Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH JATI DIRI UNSOED

ETIKA DAN ETIKA AKADEMIK


Mengembangkan Etika Melalui Penguunaan dan
Perawatan Fasilitas Kampus

Disusun oleh:
Brigitha Afilia S. C1C016011
Intan Firda R. C1C016013
Dira Oktaf Sonjayani C1C016015
Rr. Erinna Salsabila C1C016017
Fepi Fauzia C1C016019

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
dengan baik dan tanpa hambatan.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah Jatidiri
Unsoed, Bapak Riswan yang telah memberikan bimbingan dan pengajaran kepada
kami. Terlebih lagi dalam penyusunan makalah ini sehingga kami dapat
menyelesaikannya dengan baik. Terima kasih juga kepada pihak-pihak yang telah
membantu kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini, yang tidak bisa kami
sebutkan satu-persatu.
Kami menyusun makalah yang berjudul Mengembangkan Etika Melalui
Penggunaan dan Perawatan Fasilitas Kampus ini adalah untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Jatidiri Unsoed yang diberikan oleh Bapak Riswan. Kemampuan maksimal
dan usaha yang keras telah kami curahkan dalam menyusun makalah ini. Semoga
usaha kami tidak sia-sia dan mendapatkan hasil yang baik.
Akhirnya, kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini masih jauh
dari sempurna, karena kami menyusun ini dalam rangka mengembangkan
kemampuan diri. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun baik
lisan maupun tulisan sangat kami harapkan.

Purwokerto, 5 November 2016


Hormat kami,

Tim Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I............................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...............................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN...........................................................................................................3
2.1 Analisis Masalah..................................................................................................3
2.2 Pemecahan Masalah.............................................................................................5
BAB III.........................................................................................................................6
KESIMPULAN............................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................7

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tujuan pendidikan di perguruan tinggi adalah menyiapkan peserta didik menjadi
anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik di bidang ilmu
pengetahuan, teknologi, dan/atau seni serta mengupayakan peningkatan taraf
kehidupan masyarakat. Tujuan pendidikan tinggi tersebut dapat dicapai bila anggota
sivitas akademika, yaitu dosen dan mahasiswa mengerti serta melaksanakan sikap dan
etika sebagai anggota komunitas masyarakat pada umumnya. Sehingga, dapat
dibenarkan bahwa etika memiliki nilai-nilai universal, tetapi tidak lepas dari kultur
komunitas tertentu yang memang perlu diaktualisasikan dan ditempatkan secara
kontekstual. Universitas Jenderal Soedirman mengupayakan tercapainya tujuan
tersebut dengan mengembangkan dan mengimplementasikan kurikulum berbasis
capaian oembelajaran yang mencakup pengembangan karakter, kepribadian, dan
jatidiri.
Secara etimologis, etika berasal dari Bahasa Yunani, yaitu ethos yang berarti
watak kesusilaan atau adat. Etika sering dipakai dan digayutkan dengan
pengkajian tentang sistem nilai. Pengertian dasar kata etika tersebut menerangkan
bahwa etika memuat nilai-nilai kebenaran dan kebaikan. Etika dibutuhkan dalam
kehidupan bermasyarakat untuk membentuk moral dan memberikan kenyamanan,
keindahan, keselarasan, dan rasa senang.
Perguruan tinggi adalah suatu lembaga yang di dalamnya terdiri atas sivitas
akademika dan tenaga kependidikan. Etika dalam masyarakat kampus atau dapat
disebut sebagai etika akademik bersifat universal karena etika berdasarkan ilmu dan
kearifan. Sedangkan, tata karma didasarkan pada adat dan kebiasaan serta

1
kesepakatan dalam suatu masyarakat sehingga adat kebiasaan local kampus tersebut
berada akan mempengaruhi tata karma pergaulan dalam kampus tersebut. Perilaku
serta tatanan pergaulan yang harus dijalankan dan merupakan ciri dalam kehidupan
masyarakat kampus adalah sikap dan etika akademik.
Setiap civitas akademika akan mengenal fasilitas yang tersedia dan dapat
dimanfaatkan ketika mereka belajar di perguruan tinggi. Fasilitas kampus selain
digunakan dan dimanfaatkan, juga harus dijaga dan dirawat serta penggunaannya
tidak boleh terlalu berlebihan. Semua civitas akademika perguruan tinggi mempunyai
hak untuk menggunakan dan merawat fasilitas kampus yang ada pada perguruan
tinggi tersebut. Dalam melaksanakan hak dan kewajiban untuk menggunakan dan
merawat fasilitas kampus, sebagai seorang civitas akademika terutama mahasiswa
harus bisa sesuai dengan etika dan norma yang ada pada perguruan tinggi dan
lingkungan sekitar. Oleh karena itu, etika akademika di dalam masyarakat kampus
sangat dibutuhkan terutama dalam pemanfaatan dan perawatan fasilitas kampus.

1.2. Rumusan Masalah


Sejalan dengan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah yang dapat
dikemukakan adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cara mengembangkan etika dalam penggunaan dan perawatan fasilitas
kampus?
2. Apa manfaat dan pengaruh etika tersebut terhadap civitas akademika kampus?

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Analisis Masalah
Etika Akademik dapat diartikan sebagai ketentuan yang menyatakan perilaku
baik atau buruk dari para anggota sivitas akademika perguruan tinggi, ketika mereka
berinteraksi dalam kegiatan yang berkaitan dengan ranah pempelajaran. Penegakan
etika akademik akan mengarahkan pada terciptanya suasana akademik yang kondusif
bagi perkembangan perguruan tinggi sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
Etika akademika dalam penggunaan dan perawatan fasilitas kampus dapat
dikembangkan dengan cara sebagai berikut:
a. Menggunakan fasilitas kampus sesuai dengan keperluan yang ada dan mematuhi
aturan penggunaannya.
b. Merawat setiap fasilitas kampus agar tidak cepat rusak.
c. Menjaga fasilitas kampus agar tidak dirusak oleh para civitas akademika.
d. Meghimbau kepada para civitas akademika terutama mahasiswa supaya bisa
menjaga dan merawat fasilitas kampus.
e. Menggunakan hak dan kewajiban dalam penggunaan fasilitas kampus dengan
benar.
Fasilitas yang harus dijaga oleh mahasiswa antara lain seperti ruang kuliah,
laboratorium penelitian, laboratorium bahasa, laboratorium komputer, perpustakaan,
kamar mandi dan kamar kecil, mushola kampus, sepeda kampus dan fasilitas lainnya
yang menunjang jalannya kegiatan akademik di kampus. Namun masalah yang sering
dihadapi adalah mahasiswa merasa tidak puas dengan fasilitas yang mereka dapatkan.
Sehingga akhirnya mereka melampiaskan ketidakpuasannya itu dengan cara yang
tidak sopan, seperti merusak fasilitas yang ada, mencorat-coret dinding dan pagar
kampus, dan kegiatan lainnya yang tidak sesuai dengan etika. Kegiatan itu sangat
tidak mencerminkan sikap etika akademika dalam pergaulan dunia kampus yang
seharusnya dimiliki oleh setiap mahasiswa.
Dalam rangka menjaga kelancaran fungsi perguruan tinggi,kampus sebagai
lembaga pendidikan tinggi yang mengembangkan tugas Tri Dharma Perguruan
Tinggi, maka hal yang dapat dilakukan diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Harus senantiasa menjaga kebersihan lingkungan fisik, baik bangunan, ruang
terbuka dan infrastruktur yang berada di lingkungan kampus Universitas Jenderal

3
Soedirman;
2) Tidak diperbolehkan membuat tulisan-tulisan atau coretan-coretan pada dinding
bangunan, pagar, atau asesoris-asesoris ruang terbuka lain di lingkungan kampus;
3) Memelihara, menata dan membersihkan kembali ruang-ruang dan barang-barang
yang telah selesai digunakan untuk setiap kegiatan kampus;
4) Harus senantiasa memelihara menata serta menjaga kelestarian, taman-taman yang
ada di lingkungan kampus;
5) Membuang sampah/kotoran pada tempat sampah yang telah disediakan.
Keamanan dan kenyamanan kampus adalah kondisi lingkungan kampus yang
mampu memberikan rasa tenteram secara fisik maupun psikis bagi warga kampus.
Setiap warga kampus wajib ikut menciptakan, memelihara menjaga kelangsungan
kondisi kampus yang tenteram, antara lain: Mematuhi rambu-rambu lalu lintas serta
memperhatikan sopan santun berlalu lintas dalam lingkungan kampus.
Etika pergaulan masyarakat kampus dalam setiap universitas pasti berbeda-
beda. Semua itu bergantung pada dimana tempat universitas dan kampus itu berdiri.
Karena perbedaan inilah maka dalam hal penggunaan dan perawatan fasilitas kampus
pun pada setiap universitas berbeda-beda dan sanksi yang didapat bagi setiap
pelanggarnya pun berbeda-beda pula. Akan tetapi sebelum kita menggunakan fasilitas
kampus untuk kebutuhan kita, kita harus mengetahui terlebih dahulu keadaan dari
fasilitas kampus. Hal ini juga termasuk dalam pengembangan etika untuk penggunaan
dan pemanfaatan fasilitas kampus.
Perawatan terhadap fasilitas kampus pun tidak hanya dilakukan dengan
perawatan yang biasa saja. Tetapi perawatan yang dimaksud adalah bagaimana kita
menjaga dan memelihara agar fasilitas tersebut tidak mudah rusak. Semakin kita bisa
mengembangkan etika akademika pada setiap tempat dan setiap waktu, maka kita
akan lebih bisa menghargai sesuatu yang ada disekitar kita dan kita juga akan
dihargai oleh setiap orang karena sikap kita.
Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman mendapatkan fasilitas yang
memadai dalam menunjang kegiatan akademiknya di dalam kampus. Mahasiswa
sendiri harus dapat mengintropeksi diri agar lebih menghargai dan menjaga fasilitas
yang disediakan oleh pihak kampus kepada para mahasiswa sehingga tidak ada lagi
istilah saling diskriminasi untuk penggunaan fasilitas kampus. Tetapi menggunakan
fasilitas kampus secara cerdas oleh para mahasiswa ataupun pihak karyawan kampus
dan para dosen menjadi pemecahan kunci dari permasalahan penggunaan fasilitas
kampus ini. Supaya tidak ada pihak yang merasa dirugikan atas permasalahan
pemanfaatan fasilitas kampus. Tetapi dalam pelaksanaannya masih banyak
mahasiswa yang belum bisa merasakan fasilitas kampus yang menjadi hak mereka.

4
Hal ini dikarenakan berbagai faktor, diantaranya masih banyak fasilitas kampus yang
tidak terurus dan terawat sehingga tidak bisa digunakan oleh para civitas akademika.
Pihak universitas menekankan kepada civitas akademika khususnya
mahasiswa untuk mematuhi peraturan tersebut. Karena peraturan ini bersifat
memaksa, sama halnya dengan peraturan lainnya yang ada dalam sebuah universitas.
Sanksi yang diberikan oleh pihak universitas pun bobotnya cukup berat dan sifatnya
pun mengikat supaya para pelanggar peraturan ini mempertanggung jawabkan
kesalahan yang telah mereka lakukan. Sebagian mahasiswa tidak terlalu
memperdulikan peraturan mengenai penggunaan dan perawatan fasilitas kampus ini.
Karena mereka beranggapan bahwa mereka memiliki hak untuk memanfaatkan
semua fasilitas yang ada di kamus dengan sesuka hati mereka.
Fasilitas kampus selain digunakan dan dimanfaatkan, juga harus dijaga dan
dirawat serta penggunaannya tidak boleh terlalu berlebihan. Semua civitas akademika
perguruan tinggi mempunyai hak untuk menggunakan dan merawat fasilitas kampus
yang ada pada perguruan tinggi tersebut. Dalam melaksanakan hak dan kewajiban
untuk menggunakan dan merawat fasilitas kampus, sebagai seorang civitas
akademika terutama mahasiswa harus bisa sesuai dengan etika dan norma yang ada
pada perguruan tinggi dan lingkungan sekitar. Oleh karena itu, etika akademika di
dalam masyarakat kampus sangat dibutuhkan terutama dalam pemanfaatan dan
perawatan fasilitas kampus.

2.2 Pemecahan Masalah


Sebagai civitas akademika terutama mahasiswa wajib menjaga semua fasilitas
yang tersedia di kampus, baik itu laboratorium, perpusatakaan, sekre, lapangan, ruang
kelas, kamar mandi dan fasilitas lainnya yang menunjang perkuliahan mahasiswa.
Mahasiswa juga harus memiliki rasa tanggung jawab untuk menjaga dan merawat
fasilitas kampus, dengan cara tidak membuang sampah sembarangan, tidak mencoret-
coret tembok gedung kampus atau ruang kelas, tidak mencoret-coret meja dan kursi
yang ada di ruang kelas, tidak merusak properti kampus, menjaga kebersihan
lingkungan kampus, melakukan penghijauan atau menanan pohon agar kampus terasa
nyaman dan rindang karena terdapat banyak pohon serta mermarkir kendaraan di
tempat parkir yang sudah disediakan agar terlihat rapih dan teratur.

5
BAB III
KESIMPULAN
Etika diartikan sebagai kumpulan azas atau nilai yang berkenaan dengan
akhlak atau moral. Perbedaanya terdapat pada asal mula aturan itu ada dan bagaimana
cara pelaksanaannya pada kehidupan sehari-hari. Etika sering dikaitkan dengan nilai-
nilai terhadap kebaikan dan keburukan. Etika akademik dapat diartikan sebagai
ketentuan yang menyatakan perilaku baik atau buruk dari para anggota civitas
akademika perguruan tinggi, ketika mereka berbuat atau berinteraksi dalam kegiatan
yang berkaitan dengan ranah dalam proses pembelajaran. Setiap universitas dan
kampus memiliki etika akademik yang berbeda-beda sesuai dengan etika yang ada
pada lingkungan universitas atau kampus itu berdiri. Pelaksanaan etika dalam
kehidupan sehari-hari terutama pada dunia masyarakat kampus semua itu tergantung
pada cara kita beradaptasi dengan lingkungan yang ada pada sekitar kampus.
Pengembangan etika melalui penggunaan dan perawatan fasilitas kampus bisa
dilakukan dengan beberapa cara. Salah satunya adalah dengan cara menggunakan
fasilitas kampus sesuai dengan keperluan yang ada dan tidak berlebihan, merawat
fasilitas kampus tersebut seperti kita merawat barang pribadi kita sendiri, dan lain
sebagainya. Karena seorang civitas akademik yang bertanggung jawab pasti akan
selalu mematuhi peraturan dan norma yang ada.

6
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan., 1984. Tata Krama Pergaulan. Depdikbud.
Jakarta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan., 1992. Statuta Universitas Jenderal
Soedirman. Depdikbud. Jakarta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Balai Pustaka. Jakarta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Dirjen Dikti. 1993. Materi Dasar
Pendidikan Program Akta Mengajar V, buku IA, Filsafat Ilmu.
Hanafi,M.A. 1991. Pengantar Filsafat Agama Islam. Bulan Bintang. Jakarta.
Lee, J. A., 2000. Scientific Endeavour.
Rasjidi,H.M. 1987. Filsafat Agama. Bulan Bintang. Jakarta.
Sindermann,C.J. and T.K.Sawyer. 1997. The Scientist As Consultant, Building New
Career Oppurtunities. Plenum Trade. New York, London.
Zubair,A.C. 1992. Kuliah tentang Etika. Rajawali Press. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai