Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

METODE DAN PENDEKATAN ANALISIS

ILMU PEMERINTAHAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah: Dasar-dasar Ilmu Pemerintahan

Dosen Pengampu: Dra. Hj. Wan Asrida, M.Si

Oleh:

1. Amelia Agustina Putri (2101110387)


2. Feby Aulia (2101112236)
3. Liony Nur Azizah (2101135278)

KELAS B

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLOTIK

UNIVERSITAS RIAU

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Metodologi ilmu pemerintahan, merupakan suatu kajian yang dapat


mengembangkan ilmu pemerintahan,dan dalam implementasinya diperlukan
berbagai pendekatan dengan ilmu-ilmu lainnya dan mempunyai sifat
multidisiplin.

Pendekatan yang digunakan dalam mengkaji ilmu pemerintahan tidak


terbatas pada melihat hubungan antara yang memerintah dan yang diperintah
tetapi bisa meluas kepada macam-macam yang tentu melihat pada basis sejarah
suatu negara tersebut.

2.2 Rumusan Masalah

1. Jelaskan dan sebutkan metode apa yang digunakan dalam analis ilmu
pemerintahan!
2. Jelaskan dan sebutkan pendekatan analisi dalam ilmu pemerintahan!

2.3 Tujuan dan Manfaat

1. Dapat mengetahuai apa itu metode dalam analisis ilmu pemerintahan.


2. Dapat mengetahui apa-apa saja metode yang digunakan dalam ilmu
pemerintahan.
3. Dapat mengetahui apa saja pendekatan yang ada dalam ilmu
pemerintahan.
4. Dapat mempelari srta menerapkannya dalam kehiduoan sehari-hari.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Metode analisis dalam ilmu pemerintahan

Dewasa ini ilmu pemerintahan sebagai ilmu pengetahuan adalah


instuti sosial yang memiliki metode. Metode adalah cara menyusun teori-
teori untuk diaplikasikan pada data. Kadang-kadang ia dinamakan
rencana konseptual. Beberapa jenis metode bersifat kompatif
(mempergunakan lebih dari satu kasus), historis (mempergunakan waktu
dan ukuran), konfigurasional (mempergunakan satu kajian saja),serta
simulatif (memakai tiruan).
Menurut Peter R Senn (1971) dalam Ermaya S, 1999, bahwa
metode merupakan suatu prosedur atau cara mengetahui sesuatu, yang
mempunyai langkah-langkah sistematis, sedangkan pendapat TH Huxley
atau dalam Jujun Suriasumantri-Ermaya S-1999, bahwa yang dimaksud
dengan metode ilmiah merupakan ekspresi mengenai cara berkerja
pikiran.
MIP (metode ilmu pemerintahan) adalah pengetahuan tentang
metode-metode yang digunakan dalam mempelajari ilmu pemerintahan,
baik yang bersifat teori maupun yang bersifat prakis (nomothetis dan
ideografi). MIP memberikan analisa tentang pendekatan, konsep
generalisasi, teori,paradigma atau preposisi-preposisi yang melatar
belakangi setiap langkah dan prosedur yang bisa ditempuh dalam
kegiatan analisa atau interprtasi terhadap masalah-masalah pemerintahan.
Dalam ilmu pemerintahan ada bermacam-macam metode karena
tidak ada satu metode yang secara khusus dapat membahas ilmu
pengetahuan secara rinci, dalam lapangan ilmu ada 2 metode dasar yaitu
metode induksi dan metode deduksi,yaitu:

a. Metode Induksi
Metode induksi yaitu bagaimana cara melihat dan
menyimpukan suatu persoalan yang dimulai dari pernyataan
yang bersifat khusus menuju kepada pertanyaan yang
bersifat umum.
b. Metode Deduksi
Metode deduksi merupakan kebalikan dari metode
induksi yaitu dari pertanyaan yang bersifat umum, menuju
kesimpulan bersifat khusus.

Didalam metode ilmu pemerintahan ada juga metode ilmu dan


metode penelitian.

a. Metode Ilmu

Metode ilmu atau metode keilmuan adalah suatu


caradi dalam memperoleh ilmu atau pengatahuan baru.
Metode keilmuan, dalam hal tertentu, dipandang pula
sebagai sebuah teori pengetahuan yang dipergunakan untuk
memproleh jawaban-jawaban tertentu mengenai suatu
permasalahan atau pertanyaan.
Jadi, metode ilmu lebih merupakan prosedur keilmuan
dalam pncarian sistematis terhadap pengetahuan baru dan
meninjau kembali pengetahuan yang telah ada.

b. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah langkah yang dimiliki dan


dilakukan oleh peneliti dalam rangka untuk mengumpulkan
informasi atau data serta melakukan investigasi padadata
yang telah didapat tersebut. Metode penelitian memberikan
gambaran rancangan penelitian yang meliputi antara lain:
prosedur dan langkah-langkah yang harus ditempuh,waktu
penelitian, sumber data, dan dengan langkah apa data-data
tersebut diperoleh dan selanjutnya diolah dan dianalisis.
Menurut Nasir menjelaskan bahwa metode dari penelitian
ialah cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai
tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang di
ajukan.
Macam-macam metode penelitian

Metode dari penelitian menurut Suryabrata (1983),


berdasarkan sifat-sifat masalahnya dapat diklasifikasikan
antara lain:
1. Metode Historis
Tujuan metode historis ialah untuk mebuat rekontruksi
terhadap masa lampau secara sistematis dan obyektif.
2. Metode Deskriptis
Penelitian deskriptif merupakan metode yang
bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis,
faktual, serta akurat pada fakta dan sifat populasi atau
daerah tertentu.
3. Metode Perkembangan
Penelitin perkembangan merupakan metode yang
bertujuan ialah untuk menyelidiki pola-pola dan urutan
pertumbuhan atau perubahan fungsi waktu.
4. Metode Kasus
Metode penelitian kasus atau lapangan ialah suatu
metode yang bertujuan untuk mempelajari cecara intensif
tentang latar belakang keadaan sekarang serta interaksi
lingkungan suatu objek.
5. Metode Korelasional
Metode penelitian korelasional ialah sutau metode
yang bertujuan untuk mengkaji tingkat keterkaitan antara
variasi suatu faktor dengan variasi faktor lain berdasarkan
koefensi koerasi.
6. Metode Quasi Eksperimntal semu
Penelitian quasi eksperimental atau eksperimen semu
merupakan suatu metode yang mempunyai tujuan untuk
mengkaji kemungkinan hubungan sebab akibat dalam
keadaan yang tidak memungkinkan ada kontrol atau kendali,
tetapi bisa diperoleh informasi pengganti bagi situasi dengan
pengendalian.
7. Metode Eksperimntal
Penelitian true eksperimental atau eksperimen
sesungguhnya merupakan suatu metode yang bertujuan
untuk menyelidiki adanya kemungkinan hubungan sebab
akibat dengan cara melakukan kontrol atau kendali.
8. Metode Kausal Komparatif
Kausal komparatif ialah metode bertujuan untuk
menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat, tetapi
tidak dengan eksperimen melainkan dilakukan pengamatan
pada data dari faktor yang diduga menjadi penyebab sebagai
pembanding.
9. Metode Tindakan
Penelitian tindakan bertujuan untuk mengembangkan
keterampilan baru atau pendekatan baru dan diterapkan
langsung serta dikaji hasilnya.

2.2 Pendekatan Analisis Dalam Ilmu Pemerintahan

Soewargono (2008) berpandangan bahwa dari berbagai definisi ilmu


pemerintahan dapat disimpulkan bahwa ada dua cara pendekatan yang
dipergunakan dalam mempelajari ilmu pemerintahan, yaitu pendekatan
fungsional dan pendekatan struktural. Pendekatan fungsional dimaksudkan
mempelajari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan. Proses ini mengahasilkan
pemehaman tentang memerintah. Sementara pendekatan struktural berupaya
menelaah lembaga-lembaga dan orang-orang yang melaksanakan kegiatan-
kegiatan tersebut. Pendekatan ini menghasilkan pemahaman tentang
pemerintah. Dalam perkembangannya, kedua pendekatan dalam ilmu
pemerintahan ini pada awalnya menghasilkan berbagai model analisis
keilmuan bersifat normatif.
Dalam ilmu politik muncul kritik dari tokoh utama teori ini David Easton.
Menurut ilmuan ini metodemetode keilmuan ini melupakan realitas sosial yang
ada. Dalam konteks diskursus teoritik inilah muncul ruang bagi pendekatan
alternatif, yaitu pendekatan pasca tingkah laku(post-behavioralisme).
Pendekatan post-behavioralisme memiliki tesis bahwa objek ilmu politik
bergeser dari tingkah laku aktor-aktor politik kepada lembaga-lembaga sosial-
politik penting dalam negara seperti konstitusi, regulasi, dan organisasi-
organisasi legislatif, yudikatif, dan birokrasi. Namun demikian, pendekatan
psot-behavioralisme ini tetap menempatkan tingkah laku manusia atau
masyarakat (social agents) sebagai inti pergerakan lembaga-lambaga sosial-
politik.
Masalah pengorganisasian kehidupan bersama melaluipelaksanaan
kekuasaan adalah prosedur-prosedur yang secarayuridis formal melekat pada
lembaga-lembaga politik seperti;lembaga legislatif, ekskutif, yudikatif, dan
partai politik. Apatugas dan kewenangan lemga-lembaga politik ini,
bagaimanahubungan kwewenangan lembaga-lembaga Negara adalahmenjadi
pusat perhatian. Dengan kata lain, metodologi kelembagaandalam ilmu politik
termasuk tentunya ilmu pemerintahanterutama memusatkan kajiannya pada
lembaga-lembaga politikyang secara yuridis formal mempunyai kewenangan
untukmembuat dan melaksanakan keputusan-keputusan politik.Lembaga-
lembaga politik yang dikaji itu ialah antara lain parlemen,mahkamah agung,
kepresidenan, kabinet, birokrasi partaipolitik, pemerintah lokal, dan system
pemilihan. Secara faktual,sejarah pertumbuhan teori politik dan pemerintahan
inilahmenandakan terjadinya pergeseran paradigma bevavioralismekepada
post-behavioralisme.
Post-behavioralisme adalah pendekatan yang menekankan: (a) bahwa
penelitian ilmu politik harus bermakna, yakni penelitian ini seharusnya
mengedepankan masalah-masalah politik urgen; (b) bahwa ilmu pengetahuan
dan nilai-nilai-nilai harus bertautan satu sama lain; dan (c) bahwa ilmu politik
seharusnya tidakmembangun model dengan menggunakan metode-metode
ilmiah yang ketat sebagaimana digunakan oleh ilmu-ilmu pasti alam, dimana
penelitian direduksi menjadi pertanyaan-pertanyaan khusus dan terbatas, dan
yang dapat diuji melalui serangkaian tes ilmiah yang tersedia dalam metode
penelitian ilmiah.
pendekatan yang digunakan dalam mengkaji ilmu pemerintahan tidak
terbatas pada melihat hubungan antara yang memerintah dan yang diperintah
tetapi bisa meluas kepada macam-macam yang tentu melihat pada basis
sejarah suatu negara tersebut. Ada perbedaan antara negara yang satu dengan
negara yang lainnya dan ada juga perbedaan pendekatan pada suatu masa
dengan masa lainnya. Ini jelas mengindikasikan bahwa pendekatan dalam
pencarian ilmu pemerintahan dapat beragam motif dan caranya. Sebagai
panduan yang dapat dikembangkan dalam rangka mengkaji dan
mengembangkan ilmu pemerintahan maka dapat merujuk pada pemahaman
Kant mengenai pendekatan yang digunakan dalam ilmu pengetahuan yaitu
pendekatan sistematika. Pendekatan sistematika adalah pendekatan yang
dipakai setiap disiplin ilmu pengetahuan untuk menegaskan perbedaan dengan
ilmu pengetahuan lainnya melalui obyeknya. Disamping itu ada 3 (tiga)
pendekatan lainnya untuk menguji eksistensi dari suatu ilmu pengetahuan,
yaitu:
1. Pendekatan definisi
2. Pendekatan tokoh dan aliran
3. Pendekatan sejarah

Macam macam pendekatan dalam ilmu pemerintahan

1. Pendekatan kualitatif (induktif)


2. Pendekatan kuantitatif (deduktif)
3. Pendekatan kombinasi (mixed)
4. Pendekatan kelembagaan (institutional)
5. Pendekatan perilaku (behavioral)
6. Pendekatan sistem

1) Pendekatan Kualitatif (Induktif)


Metode kualitatif merupakan metode yang fokus pada
pengamatan yang mendalam. Oleh karenanya, penggunaan metode
kualitatif dalam penelitian dapat menghasilkan kajian atas suatu
fenomena yang lebih komprehensif. Penelitian kualitatif yang
memperhatikan humanisme atau individu manusia dan perilaku manusia
merupakan jawaban atas kesadaran bahwa semua akibat dari perbuatan
manusia terpengaruh pada aspek-aspek internal individu. Aspek internal
tersebut seperti kepercayaan, pandangan politik, dan latar belakang
sosial dari individu yang bersangkutan.
2) Pendekatan Kuantitatif (Deduktif)
Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis
terhadap bagian-bagian dan fenomena serta kausalitas hubungan-
hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan
menggunakan model-model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis
yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah
bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini
memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris
dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.
Penelitian kuantitatif banyak digunakan baik dalam ilmu alam
maupun ilmu sosial, dari fisika dan biologi hingga sosiologi dan
jurnalisme. Pendekatan ini juga digunakan sebagai cara untuk meneliti
berbagai aspek dari pendidikan. Istilah penelitian kuantitatif sering
dipergunakan dalam ilmu-ilmu sosial untuk membedakannya dengan
penelitian kualitatif.
Perhatikan bagan di bawah ini:

3) Pendekatan Kombinasi (Mixed)


Untuk menjawab analisis kebijakan dapat menggunakan salah
satu atau kombinasi dari ketiga pendekatan analisis ini: empiris,
evaluatif, dan/atau normatif. Pendekatan tersebut dipaparkan dalam
tabel sebagai berikut.
Tabel 1 Pendekatan Analisis Kebijakan Pendekatan

Pendekatan Pertanyaan Umum Tipe Informasi


Empiris Adakah dan akankah Deskriptif dan
ada (fakta) prediktif
Normatif Apa manfaatnya Evaluatif
(nilai)
Evaluatif Apakah yang harus Preskriptif
diprbuat (aksi)
(willian N.Dunn, 2000 : 98)

4) Pendekatan Kelembagaan (Institutional)


Setidaknya terdapat empat karakteristik utama yang
melekatdalam pendekatan kelembagaan baru(Neo-Institutional
Approach):(a) lembaga-lembaga yang menjadi objek utama kajian
ilmusosial; (b) sejarah kelembagaan, bukan pola-pola perilaku
yangsemestinya dijelaskan; (c) makna dan tindakan bukan perilaku,yang
mestinya menjadi gejala yang dipahami; dan (d) belajar(learning) dan
adaptasi, bukan tanggapan buta atas stimuluslangsung, yang menjadi
daya pendorong di balik perubahansosial.Beberapa karakteristik
pendekatan inilah banyak berpengaruhdalam pertumbuhan dan
perkembangan ilmu pemerintahantermasuk di Indonesia. Sebagai
contoh konsep goodgovernance menjadi bingkai baru dalam kajian-
kajian baruilmu pemerintahan era tahun 1990-an hingga dewasa ini.
5) Pendekatan Perilaku (Behavioral)
Pendekatan perilaku secara keseluruhan bersifat
konservatif,sebab terlalu menekankan keseimbangan dalam suatu
sistemdan kurang memberi peluang untuk perubahan
(change).pendekatan perilaku (behavioralisapproach), yang sangat
dipengaruhi oleh ilmu psikologi.Pendekatan ini menitik beratkan pada
beberapa masalah yangdikaitkan dengan proses belajar, sosialisasi,
motivasi, persepsi,dan sikap-sikap terhadap otoritas. Sebagai unit
analisis adalahindividu-individu dan kelompok-kelompok kecil saja.

6) Pendekatan Sistem
Pendekatan sistem adalah pendekatan terpadu yang memandang
suatu objek atau masalah yang kompleks dan bersifat interdisiplin
sebagai bagian dari suatu sistem. Pendekatan sistem mencoba menggali
elemen-elemen terpenting yang memiliki kontribusi signifikan terhadap
tujuan. Pendekatan sistem dapat dihubungkan dengan analisis kondisi
fisikal, dapat dihubungkan dengan analisis biotis, dan dapat
dihubungkan dengan analisis gejala sosial.

BAB III
KESIMPULAN

Dengan adanya metode dapat memudahkan kita dalam menyusun teori-


teori untuk diaplikasikan pada data. Dan kita dapat mengetahui metode-metode
yang digunakan dalam ilmu pemerintahan, baik itu bersifat teori maupun yang
bersifat praktis. Dalam ilmu pemerintahan ada bermacam-macam metode
karena tidak ada satu metode yang secara khusus dapat ilmu pemerintahan
secara rinci.

Dan berdasarkan uraian pembahasan di atas bahwa pendekatan


pemerintah faktor teori memperjelas celah pengetahuan, meringkas fakta,
memperkecil jangkauan, meramalkan sumber lahirnya, menolak merubah
orientasi,mendefenisikan kembali materi.

Anda mungkin juga menyukai