Anda di halaman 1dari 4

Nama : Dandi anugrah

Kelas : 1 (semester 2)
Nim : C1886201003

kepribadian adalah sebuah abstraksi yang di gunaan untuk


menggambarkan dan mejelaskan pola yang koheren dari waktu ke waktu dan
ruang pengaruh,kognisi,keinginan dan perilaku yang dihasilkan atau dialami
oleh seorang individu dan mengekpresikan .orang berbeda dari diri mereka
sendiri sejenak dasar moment dalam mereka tidak berpikir ,merasakan atau
bertindak sama semua waktu.
-koheren adalah suatu keserasian atau kekompakan yang terjadi karena adanya
koordinasi.
-kognisi adalah keyakinan seseorang dalam berpikir tentang sesuatu yang
didapatkan dari hasil berpikir tentang seseorang atau sesuatu
Kepribadian menurut saya yaitu gambaran seseorang / tingkah seseorang yang
di hasilkan melalui proses berpikir yang membuat seseorang itu berbeda atau
merupakan suatu struktur dan sekaligus proses atau secara singkat nya
perubahan yang terjadi dari hasil berpikir nya seseorang yang menjadi pembeda
satu sama lain nya.
Tujuan kita mempelajari teori kepribadia
- Untuk mengenali, menganalisis, kepribadian diri sendiri atau kepribadian
orang lain
- Ketika kita sudah mengenali diri kita sendiri atau kepribadian orang lain
secara tidak langsung kita bisa menempatkan diri atau memberikan solusi
kepada orang lain apalagi kita seorang konselor ,setelah tau kita bisa
melakukan penyesuaian pada lingkungan
- Bisa melakukan Pengontrolan diri
- Pemahan terhadap orang bisa membuat kita bisa mengatasi orang tersebut
Pengoprasionalan tipe teori kepribadian
Tipe kepribadian adalah segala bentuk sifat dan tingkah laku yang khas untuk
dapat membedakan antara individu satu dengan yang lain nya dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungan nya ,di konsep kan menjadi uda yaitu
introvert ekstrovert
Introvert yaitu individu yang di pengaruhi dunia objektifnya dan tipe
kepribadian ekstovert yaitu individu yang dipengaruhi di dalam kehidupan atau
kelompoknya
-manajement konflik
Manajemen konflik adalah cara yang di gunakan oleh setiap individu untuk
menghadapi atau mengatasi pertentangan atau perselisihan antara dirinya
dengan orang lain yang terjadi di dalam kehidupan tau kelompoknya
Menurut thomas dan kilmann. Ada 5 jenis manajemen konflik yaitu
kompetisi,kolaborasi,kompromis,akomodasi,dan penghindaran .

-faktor yang mempengaruhi kepribadian ( faktor determinan )


2.1.1 Determinan Keperibadian
Robbins dan Judge (2011:169) berpendapat bahwa kepribadian adalah
merupakan hasil dari Heredity dan Environtment, dan penelitian mendukung
bahwa
Heredity lebih penting daripada environtment. Sedangkan Robbins(2003:95)
melihat
bahwa situation memperngaruhi heredity dan environtment pada kepribadian.
Sementara itu, McShane dan Von Glinow ( 2010:38 ) menambahkan bawa life
experience atau pengalaman hidup, terutama pada awal kehidupan juga
membentuk sifat kepribadian seseorang. Pengalaman hidup seseorang tumbuh
sejalan dengan
situasi yang sedang terjadi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
determinan
atau faktor yang memengaruhi kepribadian terdiri dari unsur – unsur sebagai
berikut:
1. Heredity
Heredity atau keturunan merupakan faktor yang ditentukan oleh konsepsi.
Ketinggian fisik, kemenarikan wajah, gender, temperamen, komposisi otot dan
refleks, tingkat energi, dan ritme biologis umumnya dipertimbangkan untuk
sebagian atau seluruhnya dipengaruhi oleh orang tua, dengan biologis, fisiologis
dan melekat dengan susunan psikologi.
2. Environment
Faktor lingkungan memainkan peranan penting dalam membentuk kepribadian.
Faktor yang menggunakan tekanan pada pembentukan kepribadian adalah
budaya di mana kita tumbuh, pada pembentukan kondisi awal, norma di antara
keluarga, teman, dan kelompok sosial, dan pengaruh lain menurut pengalaman
kita.
3. Situation
Situasi mempengaruhi heredity dan environment pada kepribadian. Kepribadian
individu, meskipun biasanya stabil dan konsisten, dapat berubah dalam situasi
tertentu. Tuntutan yang berbeda dari situasi yang berbeda memerlukan aspek
yang berbeda dari kepribadian. Kita tidak dapat melihat pola kepribadian dalam
isolasi. Tetapi kita juga tidak tahu bahwa situasi tertentu lebih relevan daripada
lainnya dalam memengaruhi kepribadian. Di samping generalisasi tersebut,
sebenarnya masih perlu diperhatikan kenyataan adanya perbedaan individual
yang sangat penting.
4. Life experience
Pengalaman hidup yang dilalui seseorang sejak kecil, menjadi dewasa dan
sampai mencapai umur lanjut akan memengaruhi kepribadian seseorang.
Seorang
anak yang mendapatkan pengalaman buruk semasa kecil akan memengaruhi
kepribadiannya setelah dewasa.
Menyikapi isu atau konflik industri 4.0 ,kepribadian yang di perlukan
untuk menghadapi itu ?
Dan bagaimana seorang guru bk dalam menghadapi 4.0 ?
Menurut saya dalam 4.0 ada sisi baik dan sisi tidak baik nya .
Secara sisi baik nya (manfaat) ialah perbaiakan kecepata fleksibelitas
produksi,peningkatan ,pendapatan dan potensi manfaat itu akan memberi
dampak positif terhadap perekononian negara.
Tantangan nya bagi kita dan negara ialah ( dampak tidak baik ) yang harus
dihadapi yaitu muncul nya resistensi (hambatan listrik ) terhadap perubahan
demografi dan aspek sosial,ketidak stabilan kondisi politik dan keterbatasan
sumber daya alam dan bahkan resiko terjadinya bencana alam
Jadi jika menanyakan bagaimana peran bk dalam menghadapi 4.0 ? setuju tidak
setuju alasan nya dari faktor setuju kita mengapresiasi / mendukung kemajuan
indutri 4.0 untuk membangun perekonomian negara lebih baik dan maju ( baik
itu dalam segi pendidikan atau pembangunan ).
Alasan tidak setujunya ialah ketika teknologi berkembang otomatis dalam segi
kepribadianpun berubah ,ya mungkin mau tidak mau jika indutri 4.0 terjadi
secara global kita harus mengikuti nya ,nah tugas kita sebagai konselingpun
menjadi lebih besar.Bagaimana cara membuat orang tidak menghilangkan jiwa
sosial dan perubahan kepribadian.
Contoh kecil saja sebelum 4.0 terjadi perubahan kepribadian anak jaman
sekarang lebih cenderung pada main gadget bukan pada masa anak dimna
bermain dalam lingkungan luar ( masa bermain anak ) oleh karena itu jika 4.0
terjadi tugas guru bk harus ditambah dalam segi pengarahan,bimbingan,dan
pemberian wawasan karakter serta juga kita sebagai guru bk harus lebih peka
terhadap kognisi sosial .

Anda mungkin juga menyukai