Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENDIDIKAN PANCASILA

OLEH:
KELOMPOK 1

ANTONIA SATRIANA NUBATONIS (1807010023)


FATIMA DEWI (1807010110)
LISMA ANGELA NGGEOK (1807010251)
MARIA DEFITRIANA M.MANEK (1807010144)
MARIA MELIANA ANNA (1807010406)
NATALIA ELEN LEONARD (1807010266)

KELAS/SEMESTER : A/3

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2019
KATA PENGANTAR

Pujian dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat dan perlindungan yang senantiasa dilimpahkan kepada penulis sehingga
makalah yang bertema “Landasan Pendidkan Pancasila” ini dapat terselesaikan
dengan baik. Makalah ini dibuat sebagai bentuk peran aktif penulis dalam memperolah
nilai tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila yang telah diberikan oleh dosen
pengampuh mata kuliah. Pembuatan makalah ini,disamping membantu penulis dalam
memperoleh nilai tugas, juga membantu penulis untuk semakin memahami akan
landasan pendidikan pancasila yang menjadi pedoman bagi bangsa Indonesia dalam
menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Penulis menyadari akan masih banyaknya kekurangan pada makalah ini. Oleh
karena itu segala bentuk kritik dan saran yang membangun sangat penulis butuhkan
demi semakin baiknya pengetahuan yang penulis miliki.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Kupang, 06 September 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ......................................................................................................................... 3

BAB I .................................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN ................................................................................................................. 4

1.1 Latar belakang ............................................................................................................. 4

1.2. Rumusan masalah ....................................................................................................... 4

1.3 Tujuan penulisan ......................................................................................................... 4

BAB II ................................................................................................................................... 5

PEMBAHASAN ................................................................................................................... 5

2.1. Konsep Pendidikan Pancasila ..................................................................................... 5

2.2. Landasan Pendidikan Pancasila .................................................................................. 7

2.3 Tujuan Pendidikan Pancasila..................................................................................... 12

BAB III ................................................................................................................................ 14

PENUTUP ........................................................................................................................... 14

3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 14

3. 2 Saran ......................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 15
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Manusia pada umumnya sangat membutuhkan pendidikan apalagi dengan
Negara indonesia yang begitu luas dan memiliki banyak pulau. Walaupun indonesia
mencakup bermacam-macam suku, mereka dengan mudah dapat bersatu bermodalkan
dengan dasar dasar pancasila sebagai panutan untuk membangun bangsa indonesia yang
lebih maju dan damai.
Maka dari itu sebuah pendidikan sangat di butuhkan untuk mengetahui segala
hal yang harus di lakukan dan mana yang pantas ditinggalkan, apalagi kita sebagai
mahasiswa perlu memahami dan menghayati makna dari ideologi bangsa tersebut. Hal
tersebut memiliki arti bahwa pendidikan pancasila diharapkan dapat menjadi ruh dalam
membentuk jati diri mahasiswa guna mengembangkan jiwa profesionalitasnya dalam
mengenyam pendidikan dibidangnya masing-masing.

1.2. Rumusan masalah


1. Bagaimana konsep pendidikan pancasila?

2. Apa landasan pendidikan pancasila?

3. Apa tujuan pendidikan pancasila?

1.3 Tujuan penulisan


1. Untuk mengetahui konsep dari pendidikan pancasila.
2. Untuk mengetahui landasan dari pendikan pancasila.
3. Untuk mengetahui tujuan dari pendidikan pancasila.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Konsep Pendidikan Pancasila


Pendidikan secara garis besar dapat dibagi menjadi 3 bagian,yaitu:
1. pendidikan
2. Teori umum pendidikan
3. Ilmu pendidikan
Yang pertama memiliki arti yang mengacu kepada pendidikan yang dimuka
bumi. pada zaman dulu, kebanyakan manusia memperlakukan anak-anaknya secara
insting, suatu sifat pembawaan, demi kelangsungan hidup keturunannya. Insting
merupakan pembawaan sejak lahir.
Tujuan dari pendidikan menurut negara kita sudah jelas tercantum dalam alinea
IV pembukaan UUD 1945, yaitu:
1. Melindungi segenap bangsa indonesia dan tumpah darah indonesia

2. Memajukan kesejahteraan umum

3. Mencerdaskan kehidupan bangsa

4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia.

Sedangkan pancasila secara umum diartikan sebagai dasar negara. Dalam


kalimat “Pancasila sebagai Dasar Negara” sebenarnya tidak menjelaskan apa itu
pancasila melainkan status, kedudukan, termasuk fungsi Pancasila tersebut dalam
kehidupan bernegara di Indonesia.
Pancasila sebagai dasar negara dapat dikatakan sebagai status pokok yang
memiliki landasan konstitusional dan berimplikasi yuridis. Menurut Darji
Darmodiharjo, pancasila merupakan dasar falsafah negara yang digunakan untuk
mengatur pemerintahan negara, atau dengan kata lain digunakan untuk penyelenggaraan
negara.
Dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia, sesungguhnya nilai-nilai Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa sudah terwujud dalam kehidupan bermasyarakat sejak
sebelum Pancasila sebagai dasar negara dirumuskan dalam satu sistem nilai. Sejak
zaman dahulu, wilayah-wilayah di nusantara ini mempunyai beberapa nilai yang
dipegang teguh oleh masyarakatnya, sebagai contoh:
1. Percaya kepada Tuhan dan toleran,
2. Gotong royong,
3. Musyawarah,
4. Solidaritas atau kesetiakawanan sosial, dan sebagainya

Munculnya permasalahan yang mendera Indonesia, memperlihatkan telah


tergerusnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Oleh karena itu, perlu diungkap berbagai permasalahan di negeri tercinta ini
yang menunjukkan pentingnya mata kuliah pendidikan Pancasila. Dengan
memperhatikan masalah tersebut, maka pendidikan Pancasila sangat penting untuk
diajarkan pada berbagai jenjang pendidikan, khususnya di perguruan tinggi. Urgensi
pendidikan Pancasila di perguruan tinggi, yaitu agar mahasiswa tidak tercabut dari akar
budayanya sendiri dan agar mahasiswa memiliki pedoman atau kaidah penuntun dalam
berpikir dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari dengan berlandaskan nilai-nilai
Pancasila. Selain itu, urgensi pendidikan Pancasila, yaitu dapat memperkokoh jiwa
kebangsaan mahasiswa sehingga menjadi dorongan pokok (leitmotive) dan bintang
penunjuk jalan (leitstar) (Abdulgani, 1979: 14).
Urgensi pendidikan Pancasila bagi mahasiswa sebagai calon pemegang tongkat
estafet kepemimpinan bangsa untuk berbagai bidang dan tingkatan, yaitu agar tidak
terpengaruh oleh paham-paham asing yang negatif. Dengan demikian, urgensi
pendidikan Pancasila di perguruan tinggi dengan meminjam istilah Branson (1998),
yaitu sebagai pembentuk civic disposition yang dapat menjadi landasan untuk
pengembangan civic knowledge dan civic skills mahasiswa.
Pendidikan Pancasila adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar mahasiswa secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki pengetahuan, kepribadian, dan keahlian, sesuai dengan
program studinya masing-masing. Dengan demikian,mahasiswa mampu memberikan
kontribusi yang konstruktif dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, dengan
mengacu kepada nilai-nilai Pancasila.

2.2. Landasan Pendidikan Pancasila

Pancasila adalah sebagai dasar filsafat negara dan pandangan filosofis bangsa
Indonesia. Oleh karena itu, bangsa Indonesia secara konsisten harus
mengimplementasikannya dalam setiap aspek kehidupan yaitu dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Secara filosofis dan objektif rakyat Indonesia
sebelum mendirikan negara Indonesia telah melaksanakan nilai-nilai Pancasila yaitu,
sebagai bangsa yang berketuhanan, berperi kemanusiaan, bersatu, musyawarah dalam
menyelesaikan persoalan hidup dan menegakkan keadilan dalan kehidupan sehari-hari.
Pembukaan UUD 1945 khususnya alenia ke IV menjadi dasar pertama untuk
mempelajari pancasila sebagai dasar negara tersebut. Berdasarkan pokok pikiran IV
menegaskan adanya kewajiban bagi pemerintah dan penyelenggara negara agar
memelihara budi pekerti yang luhur. Hal ini berarti supaya seluruh rakyat Indonesia
berbudi luhur sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Peraturan pemerintah No. 60 tahun 1999 tentang pendidikan tinggi pasal 13 ayat
(2) menegaskan bahwa kurikulum yang berlaku secara nasional diatur oleh menteri
pendidikan dan kebudayaan yang secara lebih terperinci pendidikan pancasila diatur
dalam surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan tinggi. SK Dirjen Dikti
No38/Dikti/kep/2002 yang isinya bahwa pendidikan pancasila merupakan. Salah satu
komponen dari mata kuliah pengembangan kepribadian yang wajib diikuti oleh seluruh
mahasiswa di perguruan tinggi.
Dalam memahami pancasila, perlu kiranya memahami terlebih dahulu landasan
pokok pendidikan pancasila di perguruan tinggi yang terdiri atas:
1. Landasan historis
Bangsa Indonesia pada mulanya merupakan kerajaan-kerajaan nasional yang
merdeka dan berdaulat. Masyarakat juga hidup dalam suasana aman , nyaman, tentram,
adil dan makmur yang diliputi oleh semangat kekeluargaan, kebersamaan, kerjasama
dan gotong royong serta tenggang rasa. Perikehidupan demikian ini, kemudian menjadi
hancur berkeping-keping bahkan punah dan sirna, akibat ulah penjajah.
Sebagai bangsa yang besar, sudah tentu mencintai kemakmuran dan kebahagiaan
serta kedamaian dan keadilan, namun lebih mencintai kemerdekaan dan kedaulatan.
Atas pendirian itulah, maka bangsa Indonesia mulai melancarkan perlawanan keras
terhadap penjajah sejak kehadirannya dibumi Nusantara mulai dari Bangsa Portugis,
Spanyol, Belanda lagi dan akhirnya bangsa Jepang.
Sikap dan pendirian bangsa Indonesia itu menyiratkan makna bahwa “Tonggak-
Tonggak perjuangan bangsa, baik pada sebelum kemerdekaan maupun sesudah
kemerdekaan dalam rangka upaya mempertahankan , mengisi dan melestarikan ,dan
mengabadikan nilai-nilai luhur , moral sakral dan norma-norma pancasila didalam
segenap aspek kehidupan negara bangsa Indonesia”.

2. Landasan kultural
Landasan kultural mengandung makna norma dasar pendidikan yang bersumber
dari norma kehidupan berbudaya yang dianut oleh suatu bangsa. Untuk memahami
kehidupan berbudaya suatu bangsa kita harus memusatkan perhatian kita pada berbagai
dimensi (Sastrapratedja, 1992:145): kebudayaan terkait dengan ciri manusia sendiri
sebagai makhluk yang “belum selesai” dan harus berkembang, maka kebudayaan juga
terkait dengan usaha pemenuhan kebutuhan manusia yang asasi.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang berbudi pekerti luhur, berakhlak mulia
dan bermoral sakral. Pancasila merupakan intisari Nilai, Norma, Moral dan Akhlak,
yang tidak hanya berakar pada budaya bangsa, tetapi sekaligus merupakan kristalisasi
budaya atau luhur bangsa Indonesia sejak kehadirannya di Persada Tanah Air Indonesia.
Perilaku-perilaku sehari-hari berupa penyembahan berhala, kepercayaan kepada
kekuatan gaib, adanya bangunan-bangunan suci, penghormatan terhadap orang
luar/asing tidak pernah menjajah, keramahtamahan, kekeluargaan, gotong royong,
musyawarah, mufakat, kerja sama, pantang mundur mendambahkan keadilan dalam
kemakmuran dan makmur dalam keadilan, merupakan identitas kulturnya.
Perilaku-perilaku keseharian tersebut, menunjukkan bahwa “Nilai, Moral, dan
Norma” (NMN) yang terkandung didalam sila-sila Pancasila, sudah merupakan budaya
atau kultur bangsa Indonesia semenjak berabad-abad silam untuk memenuhi kebutuhan
hidup demi kelangsungan hidupnya”.

3. Landasan yuridis
Landasan yuridis adalah seperangkat konsep peraturan perundang-undangan
yang menjadi titik tolak system pendidikan Indonesia yang, menurut Undang-Undang
Dasar 1945 meliputi, Undang-Undang Dasar Republik Indonesia, ketetapan MPR,
peraturan pemerintah, ketetapan presiden, dan lain-lain.
Kata landasan dalam hukum berarti melandasi atau mendasari atau titik tolak.
Sementara itu, kata hukum dapat dipandang sebagai aturan baku yang patut ditaati.
Landasan hukum pendidikan dapat diartikan peraturan baku sebagai tempat berpijak
atau titik tolak dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan pendidikan.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang Normatif, sebagai bangsa yang Normatis,
di dalam lika-liku kehidupan kesehariannya selalu dibatasi dan dikendalikan oleh
norma-norma kehidupan, seperti. Norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan,
norma hukum, dan norma pembangunan yang ada pada
Hakekatnya merupakan isi kandungan dari pancasila (Yuridis Material).
Sedangkan, secara yuridis formal, norma-norma dasar pancasila tersebut dijabarkan
lebih lanjut dalam bentuk:
a) Undang-Undang Dasar 1945
b) Ketetapan-Ketetapan MPR
c) Undang-Undang, terutama Undang-Undang No: 2 Tahun 1989, tentang: Sistem
Pemerintahan Nasional
d) Peraturan pemerintah No: 28,29 dan 30 Tahun 1990
e) Kurikulum inti Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Tahun 2000
f) Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi, No: 265/DIKTI/KEP/2000
4. Landasan filosofis
Pancasila dikenal sebagai filosofi Negara Indonesia. Nilai-nilai yang tertuang
dalam rumusan sila-sila Pancasila adalah landasan filosofis yang dianggap, dipercaya
dan diyakini sebagai suatu(kenyataan,norma-norma,nilai-nilai) yang paling benar,
paling adil, paling bijaksana, paling baik dan paling sesuai sebagai dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia.Secara harafiah, istilah filsafat bermakna cinta akan
kebijaksanaan atau cinta akan kearifan. Pancasila sebagai filsafat dan pandangan
hidup bangsa Indonesia, pada hakikatnya adalah nilai, norma dan moral yang hidup
dalam kehidupan manusia, masyarakat dan bangsa Indonesia. Karena itu pendidkan
pancasila pada galibnya merupakan ikhtiar sadar dan terencana untu membina tumbuh
kembang dan melestarikan filsafat dan pandagan hidup bangsa Indonesia. Nilai, norma
dan moral pancasila ini secara antologis merupakan suatu kenyatan dan berada dalam
kenyataan . Secara Axiologis, nilai-nilai, norma dan moral pancasila ini dapat dipelajari
atau ditelaah secara ilmiah akan keberadaan dan kebenarannya di dalam kehidupan
berindividu, bermasyarakat dan berbangsa Indonesia. Dapat disimpulkan bahwa,
landasan filosifi dari pendidikan pancasila adalah Ontologi pancasila sebagai landasan
metodologis/keilmuan dan Axiologi pancasila, sebagai landasan etis untuk mencapai
tujuan dari pada ilmu pengetahuan Pancasila.
Dalam bahasa yang sederhana,dapat dirumuskan bahwa pendidikan pancasila
memiliki landasan filosifis karena: Nilai,Norma dan Moral Pancasila itu, dalam
kenyataan, adanya itu benar dan kebenarannya dapat dipelajari.

5. Landasan sosiologis
Secara umum, sosiologi dapat diartikan sebagai cabang ilmu pengetahuan sosial
yang menelaah tentang hubungan antara sesama manusia dalam kehidupan
kemasyarakatannya. Nilai-nilai, Norma dan Moral pancasila pada dasarnya mengatur
pada pola hubungan antara manusia, dengan masyarakat, dengan Tuhan Yang Maha
Esa, sebagai khaliknya dengan lingkungan kebenarannya (baik fisik maupun psikis/non
fisik) yang secara ilmu pengetahuan disebut sosiologi pancasila. Jadi landasan sosiologi
dari pendidikan pancasila adalah sosiologi pancasila. Landasan keberlakuan sosiologis
merujuk pada penerimaan warga masyarakat sebagai sesuatu yang dibutuhkan secara
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan
(ipoleksosbudhamkan). Dengan penyelenggaraan pendidkan pancasila sesuai dengan
kebutuhan manusia (human needs), maka pendidikan pancasila akan berjalan efektif.
Bangsa Indonesia yang penuh kebhinekaan terdiri atas lebih dari 300 suku
bangsa yang tersebar di lebih dari 17.000 pulau, secara sosiologis telah mempraktikan
Pancasila karena nilai-nilai yang terkandung didalamnya merupakan kenyataan-
kenyataan (material, formal, dan funsional) yang ada dalam masyarakat Indonesia.
Kenyataan objektif ini menjadikan Pancasila sebagai dasar pengikat setiap warga
bangsa untuk taat pada nilai-nilai instrumental yang berupa norma atau hukum tertulis
(peraturan perundang-undangan, yurisprudensi, dan traktat) maupun yang tidak tertulis
seperti adat istiadat, kesepakatan atau kesepahaman, dan konvensi.
Kebhinekaan atau pluralitas masyarakat bangsa Indonesia yang tinggi dimana
(G30S/PKI) pada tanggal 1 oktober 1965 untuk seterusnya hari tersebut dijadikan
sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Bangsa Indonesia yang Plural secara sosiologis
membutuhkan ideologi pemersatu Pancasila. Dilakukan khusunya lewat proses
pendidikan formal, karena lewat pendidikan berbagai butir nilai pancasila tersebut dapat
disemaikan dan dikembangkan secara terencana dan terpadu.

6. Landasan antropologis
Antropologis merupakan: ilmu pengetahuan sosial yang membahas manusia
dengan budayanya yang mempelajari tentang fisik manusia disebut antropologi fisik,
dan menyangkut budaya disebut antropologi budaya. Secara ontologis dan axiologis,
manusia Indonesia adalah makluk monodualistik bahkan pluralistik dalam segala ospek
kehidupannya. Dan secara realistik filosofis manusia Indonesia manusia yang
berkeTuhanan Yang Maha Esa, manusia berkemanusiaan, berpersatuan, berkerakyatan,
dan keadilan sosial. Sedangkan budaya pada dasarnya adalah segala segala usaha atau
karsa dan karya manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Nilai-nilai, Norma dan
Moral Pancasila pada kenyataannya merupakan hasil interkasi, interelasi, dan
komunikasi manusia dengan sesama manusia Indonesia, lingkungan dan dengan Tuhan
Yang Maha Esa sebagai Khaliknya guna memenuhi kebutuhan demi kelangsungan
hidup dimasa depan,yang secara ilmiah disebut Antropologi Pancasila. Dengan
demikian jelaslah bahwa landasan Antropologis dari pendidkan Pancasila adalah
Antropologi Pancasila.

2.3 Tujuan Pendidikan Pancasila


Secara umum, tujuan utama Pendidikan Pancasila adalah untuk
menumbuhkan wawasan dan kesadaran berbangsa dan bernegara, sikap dan perilaku
cinta tanah air dan bersendikan kebudayaan bangsa, wawasan nusantara, serta
ketahanan nasional dalam diri kita yang sedang mengkaji dan akan menguasai
IPTEKS.
Secara khusus, tujuan pancasila terkandung dalam tujuan Pendidikan
Nasional, yakni: Meningkatkan manusia yang berkualitas, berimtak, berbudi pekerti
luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin,
beretos kerja, profesional, bertanggungjawab, dan produktif, serta sehat jasmani dan
rohani… dan harus menumbuhkan jiwa patriotik, mempertebal rasa cinta tanah air,
meningkatkan semangat berkebangsaan, kesetiakawanan sosial, kesadaran pada
sejarah bangsa, sikap menghargai jasa para pahlawan dan berorientasi ke
masadepan.

Disamping itu, menurut hasil loka karya mata kuliah Pancasila 1978,
Tujuan perkuliahan pancasila di perguruan tinggi adalah:
a. Mahasiswa mengerti dan menghayati tentang pancasila yang sah
dan benar sebagaimana yang telah dirumuskan secara formal dalam
pembukaan UUD 1945, alenia IV.
b. Mahasiswa mengamankan pancasila dari segala macam bahaya dari
manapun datangnya.
c. Mahasiswa dapat mengamalkan pancasila dalam kehidupannya
sehari-hari dalam bermasyarakat sesuai dengan keahliannya masing-
masing.
d. Mahasiswa ikut aktif berperan dalam mengusahakan kelestarian
Pancasila, pandangan hidup bangsa dan Dasar Negara Republik
Indonesia.
Tujuan pendidikan pancasila tidak bisa lepas dari Tujuan Nasional bangsa
Indonesia serta tujuan Pendidikan Naaional. Ketiganya diikat menjadi
berkesinambungan untuk mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang sesuai
dengan sila-sila Pancasila.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pendidikan Pancasila yang menjadi sumber dan pedoman bangsa
mengantarkan mahasiswa dapat mengembangkan kepribadiannya serta dapat
membantu mewujudkan nilai-nilai dasar pancasila dan kesadaran berbangsa dan
bernegara. Pendidikan pancasila juga bertujuan untuk menguasai kemampuan
berfikir, bersikap rasional dan dinamis serta berpandangan luas sebagai manusia
intelektual.

3. 2 Saran
Sebagai generasi penerus bangsa yang berintelektual, orang muda Indonesia
memegang peran penting dalam mewujudkan tujuan dan cita-cita luhur Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Dengan mengamalkan Nilai-nila Pancasila dalam
Kehidupan individu,bermasyarakat dan bernegara dapat membawa Indonesi menjadi
lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Monteiro, Josef, Daniel Bessie. 2012. Pendidikan Pancasila, Kupang: Dania Abadi
Graphia

Amran, Ali. 2016. Pendidikan Pancasila Di Perguruan Tinggi, Jakarta: PT


RAJAGRAFINDO PERSADA

Purwadani, Paristiyanti, dkk. 2016. Pendidikan Pancasila untuk Perguruan Tinggi,


Jakarta: Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Missa, Daniel. 2018. Pendidikan Pancasila, Kupang: VIEWS Jakarta

Anda mungkin juga menyukai