Anda di halaman 1dari 5

PSIKOLOGI PEMERINTAHAN

oleh :

Nama : ADRIANSYAH

Nim : C1A515114

JURUSAN I ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2017
Psikologi Individual

Psikologi Individual mempunyai arti yang penting sebagai cara untuk memahami
tingkah laku manusia. Pengertian seperti gambaran semu, rasa rendah diri, kompensasi,
gaya hidup diri yang kreatif, memberi pedoman yang penting untuk memahami sesama
manusia. Aliran ini tidak memberikan susunan yang teliti mengenai struktur, dinamika,
serta perkembangan kepribadian, tetapi mementingkan perumusan petunjuk-petunjuk
praktis untuk memahami sesama manusia. Karena itu justru dalam praktek pendidikanlah
teori Adler ini punya arti yang sangat penting.

Psikologi Pemerintahan adalah sistem nilai. Nilai-nilai adalah seperangkat asumsi dasar
yang mengarahkan kita tentang apa yang harus menjadi prioritas perhatian, apa arti
sesuatu hal, bagaimana reaksi emosional kita terhadap apa yang terjadi dan tindakan apa
yang mesti diambil dalam bermacam situasi yang kita alami. Nilai-nilai juga
menggambarkan dasar untuk menyatakan hukuman atau pembenaran terhadap suatu
kejadian akibat perbuatan seseorang atau sekelompok orang (sosial). Nilai-nilai
mengandung elemen penilaian tentang kebenaran, kebaikan atau hal-hal yang diinginkan.
Nilai-nilai mengandung dua atribut: isi (yang menyatakan bahwa kelakuan atau perbuatan
itu penting) dan intensitas (yang menyatakan seberapa penting perbuatan itu bagi kita).
Materi ini sangat sesuai untuk mempelajari psikologi massa terutama hal-hal yang
melatarbelakangi munculnya kejadian-kejadian yang tidak diharapkan, seperti: demo
anarkis, amuk massa, tawuran yang dapat terjadi di sekolah, terminal, bahkan antar
kampung di pemukiman penduduk.

Psikologi sosial adalah cabang ilmu psikologi yang meneliti dampak atau pengaruh
sosial terhadap perilaku manusia. Psikolgi sosial juga digunakan dalam berbagai disiplin
dan industri; banyak orang memanfaatkan prinsip-prinsip psikologi sosial bahkan tanpa
menyadari hal itu ketika mereka mencoba untuk mengendalikan kelompok, pengaruh
pendapat seseorang, atau menjelaskan mengapa seseorang berperilaku dengan cara
tertentu. Psikolog sosial juga membahas pengaruh budaya seperti iklan, buku perilaku,
film, televisi, dan radio, melihat cara ini dampak pengaruh di mana manusia. Penelitian
psikologi sosial dapat menjelaskan mengapa orang-orang membentuk massa, bagaimana
kelompok membuat keputusan, yang kondisi sosial dapat menyebabkan perilaku
menyimpang, dan berbagai hal lain. psikolog sosial ini terus-menerus belajar lebih
banyak tentang perilaku manusia dan ilmu balik interaksi manusia, memandang segala
sesuatu dari mengapa orang gagal untuk membantu orang yang membutuhkan dengan apa
yang menyebabkan orang untuk menyesuaikan diri, bahkan dalam situasi etis meragukan.
Mempunyai 3 ruang lingkup, yaitu :

1. Studi tentang pengaruh sosial terhadap proses individu, misalnya : studi tentang
persepsi, motivasi proses belajar, atribusi (sifat)

2. Studi tentang proses-proses individual bersama, seperti bahasa, sikap sosial, perilaku
meniru dan lain-lain

3. Studi tentang interaksi kelompok, misalnya : kepemimpinan, komunikasi hubungan


kekuasaan, kerjasama, persaingan, konflik;

Faktor faktor psikologi

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Manusia

McDougall menekankan pentingnya faktor personal dalam menentukan interaksi sosial


dalam membentuk perilaku individu. Menurutnya, faktor-faktor personallah yang
menentukan perilaku manusia.Menurut Edward E. Sampson, terdapat perspektf yang
berpusat pada persona dan perspektif yang berpusat pada situasi. Perspektif yang berpusat
pada persona mempertanyakan faktor-faktor internal apakah, baik berupa instik, motif,
kepribadian, sistem kognitif yang menjelaskan perilaku manusia. Secara garis besar
terdapat dua faktor.

1. Faktor Biologis

Faktor biologis terlibat dalam seluruh kegiatan manusia, bahkan berpadu dengan faktor-
faktor sosiopsikologis. Menurut Wilson, perilaku sosial dibimbing oleh aturan-aturan
yang sudah diprogram secara genetis dalam jiwa manusia. Pentingnya kita
memperhatikan pengaruh biologis terhadap perilaku manusia seperti tampak dalam dua
hal berikut.

1. Telah diakui secara meluas adanya perilaku tertentu yang merupakan bawaan
manusia, dan bukan perngaruh lingkungan atau situasi.
2. diakui pula adanya faktor-faktor biologis yang mendorong perilaku manusia,
yang lazim disebut sebagai motif biologis. Yang paling penting dari motif biologis adalah
kebutuhan makan-minum dan istirahat, kebutuhan seksual, dan kebutuhan untuk
melindungi diri dari bahaya.

2. Faktor Sosiopsikologis

Kita dapat mengkalsifikasikannya ke dalam tiga komponen.

Komponen Afektif merupakan aspek emosional dari faktor sosiopsikologis,


didahulukan karena erat kaitannya dengan pembicaraan sebelumnya.

Komponen Kognitif Aspek intelektual yang berkaitan dengan apa yang diketahui
manusia.

Komponen Konatif Aspek volisional, yang berhubungan dengan kebiasaan dan


kemauan bertindak.

Dan ada lagi motivasi seorang individu sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik
yang bersifat internal maupun eksternal. Pada faktor internal adalah :

1. Kecakapan dan keterampilan seorang anak.

Seorang anak yang cakap dan terampil akan lebih mudah dalam mengembangkan potensi-
potensi yang ada dalam dirinya. Contohnya: seorang anak yang pandai bergaul, akan
lebih mudah dalam bersosialisasi dengan lingkungannya.

3. Harga diri.
Seorang anak yang dapat menghargai dirinya sendiri dengan baik tidak akan mengalami
kesulitan dalam menghadapi berbagai hal yang dihadapinya.

3. Persepsi seseorang anak mengenai diri sendiri.


Pandangan seorang anak terhadap dirinya dapat mempengaruhi dalam perkembangan
konatifnya. Seorang anak yang memandang dirinya buruk akan lebih sulit dalam
mengembangkan potensi dalam dirinya. Contoh: seorang anak yang kurang percaya diri
akan merasa malu untuk menunjukkan kemampuannya.

4. Keinginan.
Anak yang memiliki keinginan dipastikan memiliki motivasi yang tinggi untuk meraih
keinginannya.
Sedangkan faktor eksternal mempengaruhi motivasi seseorang, antara lain ialah :

1. Adanya orang terdekat yang dapat dipercaya.

Dengan adanya orang-orang yang mempunyai hubungan erat/dekat dan orang tersebut
dapat memberikan kepercayaan sehingga melalui orang-orang terdekatnya itu
perkembangan konatif anak dapat meningkat karena adanya dorongan dari orang-orang
yang tersayang. Contohnya: sahabat, orang tua, kakak, dan adik.

2. Cara orang tua mendidik dan membina anak.

Orang tua yang mendidik anak dengan cara bertahap dalam menjelaskan sesuatu hal, dan
mendidik anak dengan penuh kasih sayang, biasanya anak-anak mereka memiliki
kepercayaan diri yang tinggi dan mereka akan mudah dalam mengembangkan potensi-
potensi yang dimilikinya. Contohnya: orang tua mengajarkan tentang kepercayaan diri
kepada seorang anak disertai dengan memberikan dorongan kepada anak.

3. Jenis dan sifat pergaulan.

Pergaulan seorang anak dalam lingkungannya akan berpengaruh terhadap motivasi yang
dimunculkan dalam dirinya.

4. Kelompok bermain dimana seseorang anak bergabung.

Kelompok bermain yang diikuti oleh seorang anak berpengaruh dalam pengembangan
potensi seorang anak.

Anda mungkin juga menyukai