Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rizky Nugroho Santoso

NIM : 200810301113
Kelas : C
Matkul : Perilaku Organisasi
Ujian Tengah Semester

1. Menurut saya, materi ataupun mata kuliah perilaku organisasi itu penting bagi
mahasiswa pada umumnya, begitupun juga dengan mahasiswa jurusan akuntansi.
Mahasiswa, khususnya jurusan akuntansi perlu tahu mengenai perilaku organisasi.
Karena dengan mempelajari perilaku organisasi, kita dapat memahami dan
menjelaskan kejadian-kejadian yang terjadi dalam organisasi. Dengan demikian kita
dapat mengembangkan cara berpikir tentang kejadian-kejadian di dalam lingkungan
organisasi / perusahaan, terutama pada hal ini menyangkut sebagai seorang akuntan.
Selain itu, kita juga dapat mengendalikan perilaku-perilaku dalam organisasi. Jika
nantinya kita menjadi seorang manajer, kita dapat memahami dan menjelaskan secara
seksama perilaku-perilaku yang terjadi dalam organisasi. Sehingga dapat menciptakan
situasi yang menghasilkan perilaku-perilaku yang diinginkan dan mengurangi
perilaku-perilaku yang tidak diinginkan.

2. Dari berbagai topik yang sudah dijelaskan dari minggu awal perkuliahan sampai
dengan UTS, topik yang menjadi perhatian saya pribadi dan sangat menarik yaitu
topik tentang Emosi dan Mood. Pada materi tersebut, Bu Dewi Prihatini selaku dosen
menjelaskan perbedaan antara emosi dan mood, lalu dampak emosi terhadap
karyawan, serta hubungan atau keterkaitan antara emosi terhadap perilaku kita. Materi
tersebut sangat berarti dan bermanfaat bagi saya kedepannya saat menghadapi dunia
kerja. Karena saya sudah dibekali pengetahuan tentang emosi dan mood, sehingga
nantinya saya bisa mengontrol emosi saya ketika dihadapkan dengan berbagai masalah
yang terjadi di perusahaan, serta tidak mempengaruhi mood saya untuk bekerja secara
maksimal setiap saat.

3. Jawab :
a. Ada tiga faktor yang menentukan kepribadian seseorang, yaitu: keturunan, lingkungan,
dan situasi. Keturunan merujuk faktor yang diturunkan saat pembuahan. Pendekatan
keturunan berasumsi bahwa penjelasan paling akhir dari kepribadian seseorang atau
individu adalah struktur molekul dari gen-gen yang terletak dalam kromosom. Sosok
fisik, daya tarik wajah, kelamin, temperamen, komposisi otot dan reflek, tingkat energi
dan ritme hayati merupakan karakteristik-karakteristik yang umumnya dipengaruhi
oleh kedua orang tua. Beberapa hasil studi menunjukkan bahwa faktor-faktor
psikofisik (seperti tinggi badan, warna rambut, sifat malu, takut, murung, kegemaran,
kemantapan, tidak mau repot dan bahkan kepuasan kerja) cenderung ditentukan oleh
faktor hereditas.
Lingkungan adalah faktor yang merujuk pada budaya dimana seseorang dibesarkan,
pengkodisian dini, norma-norma keluarga, teman-teman dan kelompok sosial serta
pengaruh-pengaruh lain. Keturunan menentukan parameter-parameter atau batas-batas
luar, tetapi potensi penuh individu akan ditentukan oleh penyesuaiannya pada
keturunan dan persyaratan lingkungan.
Situasi sebagai determinan yang mempengaruhi efek keturunan dan lingkungan pada
kepribadian. Kepribadian individu yang mantap dan konsisten, bisa berubah karena
situasi. Tuntutan yang berbeda dari situasi yang berlainan memunculkan aspek-aspek
yang berlainan pada kepribadian seseorang.
b. Ada tiga faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang, yaitu pelaku persepsi, target,
dan situasi. Pelaku persepsi adalah penafsiran seorang individu pada suatu objek yang
dilihatnya akan sangat dipengaruhi oleh karakteristik pribadinya sendiri, diantaranya
sikap, motif, kepentingan atau minat, pengalaman masa lalu, dan pengharapan.
Kebutuhan atau motif yang tidak dipuaskan akan merangsang individu dan
mempunyai pengaruh yang kuat pada persepsi mereka.
Target adalah gerakan, bunyi, ukuran, dan atribut-atribut lain dari target akan
membentuk cara kita memandangnya. Misalnya saja suatu gambar dapat dilihat dari
berbagai sudut pandang oleh orang yang berbeda. Selain itu, objek yang berdekatan
akan dipersepsikan secara bersama-sama pula.
Situasi juga berpengaruh bagi persepsi kita. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
situasi, yaitu faktor waktu, keadaan kerja, dan keadaan sosial.

4. Perilaku orang-orang didasarkan pada persepsinya mengenai apa yang menjadi realitas
dari objek atau situasi yang diamati, bukan mengenai realitas itu sendiri. Maksudnya
dalam menasirkan suatu objek, akan dipengaruhi juga oleh pengaruh lingkungan
berupa stimulus, sehingga persepsi merupakan proses seleksi stimulus dari
lingkungannya dan mengorganisasi serta menafsirkannya sesuai konteks yang
dihadapi. Pada kenyataannya setiap saat orang dihadapkan pada sejumlah besar objek
dan peristiwa. Banyaknya stimulus yang dihadapi dalam waktu yang sama memaksa
seseorang untuk melakukan seleksi sebab tidak mungkin baginya menangkap seluruh
stimulus itu secara simultan. Perbedaan pilihan tersebut dapat menimbulkan perbedaan
persepsi seseorang dengan orang lain dalam menghadapi objek yang sama.
Misalnya, ketika kita berada di lingkungan tempat kerja yang baru. Kita pastinya
memiliki persepsi atau pandangan sendiri tentang bagaimana tempat kerja kita yang
baru tersebut. Jadi persepsi kita saat itu akan menjadi awal dari perilaku kita
kedepannya bagaimana. Bukan kita mengikuti realita yang ada di lingkungan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai