Anda di halaman 1dari 8

Accounting Standard Resume (PSAK 1) Bagian 1

PENGANTAR
PSAK 1 Tentang Penyajian Laporan keuangan telah disahkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan pada tanggal 19 Desember 2013.
PSAK ini merevisi PSAK1 tentang Penyajian Laporan keuangan yang telah
diterbitkan pada tanggal 15 Desember 2009.
Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material.

PENGANTAR PENYESUAIAN
Dewan StandarAkuntansi Keuangan telah mengesahkan penyesuaian atas PSAK 1
tentang Penyajian Laporan Keuangan pada tanggal 27 Agustus 2014.

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 1

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN


Bertujuan agar dapat membandingkan laporan keuangan dengan laporan
keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.
Pernyataan ini mengatur persyaratan penyajian laporan keuangan, struktur
laporan keuangan, dan persyaratan minimal isi laporan keuangan.
Entitas menerapkan Pernyataan ini dalam penyusunan dan penyajian laporan
keuangan bertujuan umum sesuai dengan SAK. Pernyataan ini tidak berlaku bagi
penyusunan dan penyajian laporan keuangan entitas syariah.
LAPORAN KEUANGAN
Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi mengenai posisi
keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian
besar pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomik. Laporan
keuangan juga menunjukkan hasil pertanggung jawaban manajemen atas
penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.
Komponen Laporan Keuangan Lengkap
1. Laporan posisi keuangan pada akhir periode.
2. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode
3. Laporan perubahan ekuitas selama periode
4. Laporan atas arus kas selama periode
5. Catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang
signifikan dan informasi penjelas lain
6. ea) Informasi komparatif mengenai periode terdekat sebelumnya
sebagaimana ditentukan dalam paragraph 38 dan 38A; dan
7. Laporan posisi keuangan pada awal periode terdekat sebelumnya ketika
entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi retrospektif.

STRUKTUR DAN ISI


Informasi yang disajikan dalam laporan posisi keuangan minimal mencakup :
1. Asset tetap
2. Properti investasi
3. Asset tak berwujud
4. Asset keuangan (tidak termasuk jumlah yang disajikan pada (e), (h), dan (i))
5. Investasi yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas
6. Dikosongkan
7. Persediaan
8. Piutang dagang dan piutang lain
9. Kas dan setara kas
10. Total asset yang diklasifikasikan sebagai asset yang dimilki untuk dijual dan
asset yang termasuk dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai
dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58: Aset Tidak Lancar yang dimiliki
untuk dijual dan operasi yang dihentikan.
11. Utang dagang dan utang lain
12. Provisi
13. Liabilitas keuangan (tidak termask jumlah yang disajikan dalam (k) dan (l)
14. Liabilitas dan asset untuk pajak kini sebagaimana didefinisikan dalam PSAK
46: Pajak Penghasilan
15. Liabilitas dan asset pajak tangguhan, sebagaimana didefinisikan dalam
PSAK 46
16. Liabilitas yang termasuk dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan
sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58
17. Kepentingan nonpengendali, disajikan sebagai bagian dari ekuitas, dan
18. Modal saham dan cadangan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
induk.

ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR


Entitas mengklasifikasikan asset sebagai asset lancar, jika:
1. Entitas memperkirakan akan merealisasi asset, atau memiliki intensi untuk
menjual atau menggunakannya, dalam siklus operasi normal
2. Entitas memiliki asset untuk tujuan diperdagangkan
3. Entitas memperkirakan akan merealisasi asset dalam jangka waktu dua belas
bulan setelah periode pelaporan, atau
4. Asset merupakan kas atau setara kas (sebagaimana didefinisikan dalam
PSAK 2: laporan arus kas), kecuali asset tersebut dibatasi pertukaran atau
penggunaannya untuk menyelesaikan liabilitas sekurang-kurangnya dua belas
bulan setelah periode pelaporan
Jika tidak termasuk kategori tersebut, maka disebut asset tidak lancar.

LIABILITAS JANGKA PENDEK LIABILITAS JANGKA PANJANG


Entitas mengklasifikasikan liabilitas sebagai liabilitas jangka pendek jika :
1. Entitas memperkirakan akan menyelesaikan liabilitas tersebut dalam siklus
operasi normal
2. Entitas memiliki liabilitas tersebut untuk tujuan diperdagangkan
3. Liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu dua
belas bulan setelah periode pelaporan
4. Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menangguhkan penyelesaian
liabilitas selama sekurang-kurangnya dua belas bulan setelah periode pelaporan.
Persyaratan liabilitas yang dapat mengakibatkan diselesaikannya liabilitas tersebut
dengan menerbitkan instrument ekuitas, sesuai dengan pilihan pihak lawan, tidak
berdampak terhadap klasifikasi liabilitas tersebut.
Jika tidak termasuk kategori tersebut, maka disebut liabilitas jangka panjang.
Liablilitas jangka pendek seperti utang dagang dan beberapa akrual untuk biaya
karyawan serta biaya operasi lain, merupakan bagian modal kerja yang digunakan
dalam siklus operasi normal entitas. Entitas mengklasifikasikan sebagai liabilitas
jangka pendek jika liabilitas tersebut akan jatuh tempo dalam 12 bulan setelah
periode pelaporan, meskipun:
1. kesepakatan awal perjanjian pinjaman untuk jangka waktu lebih dari dua
belas bulan.
2. perjanjian untuk pembiayaan kembali, atau penjadwalan kembali
pembayaran, atas dasar jangka panjang telah diselesaikan setelah periode
pelaporan dan sebelum laporan keuangan diotorisasi untuk terbit.
Pinjaman yang diklasifikasikan sebagai liablitas jangka pendek jika peristiwa
berikut ini terjadi antara akhir periode pelaporan dan tanggal penyelesaian laporan
keuangan diotorisasi untuk terbit, maka:
1. pembiayaan kembali berbasis jangka panjang
2. perbaikan pelanggaran pengaturan pinjaman jangka panjang
3. pemeberian tenggang waktu oleh pemberi pinjaman
Informasi yang Disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan atau Catatan atas
Laporan Keuangan
Entitas mengungkapkan hal-hal berikut dalam laporan posisi keuangan /
laporan perubahan ekuitas / catatan atas laporan keuangan:
1. jumlah saham modal dasar
2. jumlah saham yang diterbitkan dan disetor penuh, dan yang diterbitkan
teteapi tidak disetor penuh
3. nilai nominal saham, atau nilai dari saham yang tidak memiliki nilai nominal
4. rekonsiliasi jumlah saham yang beredar pada awal dan akhir periode
5. hak, kesitimewaan, dan pembatasan tang melekat pada setiap kelas saham,
entitas asosiasi
6. saham yang diacadangkan untuk penerbitan dengan hak opsi dan kontrak
penjualan saham, termasuk jumlah dan persyaratan.
Jika entitas telah mereklasifikasi:
1. instrumen keuangan yang memiliki fitur opsi jual yang diklasifikasikan
sebagai instrumen ekuitas, atau
2. instrumen yang mensyaratkan kewajiban kepada entitas untuk menyerahkan
kepada pihak lain bagian penata aset neto entitas hanya pada saat likuidasi dan
diklasifikasikan sebgaia instrumen ekuitas.
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain menyajikan:
1. laba rugi
2. total penghasilan komprehensif lain
3. penghasilan komprehensif untuk periode berjalan, yaitu total laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain
Berikut sebagai alokasi dari laba rugi dan penghasilan komprehensif lain untuk
periode berjalan:
1. laba rugi untuk periode yang dapat diatribusikan kepada:
2. kepentingan nonpengendali
3. pemilik entitas induk
4. penghasilan komprehensif untuk periode yang dapat diatribusikan kepada:
5. kepentingan nonpengendali
6. pemilik entitas induk
Jika entitas menyajikan laba rugi dalam suatu laporan tersendiri, maka entitas
menyajikan (a) dalam laporan tersebut.
Informasi yang Disajikan dalam bagian Laba Rugi atau Laporan Laba Rugi
Sebagai tambahan atau pos-pos yang disyaratkan oleh SAK lain, bagian
laba rugi atau laporan laba rugi mencakup pos-pos yang menyajikan jumlah berikut
untuk periode:
1. pendapatan
2. biaya keuangan
3. bagian laba rugi dari entitas asosiasi dan ventura bersama yang dicatat
dengan menggunakan metode ekuitas
4. beban pajak
Entitas menyajikan pos-pos, judul dan subtotal tambahan dalam laporan yang
menyajikan laba rugi dan penghasilan konmprehensif lain jika penyajian tersebut
relevan untuk pemahaman kinerja keuangan entitas.
Entitas tidak diperkenankan untuk menyajikan pos-pos penghasilan atau terhadap
beban sebagai pos luar biasa dalam laporan yang menyajikan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain atau dalam catatan atas laporan keuangan.
Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Selama Periode
Entitas mengakui seluruh pos-pos penghasilan dan beban pada suatu periode dalam
laba rugi kecuali suatu PSAK mensyaratkan atau mengizinkan lain.
Entitas mengungkapkan jumlah pajak penghasilan terkait dengan setiap komponen
dari penghasilan komprehensif lain, termasuk penyesuaian reklasifikasi baik dalam
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain atau dalam catatan atas
laporan keuangan.
Informasi yang Disajikan dalam Laporan Laba Rugi dan Penghasilan
Komprehensif Lain atau Catatan atas Laporan Keuangan
Ketika pos-pos penghasilan atau beban adalah material, entitas
mengungkapkan sifat dan jumlahnya tersendiri. Keadaan yang menyebabkan
pengungkapan secara tersendiri atau pos-pos penghasilan dan beban mencakup:
1. Penurunan nilai menjadi nilai realisasi neto atau penurunan nilai aset tetap
menjadi jumlah terpulihkan, dan pembalikan atas penurunan tersebut
2. restruturisasi aktivitas entitas dan pembalikan provisi biaya restrukturisasi
3. pelepasan aset tetao
4. pelepasan investasi
5. operasi yang dihentikan
6. penyelesaian tuntutan hukum
7. pembalikan provisi lain
Laporan Perubahan Ekuitas
Entitas menyajikan laporan perubahan ekuitas. Mencakup informasi
sebagai berikut
1. total penghasilan komprehensif selama periode berjalan, yang menunjukan
secara tersendiri jumlah total yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
induk dan kepada kepentingan nonpengendali
2. untuk setiap komponen ekuitas dampak penerapan retrospektif atau
penyajian kembali secara retrospektif
3. untuk setiap komponen ekuitas, rekonsiliasi antara jumlah tercatat pada awal
dan akhir periode, secara tersendiri mengungkapkan masing-masing perubahan
yang timbul dari:
4. laba rugi
5. penghasilan komprehensif
6. transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik yang
menunjukan secara tersendiri kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dan
perubahan hak kepemilikan pada entitas anak yang tidak menyebabkan
hilangnya pengendalian
Catatan Atas Laporan Keuangan
Entitas umumnya menyajikan catatan atas laporan keuangan dengan urutan sebagai
berikut:
1. pernyataan kepatuhan terhadap SAK
2. ringkasan kebijakan akuntansi signifikan yang diterapkan
3. informasi tambahan utnuk pos-pos yang disajikan dalam laporan posisi
keuangan dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan
perubahan ekuitas dan laporan arus kas, sesuai dengan urutan penyajian
laporan dan penyajian masing-maing pos
4. pengungkapan lain, termasuk:
5. liabilitas kontinjensi dan komitmen kotraktual yang belum diakui
6. pengungkapan informasi nonkeuangan, contohnya tujuan dan kebijakan
manajemen risiko keuangan
Sumber Ketidakpastian Estimasi
Entitas menyajikan pengungkapan dalam cara yang dapat membantu
pengguna laporan keuangan untuk memahami pertimbangan yang dibuat
manajemen tentang masa depan dan tentang sumber lain ketidakpastian estimasi.
Sifat dan tingkat informasi yang disediakan bervariasi sesuai dengan sifat asumsi
dan kondisi lain. Contoh pengungkapan yang dibuat entitas adalah:
1. sifat asumsi atau ketidakpastian estimasi lain
2. sensitivitas jumlah tercatat terhadap metode, asumsi dan estimasi yang
mendasari penghitungan jumlah tercatat tersebut, termasuk alasan atas
sensitivitas tersebut
3. penyelesaian yang diaharapkam atas ketidakpastian dan rentang hasil yang
mungkin selama periode pelaporan berikutya atas jumlahj tercatat aset dan
liabilitas yang terpengaruh
4. penjelasan tentang perubahan yang dilakukan terhadap asumsi sebelumnya
yang terkait dengan aset dan liabilitas tersebut, jika ketidakpastian tetap belum
dapat diselesaikan.

Anda mungkin juga menyukai