MINERAL
11
menghasilkan warna-warna tertentu. Warna mineral dibedakan
menjadi dua, yaitu:
1. Idiokromatik, apabila warna mineral selalu tetap, umumnya dijumpai
pada mineral-mineral yang tidak tembus cahaya (opak) seperti
galena, magnetit, dan pirit
2. Alokromatik, bila warna mineral tidak tetap, tergantung dari material
pengotornya. Umumnya terdapat pada mineral-mineral yang tembus
cahaya seperti kuarsa dan kalsit.
Berikut ini warna-warna mineral :
Putih : Gipsum, Milky quartz
Hijau : Klorit, Serpentin, Malakit
Biru : Azurit, Beril
Merah : Hematit, Limonit, Sinabar
Coklat : Garnet, Limonit
Abu-abu : Grafit,Hematit
Hitam : Magnetit, Piroksen, Hornblenda
Bening : Kuarsa, Intan, Kalsit
Kuning : Belerang
Kuning emas : Emas, Pirit, Kalkopirit
b. Cerat (Streak)
Cerat adalah warna mineral dalam bentuk serbuk. cerat diperoleh
dengan menggoreskan mineral pada permukaan porselen kasar atau
menumbuknya sampai jadi serbuk. Warna mineral tidak selalu sama
dengan warna ceratnya.
Hematit : warna merah coklat atau abu-abu, cerat selalu merah
coklat
Augit : warna hitam, cerat abu-abu kehijauan
Biotit : warna hitam atau coklat, cerat tidak berwarna
Ortoklas : warna merah jambu, cerat putih
c. Kilap (Luster)
Kilap adalah kenampakan mineral yang ditunjukkan oleh
pemantulan cahaya yang mengenainya. Kilap dibedakan menjadi dua,
yaitu :
1. Kilap logam
12
Kilap ini memberikan kesan seperti logam bila terkena cahaya.
Kilap ini biasanya dijumpai pada mineral-mineral yang mengandung
logam atau mineral biji seperti: emas, galena, pirit,
kalkopirit,magnetit, grafit dan hematit.
13
Adapun bentuk-bentuk kristal yang dimiliki oleh mineral, yaitu
sebagai berikut:
Isometrik / Kubus : Flourite, Pyrite
Tetragonal / Balok : Wulfenite, Aphopyllite
Heksagonal : Kalsit, Kuarsa,Vanadinite
Ortorombik : Topaz, Barit, Staurolite
Monoklin : Mica, Orthoklas
Triklin : Amazonite
Amorf : Kaca dan Opal
Gambar 2.4 Ortorombik Gambar 2.5 Monoklin Gambar 2.6 Triklin Gambar 2.7 Amorf
e. Belahan (Cleavage)
Belahan adalah kecenderungan suatu mineral untuk pecah sepanjang
bidang lemahnya. Belahan terdiri dari :
Sempurna (Perfect)
Ciri Ciri : 1.Bidang belahan sangat rata
2.Permukaan licin dan Berkilau
3.Bilah pecah tidak melalui bidang belahan, sukar untuk
memcahkannya
Contoh : Muscovite, Calcite, Galena, dan Halite
Baik (Good)
Ciri Ciri : 1.Bidang belahan rata (tidak sebaik perfect)
14
2.Masih dapat dipecah pada arah lain
Contoh : Feldspart, Augite, dan Diopsite
Jelas (Distinct)
Ciri Ciri : 1.Bidang belahan jelas, tapi tidak begitu rata
2.Dapat dipecah pada arah lain dengan mudah
Contoh : Scapolite, Scheelite, dan Hornblenda
Tidak Jelas (Indistict)
Ciri Ciri : 1.Pecah kesegalah arah akibat adanya tekanan
Contoh : Beryl, Corondum, Gold, dan Magnetite
f. Pecahan (Fracture)
Pecahan adalah cara suatu mineral untuk pecah atau hancur dengan
tidak mengikuti bidang belahannya. Ada 4 macam pecahan, yaitu :
1. Konkoidal, bergelombang melengkung pada permukaan pecahannya.
Contoh : Kuarsa, Kalkosit, Malakit
2. Splintery / Fibrous, pecahannya berserat seperti abon. Contoh :
Augit, Hipersten, Asbes
3. Uneven / Irregular, permukaan pecahan kasar dan tidak teratur.
Contoh : Pirit, Kalkopirit, Hematit, Garnet.
4. Hackly, permukaan pecahan kasar,tidak teratur dan runcing-runcing.
Contoh : Perak, Tembaga
g. Kekerasan (Hardness)
Kekerasan adalah ketahanan mineral terhadap suatu goresan atau
kemampuan suatu mineral untuk menggores mineral lain.. Secara relatif
sifat fisik ini di tentukan menggunakan skala mosh. Berikut urutan
kekerasan berdasarkan skala mosh:
15
Tabel 2.1Skala Kekerasan Mineral Menurut Mohs
16
1. Transparent : benda dapat tampak jika dipandang
melalui suatu mineral. Contoh : Kuarsa dan
Kalsit
2. Translucent : cahaya dapat diteruskan oleh
mineral, tetapi benda dibalik mineral ini tidak
tampak jelas. Contoh : Gipsum
3. Opaque : tidak ada cahaya yang diteruskan
walaupun pada keping yang tertipis. Contoh :
Magnetit dan Pirit
k. Spesial Properties
1. Rasa (Taste)
Asin : Halit
Pahit : Epsomit
2. Feel
Soapy / sabun : Talk, Bentonit
Greasy / berminyak : Grafit
3. Bau
Bawang Putih : Mineral As
Lobak : Mineral Se
Belerang : Sulfur
Arang : Batubara, Lignit
Tanah : Kaolin basah
4. Kelistrikan
Bermuatan listrik jika digosok dengan kain, contoh : Intan, Topaz,
Turmalin
Bermuatan listrik bila dipanasi, contoh : Turmalin, Kuarsa
Bermuatan listrik bila ditekan, contoh : Kuarsa
Berdaya hantar listrik , contoh : Tembaga dan Besi
5. Kemagnetan
Bersifat magnetik : Magnetit, Pirotit, Ferroplatin
Serbuknya tertarik magnet : Magnetit, Porotit
6. Daya hantar panas
Konduktor : Tembaga, Besi
Isolator : Asbes, Mika
7. Keradioaktifan
Mineral bersifat radioaktif, contoh : Uraninite, Pitchblende
8. Fosforisensi
Dapat bercahaya atau bersinar, setelah tidak kena cahaya
matahari. Contoh : Barium Sulfida, Kalsium Sulfida
9. Flourisensi
17
Dapat bercahaya atau bersinar, apabila terkena cahaya. Contoh :
Flourit, Barium Platina Sianida, Willemite
Ortoklas
Olivin
Piroksin
Amfibol
Mikafelpatora
2. Mineral ikutan / tambahan
Mineral tambahan merupakan mineral hasil kristalisasi magma,
namun jumlahnya relatif kecil (kurang dari 5 %) sehingga tidak
menentukan nama atau sifat batuan. Mineral ikutan atau tambahan
antara lain zirkon, apatit, magnetit, hematit, trutil.
3. Mineral sekunder
Mineral sekunder adalah mineral yang merupakan hasi ubahan dari
mineral primer, terjadi sebagai akibat dari proses pelapukan, sirkulasi
larutan sisa magma (hidrotermal), koolinisasi serpentinisasi atau karena
metamorfisma.
18
2.3 Alat dan Bahan
2.3.1 Alat
1. porselen
2. Koin
3. paku
4. Kaca
2.3.2 Bahan
1. 5 buah batuan peraga, jenis mineral
2. Lembar identifikasi Mineral
Nama : Fahrizal
NIM : 1701241
Kelompok : 7 (Tujuh)
No. Urut :1
No. Peraga : A2
Identifikasi Mineral
Warna : Abu-Abu
Cerat (Streak) : Hitam
Kilap (Luster) : Kilap Logam
Kekerasan (Hardness) : 3,5 – 4.5
Bentuk Kristal : Amorf
Belahan : Jelas
Pecahan : Hackly
Berat Jenis : 7,4 – 7,6
Tenacity : Brittle
Diaphoneity : opaque
Lain-lain : semikonduktor
Nilai Ekonomis :-
Genesa : Dari proses Deferensiasi magma
Nama Mineral : Galena
Warna : Abu-Abu
Cerat : Hitam
Kilap : Logam PARAF ASPRAK
Nama : Fahrizal
NIM : 1701241
Kelompok : 7 (Tujuh)
No. Urut :2
No. Peraga : B1
Identifikasi Mineral
Warna : Coklat
Cerat (Streak) : Putih
Kilap (Luster) : Kilap Non Logam (Kilap Kaca)
Kekerasan (Hardness) : 3,5 – 4,5 sm
Bentuk Kristal : Triclinic
Belahan : Jelas
Pecahan : Hackly
Berat Jenis : 2,71 sm
Tenacity : Ducttle
Diaphoneity : Translucent
Lain-lain : mampu menyala dibawah sinar UV
Nilai Ekonomis :-
Genesa : Terbentuk Saat Diferensiasi magma
Nama Mineral : Kalsit
GAMBAR KETERANGAN GAMBAR NILAI
Warna :coklat
Cerat : Putih
Kilap : Kilap Non Logam PARAF ASPRAK
(Kilap Kaca)
Nama : Fahrizal
NIM : 1701241
Kelompok : 7 (Tujuh)
No. Urut :3
No. Peraga : B20
Identifikasi Mineral
Warna : Putih
Cerat (Streak) : Putih
Kilap (Luster) : Kilap Non Logam (Kilap Damar)
Kekerasan (Hardness) : 3,5 – 4,5 sm
Bentuk Kristal : Rhodonite
Belahan : Tidak jelas
Pecahan : Uneven
Berat Jenis :-
Tenacity : Ducttle
Diaphoneity : Transparant - Translucent
Lain-lain :-
Nilai Ekonomis : diguna untuk penjernihan air , bahan kosmetik
Genesa : Terbentuk Saat Diferensiasi magma
Nama Mineral : Tawas
GAMBAR KETERANGAN GAMBAR NILAI
Warna :Putih
Cerat : Putih
Kilap : Kilap Non Logam PARAF ASPRAK
(Kilap Damor)
Nama : Fahrizal
NIM : 1701241
Kelompok : 7 (Tujuh)
No. Urut :4
No. Peraga : A23
Identifikasi Mineral
Warna : Hijau
Cerat (Streak) : Putuh
Kilap (Luster) : Kilap Non Logam (Kilap Tanah)
Kekerasan (Hardness) : < 2,5 sm
Bentuk Kristal :
Belahan : Tidak Jelas
Pecahan : Uneven
Berat Jenis : 2,54
Tenacity : Brittle
Diaphoneity : Opaque
Lain-lain :-
Nilai Ekonomis :-
Genesa : Terbentuk Saat Diferensiasi magma
Nama Mineral : Garnierit
GAMBAR KETERANGAN GAMBAR NILAI
Warna :Hijau
Cerat : Putih
Kilap : Kilap Non Logam PARAF ASPRAK
(Kilap Tanah)
Nama : Fahrizal
NIM : 1701241
Kelompok : 7 (Tujuh)
No. Urut :5
No. Peraga : B7
Identifikasi Mineral
Warna : Abu - Abu
Cerat (Streak) : silver
Kilap (Luster) : Kilap Logam
Kekerasan (Hardness) : < 2,5 sm
Bentuk Kristal : Amorf
Belahan : Tidak Jelas
Pecahan : Even
Berat Jenis : 3,9 – 4,1
Tenacity : Brittle
Diaphoneity : Opaque
Lain-lain : Non Magnetic
Nilai Ekonomis : Sebagai Proteksi Logam Terhadap korosi
Genesa : Terbentuk Saat Diferensiasi magma
Nama Mineral : Spalerit
GAMBAR KETERANGAN GAMBAR NILAI
2.7 Pembahasan
24
Pada praktikum pertama, kami melakukan identifikasi mineral Galena
dengan nomor urut 2 dan nomor peraga A2. Pada mineral ini kami mendapatkan
sifat fisik berupa : Warna : Abu - Abu; Cerat : Hitam; Kilap : Kilap logam;
Kekerasan : 3,5 – 4,5 Skala Mohs; Bentuk Kristal : Amorf; Belahan : jelas; Pecahan :
Hackly; Berat Jenis : g/cm3; Tenacity : Brittle; Diaphaneity : Opaque; Lain- Lain :
Semikonduktor
25
Pada praktikum ketiga, kami melakukan identifikasi mineral Tawas dengan
nomor urut 4 dan nomor peraga B20. Pada mineral ini kami mendapatkan sifat
fisik berupa : Warna : Putih; Cerat : Putih; Kilap : Kilap Non Logam; Kekerasan : 3,5
– 4,5 Skala Mohs; Bentuk Kristal : Rhodonite; Belahan : ; Pecahan : Uneven; Berat
Jenis : g/cm3; Tenacity : Ducttle; Diaphaneity :Transparant - Translucent;
26
Pada praktikum kelima, kami melakukan identifikasi mineral Spalerit dengan
nomor urut 6 dan nomor peraga B7. Pada mineral ini kami mendapatkan sifat fisik
berupa : Warna : Abu-Abu; Cerat : Silver; Kilap : Kilap Logam; Kekerasan : <2,5
Skala Mohs; Bentuk Kristal : Amorf; Belahan : tidak jelas; Pecahan : Even; Berat
Jenis : g/cm3; Tenacity : Brittle; Diaphaneity :Opaque; Lain-Lain :Non Magnetic
27
2.8 Kesimpulan
Berdasarkan dari data klasifikasi dan identifikasi serta analisa tentang
mineral dapat disimpulkan bahwa:
1. Setiap batuan memiliki kandungan mineral penyusun yang berbeda-
beda.
2. Setiap mineral pada batuan memiliki ciri dan sifat fisik yang berbeda.
3. Setiap mineral yang terkandung dalam batuan yang diamati memiliki
bentuk kristal yang berbeda-beda.
4. Mineral umumnya bersifat kristalin dan jarang ditemukan bersifat
amorf.
5. Setiap mineral memiliki kilap yang berbeda, ada yang memiliki Kilap
Logam dan Kilap Non Logam.
6. Setiap mineral memiliki kekerasan yang berbeda, mulai dari kekerasan
yang 2.5 (Kuku manusia) sampai yang kekerasan 7 (Kuarsa).
7. Dan sesuai dengan apa yang diamati,mineral setiap batuan memiliki
cerat, pecahan, tenacity, diaphoneity, sifat yang lain,nilai ekonomis dan
genesa yang berbeda-beda pula.
28