Anda di halaman 1dari 8

Kasus Grand Jean Company

A. Latar Belakang Permasalahan


1. Profil Perusahaan
Grand Jean Company didirikan di pertengahan abad ke-19.
Perusahaan bertahan ditahun-tahun yang berat dan depresi besar-
besaran di tahun 1929 adalah hasil dari ketahanan pasar dengan
produknya yang dominan, yaitu blue denim jeans. Grand Jean telah
menjadi pemimpin pasar dengan jeans yang langsung bisa dipakai
setelah dicuci tanpa disetrika, jeans yang melebar bagian bawahnya,
dan celana kasual modern. Di tahun 1929 Grand Jean menjadi
perusahaan manufaktur pakaian terbesar di dunia. Grand Jean
menawarkan berbagai variasi pakaian dan model jeans untuk pria
dan anak laki-laki lalu jenis celana yang lengkap untuk wanita.
Perusahaan menjual 40 juta pasang celana di tahun sebelumnya.
Perusahaan memiliki 25 pabrik celana jeans dengan kapasitas dari
masing-masing bervariasi namun rata-rata output yang dihasilkan
sekitar 20 ribu pasang per minggu. Perusahaan ini meningkatkan
kapasitas produksinya dengan cara melakukan kontrak dengan
perusahaan manufaktur independen. Sekarang ini kurang lebih 20
perusahaan yang melakukan produksi untuk Grand Jean dengan
produksi 1/3 dari total keseluruhan.Struktur organisasi Grand Jean
Company adalah sebagai berikut:
2. Permasalahan :
a) Pabrik memiliki tujuan untuk hanya memenuhi angka
anggaran dan memenuhi kuota yang dialokasikan untuk
setiap pabrik. Karena mereka (divisi pemasaran)
dianggap sebagai pusat biaya dan tidak ada hadiah
uang segera untuk mengkompensasi peningkatan
tanggung jawab atau persyaratan, mereka tidak peduli
untuk mencapai efisiensi yanglebih tinggi dan dengan
demikian, tidak ingin melebihi target.
b) Karena sistem evaluasi Mr. Wicks yang kurang baik
untuk mengevaluasi plant manager, menyebabkan banyak
penimbunan yang terjadi dari produksi yang berlebih dari
kuota. Karena jika plant manager tidak dapat memenuhi
kuota dengan baik, maka dianggap manajer tersebut tidak
cakap dalam pekerjaannya, terutama pada masalah
kecepatan dan efisiensi. Dengan demikian, para manajer
pabrik ini melakukan penimbunan terhadap produksi
celana yang berlebih untuk melindungi dirinya dari
kurangnya produksi di masa depan.
c) Seorang manajer pabrik menyarankan agar pabrik
dioperasikan sebagai profit center karena hal itu akan
mengatasi permasalahan yang ditemukan oleh Mia
Packard. Manajer ini berpendapat atas kompetitor yang
dekat pemanufaktur bebas yang membuat celana panjang
yang sama untuk Grand Jean yang dibuat pelaksana kami.
dan orang luar ini mungkin membuat celana panjang
untuk pesaing Grand Jean. Oleh karena persaingan pasar,
hanya pelaksanaan pengaturan yang terbaik yang akan
bertahan dalam bisnis ini. Oleh karena itu, seperti
manajer perusahaan lain, saya harus bertanggung jawab
dan mendapat imbalan yang sesuai.

B. Analisa
Dari permasalahan perusahaan tersebut dapat dikaitkan dengan
materi SPM :
a) Pengukuran kinerja dan pengaruhnya
Pabrik memiliki tujuan untuk hanya memenuhi
angka anggaran dan memenuhi kuota yang dialokasikan
untuk setiap pabrik. Mereka (bagian pabrik) tidak ada
insentif untuk pabrik yang melebihi produksi. Karena
mereka dianggap sebagai pusat biaya dan tidak ada hadiah
uang segera untuk mengkompensasi peningkatan
tanggung jawab atau persyaratan, mereka tidak
termotivasi untuk mencapai efisiensi yang lebih tinggi. Hal
tidak akan memberikan margin bagi departemen
penjualan. Departemen Penjualan tidak akan mendapatkan
keuntungan apapun. Oleh karena itu bukan pilihan yang
layak. Setiap departemen perlu untuk menghasilkan
pendapatan untuk rezeki.
b) Sistem Pengendalian Perencanaan
Pabrik memproduksi sesuai dengan demand yang ada,
jadi tidak ada produk berlebih yang tidak terjual. Perusahaan
juga berkerja sama dengan kontraktor independen yang bisa
memasok permintaan dengan produk yang berkualitas.
Sejalan dengan hal diatas tujuan dari bagian pemasaran juga
mendukung tujuan utama dari perusahaan yaitu menjual
produk sesuai dengan unit dan jumlah dollar yang di
rencanakan sebelumnya, dan pembagian bonus bagi
karyawan pemasaran didasarkan pada produk yang terjual.
Tetapi terjadi ketidakselarasan antara tujuan keseluruhan
perusahaan dengan manajer pabrik, karena manajer justru
menimbun hasil produksi yang berlebih untuk menutupi
permintaan yang banyak di waktu tertentu
c) Sistem pengendalian penganggaran
Laba merupakan selisih antara pendapatan ukuran
output dan biaya ukuran input, dan laba juga merupakan
pusat efisiensi, maka saya setuju dan mendukung untuk
menggunakan pusat laba. Dengan demikian, laba mengukur
baik efektivitas maupun efisiensi. Dengan menggunakan
konsep pusat laba, fungsi-fungsi produksi dan pemasaran
dapat dijadikan sebagai pusat laba. Laba dapat dijadikan
sebagai indikasi untuk mengukur kinerja manajer melalui
selisih revenue dan expense. Hal ini dapat mengurangi
dampak dari penimbunan celana panjang setiap akhir periode
produksi karena kinerja mereka dihitung berdasarkan laba
yang diperoleh. necara tidak langsung pendekatan ini akan
mempengaruhi keputusan manajer karena para manajer akan
selalu termotivasi untuk meningkatkan labanya dan para
manajer akan berpikir ulang untuk menimbun celana.
Manajer pemasaran juga cenderung akan menyetujui
pengeluaran promosi yang akan meningkatkan penjualan.
Serta, pusat laba memberikan informasi yang siap pakai bagi
manajemen puncak mengenai profitabilitas dari komponen-
komponen individual perusahaan.

C. Solusi dan pengembangan


Berdasarkan analisis dan pembahasan sebelumnya,
perusahaan Grand Jean masih harus mengevaluasi sistem-sistem
pengendalian dan penentuan responsibility centernya, dimana
sebaiknya menggunakan konsep pusat laba untuk mengukur kinerja
masing-masing pabriknya. Grand Jean Company juga harus
meningkatkan efisiensi produksinya. Dengan perencanaan dan
pengendalian yang baik, Grand Jean dapat mempertahankan
posisinya di industry garmen. Untuk dapat mempertahankan pangsa
pasarnya, Grand Jean juga dapat melakukan inovasi-inovasi produk
yang menarik supaya varasi produknya lebih banyak lagi dan
konsumen semakin tertarik membeli produk Grand Jean.

D. Lampiran Kasus
Di 30 tahun belakangan ini, Grand Jean menjual semua
produksinya secara virtual dan memulai membatasi penjualannya
kepada pembeli, pembeli harus memesan lebih aw alyakni empat
bulan sebelum akhir tahun produksi. Perusahaan memiliki 25 pabrik
manufaktur. dan kapasitas untuk setiap pabrik berbeda, tetapi rata-
rata outputnya adalahsekitar 20.000 pasang celana setiap minggu.
Dengan pengecualian dua atau tiga dari semua pabrik yang biasanya
memproduksi hanya blue denim jeans, juga memproduksi berbagai
tipe celana panjang. Perusahaan menambah kapasitas produksinya
dengan mengadakan kontrak atau memborong dengan perusahaan
manufaktur yang independen. Saat ini ada 20 kontraktor yang
membuat semua jenis celana panjang Grand Jean (termasuk blue
denim jeans). Tahun lalu kontraktor memproduksi sepertiga dari
total penjualan celana panjang Grand Jean. Tom Wicks, Wakil
direktur operasi produksi (lihat organitation chart) mengomentari
penggunaan kontraktor luar yang dilakukan perusahaan: Mayoritas
kontraktor ini sudah bergabung dengan perusahaan selama lebih dari
lima tahun. beberapa dari mereka sudah melayani Grand Jean secara
efisien dan dapat dipercayai selama lebih dari 30 tahun. Dalam
keinginan kami untuk mendapatkan produk yang sudah jadi, kami
memahami hubungan dengan beberapa kontraktor independen yang
tidak mengetahui apa yang mereka sedang kerjakan. Tetapi biasanya
kita mengetahuinya dari pengalaman kontrak dan juga harga per unit
di kontrak. “Perjanjian kontrak dibuat oleh saya dan staf saya. Harga
maksimal yang kami ingin bayar untuk setiap tipe celana panjang
ditetapkan dengan sangat baik dari sekarang. Jika kontraktor
terkesan sebagai pihak yang dapat dipercaya dan mampu membuat
celana panjang berkualitas, kami akan membayar mereka dengan
harga masksimal. Jika kami tidak yakin,kami mungkin menawarkan
sedikit dibawah harga maksimal untuk di tahun pertama atau kedua,
sampai kontraktor mampu membuktikannya. Karena kerasnya
kompetisi domestik dan luar negeri, tingkat kegagalan di industry
garmen cukup tinggi. Karenanya, pengusaha baru sering masuk dan
memegang kendali fasilitas yang ada.
https://www.coursehero.com/file/20341363/GRAND-JEAN-
COMPANY-word/
E. Daftar Pustaka
https://www.coursehero.com/file/20341363/GRAND-JEAN-
COMPANY-word/
https://www.academia.edu/13335617/GRAND_JEAN_COMPANY
https://www.academia.edu/24808756/ANALISA_KASUS_GRAND
_JEAN_COMPANY
https://dokumen.tips/documents/kasus-grand-jean.html
UJIAN AKHIR SEMESTER
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
KASUS GRAND JEAN COMPANY

Andrew Julius Siregar

12160106

Group A

Anda mungkin juga menyukai