Anda di halaman 1dari 10

TEORI AKUNTANSI

PSAK 1 dan IFRS 1

Oleh Kelompok 7 :
Kadek Clara Sintha Iswari (1607532085)
Kadek Eti Putrika 1607532098)

PROGRAM NON REGULER


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2018
I. PSAK No. 1 Tentang Penyajian Laporan Keuangan

Ruang Lingkup PSAK no 1

 Entitas menerapkan PSAK 1 dalam penyusunan dan penyajian laporan


keuangan bertujuan umum sesuai dengan SAK.
 PSAK 1 mengatur persyaratan pengakuan, pengukuran dan pengungkapan
transaksi spesifik dan peristiwa lain.
 PSAK 1 tidak diterapkan bagi struktur dan isi laporan keuangan interim
ringkas yang disusun sesuai dengan PSAK 3
 PSAK 1 berlaku bagi seluruh entitas, termasuk entitas yang menyajikan
laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan terpisah
sebagaimana diatur dalam PSAK 4

Pengertian Laporan Keuangan

Laporan Keuangan adalah laporan yang berisi informasi keuangan sebuah


organisasi. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan hasil
proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan
informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal
PSAK No. 1 Paragraf ke 7 (Revisi 2009),”Laporan Keuangan adalah suatu
penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas”.

Tujuan PSAK No 1
Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi mengenai posisi
keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian
besar pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomik.
Laporan Keuangan menyajikan informasi mengenai entitas yang meliputi :
a) Aset
b) Liabilitas
c) Ekuitas
d) Penghasilan dan beban, termasuk keuntungan dan kerugian
e) kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai
pemilik
f) arus kas

Laporan keuangan lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut ini:

 Laporan posisi keuangan pada akhir periode


 Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode
 Laporan perubahan ekuitas selama periode
 Laporan arus kas selama periode
 Catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang
signifikan dan informasi penjelasan lain
 Informasi komparatif mengenai periode sebelumnya
 Laporan posisi keuangan pada awal periode terdekat sebelumnya

Karakteristik Umum Penyajian Laporan Keuangan


1. Penyajian secara Wajar dan Kepatuhan terhadap SAK
Laporan keuangan menyajikan secara wajar posisi keuangan, kinerja
keuangan, dan arus kas entitas. Penyajian yang wajar mensyaratkan
penyajian secara jujur dampak dari transaksi, peristiwa lain dan kondisi
sesuai dengan definisi dan kriteria pengakuan aset, liabilitas, penghasilan
dan beban yang diatur dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian
Laporan Keuangan. Entitas yang laporan keuangannya telah patuh
terhadap SAK membuat pernyataan secara eksplisit dan tanpa kecuali
tentang kepatuhan terhadap SAK dalam catatan atas laporan keuangan.
2. Kelangsungan Usaha
Penyajian laporan keuangan harus disusun berdasar asumsi kelangsungan
usaha. Dalam mempertimbangkan apakah asumsi kelangsungan usaha
adalah tepat, manajemen memperhatikan informasi masa depan paling
sedikit namun tidak dibatasi untuk 12 bulan dari akhir periode pelaporan.
Jika terdapat ketidakpastian mengenai kelangsungan usaha entitas harus
mengungkapkan ketidakpastian tersebut, dasar penyajian laporan
keuangan, dan alasannya.

3. Dasar Akrual
Entitas menyusun laporan keuangan atas dasar akrual, kecuali laporan arus
kas. Aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan diakui ketika memenuhi definisi
dan kriteria pengakuan di kerangka dasar (framework).
4. Materialitas dan Penggabungan
Pengelompokan secara terpisah berdasar sifat atau fungsi. Jika nilainya
tidak material, penyajian bisa digabung dengan pos lain yang sejenis
dalam laporan keuangan atau disajikan terpisah dalam catatan atas laporan
keuangan.
5. Saling Hapus
Entitas tidak boleh melakukan saling hapus atas aset dan liabilitas atau
pendapatan dan beban kecuali disyaratkan atau diijinkan oleh PSAK.
Pengecualian: pengukuran aset secara neto setelah dikurangi penyisihan
penilaian misalnya keusangan atas persediaan dan penyisihan piutang tak
tertagih, bukan kategori saling hapus.
6. Frekuensi Pelaporan
Entitas menyajikan laporan keuangan lengkap setidaknya secara tahunan.
Jika akhir periode pelaporan entitas berubah dan laporan keuangan
disajikan untuk periode yang lebih panjang atau lebih pendek daripada 1
tahun
7. Informasi Komparatif
Informasi kuantitatif diungkapkan secara komparatif dengan periode
sebelumnya untuk seluruh jumlah yang dilaporkan dalam laporan
keuangan periode berjalan, kecuali dinyatakan lain oleh PSAK/ ISAK.
Informasi komparatif yang bersifat naratif dan deskriptif dari laporan
keuangan periode sebelumnya diungkapkan kembali jika relevan untuk
pemahaman laporan keuangan periode berjalan.
8. Konsistensi Penyajian
Penyajian dan klasifikasi pos-pos dalam Laporan Keuangan antar periode
dilakukan secara konsisten, kecuali : Setelah terjadi perubahan yang
signifikan terhadap sifat operasi entitas atau kajian ulang atas laporan
keuangan, terlihat secara jelas bahwa penyajian atau pengklasifikasian
yang lain akan lebih tepat untuk digunakan dengan mempertimbangkan
kriteria untuk penentuan dan penerapaan kebijakan akuntansi dalam PSAK
25 : Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan kesalahan.

Struktur dan Isi Penyajian Laporan Keuangan


1. Identifikasi laporan Keuangan
Entitas mengidentifikasi laporan keuangan secara jelas dan
membedakannya dari informasi lain dalam dokumen publikasi
yang sama. Entitas mengidentifikasikan secara jelas setiap laporan
keuangan dan catatan atas laporan keuangan.
2. Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
Laporan posisi keuangan minimal mencakup penyajian jumlah
pos-pos, berikut: aset tetap, property investasi, aset tidak berwujud,
aset keuangan, investasi dengan menggunakan metode ekuitas,
persediaan, piutang dagang dan piutang lainnya, kas dan setara kas,
total aset yang diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk
dijual.
3. Laporan Laba Rugi Komprehensif
Entitas menyajikan seluruh pos penghasilan dan beban yang diakui
dalam satu periode:
a) Dalam bentuk satu laporan laba rugi komprehensif, atau
b) Dalam bentuk dua laporan:
1) Laporan yang menunjukan komponen laba rugi (laporan laba
rugi terpisah);
2) Laporan yang dimulai dengan laba rugi dan menunjukan
komponen pendapatan komprehensif lain (laporan laba
rugi komprehensif
4. Laporan Perubahan Ekuitas
Entitas menyajikan laporan perubahan ekuitas yang menunjukan:
a) Total laba rugi komprehensif selama suatu periode, yang
menunjukan secara terpisah total jumlah yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk dan kepada kepentingan non
pengendali.
b) Untuk tiap komponen ekuitas pengaruh penerapan retrospektif
atau penyajian kembali secara retrospektif yang diakui sesuai
dengan PSAK 25
5. Laporan Arus kas
Informasi arus kas memberikan dasar bagi pengguna laporan
keuangan untuk menilai kemampuan entitas dalam menghasilkan
kas dan setara kas dan kebutuhan entitas dalam menggunakan arus
kas tersebut.
6. Catatan Atas Laporan Keuangan
Struktur catatan atas laporan keuangan, sebagai berikut:
a) Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan
keuangan dan kebijakan akuntansi tertentu yang digunakan.
b) Mengungkapkan informasi yang disyaratkan oleh SAK yang
tidak disajikan dibagian manapun dalam laporan keuangan, dan
c) Memberikan informasi yang tidak disajikan dibagian manapun
dalam laporan keuangan, tetapi informasi tersebut relevan untuk
memahami laporan keuangan.
7. Pengungkapan lain
Entitas mengungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan:
a) Jumlah dividen yang diusulkan atau diumumkan sebelum
tanggal penyesuaian laporan keuangan tetapi tidak diakui sebagai
distribusi kepada pemilik selama periode serta jumlah dividen per
lembar saham;dan
b) jumlah dividen preferen komulatif yang tidak diakui.

Perbedaan Antara PSAK No. 1 Tahun 2009 dengan PSAK No. 1 Tahun 2013
Terdapat perubahan antara PSAK No. 1 Tahun 2013 dengan PSAK No. 1
Tahun 2009. Perubahan tersebut didasarkan atas:
1. Perbaikan dengan penggunaan istilah yang lebih tepat
2. Pengaruh perkembangan PSAK lain yang belum dikeluarkan tahun 2009
3. Mengikuti perubahan terakhir IAS 1 Tahun 2010 yaitu pemisahaan
penghasilan komprehensif lain dan penyajian informasi komparatif
4. Sikronisasi dengan IAS terkait format
5. Pendekatan penyajian standar dengan revisi – tidak menyajikan ulang
semua standar
6. Efektif berlaku 1 Januari 2015, tidak ada penerapan dini
7. Terdapat perbedaan IAS 1 dengan PSAK 1.
Berikut beberapa perubahan yang terjadi dalam hal judul laporan, definisi,
komponen laporan keuangan, informasi komparatif dan penyajian penghasilan
komprehensif lain :
Hal PSAK 1 2013 PSAK 1 2009
Laporan Laba Rugi dan
Judul Laporan Laporan Laba Rugi Komprehensif
Penghasilan Komprehensif Lain
Tidak memberikan definisi: Memberikan definisi:
-Laba Rugi -Laba Rugi
Definisi -Pemilik-Penyesuaian -Pemilik
Reklasifikasi -Penyesuaian Reklasifikas
-Total Laba Rugi Komprehensif -Total Laba Rugi Komprehensif
-Laporan posisi keuangan
-Laporan laba rugi dan -Laporan posisi keuangan
Komponen penghasilan komprehensif lain -Laporan laba rugi komprehensif
Laporan -Laporan perubahan ekuitas -Laporan perubahan ekuitas
Keuangan -Laporan arus kas -Laporan arus kas
-Catatan atas laporan keuangan -Catatan atas laporan keuangan
-Informasi komparatif

Informasi -Informasi komparatif minimum


Tidak terdapat pengaturan
Komparatif -Informasi komparatif tambahan
Penyajian Disajikan berdasarkan kelompok:
Penghasilan 1. Pos-pos yang akan Disajikan dalam kelompok
Komprehensif direklasifikasikan ke laba rugi Penghasilan komprehensif lain
Lain 2. Pos-pos yang tidak akan
direklasifikasikan ke laba rugi

Peubahan PSAK 1 Tahun 2013


– Judul Laporan Pendapatan Komprehensif Lain menjadi Laporan Laba Rugi
dan Penghasilan Komprehensif lain.
– Format laporan disesuaikan dengan format yang digunakan oleh IASB
– Penyajian laporan dalam dua bagian: Laba Rugi dan Penghasilan
Komprehensif Lain.
– Pemisahan penghasilan komprehensif yang akan direklasifikasikan ke
laporan laba rugi periode berikutnya setelah penghentian pengakuan
dengan OCI (missal surplus revaluasi aset) yang tidak akan direklasifikasi
ke laporan laba rugi.
– Pemisahan pajak penghasilan atas pos yang disajikan dalam OCI yang akan
direklasifikasikan ke laporan laba rugi dan yang tidak direklasifikasi ke
dalam laporan
laba rugi.
– Sinkronisasi dengan terbitnya PSAK lain – PSAK 65 Konsolidasian,
PSAK 4 Laporan Keuangan Tersendiri.
Perubahan PSAK 1 Tahun 2009:
– Nama menjadi Laporan Posisi Keuangan (Neraca), tambahan neraca untuk
sinkronisasi
dengan regulasi di Indonesia.
– Perubahan definisi-definisi seperti Kewajiban menjadi Liabilitas dan hak
minoritas
menjadi kepentingan non pengendali (non-controlling interest).
– Penyajian kepentingan non pengendali sebagai bagian ekuitas dan bagian
laba bukan sebagai pengurang labaà LK konsolidasian.
– Laporan keuangan awal periode (dr periode sajian) untuk penyajian
retroaktif perubahan kebijakan dan koreksi kesalahan.
– Minimum line item Penyajian Neraca Properti Investasi, Investasi dengan
menggunakan metode ekuitas, Aset yang dimiliki untuk dijual, Pajak
tangguhan, Pajak kini, dll.
– Urutan penyajian laporan keuangan dalam ilustrasi menurut PSAK 1
berbeda dengan IAS1 (Aset tidak lancar di atas).
– Laporan Laba rugi dan Laporan Laba Rugi Komprehensif.
– Penyajian laporan laba rugi dengan memasukkan unsur laba komprehensif
– Laba dialokasikan untuk pemegang saham minoritas dan mayoritas
– Ketentuan minimum item dalam laporan laba rugi Pendapatan, Biaya
keuangan, Beban pajak, pendapatan investasi asosiasi, Pendapatan
komprehensif, dll
– Klasifikasi beban berdasarkan fungsi dan sifat, jika disajikan berdasarkan
fungsi ada pengungkapan berdasarkan sifat
– Penyajian “pos luar biasa / extraordinary item” tidak diperkenankan lagi.
– Penyajian laba rugi komprehensif dengan digabung atau dalam bentuk dua
laporan
Refrensi:
https://sitisarahadi.wordpress.com/2013/09/20/psak-1/
https://www.academia.edu/23065446/KEL1PSAK1Penyajianataslaporankeuangan
http://akuntan-si.blogspot.com/2011/10/psak-1-tentang-penyajian-laporan.html

Anda mungkin juga menyukai