Kelompok 8
A.A. Gede Raka Plasa N.
(0915351128)
(1115351098)
Laporan Keuangan
A. Tujuan Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan
kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan
informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang
bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan
keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban
manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, laporan keuangan menyajikan
informasi mengenai entitas yang meliputi:
1.
2.
3.
4.
5.
Aset;
Liabilitas/kewajiban;
Ekuitas;
Pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian;
Kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai
pemilik;dan
6. Arus kas.
Informasi tersebut, beserta informasi lainnya yang terdapat dalam catatan atas
laporan keuangan, membantu pengguna laporan dalam memprediksi arus kas masa
depan dan, khususnya, dalam hal waktu dan kepastian diperolehnya kas dan setara
kas.
B. Komponen Laporan Keuangan Lengkap
Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut ini:
1.
2.
3.
4.
5.
penjelasan lain
6. Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika
entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara restropektif atau membuat
penyajian kembali pos-pos laporan keuangan atau ketika entitas mereklasifikasi
pos-pos dalam laporan keuangan.
bertentangan dengan tujuan pelaporan keuangan yang diatur dalam kerangka, PSAK 1
mensyaratkan bahwa entitas itu tidak menerapkan persyaratan tersebut sepanjang
tidak dilarang oleh kerangka peraturan yansg relevan. Bila keadaan tersebut terjadi,
PSAK 1 mengatur bahwa entitas itu mengungkapkan hal-hal sebagai berikut:
1. Bahwa entitas itu telah memenuhi persyaratan semua SAK yang dapat diterapkan,
namun tidak menerapkan persyaratan tertentu guna mencapai penyajian secara
wajar.
2. Judul SAK yang tidak diterapkan oleh entitas itu, sifat, alasan tidak diterapkan,
dan perlakuan yang diterapkan.
Ketika menilai apakah kepatuhan terhadap ketentuan spesifik dari suatu PSAK
akan memberikan pemahaman yang salah yang bertentangan dengan tujuan laporan
keuangan, manajeman harus mempertimbangkan:
1. Alasan tujuan laoran keuangan tidak tercapai dalam kondisi tersebut
2. Bagaimana perbedaan kondisi entitas dengan kondisi entitas lain yang mematuhi
persyaratan.
B. Kelangsungan Usaha
PSAK 1 mengatur bahwa manejemen mempertimbangkan kelangsungan usaha
entitas dalam menyusun laporan keuangan. manajemen memerhatikan semua
informasi masa depan, paling sedikit (namun tidak dibatasi untuk) dua belas bulan
dari akhir periode pelaporan.
PSAK 1 lebih lanjut mengatur bahwa laporan keuangan disusun berdasarkan
kelangsungan usaha, kecuali jika manajemen berniat melikuidasi entitas itu atau
menghentikan operasi, atau tidak memiliki alternatif realistis kecuali melakukan
kedua hal tersebut.
Namun bila manajemen menyadari ketidakpastian material yang terkait
dengan peristiwa atau kondisi yang dapat menimbulkan keraguan terhadap
kelangsungan usaha entitas itu, PSAK 1 mensayratkan agar ketidakpastian itu
diungkapan.
Bila laporan keuangan tidak disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha ,
PSAK 1 mensyaratkan agar fakta tersebut beserta alasannya diungkapkan, beserta
dasar dalam menyusun laporan keuangan. Apabila laporan keuangan disusun misalnya
dengan asumsi perusahaan akan dilikuidasi, pos-pos dalam laporan posisi keuangan
diukur bukan dengan harga perolehannya namun dengan nilai bila perusahaan tersubut
dilikudasi.
F. Frekuensi Pelaporan
Kebermanfaatan laporan keuangan akan berkurang bila laporan keuangan itu
tidak diberikan kepada pengguna secara tepat waktu. PSAK1 mensyaratkan bahwa
laporan keuangan disajikan paling sedikit satu tahun sekali.
Apabila tanggal pelaporan berubah, PSAK 1 mensyaratkan bahwa entitas
mengungkapkan hal-hal sebagai berikut:
1. Alasan menggunakan periode yang lebih atau kurang darpi satu tahun kalender
2. Fakta bahwa informasi komparatif laba rugi, perubahan ekuitas, arus kas, dan
catatan terkait tidak seluruhnya dapat dibandingkan
G. Informasi Komparatif
PSAK 1 mengatur bahwa informasi komparatif diungkapkan secara
komparatif dengan periode sebelumnya untuk seluruh informasi angka dalam laporan
keuangan kecuali bila tidak diperbolehkan atau dipersyaratkan oleh SAK lain.
Informasi komparatif diuangkapkan dalam informasi naratif dan deskriptif bila
relevan untuk pemahaman laporan keuangan untuk periode berjalan.
Bila ada perubahan penyajian laporan keuangan, informasi komparatif
umumnya disesuaikan atau diklasifikasikan ulang agar sesuai dengan penyajian
periode berjalan. Fakta ini juga diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
H. Konsistensi Penyajian
PSAK 1 mengatur bahwa penyajian dan klasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan
antarperiode harus konsisten.
PSAK 1 memperbolehkan penyajian dan klasifikasi untuk diubah apabila perubahan
tersebut:
1. Menghasilkan penyajian yang lebi tepat
2. Disyaratkan oleh SAK atau interpretasi
mengidentifikasikan
laporan
keuangan
secara
jelas
dan
membedakannya dari informasi lain dalam dokumen publikasi yang sama. Entitas
mengidentifikasi secara jelas setiap laporan keuangan dan catatan atas laporan
keuangan dengan menyajikan informasi berikut ini secara jelas:
1. Nama entitas pembuat laporan keuangan atau identitas lain, dan setiap perubahan
informasi dari akhir periode laporan sebelumnya
2. Apakah merupakan laporan keuangan satu entitas atau suatu kelompok entitas
3. Tanggal akhir periode pelaporan atau periode yang dicakup oleh laporan
keuangan atau catatan atas laporan keuangan
4. Mata uang pelaporan sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 52
5. Pembulatan yang digunakan dalam penyajian jumlah dalam laporan keuangan
B. Laporan Posisi Keuangan
1. Informasi yang Disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan
Laporan posisi keuangan minimal mencakup penyajian jumlah pos-pos berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
Aset tetap
Properti investasi
Aset tidak berwujud
Aset keuangan (tidak termasuk jumlah yang disajikan pada (e), (h) dan (i))
Investasi dengan menggunakan metode ekuitas;
Aset biolojik
Persediaan;
Piutang dagang dan piutang lainnya;
Kas dan setara kas;
Total aset yang diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual dan
aset yang termasuk dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai
k.
l.
m.
n.
o.
46
p. Laibilitas
yang
termasuk
dalam
kelompok
yang
dilepaskan
yang
diklasifikasikan sebagai yang dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58;
q. Kepentingan non-pengendali, disajikan sebagai bagian dari ekuitas
r. Modal saham dan cadangan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
induk.
Entitas menyajikan pos-pos tambahan, judul dan subtotal dalam laporan
posisi keuangan jika penyajian tersebut relevan untuk pemahaman posisi keuangan
entitas.
Ketika entitas menyajikan aset lancar dan tidak lancar dan laibilitas jangka
pendek dan jangka panjang sebagai klasfikasi yang terpisah dalam laporan posisi
Entitas mengungkapkan pos-pos di bawah ini dalam laporan laba rugi komprehensif
sebagai alokasi laba rugi untuk periode:
1. laba rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada:
a. kepentingan non-pengendali; dan
b. pemilik entitas induk
2. total laba rugi komprehensif periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada:
a. kepentingan non-pengendali; dan
b. pemilik entitas induk
menggunakan klasifikasi berdasarkan sifat atau fungsinya dalam entitas, mana yang
dapat menyediakan informasi yang andal dan lebih relevan.
Ada dua metode analisis dalam mengklasifikasi beban:
1. Berdasarkan Sifatnya
Entitas mengabungkan beban dalam laba rugi berdasarkan sifatnya
(misalnya, penyusutan, pembelian bahan baku, biaya transportasi, imbalan
kerja, dan biaya iklan), dan tidak merealokasikan menurut berbagai fungsi
dalam entitas. Metode ini mudah diterapkan karena tidak memerlukan adanya
alokasi beban menurut klasifikasi fungsional.
Contoh dari klasifikasi dengan menggunakan metode sifat beban adalah sebagai
berikut:
Pendapatan
XXX
Pendapatan lainnya
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
Beban lainnya
XXX
Total beban
(XXX)
XXX
2. Berdasarkan Fungsinya
Mengklasifikasikan beban berdasarkan fungsinya sebagai bagian dari
biaya penjualan atau, misalnya, biaya aktivitas distribusi atau administratif.
Sekurang-kurangnya entitas mengungkapkan biaya penjualan berdasarkan
metode ini secara terpisah dari beban-beban lainnya. Metode ini dapat
memberikan informasi yang lebih relevan kepada pengguna laporan keuangan
dibandingkan dengan metode klasifikasi beban berdasarkan sifat, namun
pengalokasian biaya berdasarkan fungsi mungkin membutuhkan pengalokasian
secara arbiter dan pertimbangan yang matang. Contoh klasifikasi berdasarkan
metode fungsi beban adalah sebagai berikut:
Pendapatan
XXX
Beban penjualan
XXX
Laba bruto
XXX
Pendapatan lainnya
XXX
Beban distribusi
XXX
Beban administratif
XXX
Beban lainnya
XXX
XXX
F. Modal
PSAK 1 mensyaratkan agar entitas juga mengungkapkan informasi yang
memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi tujuan, kebijakan,
dan proses entitas dalam mengelola permodalannya baik dalam bentuk informasi
kualitatif maupun ringkasan informasi kuantitatif.
1. Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan
keuangan.
operasi (PSAK
5), dan
4. Satu hal penting dalam kaitannya dengan istilah, PSAK No. 1 (Revisi 2009)
tidak lagi memperkenankan penggunaan istilah Pos Luar Biasa, sedangkan
PSAK No. 1 (1998) masih memperkenankan penggunaan istilah tersebut.
Pertanyaannya adalah, mengapa pos luar biasa tidak diperkenankan lagi ada?
Neraca,
Laporan laba rugi,
Laporan perubahan ekuitas,
Laporan arus kas, dan
Catatan atas laporan keuangan.
Sedangkan menurut PSAK No. 1 (Revisi 2009) yang disahkan pada tanggal 15
Desember 2009 dan mulai yang efektif berlaku untuk periode tahun buku yang
dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011, laporan keuangan yang lengkap
harus meliputi komponen-komponen berikut ini :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
(Revisi 2009), terkait komponen laporan keuangan, maka terdapat dua perbedaan
utama yaitu:
perubahan pada laporan laba rugi, dimana sebelumnya hanya mensyaratkan
laporan laba rugi, sekarang harus menyajikan laporan laba rugi komprehensif PSAK
No. 1 (Revisi 1998) tidak mensyaratkan adanya laporan posisi keuangan pada awal
periode komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan
I.
PENDAHULUAN
A. Prinsip Utama
Entitas mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan
keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang
mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
B. Ruang Lingkup
Pernyataan ini diterapkan atas:
a) Laporan keuangan tersendiri atau laporan keuangan individual dari entitas:
i.
ii.
III.
SEGMEN DILAPORKAN
A. Kriteria Agregasi
Segmen operasi seringkali memperlihatkan kinerja keuangan jangka panjang
serupa jika mereka memiliki karakteristik ekonomi serupa. Misalnya, rerata margin bruto
jangka panjang untuk dua segmen operasi diperkirakan serupa jika karakteristik
ekonominya serupa. Dua atau lebih segmen operasi dapat diagregasikan dalam suatu
segmen operasi tunggal jika agregasi tersebut konsisten dengan prinsip utama Pernyataan
ini, segmen tersebut memiliki karakteristik ekonomi serupa, dan segmen tersebut serupa
dalam setiap hal berikut ini:
a.
b.
c.
d.
jasanya; dan
e. Jika dapat diterapkan, sifat lingkungan pengaturan, misalnya, perbankan,
asuransi atau utilitas publik.
PENGUNGKAPAN
Entitas mengungkapkan informasi untuk memungkinkan para pengguna laporan
keuangan mengevaluasi sifat dan dampak keuangan atas aktivitas bisnis yang mana entitas
terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Entitas mengungkapkan hal-hal
berikut untuk setiap periode laporan laba rugi komprehensif disajikan:
a) Informasi umum.
b) Informasi tentang laba atau rugi segmen dilaporkan, termasuk pendapatan dan beban
tertentu.
A. Informasi Umum
Entitas mengungkapkan informasi umum berikut ini:
a) Faktor-faktor yang digunakan untuk mengidentifi kasi segmen yang dapat
dilaporkan dari entitas, termasuk dasar organisasi (misalnya, apakah
manajemen telah memilih untuk mengatur entitas diantara perbedaan dalam
produk dan jasa, wilayah geografis, lingkungan peraturan, atau gabungan dari
faktor-faktor tersebut dan apakah segmen operasi telah diagregasikan), dan
b) Jenis produk dan jasa yang menghasilkan pendapatan untuk dari setiap segmen
dilaporkan.
B. Informasi tentang Laba atau Rugi, Aset dan Kewajiban
Entitas melaporkan suatu ukuran atas laba atau rugi dan total untuk atas setiap
segmen yang dilaporkan. Entitas melaporkan suatu ukuran kewajiban untuk setiap
segmen dilaporkan jika jumlah tersebut secara reguler disediakan kepada pengambil
keputusan operasional. Entitas juga mengungkapkan hal-hal berikut untuk setiap
segmen dilaporkan jika jumlah tertentu termasuk dalam ukuran laba atau rugi segmen
yang dikaji oleh pengambil keputusan operasional, atau secara teratur disediakan
untuk pengambil keputusan operasional, bahkan jika tidak termasuk dalam mengukur
laba atau rugi segmen:
a) Pendapatan dari pelanggan eksternal;
b) Pendapatan dari transaksi dengan segmen operasi lain dalam entitas
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)
yang sama;
Pendapatan bunga;
Beban bunga;
Penyusutan dan amortisasi;
Unsur-unsur material dari penghasilan dan beban;
Bagian entitas atas laba atau rugi entitas asosiasi dan ventura bersama;
Beban atau pendapatan pajak penghasilan; dan
Unsur-unsur material nonkas selain penyusutan dan amortisasi.
Jika pengambil keputusan operasional hanya menggunakan satu ukuran atas laba
atau rugi, aset atau kewajiban segmen operasi dalam menilai kinerja dan memutuskan
bagaimana alokasi sumber daya, maka laba atau rugi, aset dan kewajiban segmen
dilaporkan atas ukuran tersebut. Jika pengambil keputusan operasional menggunakan
lebih dari satu ukuran laba atau rugi, aset atau kewajiban segmen operasi, maka ukuran
yang dilaporkan adalah ukuran yang dipercayai manajemen ditentukan sesuai dengan
dasar pengukuran yang paling konsisten dengan yang digunakan dalam mengukur jumlah
yang terkait dalam laporan keuangan entitas.
Entitas menyampaikan penjelasan pengukuran laba atau rugi, aset dan kewajiban
segmen untuk setiap segmen dilaporkan. Paling tidak, entitas mengungkapkan sebagai
berikut:
a)
b)
c)
d)
e)
yang digunakan.
f) Sifat dan dampak dari alokasi yang tidak simetris kepada segmen
dilaporkan
A. Rekonsiliasi
Entitas melakukan rekonsiliasi atas semua hal sebagai berikut:
a) Total pendapatan segmen dilaporkan terhadap pendapatan entitas.
b) Total ukuran laba atau rugi segmen dilaporkan terhadap laba atau rugi entitas
sebelum beban pajak (pendapatan pajak) dan operasi dihentikan.
c) Total aset segmen dilaporkan terhadap aset entitas.
d) Total kewajiban segmen dilaporkan terhadap kewajiban
e) Total jumlah dalam segmen dilaporkan untuk setiap informasi unsur material
yang diungkapkan terhadap jumlah terkait dalam entitas.
B. Penyajian Kembali Informasi yang Dilaporkan Sebelumnya
Jika entitas mengubah struktur organisasi internal yang menyebabkan
komposisi segmen dilaporkan berubah, maka informasi yang terkait untuk periode
sebelumnya (termasuk periode interim) disajikan kembali, kecuali infomasi tersebut
tidak tersedia dan biaya untuk mengembangkannya akan jauh lebih besar. Penentuan
apakah informasi tidak tersedia dan biaya untuk mengembangkannya akan jauh lebih
besar dilakukan untuk setiap unsur individual pengungkapan.
TANGGAL EFEKTIF
Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahunan untuk periode yang
dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011. Penerapan dini diperkenankan. Jika entitas
menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahunan yang dimulai sebelum 1 Januari
2011, maka entitas mengungkapkan fakta itu.
PENARIKAN
Pernyataan ini menggantikan PSAK 5 (revisi 2000): Pelaporan Segmen.