahaan. Oleh karena
itu, diperlukan proses Treasury Management yang harus dilakukan. Dengan tujuan secara umum,
sebuah perusahaan dapat memperkirakan kondisi keuangannya untuk saat ini atau masa
depannya.
Apa itu Treasury Management? Bagi Anda yang sudah sekian lama bergelut dengan bisnis yang
dijalankan, pasti sudah mengetahui tentang Treasury Management. Secara umum Treasury
Management dapat diartikan, yaitu seseorang atau kelompok yang ditempatkan dalam sebuah
perusahaan yang bertanggung jawab dan berfungsi untuk menjaga kondisi likuiditas perusahaan
tersebut.
Mereka harus memastikan kondisi keuangan sebuah perusahaan untuk menjalankan
operasionalnya, apakah mampu atau tidak. Jika mampu, berarti tugas Treasury Management
dapat lebih ringan. Namun jika diperkirakan perusahaan tidak mampu, mereka harus mencarikan
solusinya, yang tentu saja harus dirundingkan terlebih dahulu dengan jajaran manajemen
perusahaan dan pemilik modal.

Tugas Treasury Management


Ada beberapa tugas yang harus dilaksanakan oleh mereka yang diposisikan dalam Treasury
Management, antara lain sebagai berikut.
Pertama, Treasury Management bertugas untuk membuat peramalan kas atau istilahnya cash
forecasting. Artinya, mereka bertugas untuk mengambil sebagian atau sebuah data yang
diberikan oleh bagian akunting ke dalam sebuah sistem secara komputerisasi.

Langkah ini sebagai cara untuk menghasilkan perkiraan kas secara jangka panjang maupun
jangka pendek. Kelihatannya cukup mudah, tetapi tugas ini harus dilakukan secara detail dan
teliti karena menyangkut nasib sebuah perusahaan yang sedang menjalankan bisnisnya.
Kedua, tugas Treasury Management, yaitu mengelola modal kerja atau diistilahkan working
capital management. Perlu Anda ketahui bahwa modal kerja merupakan kunci dari peramalan
kas dalam sebuah perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan modal kerja dengan
tujuan dapat mengetahui untuk apa saja modal kerja digunakan. Selain itu, dapat diketahui
pengaruh dan kaitannya modal kerja yang digunakan dalam perusahaan.
Pengelolaan modal kerja dapat dilakukan dengan cara melibatkan perubahan tingkat aktiva yang
lancar sebagai tanggapan atas pencapaian dari penjualan produk sebuah perusahaan.
Ketiga, tugas Treasury Management, yaitu mengelola kas atau diistilahkan cash management.
Caranya, dengan menggabungkan informasi dalam perkiraan kas dan pengelolaan modal kerja.
Dengan tujuan, keterjaminan dana yang mencukupi untuk kebutuhan kegiatan operasional
sebuah perusahaan.
Keempat, tugas Treasury Management, yaitu mengelola investasi atau diistilahkan investment
management. Pada saat perusahaan mengalami kelebihan dana dalam kasnya, maka dana
tersebut harus diinvestasikan dengan benar dan tepat sasaran. Dengan tujuan, hasil dari investasi
tersebut dapat bermanfaat bagi perusahaan. Dalam menginvestasikan dana berlebih tersebut
harus diperhatikan tiga faktor berikut. Tingkat pengembalian dana investasi yang maksimal.

Kecocokan antara tanggal jatuh tempo dana investasi dengan kebutuhan kas perusahaan. Jangan
pernah menginvestasikan dana perusahaan pada resiko tinggi.
Kelima, tugas Treasury Management, yaitu menelola resiko atau diistilahkan risk management.
Mereka harus bertanggung jawab dari segala macam resiko keuangaan dalam sebuah perusahaan.
Oleh karena itu, mereka harus menerapkan strategi manajemen resiko dengan melakukan strategi
Hedging. Hal ini dapat dilaksanakan saat suku bunga pasar merangkak tinggi melebihi suku
bunga obligasi perusahaan tempat mereka bekerja. Selain itu, manajemen resiko dilaksanakan
saat posisi kurs tiba-tiba memburuk.
Keenam, tugas Treasury Management, yaitu menjaga hubungan baik dengan bakn atau
diistilahkan bank relation. Hubungan saling menguntungkan antara sebuah perusahaan dengan
sebuah bank atau lebih harus dibangun secara baik. pasalnya, perusahaan sangat membutuhkan
bank terkait pemodalan, kondisi keuangan, atau sebagai perantara untuk yang lain. Begitu juga
bank membutuhkan dana kas dari perusahaan untuk ditanam atau diinvestasikan ke dalam bank
yang bersangkutan.
Ketujuh, tugas Treasury Management, yaitu melakukan penggalangan dana atau diistilahkan
fund raising. Penggalangan dana dengan tujuan untuk pengelolaan kas dan investasi itu sangat
penting dilakukan sebuah perusahaan agar operasionalnya tetap berjalan. Dana dapat digalang
dari broker atau bankir investasi, hingga para investor dengan menanamkan modalnya. Dengan
penggalangan dana tersebut, perusahaan dapat melakukan manajemen terkait pengelolaan dana
yang dimilikinya. Oleh karena itu, tugas dari Treasury Managementdalam mengelola kondisi
keuangan sebuah perusahaan memang sangat vital.

Strategi Penempatan Dana Saat Anda Berinvestasi


Penanaman modal atau berinvestasi sangat penting dilakukan oleh mereka yang serius untuk
berbisnis. Tujuannya, tidak lain untuk menghasilkan keuntungan sebesar dan sebanyak mungkin.
Namun, perlu Anda ingat bahwa dana investasi harus ditempatkan pada bidang bisnis yang
sesuai dengan karakter Anda, yaitu dengan memakai strategi penempatan dana. Artinya, Anda
mengetahui persis seluk beluk mengenai kegiatan bisnis tersebut. Selain itu, Anda juga harus

memperkirakan berapa nanti keuntungan yang akan didapatkan setelah berinvestasi dengan
menempatkan dana yang Anda miliki.

Apa itu diversifikasi?


Diversifikasi dalam sebuah bisnis dapat diartikan sebagai strategi penempatan dana investasi
yang Anda miliki ke dalam instrumen bisnis yang berbeda-beda. Dalam arti, berbeda menurut
potensi pengembaliannya, resikonya, dan likuiditasnya.
Sebagai contoh, Anda berinvestasi di bidang properti dengan membeli rumah atau lahan kosong,
dengan tujuan suatu saat nanti akan ada yang membelinya tentu saja dengan harga yang melebihi
saat Anda membelinya. Mungkin minggu depan, bulan depan, atau bahkan tahun depan.
Tergantung dari ada tidaknya konsumen yang melirik untuk membelinya.
Namun, Anda tetap yakin bahwa bisnis di bidang properti tetap menguntungkan karena
diperkirakan tiap tahun harga rumah atau tanah pasti naik. Hal itu berbeda jika Anda berinvestasi
dengan membeli sebuah saham. Dengan tujuan, pada hari itu juga Anda perdagangkan untuk
mencari keuntungan. Maka hari itu juga akan ada pembeli saham yang Anda jual. Oleh karena
itu, Anda harus jeli dan teliti dalam melakukan strategi penempatan dana investasi. Jangan hanya
tertarik dengan omongan atau gombalan dari broker saja, melainkan Anda harus mempelajarinya
dengan teliti terlebih dahulu.
Melakukan strategi penempatan dana dengan benar saat Anda melakukan strategi penempatan
dana, bisa diibaratkan seperti saat memasak sebuah menu makanan. Pasalnya, banyak dari
komponen masakan, seperti bahan dasar, sayuran, bumbu, dan yang lainnya diamsukkan ke
dalam wajan atau tempat penggorengan, sehingga menjadi masakan yang lezt untuk disantap.
Namun perlu diingat bahwa bahan-bahan masakan itu tadi harus sesuai takaran yang ditentukan.
Sebagai contoh, jangan sampai memasukkan salah satu bumbu masakan, seperti garam atau
merica terlalu banyak. Jadinya, rasa masakan akan tidak karuan.
Begitu juga saat Anda melakukan diversifikasi, jangan sampai memecah dana investasi yang
Anda miliki ke dalam instrumen bisnis yang terlalu banyak. Hasilnya tidak akan memuaskan

Anda karena keuntungan yang saat pertama Anda harapkan ternyata tidak kunjung datang.
Pasalnya, terlalu banyak instrumen yang dilibatkan, sehingga menyedot dana investasi Anda juga
terlalu berlebihan.
Istilah dalam ilmu ekonomi disebut sebagai over diversification. Beberapa pengaruh negatif saat
Anda melakukan over diversification, antara lain sebagai berikut.
Pertama, Anda akan mengalami kesulitan mengontrol perkembangan investasi yang dilakukan.
Kedua, over diversification akan menyebabkan pertumbuhan investasi yang kurang
menguntungkan. Hal itu dikarenakan strategi penempatan dana yang berlebihan akan
menghilangkan peluang Anda untuk berinvestasi secara penuh pada satu instrumen yang dirasa
akan memberikan return atai keuntungan yang besar.
Ketiga, Anda akan menghadapi munculnya biaya-biaya siluman yang tidak terduga saat
melakukan over diversification.
Semua kerugian tersebut dapat Anda hindari jika melakukan strategi penempatan dana yang
benar, yaitu memperhitungkan potensi return, resiko, dan likuiditas. Dengan begitu, Anda cukup
memasang investasi dari beberapa instrumen saja yang dikira dapat menghasilkan keuntungan.
Hasilnya, resiko mengalami kerugian menjadi semakin kecil. Selain itu, bidang bisnis yang Anda
tanamkan investasi dapat berkembang lebih besar.
Sebenarnya, strategi penempatan dana atau diversifikasi ini dapat Anda mulai dari hal-hal atau
bidang bisnis yang kecil terlebih dahulu. Dengan tujuan, agar Anda tidak mengalami resiko
kegagalan atau kerugian yang banyak.
Sebagai contoh, Anda dapat menanamkanstrategi penempatan dana di bidang industri kreatif
yang saat ini sedang booming. Industri kreatif dapat dibedakan dengan bermacam produknya,
sehingga Anda dapat memilih salah satu atau lebiih untuk berinvestasi di dalamnya.

Meskipun masih dalam taraf industri kecil dan menengah, tetapi beberapa pengusaha di Industri
kreatif telah berhasil menembus pasar dunia dengan mengekspor hasil kreativitasnya. Tidak ada
salahnya Anda mencobanya. Selamat berbisnis.
- See more at: http://ahlipresentasi.com/pengertian-treasury-management-dan-strategipenempatan-dana/#more-1023

Anda mungkin juga menyukai