Anda di halaman 1dari 2

Dampak dari pendanaan melalui modal (equity financing) dan distribusi laba

(distributing dividend)
Dampak pendanaan melalui modal (equity financing)
Pada prinsipnya setiap perusahaan membutuhkan dana. Pemenuhan dana
tersebut dapat berasal dari sumber intern ataupun sumber ekstern. Namun
umumnya perusahaan cenderung menggunakan modal sendiri sebagai modal
permanen dari pada modal asing yang hanya digunakan sebagai perlengkap
apabila dana yang diperlukan kurang mencukupi. Karena itu, para manajer
keuangan dengan tetap memperhatikan cost of capital perlu menentukan struktur
pendanaan dalam upaya menetapkan apakah kebutuhan dana perusahaan dipenuhi
dengan modal sendiri ataukah dipenuhi dengan modal asing.
Dalam melakukan keputusaan pendanaan, perusahaan dituntut untuk
mempertimbangkan dan menganalisis kombinasi sumber-sumber dana ekonomis
guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan investasi serta kegiatan usahanya.
Pendanaan Modal
Sebagian besar analisis ekonomi teknik berkaitan dengan total modal yang
digunakan, tanpa memperhatikan dari mana sumber modal tersebut diperoleh;
oleh karena itu, analisis ekonomi teknik lebih cenderung mengevaluasi proyeknya
itu ketimbang kepentingan para penyedia modal. Pembiayaan dapat dilakukan
dengan dua cara.
Pendanaan Dengan Modal Ekuitas
Jika sebuah proyek dibiayai 100% modal ekuitas, maka analisis ekonomi
teknik dapat dilakukan tanpa secara eksplisit menetapkan biaya modal sebagai
sebuah beban. Artinya, bunga yang dibebankan dan resiko bisnis yang berkaitan
dengan modal utang dapat diabaikan sehingga analisis dapat disederhanakan:
a. Saham biasa
Nilai saham biasa merupakan sebuah ukuran terhadap laba/keuntungan yang
akan diterima melalui kepemilikan saham, dan tergantung kepada faktor dividen

dan harga pasar. Harga pasar akan dipengaruhi oleh dividen, kondisi
perekonomian secara umum. Harga pasar dapat secara drastis berubah oleh
adanya spekulasi yang menyebabkan tidak akuratnya lagi harga pasar sebagai
ukuran nilai saham aktual.
b. Laba ditahan
Biaya jenis modal ini (laba ditahan) biasanya diasumsikan identik dengan
tingkat pengembalian yang diharapkan oleh pemegang saham biasa. Alasannya
adalah laba ditahan diinvestasikan kembali didalam perusahaan dan biaya peluang
(opportunity cost) pemilik perusahaan (pemegang saham) setidaknya harus
sebesar modal awal, Jika tidak dana ini akan didistribusikan sebagai dividen.
c. Dana penyusutan
Dana yang disisihkan sebagai cadangan penyusutan biasanya ditahan dan
digunakan dalam sebuah usaha. Dana ini dapat diinvestasikan kembali dan
menjadi sumber modal internal penting untuk mendanai proyek baru. Sebagai
akibatnya, dana penyusutan memberikan dana investasi yang terus berputar yang
dapat digunakan untuk menghasilkan keuntungan. Dengan demikian, dana
tersebut, merupakan sebuah sumber modal penting untuk mendanai usaha baru
perusahaan. Jelas bahwa penyusutan harus dikelola dengan baik sehingga tersedia
modal yang diperlukan untuk menggantikan kembali peralatan penting ketika
waktu penggantian tiba.

Anda mungkin juga menyukai