BAGIAN 1
TUJUAN KERANGKA KONSEPTUAL
slide 5
Kerangka konseptual SAP berfungsi sebagai pedoman jika terdapat masalah
akuntansi yang belum dinyatakan dalam SAP. namun jika terjadi pertentangan maka
SAP lebih diunggulkan daripada kerangka konseptual
BAGIAN 2
(yang diwarna yang dibaca)
ASUMSI DASAR
PRINSIP AKUNTANSI
Ada delapan prinsip yang digunakan dalam akuntansi dan pelaporan keuangan
pemerintah, diantara lain sebagai berikut:
a) Basis akuntansi
Aset dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara kas yang dibayar atau
sebesar FV dari imbalan untuk memperoleh aset pada saat perolehan
Kewajiban dicatat sebesar jumlah kas dan setara kas yang diharapkan
akan datang dalam pelaksanaan kegiatan pemerintah
Jika tidak diketahui nilai historisnya makan aset dan kewajiban dapat
dicatat sebesar FV
c) Prinsip realisasi
d) Prinsip substansi
e) Prinsip periodesitas
Kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan entitas pelaporan perlu dibagi
menjadi periode-periode pelaporan, sehingga kinerja entitas dapat diukur dan
posisi sumber daya yang dimilikinya dapat ditentukan.
f) Prinsip konsistensi
Perlakuan akuntansi yang sama diterapkan pada kejadian yang serupa dari
periode ke periode oleh suatu entitas pelaporan. Hal ini bukan berarti bahwa
tidak boleh terjadi perubahan dari satu metode akuntansi ke metode akuntansi
yang lain. Metode akuntansi yang dipakai dapat diubah dengan syarat bahwa
metode yang baru diterapkan mampu memberikan informasi yang lebih baik.
Pengaruh atas perubahan penerapan metode ini diungkapkan dalam Catatan
atas Laporan Keuangan.
Kendala informasi akuntansi dan laporan keuangan adalah setiap keadaan yang
tidak memungkinkan terwujudnya kondisi yang ideal dalam mewujudkan informasi
akuntansi dan laporan keuangan yang relevan dan andal akibat adnaya
keterbatasan atau karena alasan-alasan kepraktisan. Adapun kendala-kendala
tersebut yaitu:
BAGIAN 3
AKUNTANSI ANGGARAN
(setelah membaca di ppt)
Akuntansi anggaran ini dibuat untuk mempermudah dalam membuat format
pelaporan. Namun akuntansi anggaran ini juga memiliki kelemahan yaitu terletak
pada seberapa sering laporan keuangan membandingkan antara anggaran dengan
yang aktual terjadi dan menjelaskan perbedaan yang terjadi.
AKUNTANSI KOMITMEN
(setelah membaca di ppt)
Karena fokus akuntansi komitmen adalah kontrol dalam anggaran, maka akuntansi
komitmen hanya berfokus pada pesanan yang telah dibuat. Pesanan yang diterima
yang berhubungan dengan pendapatan tidak akan dicatat sampai faktur telah
dikirimkan. Masalah pengendalian anggaran tidak mempengaruhi pendapatan
dengan cara yang sama seperti halnya dengan mempengaruhi beban
BAGIAN 4
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAHAN
Laporan Keuangan
Neraca
Pada umumnya, entitas akuntansi menyajikan aset menjadi aset lancar dan aset
tidak lancar serta menyajikan kewajiban menjadi utang jangka pendek dan utang
jangka panjang. Apabila entitas tersebut memilih untuk tidak menyajikan aset dan
kewajibannya seperti yang telah disebutkan, maka penyajian dalam neraca akan
dilakukan berdasarkan likuiditas.
(Setelah membaca PPT Neraca)
Apabila entitas tidak memiliki modal saham, maka dalam neraca harus ditampilkan
secara terpisah aset/ekuitas bersih yang menunjukkan selisih antara aset dan
kewajiban.
BAGIAN 5
LAPORAN KINERJA KEUANGAN
(setelah membaca di PPT)
Laporan kinerja keuangan merupakan laporan keuangan yang menggambarkan
kegiatan operasional suatu entitas selama periode tertentu. Lalu unsur-unsur
laporan kinerja keuangan menurut IPSAS terdiri atas pendapatan operasional,
surplus/defisit dari kegiatan investasi yang menggunakan metode ekuitas, hak
minoritas atas surplus/defisit, dan surplus/defisit bersih untuk tahun berjalan.
Laporan kas di pemerintah Indonesia menurut IPSAS sumber dari penerimaan pajak/ bukan
pajak, hibah, bagian laba perusahaan,
(setelah membaca di PPT) investasi
a) Operasional: kemampuan operasi pemerintah dalam menghasilkan kas yang
cukup untuk membiayai aktivitas operasionalnya dimasa yang akan datang
tanpa mengendalikan sumber pendanaan dari luar.
b) Investasi non-keuangan: arus kas dari perolehan dan pelepasan sumber daya
ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan dan mendukung pelayanan
pemerintah kepada masyarakat di masa yang akan datang.
BAGIAN 6
LAPORAN PERUBAHAN ASET/EKUITAS BERSIH
(setelah membaca di PPT)
Seluruh unsur yang mengakibatkan perubahan ekuitas seperti surplus/defisit untuk
periode yang sama, perubahan kebijakan akuntansi, revaluasi aset tetap, dll harus
disajikan dalam laporan keuangan ini (laporan perubahan aset/ekuitas bersih).
menurut PP 24 Tahun 2005 untuk akuntansi pemerintah di Indonesia tidak
diwajibkan bahwa entitas harus menyajikan laporan perubahan ekuitas/aset bersih.