Financial Leverage
Dosen Pembimbing :
Dr. Abd. Rochim, S.E,M.Si
Disusun oleh :
PGRI DEWANTARA
JOMBANG
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya
Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan ide dan
gagasannya sehingga paper ini dapat terselesaikan. Penulis juga menyadari bahwa banyak
kekurangan dan kesalahan dalam paper ini. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima
kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak. Atas dukungan moral dan
materil yang diberikan dalam penyusunan, maka penyusun mengucapkan banyak terima kasih
kepada:
1. Dr. Abd. Rochim, S.E,M.Si selaku dosen Manajemen Keuangan II yang telah
memberikan bimbingan.
Penulis berharap paper ini dapat memberi apresiasi kepada para pembaca.Selain itu,
diharapkan dapat memberi manfaat kepada pihak-pihak yang membutuhkan guna mengetahui
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
penghitungan financial laverage. Sekarang banyak perusahaan yang sulit untuk mencapai
struktur modal yang optimal dalam suatu komposisi pembelanjaan yang tepat. Bahkan
ketika menetapkan suatu range untuk struktur modal yang optimal pun sangat sulit. Oleh
karena itu, sebagian besar perusahaan hanya memperhatikan apakah perusahaan terlalu
Dengan demikian perusahaan harus lebih memfokuskan diri pada suatu tingkat
hutang dibandingkan jika harus mencari suatu tingkat hutang yang optimal. Semakin
banyak perusahaan melakukan pembiayaan dengan hutang, akan menambah resiko pada
diharapkan dari aktiva perusahaan, tetapi leverage ini akan mendorong resiko dari saham
biasa dan mendorong pemegang saham untuk meminta tingkat pengembalian yang lebih
tinggi. Jadi leverage keuangan akan mempengaruhi laba perlembar saham yang
diharapkan perusahaan, resiko laba tersebut dan mempengaruhi harga saham perusahaan.
1.3 Tujuan
1.3.2 Untuk mengetahui cara penghitungan dari contoh kasus financial leverage
1.3.6 Untuk mengetahui cara penghitungan dari contoh kasus Indifferent point
BAB II
LANDASAN TEORI
Penggunaan dana dari aset suatu perusahaan dengan surat-surat berharga dengan
tingkat pengambilan yang tetap atau terbatas yang diharapkan dapat meningkatkan
keuntungan bagi pemegang saham disebut financial laverage. Disuatu perusahaan terdapat
suatu kebijakan yaitu mendapat modal pinjaman dari luar yang dapat ditinjau dari bidang
modal asing atau hutang serta menangung beban tetap yang bertujuan untuk meningkatkan
Sebuah teori yang banyak diketahui yaitu Signalling theory yang menjelaskan tentang
proses yang memakan biaya berupa deadweight costing, tujuannya untuk menyakinkan
investor tentang nilai perusahaan. Signal yang baik adalah yang tidak dapat ditiru oleh
perusahaan lain yang memiiliki nilai lebih redah, karena faktor biaya.
pada meningkatkan Return On Equity ( ROE). Pengunaan financial leverage dalam struktur
modal mepunyai dampak yaitu dapat memperbesar pengambilan modal pemilik perusahaan.
Hal tersebut dapat terjadi apabila perusahaan mampu mengelola dana yang
berasal dari hutang. Perusahaan mendapatkan hasil dari investasi yang didanai dengan hasil
PEMBAHASAN
Penggunaan sumber dana yang memiliki beban tetap dengan harapan bahwa
akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar daripada beban tetapnya
dengan beban tetap adalah untuk meningkatkan pendapatan yang tersedia bagi
pemegang saham.
Financial laverage ditentukan oleh suatu hubungan antara EBIT dan Earning
per share (EPS) yang menentukan pemegang saham. Besarnya Earning per share yang
positif dihasilkan oleh besarnya EBIT yang telah dipengaruhi oleh explicit cost yang
Maka semakin besar bunga yang harus dibayar dikarenakan oleh semakin
besar pula dana yang berasal dari luar yang disertai dengan beban tetap seperti
obligasi. Hal ini akan berpengaruh pada Earning per share (EPS)
mempengaruhi besarnya Earning per share. Kebutuhan modal dapat dipenuhi oleh
modal sendiri atau dipenuhi dengan suatu modal asing (hutang) maupun kombinasi
dari keduanya.
seluruh dana atau aktiva dalam perusahaan yang disebut laverage factor. Laverage
factor 80% berarti perusahaan menggunakan 80% hutang dan 20% modalnya sendiri.
Rumus Financial Leverage sebagai berikut :
% 𝑃𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐸𝑃𝑆
𝐷𝐹𝐿 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑋 % 𝑃𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐸𝐵𝐼𝑇
=𝐹𝐿
Keterangan :
FL : Financial Leverage
hutang pada bank, menerbitkan obligasi atau saham preferen. Perubahan EBIT (Earning
Before Interest and Tax) akan mengakibatkan perubahan EPS (Earning per Share).
Financial Leverage digunakan untuk mengukur tingkat kepekaan antara EPS terhadap
perubahan EBIT perusahaan. Leverage merupakan suatu rasio yang menunjukkan sejauh
hutang dengan modal sendiri, atau dikenal dengan debt to equity ratio (DER). Perusahaan
dengan tingkat DER tinggi menunjukkan komposisi total hutang semakin besar di
banding dengan total modal sendiri sehingga berdampak semakin besar beban perusahaan
terhadap pihak luar (kreditur). Leverage adalah penggunaan assets dan sumber dana
(source of funds) oleh perusahaan yang mengeluarkan biaya tetap agar dapat
Perusahaan “Beyond The Scene” mengharapkan memperoleh EBIT pada tahun ini
sebesar Rp 20.000,-. Modal yang digunakan terdiri dari obligasi dengan suku bunga
10% sebesar 50.000,-. Preferend stock dengan deviden Rp 4,- pershare dari 600 lb yang
dimiliki. Disamping itu memiliki 1000 lembar common stock. Dari data tersebut dapat
dihitung efek terhadap earning per share bila EBIT yang dihasilkan sebesar Rp 10.000,-
, Rp 12.000,- dan Rp 14.000,- income tax yang harus dibayar yaitu 60%.
Penyelesaian :
Earning per share pada berbagai level EBIT dapat dilihat dari tabel berikut :
KASUS 1 KASUS 2
saham perusahaan (EPS) terhadap fluktuasi dalam pendapatan operasinya, sebagai akibat
dari perubahan dalam struktur modalnya. Tingkat Financial Leverage (DFL) mengukur
perubahan persentase dalam EPS untuk perubahan unit laba sebelum bunga dan pajak
% 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐸𝑃𝑆
𝐷𝐹𝐿 =
% 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐸𝐵𝐼𝑇
DFL menunjukkan seberapa jauh perubahan EPS karena perubahan tertentu dari
EBIT. Semakin besar DFL nya, maka makin besar risiko finansial perusahaan tersebut.
Dan perusahaan yang mempunyai DFL yang tinggi adalah perusahaan yang mempunyai
DFL yang besar menunjukkan bahwa perubahan tingkat EBIT akan menghasilkan
perubahan yang besar pada laba bersih (EAT) atau pendapatan per lembar saham (EPS).
Beban tetap bunga ini pada kenyataannya dapat berupa beban seluruh utang atau obligasi
yang ada dan biaya deviden untuk saham preferen yang mempunyai beban pembayaran
Misalkan DFL 2,5 berarti bila EBIT naik sebesar 40% maka sebesar 100%
Earning per share akan bertambah. Atau bila 10% EBIT naik maka nilai 25% dari EPS
akan bertambah. Dari hasil perhitungan tersebut menunjukkan suatu perusahaan sangat
berkepentingan pada EBIT bila menggunakan dana yang disertai beban tetap, sehingga
menjadi lebih jelas bahwa operating laverage dan financial laverage mempunyai
hubungan erat.
Kebutuhan Modal
haraoan agar EPSnya meningkat. Tingkat perbedaat EBIT yang dicapai perusahaan
memiliki income effect yang berbeda, baik terhadap EPS atau terhadap Rentabilitas modal
sendiri (RMS) pada berbagai tingkat leverage faktor. RMS yakni kemampuan
menghasilkan laba dari modal sendiri. Dengan ini dapat memberikan informasi kepada
PT. Beyond The Scene saat ini menggunakan utang sbesar Rp200.000.000 dan
membayar bunga 14% / Tahun. Saham Preferen sejumlah 10.000 lembar dan
membayarkan dividen yang tetap sebesar Rp500 / Lembar. Disamping itu perusahaan
500.000 unit pada tahun depan, bagaimana efek dari perubahan EBIT terhadap
EPS ?
Jawab :
EBIT
DFL = Dp
EBIT – I –
(1 – T )
100.000.000
DFL = 5.000.000
100.000.000 – 28.000.000 – (1−0,5)
100.000.000
𝐷𝐹𝐿 =
62.000.000
= 1,613
( Dalam Ribuan )
161.3%
𝐷𝐹𝐿 = = 1,613
100%
diperlukan dalam memilih alternatif pembelanjaan. Pada saat seperti ini perimbangan
pembelanjaan (financng mix) dalam tingkat leverage factor berapapun akan menghasilkan
EPS yang sama. Titik ini disebut dengan indifference point. Karena dengan mengetahui
indifference point maka dapat diketahui pula tingkat perimbangan mana yang paling
menguntungkan. Tingkat indifference point dapat dihitung dengan formula tertentu yakni
sebagai berikut :
Saham biasa vs obligasi
Keterangan :
t : Pajak Perseroan
S1 : Jumlah lembar saham biasa yang beredar kalau hanya menjual saham biasa
S2 : Jumlah saham biasa yang beredar kalau hanya menjual saham biasa dan obligasi
bersama-sama
Namun bila perusahaan sudah memiliki obligasi maka rumus tersebut perlu mengalami
(𝑥 − 𝑐1)(1 − 𝑡) (𝑥 − 𝑐2)(1 − 𝑡)
=
𝑆1 𝑆2
merencanakan untuk mengadakan perluasan usaha. Untuk itu perusahaan membutuhkan dana
Rp. 2.000.000. adapun tambahan dana dapat diperoleh dengan tiga cara sbb :
b. Alternative II diperoleh dari utang/obligasi 15% dengan tingkat bunga 5% dan saham
biasa 85%
c. Alternative III diperoleh dari utang/ obligasi 40% dengan tingkat bunga 5% dan saham
biasa 60%
Penyelesaian :
2.000.000
𝐴𝑙. 2 ∶ x 85% =17.000 lb
100
2.000.000
𝐴𝑙. 3 ∶ x 50% =12.000 lb
100
𝐴𝑙. 1 ∶ 𝑂
5
𝐴𝑙. 2 ∶ (2.000.000 𝑥 ) 𝑥 15 % = 15.000 lb
100
5
𝐴𝑙. 3 ∶ (2.000.000 𝑥 ) 𝑥 40 % = 40.000 lb
100
(alternatif 1 & 3)
4.000 x = 400.000.000
x = 100.000
x = Rp 100.000,00 ( EBIT pada indefference point )
1.500 x = 150.000.000
x = 100.000
x = Rp 100.000,00
BAB 1V
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penggunaan sumber dana yang memiliki beban tetap dengan harapan bahwa akan
memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar daripada beban tetapnya sehingga
Financial leverage. Financial laverage juga merupakan perbandingan antara total hutang
dengan seluruh dana atau aktiva dalam perusahaan yang disebut laverage factor.
Degree of financial leverage yaitu suatu rasio yang mengukur sensitivitas laba per
saham perusahaan (EPS) terhadap fluktuasi dalam pendapatan operasinya, sebagai akibat
dari perubahan dalam struktur modalnya. DFL yang besar menunjukkan bahwa
perubahan tingkat EBIT akan menghasilkan perubahan yang besar pada laba bersih (EAT)
Alternatif yang menghasilkan EBIT yang memperoleh EPS yang sama sangat
diperlukan dalam memilih alternatif pembelanjaan. Pada saat seperti ini perimbangan
menghasilkan EPS yang sama. dengan mengetahui indifference point maka dapat
3.2 Saran
mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat membangun demi sempurnanya paper
ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://mydiarystudi.blogspot.co.id/2015/10/normal-0-false-false-false-en-us-x-
none.html
https://www.kajianpustaka.com/2016/11/pengertian-dan-jenis-jenis-leverage.html
https://www.investopedia.com/terms/d/dfl.asp
http://candraekonom.blogspot.co.id/2014/11/contoh-soal-dan-jawaban-analisis.html
http://nikyudwies.blogspot.co.id/2010/06/analisis-financial-leverage.html