Anda di halaman 1dari 18

1.

Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan

2. Aktualisasi Pancasila Dalam Kehidupan

3. Pancasila Dalam Globalisasi

4. Pancasila Sebagai Paradigma Reformasi

1
Pembahasan :
1. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan.
1). Pengertian Paradigma
Pengertian Paradigma (menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia),
Dekdikbud 1990, memiliki pengertian sebagai berikut :
(1). Model Dalam Teori Ilmu Pengetahuan.
(2). Kerangka Berfikir
(3). Daftar dari semua pembentukkan sebuah kata
Secara terminologi tokoh yang mengembangkan istilah Paradigma
sebagai ilmu penegtahuan, terutama dalam kaitannya dengan filsafat
ilmu pengetahuan adalah “ Thomas S. Khun”.
Pengertian Paradigma, adalah Suatru asumsi-asumsi teoritis yang umum
sehingga merupakan sumber hukum, metode, serta penerapan dalam ilmu
pengetahuan yang menetukan sifat serta karakter ilmu pengetahuan itu
sendiri (Kaelan, 2000).

2
 Pembangunan Nasional, adalah upaya bangsa untuk mencapai tujuan
nasionalnya sebagaimana dinyatakan dalam pembukaan UUD 1945.
 Pada hakekatnya Pancasila sebagaimana Paradigma Pembangunaan
Nasional mengandung arti bahwa segala aspek pembangunan harus
mencerminkan nilai-nilai Pancasila.
 Pembangunan nasional adalah untuk manusia Indonesia, dimana
manusia secara kodratnya memiliki kedudukan sebagai makhluk
individu dan sosial.
 Pancasila merupakan suatu kesatuan dari sila-silanya yang merupakan
sumber nilai, kerangka berfikir serta azas moralitas bagi pembangunan
IPTEK
Apabila kita melihat sila-sila demi sila menunjukkan sistim etika dalam
pembangunan IPTEK yaitu :
(1). Sila I (Ketuahanan Yang Maha Esa)
- Mengimplementasikan ilmu penmgetahuan.

3
- Menciptakan perimbangan antara nasional dan irasional, anatar
akal , rasa dan kehendak
(3). Sila III (Persatuan Indonesia)
Memberikan kesadaran kepada bangsa Indonesia, bahwa
nasionalisme bangsa Indoensia akibat dari sumbangan IPTEK,
dengan Persatuan & kesatuan Bangsa dapat terwujud dan terpelihara,
persaudaraan dan persahabatan antar daerah di berbagai daerah
terjalin karena kemajuan IPTEK.
(4). Sila IV (Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan
Dalam Permusyawaratn Perwakilan).
Prinsip Demokrasi sebagai Sila Keempat ini dapat mendasari
pemikiran manusia secara bebas untuk menguji dan
mengembangkan IPTEK.
(5). Sila V (Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakya Indonesia).
Kemajuan IPTEK harus dapat menjaga keseimbangan keadilan
dalam kehidupan kemanusiaan yaitu :
- Kesimbangan antara hubungan antar a manusia dengan sesama.
- Hubungan manusia dengan Sang Pencipta.
- Hubungan manusia dengan lingkungan dimana mereka berada.
4
 Pancasila sebagai dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945 adalah
dasar negara kesatuan RI harus dilaksanakan secara konsisten dalam
kehidupan bernegara.
 Tujuan Nasional Indonesia yang tegaskan di dalam Pembukaan
UUD 1945 diwujudkan melalui :
Pelaksanaan penyelenggaraan negara yang berkedaulatan rakyat
dan demokratis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan
bangsa berdasrkan Pancasila dan UUD 1945.
 Pembangunan Nasional merupakan usaha peningkatan kualitas
manusia dan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara :
(1). Berkelanjutan
(2). Berdasarkan kemampuan nasional dengan memanfaatkan
kemajuan IPTEK
(3). Memperhatikan tantangan perkembangan Global.
5
Dalam pelaksanaanya mengacu kepada :
Keperibadian bangsa dan nilai-nilai luhur yang universal untuk
mewujudkan kehidupan bangsa yang berdaulat, mandiri, berkeadilan s,
unt sejahtera, maju dan kukuh keuatan moral dan etikanya.
1). Pembangunan sebagai pengamalan Pancasila diartikan sebagai :
(1). Upaya bersama untuk mengelola dan memanfaatkan SDA /SDM
(2). Terciptanya sikap dan perilaku bangsa dalam tata kemasyarakatan
2). Proses pembangunan terwujud karena :
(1). Melaksanakan emansipasi bangsa
(2). Modernisasi kehidupan bangsa dan negara
(3). Dinamisasi kehidupan masyarakat
(4). Melaksanakan demokratisasi kehidupan berbangsa dan
bernegara.
(5). Integrasi Nasional dan Humanisasi Bangsa dan Negara

6
Konsep kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Nasional harus
memperhatikan sebagai berikut :
(1). Pancasila harus menjadi kerangka berfikir dalam identifikasi diri
sebagai bangsa.
(2). Pancasila sebagai landasan pembangunan nasional.
(3). Pancasila merupakan arah pembangunan nasional, proses
pembanguanan nasional tidak lepasa dari kontrol nilai-nilai
Pancasila
(4). Pancasila merupakan etos pembangunan nasional untuk
mewujudkan visi bangsa Indonesia pada maainal
(5). Pancasila sebagai moral pembangunan, maksudnya agar nilai-nilai
luhur Pancasila dapat dijadikan tolak ukur dalam melaksanakan
pembangunan nasional baik didalam perencanaan,
pengorganisasian, dan evaluasinya

7
Dalam menghadapi era Globalisasi harus melihat 2 (dua) Karakteristik
masyarakat untuk membangun bangsa yaitu ::
(1). Kemajemukan masyarakat dan keberagaman budaya
(2). Dinamika masyarakat dan keterbukaan kebudayaan terhadap
pembaharuan.
Pembangunan nasional harus memperhatikan prinsip-prinsip sebagai
berikut :
(1). Menghormati pada keyakinan Religius setiap orang.
(2). Hormat terhadap martabat manusia sebagai pribadi.
(3). Komitmen bangsa untuk melayani adanya kebersamaan dalam
mempertahankan negara.
(4). Adanya persamaan hak individu.
(5). Keadilan Sosial yang mencakup persamaan dan pemerataan

8
2. Aktualisasi Pancasila Dalam Kehidupan

1) Pemahaman Aktualisasi
Kata Kunci dalam pembahasan ini adalah Aktualisasi
Berasal dari Kata Aktual yaitu
- Betul-betul ada
- Terjadi atau sesungguhnya
Aktualisasi adalah sesuatu yang benar ada .
Dalam arti disini bagaimana nilai-nilai Pancasila benar-benar dapat
tercermin dalam sikap perilaku seluruh bangsa.
Aktualisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara memerlukan :
(1). Memerlukan kondisi dan iklim yang memungkinkan bilamana
segenap masyarakat dan para aparatur negaranya dapat
mencerminkan nilai-nilai Pancasila.

9
(2). Hal ini terlihat dalam perilaku yang sesungguhnya.
(3). Bukan sekedar isapan jempol belaka.
Oleh karena itu realisasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari adalah
dengan cara-cara sebagai berikut :
(1). Aktualisasi Pancasila sebagai Obyektif
 Pelaksanaan Pancasila dalam setiap aspek kehidupan disegala
bidang.
 Melaksanakan tertib hukum.
 Melaksanakan azas politik rakyat dan tujuan negara.
(2). Aktualisasi Pancasila secara Subyektif
 Melaksanakan Pancasila dalam setiap pribadi, warga negara .
 Melaksanakan Pancasila secara subyektif sangat ditentukan
oleh kesadaran , kesiapan individu untuk mengamalkan
Pancasila.

10
3. Pancasila Dalam Konteks Globalisasi
Pancasila dalam Konteks Globalisasi , mengandung arti bahwa dimana
terbentuknya suatu proses kehidupan yang serba luas, tanpa batas yang
meliputi segala aspek kehidupan, yang dapat dirasakan oleh seluruh umat
manusia didalam satu ruang dan waktu.
Ada 3 (tiga) penyebab perkembangan pesat Globalisasi yaitu :
(1). Kemajuan Teknologi.
(2). Permintaan pasar dunia.
(3). Logika Kapitalis.

1). Proses Globalisasi


(1). Masuknya budaya barat ke Indonesia (dengan eksploitasi
perdagangan rempah-rempah yang diikuti oleh pendudukan wil.).
(2). Terjadinya hubungan sistematik dari semua hubungan sosial di
bumi ini.

11
(3). Globalisasi mencakup Fenomenologi Kontraksi.
(4). Fenomena Globalisasi sifatnya refleksi.
(5). Pemisahan terikat oleh ruang dan waktu.

2). Peranan negara dalam Globalisasi .


Peran negara dalam era Globalisasi ini yaitu :
“ Membuat kebijakan perpajakan (pajak relatif rendah), sehingga
negara masih memiliki kesempatan untuk mensejahterakan
rakyatnya melalui kebijakan yang populer “
3). Proses Globalisasi terjadi melalui jalur :
(1). Transfer modal.
(2). IPTEK.
(3). Trasfer Skill.
Ketiga jalur ini akibat dari kesibukan negara-negara maju terhadap :
(1). Lahan untuk inventaris sudah jauh.
(2). Proses hasil produksi sudah jauh.
(3). Sumber bahan baku dan energi langka.
12
Hampir semua bangsa di dunia saling berlomba menguasai teknologi dan
komunikasi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya dengan
menggunakan teknologi untuk menciptakan keunggulan kompetitip bangsa.
Ada 3 (tiga) peranan pokok IPTEK dalam Pembangunan Bangsa yaitu sbb. :
(1). Sebagai alat mengoptimalkan proses pembangunan dengan
memanfaatkan manajemen dan pelayanan masyarakat.
(2). Sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
(3). Produuksi IPTEK harus mampu memberikan peningkatan pendapat
baik individu dunia usaha dan negara dalam bentuk devisa.

ia
13
4. Pancasila Sebagai Paradigma Reformasi
1). Dalam rangka pelaksanaan penyelenggaraan hidup bernegara termasuk
jalannya Ketatanegaraan, bangsa Indonesia telah mengalami Momen
Sejarah besar, yaitu. “REFORMASI” tepatnya terjadi pada sekitar
tahun 1998, setelah tumbangnya Pemerintahan “ORBA” yang telah
berjalan selama 32 tahun.
2). Gerakan Reformasi terjadi sebagai akibat dari :
(1). Krisis yang bersifat Multidimensi diseluruh negara yang
menyangkut di segala aspek kehidupan.
(2). Kondisi yang rawan sebagai akibat dari perbedaan yang
tajam. antara golongan elit dengan rakyat yang banyak mengalami
kehidupan yang sangat menderita, tertekan dan tak berdaya.
3). Keprihatinan Moral atas berbagai Krisis akibat :
(1). Naiknya kebutuhan bahan pokok masyarakat.
(2). Merajalelanya KKN.
(3). Tingkah laku pemimpin bangsa yang menyimpang dari taatanan
kehidupan.
14
Reformasi dipelopori oleh gerakan mahasiswa bersama dengan
Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) dan masyarakat luar.
4). Arah dan tujuan Reformasi adalah :
“ Untuk menanggulangi, menghilangkan dan mengurangi secara
bertahap dan terus menerus krisis yang berkepanjangan
disegenap aspek kehidupan, serta menata kembali kondisi
kehidupan secara menyeluruh yang sudah hancur menuju
Indonesia yang baru.
5). Tujuan Reformasi adalah :
(1). Melakukan perubahan secara serius, bertahap untuk menanamkan
nilai-nilai baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
(2). Menata kembali seluruh struktur Kenegaraan dan aspek lain secara
menyeluruh.
(3). Melakukan perbaikan di segenap aspek kehidupan.
(4). Menhapus, menghilangkan cara-cara hidup yang bertentangan
dengan nilai-nilai kehidupan bangsa.

15
6). Syarat Reformasi :
Adapun syarat-syarat yang menyatakan suatu kondisi Reformasi
adalah :
(1). Telah terjadi penyimpangan dan penyelewengan dalam pelaksanaan
kehidupan dibidang Ketatanegaraan.
(2). Penyelenggaraan negara telah menggunakan kewenangannya
secara semena-mena diluar etika Kenegaraan melalui tindakan-
tindakan yang sangat merugikan kehidupan rakyat.
(3). Semakin melemahnya kondisi kehidupan ekonomi seluruh rakyat
akibat krisis Multidimensi yang berkepanjangan. hajat hidup.
(4). Perlunya langkah penyelamatan dalam segenap bidang kehidupan
khususnya menyangkut hajat hidup orang banyak.
(5). Reformasi harus menggunakan landasan kerohanian berupa
falsafah dasar negara Pancasila.

16
Sebagai suatu Paradigma, Pancasila merupakan model atau pola berfikir
yang mencoba memberikan penjelasan atas banyaknya permasalahan
bernegara ini.

Pancasila sebagai Paradigma juga berada pada posisi pembangunan nasional


yang meliputi segenap aspek kehidupan di Indonesia.

Bangsa Indonesia dengan mempedomani Pancasila sebagai Dasar negara


dan Ideologi negara, tidak mudah dipecah belah dan di dekte oleh siapapun
tetapi bangsa ini memiliki cita-cita yang mandiri disegala aspek
kehiduppannya.negara yang adil makmur dan sejahtera..

17

Anda mungkin juga menyukai