MANAJEMEN
KASUS 10-2: Solartronics, Inc.
KELOMPOK 1:
Albert Kennedy Junarto (3)
Anisah Rani (5)
Rifdah Khansatika (30)
P
uji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karuniaNya kami dapat menyelesaikan tugas Sistem Pengendalian
Manajemen ini tentang kasus Solartronics. Dengan adanya tugas ini, kami
dapat mengetahui dan menambah pengetahuan kami mengenai analisa laporan kinerja
finansial dari Solartronics di bulan Januari.
Kami pun ingin berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
membantu dalam penyelesaian tugas ini. Terutama kami sangat berterima kasih kepada Ibu
Ancella selaku dosen Sistem Pengendalian Manajemen kami yang telah membantu dan
membimbing kami dalam proses penyelesaian tugas ini.
Kami sadar, bahwa tak ada yang sempurna di dunia ini. Begitu pulalah dengan
tugas kami ini. Masih banyak kesalahan yang tentunya tak kami sengaja yang terkandung
dalam tugas ini. Maka, kami memohon maaf dan kemakluman yang sebesar-besarnya atas
kesalahan yang kami buat.
Semoga dengan membaca laporan ini, orang-orang yang membacanya dapat lebih
memahami dan mendalami tema yang kami bahas. Semoga tugas ini dapat berguna bagi kita
semua. Terima kasih.
Penulis
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Solartronics, Inc. merupakan perusahaan kecil yang berbasis di Texas penghasil panel
tenaga matahari yang berdiri sejak tahun 1977. Di akhir tahun 1983, perusahaan tersebut
telah bertahan dari tahun-tahun yang buruk dan memposisikan dirinya sebagai perusahaan
berukuran cukup baik dalam industrinya. Sebagai usaha untuk “profesionalisasi”, John
Holden yakni Presiden dan Manajer Umum dari Solartronics, Inc., telah menambahkan
Blocker dalam stafnya pada tahun 1983. Sebelumnya, Solartronics telah menggunakan jasa
pembukuan penuh waktu.
Holden sedang bingung karena Lisa Blocker, manajer keuangan dan kontroler
perusahaan yang baru saja dipekerjakan, telah menetapkan pembuatan ikhtisar laporan laba
rugi yang baru. Laporan ini akan diterbitkan secara bulanan. Holden baru saja menerima
salinan laporan tersebut untuk bulan Januari 1984.
Meskipun anggaran untuk tahun 1984 hanya menunjukkan 10% peningkatan volume
penjualan melebihi tahun 1983, ia khawatir bahwa awal yang buruk semacam itu di tahun
berjalan akan menyulitkan perusahaan untuk “kembali ke jalurnya”.
EXHIBIT 1
EXHIBIT 2
PEMBAHASAN
Diketahui bahwa perkiraan laba rata-rata bulanan laporan laba rugi yang dianggarkan
untuk tahun 1984 adalah sebesar $30,000 ($360,000/12), sementara dilihat dari laporan laba
rugi aktual Solartronics pada bulan Januari ternyata perusahaan menderita kerugian sebesar
$8,400. Hal ini menandakan ada sesuatu yang tidak wajar telah terjadi di dalam perusahaan
Solatronics pada bulan Januari tersebut. Dengan memperhatikan setiap item variance dalam
laporan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa beberapa hal yang menyebabkan kerugian
tersebut antara lain :
1. Direct Labor
Ada 2 (dua) faktor yang mempengaruhi direct labor, yaitu :
Standar tarif upah langsung
Varian yang merugi karena perusahaan telah membayar upah langsung dengan tarif
yang lebih tinggi dibandingkan dengan tarif upah langsung standar. Beberapa
kemungkinan penyebab adanya perbedaan tersebut adalah :
1. Tarif upah yang berbeda dengan standar upah pekerjaan.
2. Upah yang lebih besar dibandingkan tarif standar.
3. Karyawan baru yang diterima tidak dibayar sesuai tarif standar.
4. Kenaikan pangkat jabatan yang mengakibatkan perubahan tarif upah.
Standar waktu (jam) kerja langsung
Varian yang merugi karena telah digunakannya waktu kerja yang lebih besar
dibanding waktu standar, yaitu :
1. Departemen produksi bekerja tidak efisien karena kurangnya pengawasan.
2. Penggunaan bahan baku dengan kualitas yang lebih jelek sehingga memerlukan
waktu pengerjaan yang lebih panjang
3. Kurangnya koordinasi antar departemen produksi.
2. Direct Material
Bahan baku yang menguntungkan karena perusahaan telah membeli bahan baku lebih
rendah dibandingkan dengan standar yang disebabkan adanya selisih harga dan selisih
kuantitas
Selisih harga
Varian yang menguntungkan yang disebabkan oleh selisih harga, yaitu :
1. Adanya fluktuasi harga pasar.
2. Kontrak jangka panjang yang menguntungkan.
3. Pembelian dari pemasok yang lokasinya strategis sehingga menguntungkan.
4. Pembelian dalam jumlah besar sehingga dapat lebih ekonomis.
5. Dapat memanfaatkan kesempatan potongan pembelian.
6. Kurangnya factor-faktor internal yang mengakibatkan pembelian bahan baku
yang mendadak karena sudah direncanakan dengan baik.
Selisih kuantitas
Selisih kuantitas bahan baku yang menguntungkan karena kuantitas bahan baku
yang dipakai lebih kecil dibandingkan dengan kuantitas standar di dalam
pengolahan produk, yaitu
1. Perubahan dalam rancangan produk, mesin, peralatan atau metode pengolahan
produk yang lebih baik dan lebih kecil dari standar sehingga terjadi selisih
kuantitas bahan baku yang lebih kecil.
2. Pemakaian bahan baku substitusi yang menguntungkan
3. Pengawasan yang lebih baik terhadap karyawan
4. Memadainya kondisi peralatan dan mesin
5. Pengaturan mesin dan peralatan yang lebih baik
5000 unit adalah unit equivalent yang digunakan oleh Solartronics untuk volume
penjualan standar.
Berdasarkan hasil pengolahan data tersebut, kita dapat mengetahui bahwa Solartronics
tidak menggunakan seluruh kapasitas produksinya dengan optimal. Kami mengasumsikan
bahwa overhead tetap dibagi sama rata setiap bulannya dan unit yang diproduksi dianggap
sama dengan unit yang terjual, dengan demikian unit yang seharusnya diproduksi oleh
Solartronics adalah 417 unit setiap bulannya. Namun pada data aktual di bulan Januari,
ditunjukkan bahwa Solartronics hanya memproduksi 275 unit saja. Dari hasil perbandingan
ini, dapat dilihat dengan jelas bahwa kapasitas produksi tidak digunakan sepenuhnya oleh
Solartronics. Di sini dapat dilihat bahwa terdapat ketidakefisienan.
Dengan demikian dapat diamati mengapa pada bulan Januri 1984 memiliki hasil yang
buruk karena:
1. Total penjualan di bulan Januari hanya sebesar $165.000 Sedangkan target anggaran
penjualan perbulan adalah sebesar $250.000 sehingga target anggaran tidak tercapai
karena mengalami penurunan margin penjualan sebesar $85.000.
2. Biaya tenaga kerja langsung di bulan Januari meningkat sebesar $3.500 dari anggaran
sebesar $35.000. seharusnya dapat diturunkan sebesar:
($ 35.000/416,7 unit) x 275 unit = $ 23.097,25
$ 35.000-$ 23.097,25 = $ 11.902,75
3. Biaya overhead variable meningkat sebesar $1.500 dari yang dianggarkan sebesar
$30.000. biaya tersebut dapat diturunkan sebesar:
($ 30.000/ 417,7 unit) x 275 unit = $ 19.797,25
$30.000 -$19.797,2 = $ 10.202,75
4. Biaya overhead pabrik tetap–volume meningkat sebesar $17.500 dari anggaran sebesar
$35.000.
Data pertama mengenai varians dalam direct labor yang perlu dikaji lebih dalam.
Perusahaan harus memperhatikan penyebab terjadinya varians tersebut, apakah varians
tersebut timbul sebagai akibat ketidakefisiensian perusahaan atau karena adanya perubahan
kebijakan pemerintah. Mungkin saja kenaikan upah direct labor tersebut disebabkan oleh
kebijakan pemerintah yang menaikkan UMR. Kenaikan UMR tentu secara otomatis
meningkatkan beban direct labor yang harus ditanggung oleh Solartronics. Kenaikan UMR
akan menyebabkan varians yang tidak menguntungkan untuk Solartronics, karena HPP yang
dihitung pada harga standar memasukkan biaya direct labor pada biaya gaji yang lama
sebelum terjadi kenaikan UMR.
Data yang kedua adalah data mengenai metode pembebanan fixed factory overhead.
Apakah biaya tersebut dibebankan straight-line perbulan tanpa memperhatikan jumlah unit
yang diproduksi atau pembebanan biaya tersebut berdasarkan jumlah unit yang diprosuksi
pada bulan yang bersangkutan. Karena, seperti yang terdapat pada laporan keuangan bulan
Januari, varians untuk fixed factory overhead sangat besar (Fixed Overhead Volume Variance
= actual output* fix overhead rate per unit output - budgeted output*fixed overhead rate per
unit output). Jika pembebanan fixed factory overhead straight per bulan sedangkan yang
boleh dibebankan ke dalam HPP hanya sebesar jumlah unit yang diproduksi dikalikan dengan
biaya fixed overhead per unit, hal ini akan menimbulkan varians fixed factory overhead yang
sangat besar, mengingat pada bulan Januari penjualan rendah. Adanya ketidaksesuaian
strandard ini merupakan penyebab munculnya varians yang tidak menguntungkan, dan harus
dipertimbangkan lebih lanjut oleh perusahaan.
Data berikutnya yang juga perlu ditinjau adalah data mengenai kondisi pasar saat ini
yang dihadapi oleh industri Solar dan hal ini berkaitan erat dengan penjualan Solartronics.
Jika kondisi pasar saat ini sedang mengalami depresi sehingga penjualan industri menurun,
maka adalah hal yang wajar jika penjualan Solartronics pada bulan Januari menjadi lebih
rendah, bahkan merugi. Penjualan yang rendah ini juga memberikan pengaruh pada volume
varians dari fixed factor overhead seperti yang telah dibahas pada soal no.1.
Data lainnya adalah mengenai time series mengenai penjualan juga perlu dikaji.
Solartronics perlu mengetahui apakah penjualannya dipengaruhi oleh pengaruh musiman.
Meskipun Holden mengetahui bahwa penjualan dipengaruhi oleh pengaruh musiman, Holden
dapat meyakinkan dirinya dengan menganalisa data penjualan agar dia tidak begitu bingung
dengan rugi yang dialami bulan Januari. Bila dari hasil analisis diketahui bahwa trend
penjualan di awal tahun selalu menurun, maka krugian yang dialami dibulan Januari tersebut
merupakan hal yang wajar. Holden sebenarnya tidak perlu khawatir karena masih ada
kemungkinan anggaran tersebut tercapai dengan mengandalkan peningkatan penjualan pada
bulan-bulan berikutnya.
Jadi Solatronics tidak cukup menilai kinerja bulan Januari tersebut hanya berdasarkan
data keuangan, perusahaan juga perlu mempertimbangkan data-data non-keuangan dan
perubahan kondisi lingkungan karena mungkin saja kinerja buruk dalam periode tertentu
disebabkan oleh faktor non-keuangan dan perubahan lingkungan.