Anda di halaman 1dari 14

RANGKUMAN PSAK NO 1 TENTANG LAPORAN

KEUANGAN DAN PSAK NO 2 TENTANG LAPORAN ARUS


KAS
Tugas ini diajukan untuk melengkapi salah satu tugas matakuliah Seminar
Akuntansi Keuangan

Dosen: Devyanthi Sjarif, SE., M.Ak

Kelompok 11
Oleh:
Eka Nuryani (01117018)
Fauziyah M (0111)
Naomi Florencia M (01117172)
Serlin Cintya A (01117240)
Siti Karnika (01117139)
Vira Pajrin H (01117157)
AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA MEMBANGUN
(STIE INABA)
BANDUNG
2020/2020
PSAK NO 1

A. Pengantar

PSAK 1 Tentang Penyajian Laporan keuangan telah disahkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan pada tanggal 19 Desember 2013.

PSAK ini merevisi PSAK1 tentang Penyajian Laporan keuangan yang telah
diterbitkan pada tanggal 15 Desember 2009.Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk
unsur yang tidak material.

B. Tujuan PSAK 1

Merupakan dasar-dasar bagi penyajian LK bertujuan umum agar dapat dibandingkan


dengan entitas lainnya DAN periode sebelumnya.

C. Pengantar Penyesuaian

Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah mengesahkan penyesuaian atas PSAK 1


tentang Penyajian Laporan Keuangan pada tanggal 27 Agustus 2014.

D. Penyajian Laporan Keuangan

Pernyataan ini mengatur persyaratan penyajian laporan keuangan, struktur laporan


keuangan, dan persyaratan minimal isi laporan keuangan. Entitas menerapkan Pernyataan ini
dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan bertujuan umum sesuai dengan SAK.
Pernyataan ini tidak berlaku bagi penyusunan dan penyajian laporan keuangan entitas
syariah.

Komponen laporan keuangan lengkap terdiri dari:

1. laporan posisi keuangan pada akhir periode;


a. Minimum Line Item:
 Informasi minimal yang harus disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan
dan dapat ditambahkan jika penambahan tersebut relevan.
 Penyajian dalam line atau dalam CALK tergantung pada materialitas
informasi tersebut.
 Membedakan aset lancar dan asset tidak lancar serta liabilitas jangka
pendek dan liabilitas jangka panjang.
b. Entitas mengklasifikasikan aset sebagai aset lancar apabila:

2
 Mengharapkan akan merealisasikan aset atau bermaksud menjualnya
dalam siklus operasi normal.
 Mengharapkan merealisasikan aset 12 bulan setelah pelaporan.
 Memiliki aset untuk tujuan diperdagangkan.
 Kas atau setara kas, kecuali apabila dibatasi pertukarannya atau
penggunaannya untuk menyelesaikan liabilitas sekurangnya 12 bulan
setelah periode pelaporan.*Diluar kategori ini dikelompokan sebagai aset
tidak lancar.*
c. Entitas mengklasifikasikan liabilitas sebagai liabilitas jangka pendek apabila:
 Mengharapkan akan menyelesaikan liabilitas tersebut dalam siklus operasi
normalnya.
 Liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka 12 bulan
setelah periode pelaporan.
 Memiliki liabilitas tersebut untuk tujuan diperdagangkan.
 Tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas
sekurang-kurangnya 12 bulan setelah periode pelaporan
2. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode;
a. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain (laporan penghasilan
komprehensif) menyajikan, sebagai tambahan atas bagian laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain:
 Laba rugi
 Total penghasilan komprehensif lain
 Penghasilan komprehensif untuk periode berjalan, yaitu total laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain.
b. Jika entitas menyajikan laporan laba rugi terpisah, maka entitas tidak menyajikan
bagian laba rugi dalam laporan yang menyajikan penghasilan komprehensif.
c. Entitas mengungkapkan pos-pos di bawah ini dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain:
1) Laba rugi untuk periode yang dapat diatribusikan kepada:
 Kepentingan nonpengendali; dan
 Pemilik entitas induk
2) Penghasilan komprehensif untuk periode yang dapat diatribusikan kepada:
 Kepentingan nonpengendali; dan

3
 Pemilik entitas induk
d. Jika entitas menyajikan laba rugi dalam suatu laporan terpisah, maka entitas
menyajikan (a) dalam laporan tersebut.
e. Bagian laba rugi atau laporan laba rugi
1) Pendapatan
2) Biaya keuangan
3) Bagian laba rugi dari entitas asosiasi dan ventura bersama dicatat dengan
menggunakan metode ekuitas
4) Beban pajak
5) Jumlah tunggal untuk total operasi yang dihentikan (lihat psak 58: aset tidak
lancar yang dimiliki untuk dijual dan operasi yang dihentikan)
f. Bagian penghasilan komprehensif lain
Bagian penghasilan komprehensif lain menyajikan pos-pos untuk jumlah
penghasilan komprehensif lain dalam periode berjalan, diklasifikasikan berdasarkan
sifat (termasuk bagian penghasilan komprehensif lain dari entitas asosiasi dan ventura
bersama yang dicatat menggunakan metode ekuitas) dan dikelompokkan sesuai
dengan sak:
1) Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan
2) Akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.
g. Entitas tidak diperkenankan untuk menyajikan pos-pos penghasilan dan beban
sebagai pos luar biasa dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
atau dalam calk.
h. Penghasilan komprehensif lain selama periode
Yaitu perubahan aset atau liabilitas yang tidak memengaruhi laba pada periode
berjalan, yang disebabkan oleh :
1) Selisih revaluasi aset tetap (psak 16 & isak 19)
2) Perubahan nilai investasi sekuritas available for sales (psak 55)
3) Keuntungan dan kerugian aktuarial atas program manfaat pasti (psak 24)
4) Translasi laporan keuangan (psak 10)
5) Bagian efektif dari keuntungan dan kerugian lindung nilai arus kas (psak 55)
3. Laporan perubahan ekuitas selama periode;
a. Menunjukan total laba rugi komprehensif selama suatu periode yang diatribusikan
kepada entitas induk dan pihak non pengendali.

4
b. Untuk setiap komponen ekuitas, pengaruh penerapan retrospektif.
c. Rekonsiliasi antara saldo awal dan akhir periode yang timbul dari laba rugi,
masing-masing pos penghasilan komprehensif lain, dan transaksi dengan pemilik
dalam kapasitasnya sebagai pemilik.
d. Jumlah dividen yang diatribusikan kepada pemilik dan nilai dividen per saham
diungkapkan dalam calk.
4. Laporan arus kas selama periode;
5. Catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan
dan informasi penjelasan lain;informasi komparatif mengenai periode terdekat
sebelumnya sebagaimana ditentukan dalam paragraf 38 dan 38a; dan
6. Laporan posisi keuangan pada awal periode terdekat sebelumnya ketika entitas
menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian
kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam
laporan keuangannya sesuai dengan paragraf 40a-40d.

Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau
setelah tanggal 1 Januari 2015. Entitas menerapkan penyesuaian paragraf 128 dan secara
prospektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015.

E. Ruang Lingkup PSAK 1

a.Persyaratan penyajian LK

b.Struktur LK

c.Persyaratan minimum

d.Isi LK

Berlaku untuk seluruh entitas, termasuk entitas yang menyajikan LK konsolidasian


dan LK tersendiri sebagaimana diatur dalam PSAK 4: Laporan keuangan Konsolidasian dan
Laporan Keuangan Tersendiri. Kecuali untuk:

a.Entitas Syariah (diatur dalam PSAK 101)

b.Laporan Keuangan Interim Ringkas (diatur dalam PSAK 3)

F. Tujuan Laporan Keuangan

5
“Memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas
entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam
pembuatan keputusan ekonomi.” Disini yang bertugas memberikan informasi adalah
Perusahaan kepada Para Pemangku Kepentingan (stakeholders).

G. Tanggung Jawab atas LK

“Manajemen entitas bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian LK entitas.”


Manajemen entitas disini adalah manajemen dari suatu perusahaan.

H. Karakteristik Umum LK
1. Penyajian secara wajar dan kepatuhan terhadap SAK
Dalam penyajian LK harus dilakukan secara jujur, membuat pernyataan
eksplisit dan tanpa terkecuali terhadap SAK dalam CALK, serta tidak dapat
memperbaiki kebijakan akuntansi yang tidak tepat.
2. Kelangsungan usaha
a. Penyajian LK harus disusun berdasar asumsi kelangsungan usaha.
b. Jika terdapat ketidakpastian akan kelangsungan usaha maka perusahaan harus
mengungkapkan hal tersebut, dasar penyajian laporan keuangan, dan alasannya.
3. Dasar akrual
Entitas menyusun laporan keuangan dengan dasar akrual kecuali laporan arus
kas. Pada dasar akrual, pendapatan atau beban diakui ketika pendapatan atau beban
tersebut telah terjadi.
4. Materialitas dan penggabungan.
Untuk materialitas adalah entitas menyajikan secara terpisah kelompok pos
sejenis yang material. Sedangkan, maksud dari penggabungan adalah pengelompokan
secara terpisah berdasar sifat atau fungsi. Jika nilainya tidak material, penyajian bisa
digabung dengan pos lain yang sejenis dalam LK atau disajikan terpisah dalam
catatan atas LK.
5. Saling hapus
Entitas tidak boleh melakukan saling hapus atas aset dan liabilitas atau
pendapatan dan beban, kecuali disyaratkan atau diizinkan oleh suatu PSAK.
6. Frekuensi pelaporan
Entitas wajib menyajikan LK lengkap setidaknya secara tahunan. Jika akhir
periode pelaporan berubah, maka entitas mengungkapkan alasan penggunaan periode

6
tersebut dan fakta bahwa jumlah yang disajikan dalam LK tidak dapat
diperbandingkan secara keseluruhan.
7. Informasi komparatif
Terdapat 2 klasifikasi perbedaan informasi komparatif, yakni:
a. Persyaratan Minimum Komparatif
b. Tambahan Informasi Komparatif Sukarela
8. Konsistensi penyajian
Penyajian dan klasifikasi pos-pos dalam LK antarperiode dilakukan secara
konsisten, kecuali:
a. Setelah terjadi perubahan yang signifikan terhadap sifat operasi entitas
atau mengkaji ulang atas laporan keuangan, terlihat secara jelas bahwa
penyajian atau pengklasifikasian yang lain akan lebih tepat untuk
digunakan dengan mempertimbangkan kriteria untuk penentuan dan
penerapan kebijakan akuntansi dalam PSAK 25 (revisi 2009): Kebijakan
Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan; atau
b. Perubahan tersebut diperkenankan dalam PSAK.

7
PSAK NO 2

A. Pengantar

PSAK 2 tentang Laporan Arus Kas telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan pada tanggal 22 Desember 2009.

PSAK 2 ini merevisi PSAK 2 tentang Laporan Arus Kas yang telah dikeluarkan pada
tanggal 7 September 1994.

Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material.

B. Pengantar Penyesuaian

Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah mengesahkan penyesuaian atas PSAK 2


tentang Laporan Arus Kas pada tanggal 27 Agustus 2014.

C. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 2 Laporan Arus Kas

Tujuan Pernyataan ini adalah mensyaratkan ketentuan atas informasi mengenai


perubahan historis dalam kas dan setara kas suatu entitas melalui laporan arus kas yang
mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan selama
suatu periode. Entitas menyusun laporan arus kas sesuai dengan persyaratan dalam
Pernyataan ini dan menyajikan laporan tersebut sebagai bagian tak terpisahkan dari laporan
keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan.

Laporan arus kas melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut
aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Entitas melaporkan arus kas dari aktivitas
operasi dengan menggunakan salah satu dari metode berikut:

a. Metode langsung, dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan
pembayaran kas bruto diungkapkan; atau
b. Metode tidak langsung, dengan metode ini laba atau rugi disesuaikan dengan mengoreksi
pengaruh transaksi yang bersifat nonkas, penangguhan, atau akrual dari penerimaan atau
pembayaran kas untuk operasi di masa lalu atau masa depan, dan pos penghasilan atau
beban yang berhubungan dengan arus kas investasi atau pendanaan.

8
Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah
tanggal 1 Januari 2011. Entitas menerapkan Penyesuaian paragraf 16, 37, 38, 40A, 42A,
42B, 50(b) untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015.

D. Ruang Lingkup

Entitas harus menyusun laporan arus kas sesuai persyaratan dalam Pernyataan ini dan
menyajikan laporan tersebut sebagai bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan untuk
setiap periode penyajian laporan keuangan.Para pemakai laporan ingin mengetahui
bagaimana perusahaan menghasilkan dan menggunakan kas dan setara kas.

E. Penyajian Laporan Arus Kas ƒ

Laporan arus kas melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan
menurut aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Penyajian ketiga aktivitas terebut
dengan cara yang paling sesuai dengan bisnisnya. Suatu transaksi tunggal dapat
diidentifikasikan ke dalam lebih dari satu aktivitas misal pelunasan pinjaman dan bunganya
Æ pendanaan dan operasi .

F. Arus Kas Operasi.

Aktivitas operasi adalah Aktivitas penghasil utama pendapatan entitas dan aktivitas lain
yang bukan merupakan aktivitas investasi dan pendanaan.

Indikator utama menentukan apakan operasi dapat menghasilkan kas untuk melunasi
pinjaman dan memelihara kemampuan operasi entitas, membayar deviden dan melakukan
investasi.

Inflows terdiri dari :

 Penerimaan dari penjualan barang/jasa, royalti, pendapatan lain.

 Penerimaan dari pendapatan sewa, restitusi pajak.

 Penerimaan dari pemberian untuk bank dan penjualan sekuritas dari perusahaan efek

Outflows terdiri dari:

 Pembayaran kepada pemasok barang dan jasa

 Pembayaran untuk karyawan.

9
 Pembayaran klaim (asuransi), pembelian efek (perusahaan efek), pengembalian kredit
(bank) Pembayaran biaya operasi

Pelaporan Arus kas dari Aktivitas Operasi

 Entitas melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan salah satu
dari metode berikut:

– Metode langsung à kelompok utama dari penerimaan dan pengeluaran kas


bruto diungkapkan;

– Metode tidak langsung à laba disesuaikan dengan mengoreksi transaksi non


kas, penangguhan atau akrual dan unsur penghasilan/beban yang terkait aktivitas
investasi dan pendanaan

G. Arus Kas Investasi

Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aset jangka panjang serta investasi
lain yang tidak termasuk setara kas. Mencerminkan pengeluaran untuk sumber daya yang
dimaksudkan menghasilkan kas di masa depan.

Inflows terdiri dari :

 Penerimaan penjualan aset tetap, aset tidak berwujud dan aset jangka panjang lain.

 Penerimaan kas dari kontrak future/ forward, future untuk pendanaan

 Penerimaan penjualan instrumen utang atau kas (selain diperdagangkan)

 Penerimaan kas dari pelunasan uang muka dan pinjaman dari pihak lain.

Outflows terdiri dari:

 Pembayaran kas untuk membeli aset tidak tetap, aset tidak berwujud, biaya
pengembangan dikapiralisasi

 Pembayaran kas dari kontrak future, forward, swap untuk aktivitas pendanaan.

 Pembayaran untuk membeli instrumen utang/ekuitas/ ventura selain untuk


diperdagangkan

10
H. Arus Kas Pendanaan

Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta
komposisi kontribusi modal dan pinjaman entitas, Memprediksi klaim atas arus kas masa
depan oleh para penyedia modal entitas.

Inflows terdiri dari :

 Penerimaan kas dari penerbitan saham.

 Penerimaan kas dari penerbitan obligasi, wesel, pinjaman jangka pendek dan jangka
panjang, hipotek,

Outflows terdiri dari:

 Pembayaran kas kepada pemiliki untuk menarik atau menebus saham.


 Pelunasan pinjaman
 Pembayaran kas oleh lessee untuk mengurangi saldo liabilitas terkait sewa
pembiayaan
I. Laporan Arus Kas

 Arus kas bunga dan dividen diungkapkan secara terpisah dan diklasifikasikan secara
konsisten.

o Beban bunga dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau pendanaan (alternatif)

o Pendapatan bunga dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau investasi
(alternatif)

o Dividen yang dibayarkan dapat disajikan sebagai arus kas pendanaan atau operasi
(alternatif)

o Pendapatan dividen dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau investasi
(alternatif)

 Arus kas yang berkaitan dengan pajak penghasilan dan bunga pinjaman diungkapkan
secara terpisah.

 Perubahan nilai tukar dilaporkan dalam LAK untuk merekonsiliasi saldo awal dan
akhir kas dan setara kas.

11
 Pengungkapan transaksi non kas – investasi dan pendanaan

Amandemen Psak 2 – 44a-44e

 Pengungkapan untuk mengevaluasi perubahan pada liabilitas dari aktivitas pendanaan

o perubahan yang timbul dari arus kas

o perubahan nonkas. (44A)

 Entitas mengungkapkan perubahan pada liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan
sebagai berikut:

o perubahan dari arus kas pendanaan;

o perubahan yang timbul dari perolehan atau kehilangan pengendalian entitas anak
atau bisnis lain;

o dampak perubahan tingkat kurs valuta asing;

o perubahan pada nilai wajar; dan

o perubahan lainnya.

J. Pelaporan Arus kas dari Aktivitas Investasi dan Pendanaan

Dilaporkan secara terpisah kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto
yang berasal dari aktivitas investasi dan pendanaan, kecuali item berikut yang dapat
dilaporkan atas dasar arus kas neto:

1. penerimaan dan pembayaran kas untuk kepentingan pelanggan jika arus kas tersebut
lebih mencerminkan aktivitas pelanggan daripada aktivitas entitas
2. penerimaan dan pembayaran kas untuk pos-pos dengan perputaran cepat, jumlah yang
besar, dan dengan jangka waktu singkat.
3. Arus kas yang timbul dari aktivitas lembaga keuangan:

 penerimaan dan pembayaran kas sehubungan dengan penerimaan dan


pembayaran kembali deposito berjangka dengan jatuh tempo yang tetap;
 penempatan dan penarikan deposito pada dan dari lembaga keuangan lainnya;
 pemberian dan pelunasan uang muka dan pinjaman kepada nasabah.

K. ARUS KAS DALAM MATA UANG ASING

Arus kas yang timbul dari transaksi valuta asing dicatat dalam mata uang fungsional entitas
dengan mengalikan jumlah valuta asing tersebut dengan kurs antara mata uang fungsional
dengan valuta asing pada tanggal transaksi arus kas.

12
Arus kas entitas anak di luar negeri dijabarkan berdasarkan kurs antara mata uang fungsional
dengan valuta asing pada tanggal transaksi arus kas.

L. BUNGA DAN DIVIDEN

Arus kas dari bunga dan dividen yang diterima dan dibayarkan, masing-masing diungkapkan
secara terpisah. Masing-masing diklasifikasi secara konsisten antar periode sebagai aktivitas
operasi, investasi, atau pendanaan.

M. PAJAK PENGHASILAN

Arus kas yang timbul dari pajak penghasilan diungkapkan secara terpisah dan diklasifikasi
sebagai arus kas dari aktivitas operasi kecuali dapat diidentifikasikan secara spesifik sebagai
aktivitas pendanaan dan investasi.

N. PERUBAHAN KEPEMILIKAN DALAM ENTITAS ANAK DAN UNIT


BISNIS LAIN

Gabungan arus kas yang timbul dari perolehan dan kehilangan pengendalian atas entitas anak
atau bisnis lain disajikan secara terpisah dan diklasifikasikan sebagai aktivitas investasi.

Entitas mengungkapkan hal-hal berikut, dalam gabungan, sehubungan dengan perolehan dan
kehilangan pengendalian atas entitas anak dan bisnis lain selama suatu periode:

1. jumlah imbalan yang dibayarkan atau diterima;


2. bagian dari imbalan yang terdiri dari kas dan setara kas;
3. jumlah kas dan setara kas dalam entitas anak atau bisnis lain dimana pengendalian
diperoleh atau hilang; dan
4. jumlah aset dan laibilitas selain kas atau setara kas dalam entitas anak atau bisnis lain
dimana pengendalian diperoleh atau hilang, diikhtisarkan berdasarkan kategori
utamanya

O. TRANSAKSI NONKAS

Transaksi investasi dan pendanaan yang tidak mensyaratkan penggunaan kas atau setara kas
dikeluarkan dari laporan arus kas. Transaksi tersebut diungkapkan pada bagian lain dalam
laporan keuangan sedemikian rupa sehingga dapat memberikan seluruh informasi yang
relevan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan tersebut.

P. KOMPONEN KAS DAN SETARA KAS

Entitas mengungkapkan komponen kas dan setara kas serta menyajikan rekonsiliasi jumlah
tersebut dalam laporan arus kas dengan pos yang sama yang dilaporkan dalam laporan posisi
keuangan.

Q. PENGUNGKAPAN LAIN

13
Entitas mengungkapkan jumlah saldo kas dan setara kas yang signifikan yang tidak dapat
digunakan oleh kelompok usaha, beserta pendapat manajemen.

14

Anda mungkin juga menyukai