Anda di halaman 1dari 17

PAPER

Financial Leverage

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Keuangan II

Dosen Pembimbing :
Dr. Abd. Rochim, S.E,M.Si

Disusun oleh :

Claudia Gritha Florensia (1661112) KP1

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)

PGRI DEWANTARA

JOMBANG

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya

sehingga kami dapat menyelesaikan Paper Manajemen Keuangan II tepat waktu.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan ide dan

gagasannya sehingga paper ini dapat terselesaikan. Penulis juga menyadari bahwa banyak

kekurangan dan kesalahan dalam paper ini. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima

kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak. Atas dukungan moral dan

materil yang diberikan dalam penyusunan, maka penyusun mengucapkan banyak terima kasih

kepada:

1. Dr. Abd. Rochim, S.E,M.Si selaku dosen Manajemen Keuangan II yang telah

memberikan bimbingan.

2. Orang tua yang telah memberi motivasi

Penulis berharap paper ini dapat memberi apresiasi kepada para pembaca.Selain itu,

diharapkan dapat memberi manfaat kepada pihak-pihak yang membutuhkan guna mengetahui

mengenai Manajemen Keuangan II tentang laverage faktor.

Jombang, 20 Mei 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................

DAFTAR ISI .........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................

1.1 Latar Belakang ................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................................

1.3 Tujuan .............................................................................................................

BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................

BAB III PEMBAHASAN ...................................................................................

2.1 Financial Leverage ..........................................................................................

2 .2 Penghitungan Financial Leverage ..................................................................

2.3 Degree Of Financial Leverage ........................................................................

2.4 Penghitungan Degree Of Financial Leverage .................................................

2.5 Indifferent Point ..............................................................................................

2.6 Penghitungan Indifferent Point .......................................................................

BAB IV PENUTUP .............................................................................................

3.1 KESIMPULAN ..............................................................................................

3.2 SARAN ..........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam suatu perusahaan untuk membantu memperhitungkan biaya finansial

perusahaan guna meningkatkan pendapatan per lembar saham menggunakan

penghitungan financial laverage. Sekarang banyak perusahaan yang sulit untuk mencapai

struktur modal yang optimal dalam suatu komposisi pembelanjaan yang tepat. Bahkan

ketika menetapkan suatu range untuk struktur modal yang optimal pun sangat sulit. Oleh

karena itu, sebagian besar perusahaan hanya memperhatikan apakah perusahaan terlalu

banyak mempergunakan hutang ataukah tidak.

Dengan demikian perusahaan harus lebih memfokuskan diri pada suatu tingkat

hutang dibandingkan jika harus mencari suatu tingkat hutang yang optimal. Semakin

banyak perusahaan melakukan pembiayaan dengan hutang, akan menambah resiko pada

saham biasanya. Penggunaan hutang tersebut akan menciptakan leverage keuangan.

Leverage keuangan tidak mempengaruhi resiko atau tingkat pengembalian yang

diharapkan dari aktiva perusahaan, tetapi leverage ini akan mendorong resiko dari saham

biasa dan mendorong pemegang saham untuk meminta tingkat pengembalian yang lebih

tinggi. Jadi leverage keuangan akan mempengaruhi laba perlembar saham yang

diharapkan perusahaan, resiko laba tersebut dan mempengaruhi harga saham perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa itu financial leverage?

1.2.2 Bagaimana cara penghitungan financial laverage

1.2.3 Apa itu Degree of financial leverage?

1.2.4 Bagaimana cara penghitungan DFL?


1.2.5 Apa itu indifferent point?

1.2.6 Bagaimana cara penghitungan Indifferent point?

1.3 Tujuan

1.3.1 Untuk memahami pengertian financial leverage dan mengetahu kegunaannya

1.3.2 Untuk mengetahui cara penghitungan dari contoh kasus financial leverage

1.3.3 Untuk memahami pengertian financial leverage dan mengetahu kegunaannya

1.3.4 Untuk mengetahui cara penghitungan dari contoh kasus DFL

1.3.5 Untuk memahami pengertian indifferent point dan mengetahu kegunaannya

1.3.6 Untuk mengetahui cara penghitungan dari contoh kasus Indifferent point
BAB II

LANDASAN TEORI

Penggunaan dana dari aset suatu perusahaan dengan surat-surat berharga dengan

tingkat pengambilan yang tetap atau terbatas yang diharapkan dapat meningkatkan

keuntungan bagi pemegang saham disebut financial laverage. Disuatu perusahaan terdapat

suatu kebijakan yaitu mendapat modal pinjaman dari luar yang dapat ditinjau dari bidang

manajemen keuangan, yang termasuk penerapan kebijakan financial leverage, dimana

kegiatan operasionalnya dibiayai oleh perusahaan yang bersangkutan dengan menggunakan

modal asing atau hutang serta menangung beban tetap yang bertujuan untuk meningkatkan

laba per lembar sahamnya.

Sebuah teori yang banyak diketahui yaitu Signalling theory yang menjelaskan tentang

proses yang memakan biaya berupa deadweight costing, tujuannya untuk menyakinkan

investor tentang nilai perusahaan. Signal yang baik adalah yang tidak dapat ditiru oleh

perusahaan lain yang memiiliki nilai lebih redah, karena faktor biaya.

Beberapa alasan pengunaan Financial leverage yaitu agar dapat menerapkan

kebijakan di perusahaan untuk memutuskan mengikutsertakan modal pinjaman dan struktur

modalnya. Mengunakan pinjaman berarti membuka kesempatan bagi manejemen untuk

memaksimalkan kemakmuran para pemilik atau pemegang saham, tercermin

pada meningkatkan Return On Equity ( ROE). Pengunaan financial leverage dalam struktur

modal mepunyai dampak yaitu dapat memperbesar pengambilan modal pemilik perusahaan.

Hal tersebut dapat terjadi apabila perusahaan mampu mengelola dana yang

berasal dari hutang. Perusahaan mendapatkan hasil dari investasi yang didanai dengan hasil

lebih besar daripada bungga yang dibayarkan.


BAB III

PEMBAHASAN

2.1 Financial Leverage

Penggunaan sumber dana yang memiliki beban tetap dengan harapan bahwa

akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar daripada beban tetapnya

sehingga akan meningkatkan keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham

merupakan Financial leverage. Dengan demikian alasan untuk menggunakan dana

dengan beban tetap adalah untuk meningkatkan pendapatan yang tersedia bagi

pemegang saham.

Financial laverage ditentukan oleh suatu hubungan antara EBIT dan Earning

per share (EPS) yang menentukan pemegang saham. Besarnya Earning per share yang

positif dihasilkan oleh besarnya EBIT yang telah dipengaruhi oleh explicit cost yang

harus dikeluarkan (interest)

Maka semakin besar bunga yang harus dibayar dikarenakan oleh semakin

besar pula dana yang berasal dari luar yang disertai dengan beban tetap seperti

obligasi. Hal ini akan berpengaruh pada Earning per share (EPS)

Metode pembelanjaan atau perimbangan sumber modal yang digunakan

mempengaruhi besarnya Earning per share. Kebutuhan modal dapat dipenuhi oleh

modal sendiri atau dipenuhi dengan suatu modal asing (hutang) maupun kombinasi

dari keduanya.

Financial laverage juga merupakan perbandingan antara total hutang dengan

seluruh dana atau aktiva dalam perusahaan yang disebut laverage factor. Laverage

factor 80% berarti perusahaan menggunakan 80% hutang dan 20% modalnya sendiri.
Rumus Financial Leverage sebagai berikut :

% 𝑃𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐸𝑃𝑆
𝐷𝐹𝐿 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑋 % 𝑃𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐸𝐵𝐼𝑇
=𝐹𝐿

Keterangan :

EPS : Earning Per Share

EBIT : Earning Before Interest and Tax

DFL : Degree Of Financial Leverage

FL : Financial Leverage

Pada suatu perusahaan dikatakan menggunakan “Financial Leverage” jika ia

menggunakan sebagian dari aktivanya dengan sekuritas pembayaran bunga, misalnya

hutang pada bank, menerbitkan obligasi atau saham preferen. Perubahan EBIT (Earning

Before Interest and Tax) akan mengakibatkan perubahan EPS (Earning per Share).

Financial Leverage digunakan untuk mengukur tingkat kepekaan antara EPS terhadap

perubahan EBIT perusahaan. Leverage merupakan suatu rasio yang menunjukkan sejauh

mana bisnis bergantung pada pembiayaan utang.

Leverage perusahaan dihitung dengan menggunakan rasio perbandingan total

hutang dengan modal sendiri, atau dikenal dengan debt to equity ratio (DER). Perusahaan

dengan tingkat DER tinggi menunjukkan komposisi total hutang semakin besar di

banding dengan total modal sendiri sehingga berdampak semakin besar beban perusahaan

terhadap pihak luar (kreditur). Leverage adalah penggunaan assets dan sumber dana

(source of funds) oleh perusahaan yang mengeluarkan biaya tetap agar dapat

meningkatkan keuntungan potensial bagi pemegang saham. Leverage menunjuk pada

hutang yang dimiliki perusahaan.


2.2 Penghitungan Financial Laverage (Contoh Kasus)

Perusahaan “Beyond The Scene” mengharapkan memperoleh EBIT pada tahun ini

sebesar Rp 20.000,-. Modal yang digunakan terdiri dari obligasi dengan suku bunga

10% sebesar 50.000,-. Preferend stock dengan deviden Rp 4,- pershare dari 600 lb yang

dimiliki. Disamping itu memiliki 1000 lembar common stock. Dari data tersebut dapat

dihitung efek terhadap earning per share bila EBIT yang dihasilkan sebesar Rp 10.000,-

, Rp 12.000,- dan Rp 14.000,- income tax yang harus dibayar yaitu 60%.

Penyelesaian :

Bunga obligasi : 10% x 50.000 = 5000

Devidend untuk preference stock : 600 x 4 = 2400

Earning per share pada berbagai level EBIT dapat dilihat dari tabel berikut :

KASUS 1 KASUS 2

EBIT 10.000 12.000 14.000

Interest 10% obligasi 5000 5000 5000

EBT 5000 7000 9000

Income Tax 50% 2500 3500 4000

EAT 2500 3500 4000

Devident PS 2400 2400 2400

Earning untuk CS 100 1100 1600

EPS 0,1 1,1 1,6

Saham Beredar 1000 lb 1000 lb 1000


2.3 Degree Of Financial Leverage
Degree of financial leverage yaitu suatu rasio yang mengukur sensitivitas laba per

saham perusahaan (EPS) terhadap fluktuasi dalam pendapatan operasinya, sebagai akibat

dari perubahan dalam struktur modalnya. Tingkat Financial Leverage (DFL) mengukur

perubahan persentase dalam EPS untuk perubahan unit laba sebelum bunga dan pajak

(EBIT). DFL (Degree of financial leverage) dirumuskan sebagai berikut:

% 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐸𝑃𝑆
𝐷𝐹𝐿 =
% 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐸𝐵𝐼𝑇

DFL menunjukkan seberapa jauh perubahan EPS karena perubahan tertentu dari

EBIT. Semakin besar DFL nya, maka makin besar risiko finansial perusahaan tersebut.

Dan perusahaan yang mempunyai DFL yang tinggi adalah perusahaan yang mempunyai

utang dalam proporsi yang lebih besar.

DFL yang besar menunjukkan bahwa perubahan tingkat EBIT akan menghasilkan

perubahan yang besar pada laba bersih (EAT) atau pendapatan per lembar saham (EPS).

Beban tetap bunga ini pada kenyataannya dapat berupa beban seluruh utang atau obligasi

yang ada dan biaya deviden untuk saham preferen yang mempunyai beban pembayaran

tetap setelah perhitungan sebelum pajak.

Misalkan DFL 2,5 berarti bila EBIT naik sebesar 40% maka sebesar 100%

Earning per share akan bertambah. Atau bila 10% EBIT naik maka nilai 25% dari EPS

akan bertambah. Dari hasil perhitungan tersebut menunjukkan suatu perusahaan sangat

berkepentingan pada EBIT bila menggunakan dana yang disertai beban tetap, sehingga

menjadi lebih jelas bahwa operating laverage dan financial laverage mempunyai

hubungan erat.

 Kebutuhan Modal

Ada beberapa alternative sumber pembelanjaan diantaranya :

1. Mengeluarkan obligasi baru atau kredit


2. Dengan emisi saham baru

3. Maupun kombinasi dari keduanya dengan laverage faktor tertentu.

Berasal dari manapun sumbernya seorang pemegang saham selalu mempunyai

haraoan agar EPSnya meningkat. Tingkat perbedaat EBIT yang dicapai perusahaan

memiliki income effect yang berbeda, baik terhadap EPS atau terhadap Rentabilitas modal

sendiri (RMS) pada berbagai tingkat leverage faktor. RMS yakni kemampuan

menghasilkan laba dari modal sendiri. Dengan ini dapat memberikan informasi kepada

pimpinan, bagaimana kebutuhan modal yang sebaiknya dipenuhi.

2.4 Penghitungan Degree of Financial Leverage (Contoh Kasus)

PT. Beyond The Scene saat ini menggunakan utang sbesar Rp200.000.000 dan

membayar bunga 14% / Tahun. Saham Preferen sejumlah 10.000 lembar dan

membayarkan dividen yang tetap sebesar Rp500 / Lembar. Disamping itu perusahaan

memiliki 40.000 lembar saham biasa dan pajak sebesar 50 %. Diminta :

a. Berapakah DFL pada saat perusahaan memperkirakan penjualan 400.000 Unit ?

b. Apabila perusahaan tersebut memperkirakan akan mampu menjual sebesar

500.000 unit pada tahun depan, bagaimana efek dari perubahan EBIT terhadap

EPS ?

Jawab :

a. Degree of Financial Leverage ( DFL ) pada saat perusahaan memperkirakan

penjualan sebesar 400.000 unit :

EBIT
DFL = Dp
EBIT – I –
(1 – T )
100.000.000
DFL = 5.000.000
100.000.000 – 28.000.000 – (1−0,5)

100.000.000
𝐷𝐹𝐿 =
62.000.000
= 1,613

b. Pengaruh Perubahan EBIT terhadap EPS dengan Penjualan 500.000 Unit :

( Dalam Ribuan )

Volume Penjulan 400 500


Laba operasi (EBIT) 100.000 200.000
Beban Bunga 28.000 28.000
Laba sebelum pajak 72.000 172.000
Pajak 50% 36.000 86.000
Laba Bersih ( EAT ) 36.000 86.000
Dividen Shm. Preferen 5.000 5.000
Saldo Laba for Shm. Biasa Rp31.000 Rp81.000
Jumlah saham biasa 40 40
Earning Per Share ( EPS ) Rp775 Rp2.025

Pengaruh menyebabkan peningkatan EPS sebesar 161,3% atau dari Rp775


menjadi Rp2.025
% 𝑃𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐸𝑃𝑆
𝐷𝐹𝐿 =
% 𝑃𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐸𝐵𝐼𝑇

161.3%
𝐷𝐹𝐿 = = 1,613
100%

2.5 Indifferent Point


Alternatif yang menghasilkan EBIT yang memperoleh EPS yang sama sangat

diperlukan dalam memilih alternatif pembelanjaan. Pada saat seperti ini perimbangan

pembelanjaan (financng mix) dalam tingkat leverage factor berapapun akan menghasilkan

EPS yang sama. Titik ini disebut dengan indifference point. Karena dengan mengetahui

indifference point maka dapat diketahui pula tingkat perimbangan mana yang paling

menguntungkan. Tingkat indifference point dapat dihitung dengan formula tertentu yakni

sebagai berikut :
Saham biasa vs obligasi

𝑥(1−𝑡) (𝑥−𝑐 )(1−𝑡)


=
𝑆1 𝑆2

Keterangan :

x : EBIT pada indifference point

c : Bunga obligasi dalam rupiah

t : Pajak Perseroan

S1 : Jumlah lembar saham biasa yang beredar kalau hanya menjual saham biasa

S2 : Jumlah saham biasa yang beredar kalau hanya menjual saham biasa dan obligasi

bersama-sama

Namun bila perusahaan sudah memiliki obligasi maka rumus tersebut perlu mengalami

perubahan untuk menyesuaikan sebagai berikut :

(𝑥 − 𝑐1)(1 − 𝑡) (𝑥 − 𝑐2)(1 − 𝑡)
=
𝑆1 𝑆2

C1 : Bunga obligasi yang sudah ada

C2 : Bunga yang dibayarkan baik pinjaman lama maupun baru

2.6 Penghitungan Indifferent point (Contoh kasus)

Perusahaan Beyond The Scene mempunyai tingkat EBIT Rp.60.000. perusahaan

merencanakan untuk mengadakan perluasan usaha. Untuk itu perusahaan membutuhkan dana

Rp. 2.000.000. adapun tambahan dana dapat diperoleh dengan tiga cara sbb :

a. Alternative I seluruhnya diperoleh dari saham biasa dengan nn Rp. 100/lembar.

b. Alternative II diperoleh dari utang/obligasi 15% dengan tingkat bunga 5% dan saham

biasa 85%
c. Alternative III diperoleh dari utang/ obligasi 40% dengan tingkat bunga 5% dan saham

biasa 60%

Penyelesaian :

Jumlah lembar saham biasa baru :


2.000.000
𝐴𝑙. 1 ∶ =20.000 lb
100

2.000.000
𝐴𝑙. 2 ∶ x 85% =17.000 lb
100

2.000.000
𝐴𝑙. 3 ∶ x 50% =12.000 lb
100

Nilai bunga obligasi baru :

𝐴𝑙. 1 ∶ 𝑂
5
𝐴𝑙. 2 ∶ (2.000.000 𝑥 ) 𝑥 15 % = 15.000 lb
100

5
𝐴𝑙. 3 ∶ (2.000.000 𝑥 ) 𝑥 40 % = 40.000 lb
100

Keterangan Alternative 1 Alternative 2 Alternative 3


EBIT Rp 60.000 Rp 60.000 Rp 60.000
Bunga obligasi Rp 0 Rp 15.000 Rp 40.000
EBT Rp 60.000 Rp 45.000 Rp 20.000
Tax 50% Rp 30.000 Rp 22.500 Rp 10.000
EAT Rp 30.000 Rp 22.500 Rp 10.000
EPS Rp 1,5 Rp 1,32 Rp 0,833

Maka indifferent pointnya :

(alternatif 1 & 3)

0,5 x 0,5 (x − 40.000)


=
20.000 12.000

0,5 x (12.000) = 20.000 (0,5 x - 20.000)

6.000 x = 10.000 x – 400.000.000

4.000 x = 400.000.000

x = 100.000
x = Rp 100.000,00 ( EBIT pada indefference point )

Apabila diambil alternatif 1 dan 2, hasilnya pun akan sama, yaitu:


0,5 x 0,5 (x − 15.000)
=
20.000 17.000

5 x (17.000) = 20.000 (0,5 x - 7.500)

8.500 x = 10.000 x – 150.000.000

1.500 x = 150.000.000

x = 100.000

x = Rp 100.000,00
BAB 1V

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Penggunaan sumber dana yang memiliki beban tetap dengan harapan bahwa akan

memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar daripada beban tetapnya sehingga

akan meningkatkan keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham merupakan

Financial leverage. Financial laverage juga merupakan perbandingan antara total hutang

dengan seluruh dana atau aktiva dalam perusahaan yang disebut laverage factor.

Degree of financial leverage yaitu suatu rasio yang mengukur sensitivitas laba per

saham perusahaan (EPS) terhadap fluktuasi dalam pendapatan operasinya, sebagai akibat

dari perubahan dalam struktur modalnya. DFL yang besar menunjukkan bahwa

perubahan tingkat EBIT akan menghasilkan perubahan yang besar pada laba bersih (EAT)

atau pendapatan per lembar saham (EPS).

Alternatif yang menghasilkan EBIT yang memperoleh EPS yang sama sangat

diperlukan dalam memilih alternatif pembelanjaan. Pada saat seperti ini perimbangan

pembelanjaan (financng mix) dalam tingkat leverage factor berapapun akan

menghasilkan EPS yang sama. dengan mengetahui indifference point maka dapat

diketahui pula tingkat perimbangan mana yang paling menguntungkan.

3.2 Saran

Bertolak dari pembahasan penyusun memberikan saran bagi pembaca penulis

mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat membangun demi sempurnanya paper

ini.
DAFTAR PUSTAKA

 http://mydiarystudi.blogspot.co.id/2015/10/normal-0-false-false-false-en-us-x-

none.html

 Laporta, et al. 2002. Pengaruh Financial Leverage, Profitabilitas, Asimetri Informasi

danPolitically Exposed Person Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pemberian Kredit

Bank Di Indonesia. Universitas Kristen Petra 2012.

 https://www.kajianpustaka.com/2016/11/pengertian-dan-jenis-jenis-leverage.html

 https://www.investopedia.com/terms/d/dfl.asp

 http://candraekonom.blogspot.co.id/2014/11/contoh-soal-dan-jawaban-analisis.html

 http://nikyudwies.blogspot.co.id/2010/06/analisis-financial-leverage.html

Anda mungkin juga menyukai