AKTUALISASI DIRI
OLEH :
KONSEP DASAR
A. Definisi
Apabila seseorang mengalami gangguan konsep diri maka orang tersebut
tidak akan mampu melakukan aktualisasi diri sehingga Individu tersebut
mengalami gangguan aktualisasi diri karena kebutuhan dari dalam dirinya belum
terpenuhi sehingga untuk mengembangkan potensi dari individu tersebut tidak
akan t erjadi. Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian
yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam
berhubungan dengan orang lain termasuk persepsi individu akan sifat dan
kemampuanya berinteraksi dengan orang lain dan lingkungannya, nilai-nilai
yang berkaitan dengan pengalaman dan objek tujuan serta keinginan (Stuart dan
Sundeen, 1991)
Menurut Stuart dan Sundeen (1998), ada beberapa faktor-faktor yang
mempengaruhi konsep diri. Faktor tersebut terdiri dari:
a. Teori perkembangan
Konsep diri berkembang secara bertahap sejak lahir seperti mulai
mengenal diri yang terpisah dari lingkungan dan berkembangan melalui kebiasaan
eksplorasi atau pengenalan tubuh, nama panggilan, pengalaman budaya dan
hubungan interpersonal dan kemampuan pada area tertentu yang dinilai oleh diri
sendiri atau masyarakat serta aktualisasi diri dengan merealisasi potensi yang
nyata.
b. Significant other (orang yang terpenting atau orang yang terdekat)
Konsep diri dipelajari melalui kontak dan pengalaman dengan orang lain,
belajar diri sendiri melalui cermin orang lain yaitu dengan cara pandangan diri
merupakan interpretasi diri pandangan orang lain terhadap diri, remaja
dipengaruhi oleh orang lain yang dekat dengannya dan pengaruh orang terdekat
atau orang penting sepanjang siklus kehidupan. Remaja seringkali membangun
interaksi sesama teman sebayanya secara khas yaitu dengan cara berkumpul untuk
melakukan aktifitas bersama dengan membentuk kelompok. Ketika remaja
mengalami masalah kulit (jerawat) mereka seringkali merasa kurang percaya diri
ketika berhadapan dengan temannya. Banyaknya informasi serta interaksi yang
dilakukan oleh remaja dengan temannya, maka akan mengakibatkan remaja
tersebut tidak merasa tersingkirkan dari lingkungannya. Interaksi yang terjadi
antara remaja dengan lingkungannya mempuyai kualitas yang berbeda-beda.
Suatu interaksi dikatakan berkualitas, jika mampu memberikan kesempatan
kepada individu untuk mengembangkan diri dengan segala kelebihan dan
kekurangan yang dimilikinya.
c. Self Perception (persepsi diri sendiri)
Persepsi individu terhadap diri sendiri, serta pengalamannya mengenai
masalah fisik (jerawat) yang mereka alami, antara lain:
1) Life Style (gaya hidup)
Gaya hidup yang dimiliki oleh kebanyakan dari indivisu sekarang lebih
cenderung pada gaya hidup yang serba instan dan modern
2) Tipe kepribadian
Kepribadian merupakan segala bentuk pola pikiran, emosi dan perilaku
yang berbeda serta mempunyai karakteristik yang menentukan gaya personal
individu dan mempengaruhi interaksinya dengan lingkungan (Farozin, 2004).
Orang dengan kepribadian tipe A (introvert) lebih mudah mengalami gangguan
akibat adanya stress dari pada orang dengan kepribadian tipe B (ekstrovert). Ciriciri orang dengan kepribadian tipe A (introvert) yaitu tidak sabar, kompetitif,
ambisius, ingin serba sempurna, mudah gelisah, mudah bermusuhan dan mudah
tersinggung, sedangkan orang dengan kepribadian tipe B (ekstrovert) mempunyai
ciri-ciri yang berlawanan dengan orang berkepribadian tipe A (introvert).
3) Bentuk Anatomi Tubuh
Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari
lingkungan hidup manusia. Kulit dapat dengan mudah dilihat dan diraba dan
menjamin kelangsungan hidup. Kulit dapat menyokong penampilan dan
kepribadian seseorang. Dengan demikian, kulit pada manusia mempunyai peranan
yang sangat penting. Selain fungsi utama yang menjamin kelangsungan hidup.
Kulit dapat menyokong penampilan dan kepribadian seseorang. Dengan demikian,
kulit pada manusia mempunyai peranan yang sangatpenting. Selain fungsi utama
yang menjamin kelangsungan hidup, kulit juga mempunyai fungsi lain yaitu
estetik, ras dan sarana komunikasi non verbal antara individu satu dengan yang
lain.
Wuryanano (2007) menguraikan bagaimana membentuk konsep diri
menjadi lebih baik, maka terlebih dahulu Anda harus mengetahui hal-hal yang
mempengaruhi konsep diri . Untuk membentuk konsep diri menjadi lebih baik
lagi, maka lebih dulu Anda harus mengetahui hal apa yang mempengaruhi
konsep diri. Anda harus tahu bahwa konsep diri dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu:
1. Cita-cita diri
Cita-cita Diri adalah keinginan untuk mencapai sesuatu tujuan keinginan
pribadi, dan itu sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar Anda, orang tua,
teman ataupun tetangga.
2. Citra Diri,
Citra Diri merupakan suatu produk dari pengalaman masa lalu beserta
sukses dan kegagalannya. Citra diri dibangun oleh sebuah gambaran tentang diri
yang menurut keyakinan dianggap benar.
3. Harga Diri,
Pengertian Harga Diri (Self Esteem) Stuart dan Sundeen (1991),
mengatakan bahwa harga diri (self esteem) adalah penilaian individu terhadap
hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi ideal
dirinya.
Aktualisasi diri adalah kebutuhan alami dan naluriah yang di miliki
manusia untuk melakukan usaha terbaik yang ia bisa. Maslow (Schneider,K.J,
dkk, 2001 dalam Arinato, 2009,), menyatakan aktualisasi diri adalah proses
menjadi diri sendiri dan mengembangkan sifat-sifat dan potensi psikologis yang
unik. Proses Aktualisasi diri akan di bantu serta di hambat oleh pengalaman dan
proses belajar kita dalam masa kanak kanak. Aktualisasi diri akan berubah
sejalan dengan perkembangan hidup dan pengalaman seseorang.
Aktualisasi
diri
pada
akhirnya
akan
merujuk
pada peak
dan
tubuh
bekerja
secara
bersamaan.Sedangkan peak
kepribadian, peak
performancedan peak
experience merupakan
Rentang Respon
Keterangan:
a. Aktualisasi diri: pernyataan diri tentang konsep diri yang positif dengan
latar belakang pengalaman nyata yang sukses dan diterima.
b. Konsep diri: apabila individu mempunyai pengalaman yang positif dalam
beraktualisasi dir
c. Harga diri rendah: transisi antara respon konsep diri adaptif dengan konsep
diri maladiptif
d. Keracunan identitas: kegagalan aspek individu mengintergrasikan aspekaspek identitas masa kanak-kanak ke dalam kematang aspek psikososial,
kepribadian pada masa dewasa yang harmonis.
e. Depersonalisasi: perasaan yang tidak realistik dan asing terhadap diri
sendiri yang berhubungan dengan kecemassan, kepanikan serta tidak dapat
membedakan dirinya dnegan orang lain. ( Keliat , 1998).
D.
Faktor Predisposisi
Faktor faktor yang mempengaruhi gambaran diri, adalah munculnya stressor
yang dapat mengganggu integrasi gambaran diri. Stressor dapat berupa :
a.
b.
Operasi
Mastektomi, amputasi, luka operasi yang semuanya mengubah gambaran
diri. Demikian pula tindakan koreksi seperti operasi plastik atau protesa.
Kegagalan fungsi tubuh
Hemiplegi, buta, tuli dapat mengakibatkan depersonalisasi yaitu tidak
mengakui atau asing terhadap bagian tubuh, sering berkaitan dengan
c.
fungsi syaraf.
Waham yang berkaitan dengan bentuk dan fungsi tubuh
Sering terjadi pada klien gangguan jiwa. Klien mempersiapkan
d.
e.
menanggapinya
dengan
respon
negatif
dan
positif.
g.
E.
Faktor Presipitasi
1) Trauma
Penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan kejadian yang
mengancam kehidupan.
2) Ketegangan peran
Adalah stress yang berhubungan dengan frustasi yang dialami individu
dalam peran atau posisi yang diharapkan.
1.
berkaitan
dengan
pertumbuhan.
3.
F. Mekanisme Koping
1.
Jangka Pendek
Kegiatan yang dilakukan untuk lari sementara dari krisis identitas ( musik
keras, pemakaian obat-obatan, kerja keras, nonton TV terus-menerus )
2.
Jangka Panjang
a. Menutup identitas dari orang orang yang berarti, tanpa mengindahkan
3. Terapi Keluarga
4. Terapi Komunitas
Identitas
1. Perawat yang merawat klien melakukan perkenalan dan kontrak dengan
klien tentang: nama perawat, nama klien, panggilan perawat, panggilan
klien, tujuan, waktu, tempat pertemuan, topik yang akan dibicarakan.
2. Usia dan No. RM
Lihat RM
3. Alamat
4. Pekerjaan
5. Mahasiswa menuliskan sumber data / informan
II.
Alasan Masuk
Tanyakan kepada klien/keluarga:
1. Apa yang menyebabkan klien/keluarga datang ke Rumah Sakit saat ini?
2. Bagaimaa gambaran gejala tersebut ?
III.
Faktor Predisposisi
1. Tanyakan riwayat timbulnya gejala gangguan jiwa saat ini
2. Tanyakan penyebab munculnya gejala tersebut.
3. Apa saja yang sudah dilakukan oleh keluarga mengatasi masalah ini ?
4. Bagaimana hasilnya ?
IV.
Faktor Predisposisi
Riwayat Penyakit Masa Lalu
1. Tanyakan kepada klien/keluarga apakah klien pernah mengalami
gangguan jiwa di masa lalu, bila ya beri tanda 3 pada kotak ya dan bila
tidak beri tanda 3 pada kotak tidak
Status Mental
Beri tanda 3 pada kotak sesuai dengan keadaan klien boleh lebih dari satu :
1. Penampilan
Data ini didapatkan melalui hasil observasi perawat / keluarga
a. Penampilan tidak rapi jika dari ujung rambut sampai ujung kaki ada
yang tidak rapi.
Misalnya : rambut acak-acakan, kancing baju tidak tepat, resleting
tidak dikunci, baju terbalik, baju tidak diganti-ganti.
b. Penggunaan pakaian tidak sesuai. Misalnya : pakaian dalam dipakai
di luar baju
c. Cara berpakaian tidak seperti biasanya jika penggunaan pakaian
tidak tepat (waktu, tempat, identitas, situasi/kondisi)
d. Jelaskan hal-hal yang ditampilkan klien dan kondisi lain yang tidak
tercantum
e. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data
2. Kesadaran
Kuantitatif/penurunan kesadaran
Compos mentis
Apatis
: sadarkan diri
: individu mulai mengantuk acuh tak acuh
terhadap
rangsang
yang
masuk,
: Mampu mengadakan
Tidak
mampu
Dapat
berupa
insomnia, somnambulisme,
nightmare, narkolepsi
d. meninggi
Keadaan dengan
Kesadaran yang
Tingkah laku /
secra
psikologik
dengan
Hipokinesa,
hipoaktifitas
aktivitas yang
berkurang
gerakan
atau
reaksi
c. Tik
d. Grimase
e. Tremor
f. Kompulsif
g. Mannerism
h. Ekhopraksia
i. Verbegerasi
Jelaskan aktivitas yang ditampilkan klien dan kondisi lain yang tidak
tercantum
Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data
5. Afek-emosi
Data ini didapatkan melalui hasil observasi perawat / keluarga
a. Adekuat
bertentangan dengan
stimulus yang ada
c. Datar/dangkal
f. Anhedonia
kesenangan
g. Kesepian
h. Eforia
i. Ambivalensi
timbul bersama-sama
terhadap seseorang, obyek atau sesuatu hal.
j. Apati
berkurangnya
afek
emosi
: sudah jelas
l. Depresif/sedih
sebutkan tingkatnya
Jelaskan hal-hal yang tidak tercantum
Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data
6. Persepsi
a. Apakah ada halusinasi ? kalau ada termasuk jenis apa ?
b. Apakah ada ilusi ? kalau ada deskripsikan
Jenis-jenis halusinasi sudah jelas
Jelaskan isi halusinasi, frekuensi gejala yang tampak pada saat
klien berhalusinasi
Masalah keperawatan sesuai dengan data
c. Apakah ada depersonalisasi : perasaan aneh tentang dirinya atau
perasaan bahwa pribadinya tidak seperti biasanya, tidak menurut
kenyataan.
d. Derealisasi : perasaan aneh tentang lingkungannya dan tidak menurut
kenyataan
Jelaskan hal-hal yang tidak tercantum
Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data
7. Proses pikir
Data diperoleh dari observasi pada saat wawancara
7.1 Arus pikir
a. Koheren
b. Inkoheren
e. Asosiasi longgar
antara satu
kalimat dengan kalimat lainnya, dan klien tidak
menyadarinya
f. Flight of Ideas
satu
topik
ke
topik
lainnya
masih
ada
tanpa
gangguan eksternal kemudian dilanjutkan
kembali
h. Perseverasi
berulang-ulang menceritakan
sesuatu ide,
tema secara berlebihan
i. Logorea
pembicaraan
cepat
tidak
terkontrol
j. Neologisme
tidak
dipahami oleh umum
k. Irelevansi
ucapan
yang
tidak
ada
hubungannya
dengan pertanyaan atau dengan hal yang
sedang dibicarakan
l. Assosiasi bunyi
mempunyai
persamaan bunyi
m. Main kata-kata
n. Afasi
pembicaraan
orang lain), motorik (tidak
bisa atau
sukar berbicara)
Jelaskan apa yang dikatakan oleh klien pada saat wawancara
Masalah keperawatan sesuai dengan data
7.2 Isi pikir
b. Phobia
c. Ekstasi
d. Fantasi
e. Bunuh diri
f. Ideas of reference
kejadian
yang
dihubungkan
dengan dirinya.
g. Pikiran Magis
h. Preokupasi
i. Alienasi
j. Rendah diri
k. Pesimisme
l. Waham
Agama
Keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan dan
diucapkan secara berulang tetapi tidak sesuai dengan
kenyataan
Somatik / hipokondrik
Klien mempunyai keyakinan tentang tubuhnya dan dikatakan
secara berulang yang tidak sesuai dengan kenyataan
Kebesran
: cara berpikir
: cara berpikir
cara
berpikir
berdasarkan
lamunan/fantasi/halusinasi/wahamnya
sendiri
d. Dereistik
: cara berpikir
d. Amnesia
Sebutkan macamnya
Amnesia
anterograde
retrograde
e. Paramnesia
: Ingatan yang
keliru karena
Distorsi
pemanggilan
kembali
contoh :
De javu
Seperti sudah pernah melihat sesuatu tetapi sebenarnya belum
Jamais vu
Seperti belum pernah melihat sesuatu tetapi sebenarnya sudah
Konfabulasi
Secara tidak sadar mengisi lubang-lubang dalam ingatannya
dengan cerita yang tidak sesuai dengan kenyataan
Fasse reconaisance
Pengelan kembali yang keliru, merasa bahwa itu benar tetapi
sesungguhnya tidak benar
f. Hipermnesia
Penahanan
dalam ingatan
dan pemanggilan kembali
yang berlebihan
Jelaskan sesuai dengan data terkait
Masalah keperawatan sesuai dengan data
9. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Data diperoleh melalui wawancara
a. Mudah dialihkan
penambahan / pengurangan
pada benda-benda nyata
Jelaskan sesuai dengan data terkait
Masalah keperawatan sesuai dengan data
10. Kemampuan penilaian
a. Gangguan kemampuan penilaian ringan :
Dapat
mengambil
dulu
Tidak
mampu
Fisik
Pengkajian fisik difokuskan pada sistem fungsi organ :
1. Ukur dan observasi tanda-tanda vital :
pernapasan klien
2. Ukur tinggi badan dan berat badan klien
3. Tanyakan apakah, berat badan naik atau turun dan beri tanda 3 sesuai
hasil
4. Tanyakan kepada klien / keluarga, apakah ada keluhan fisik yang
dirasakan oleh klien, bila ada beri tanda 3 di kotak ya dan bila tidak beri
tanda 3 pada kotak tidak
5. Kaji/lakukan pemeriksaan fisik lebih lanjut sistem dan fungsi organ dan
jelaskan sesuai dengan keluhan yang ada
6. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data yang ada
VII.
Psikososial
1. Konsep diri
a. Citra tubuh :
Tanyakan persepsi klien terhadap tubuhnya, bagian tubuh yang
disukai dan tidak disukai
b. Identitas diri, tanyakan tentang :
Status dan posisi klien sebelum dirawat
Kepuasan klien terhadap status dan posisinya (sekolah, tempat
kerja, kelompok)
Kepuasan klien sebagai laki-laki / perempuan
c. Peran : Tanyakan,
Tugas / peran yang diemban dalam keluarga / kelompok /
masyarakat
penghargaan
orang
lain
terhadap
diri
dan
kehidupannya
f. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data
2. Genogram
a. Buatlah genogram minimal tiga generasi yang dapat menggambarkan
hubungan klien dan keluarga.
Jelaskan masalah yang terkait dengan komunikasi, pengambilan
keputusan dan pola asuh
b. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data
3. Hubungan sosial
a. Tanyakan pada klien siapa orang terdekat dalam kehidupannya,
tempat mengadu, tempat bicara, minta bantuan atau sokongan
b. Tanyakan pada klien kelompok apa saja yang diikuti dalam
masyarakat
c. Tanyakan pada klien sejauh mana ia terlibat dalam kelompok di
masyarakat
d. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Tanyakan tentang,
Pandangan dan keyakinan, terhadap gangguan jiwa sesuai
dengan norma budaya dan agama yang dianut
Pandangan masyarakat setempat tentang gangguan jia
6. Penggunaan Obat
a. Observasi dan tanyakan kepada klien dan keluarga tentang :
Penggunaan obat : frekuensi, jenis, dosis, waktu dan cara
pemberian
Reaksi obat
7. Pemeliharaan Kesehatan
a. Tanyakan kepada klien dan keluarga tentang :
Apa, bagaimana, kapan dan kemana perawat lanjut
Siapa saja sistem pendukung yang dimiliki (keluarga, teman,
instituisi
dan
lembaga
pelayanan
kesehatan)
dan
cara
penggunaannya
8. Aktivitas di Dalam Rumah
a. Tanyakan kemampuan klien dalam :
Merencanakan, mengolah dan menyajikan makanan
Merapikan rumah (kamar tidur, dapur, menyapu, mengepel)
Mencuci pakaian sendiri
Mengatur kebutuhan biaya sehari-hari
9. Aktivitas di luar Rumah
a. Tanyakan kemampuan klien
Belanja untuk keperluan sehari-hari
Dalam melakukan perjalanan mandiri dengan berjalan kaki,
menggunakan kendaraan pribadi, kendaraan umum
Aktivitas
lain
yang
dilakukan
di
luar
rumah
(bayar
Mekanisme Koping
Data didapat melalui wawancara pada klien atau keluarganya. Beri tanda 3
pada kotak koping yang dimiliki klien, baik adaptif maupun maladaptif.
X.
Data didapat melalui wawancara pada klien atau keluarganya. Pada tiap
masalah yang dimiliki klien beri uraian spesifik, singkat dan jelas.
XI.
Pengetahuan
Data didapatkan melalui wawancara pada klien . Pada tiap item yang
dimiliki oleh klien simpulkan dalam masalah.
XII.
Aspek Medik
Tuliskan diagnosa medik klien yang telah dirumuskan oleh dokter yang
merawat. Tuliskan obat-obatan klien saatini, baik obat fisik, psikofarmaka
dan terapi lain.
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa yang terkait dengan gangguan konsep diri yang berhubungan dengan
atau yang terkait dengan aktualisasi diri adalah sebagai berikut:
Keputusan
Risiko pelemahan martabat
Risiko kesepian
Gangguan identitas pribadi
Risiko gangguan identitas pribadi
Kesiapan meningkatkan konsep diri
Gangguan citra tubuh
1. Keputusasaan
a. Definisi
Kondisi subjektif yang ditandai dengan individu memandang hanya
sedikit atau bahkan tidak ada alternatif atau pilihan pribadi dan tidak
mampu memobilisasi energi demi kepentingan sendiri.
b. Batasan Karakteristik
Menutup mata
Penurunan afek
Penurunan verbalisasi
Kurang inisiatif
Pasif
Diasingkan
Isolasi sosial
Keganjilan budaya
Pemajanan tubuh
Merasa terhina
3. Risiko Kesepian
a. Definisi
Berisiko mengalami ketidaknyamanan yang berkaitan dengan keinginan
atau kebutuhan untuk melakukan lebih banyak kontak dengan orang
lain.
b. Faktor Risiko
Kebingungan gender
Ketidakefektifan koping
Gangguan hubungan
Merasa koping
Merasa aneh
Ketidakpastian
tentang
nilai
budaya
(misalnya
Ketidakpastian
tentang
nilai
ideologis
(misalnya
Indoktrinasi pemujaan
Diskontinuitas budaya
Diskriminasi
Kondisi manik
Prasangka
Krisis situasional
Tahap perkembangan
Tahap pertumbuhan
Indoktrinasi pemujaan
Diskontinuitas budaya
Diskriminasi
Kondisi manik
Prasangka
Krisis situasional
Tahap perkembangan
Tahap pertumbuhan
Menerima keterbatasan
Menerima kekuatan
penampilan
Perubahan actual pada fungsi
Perubahan actual pada struktur
Perilaku mengenali tubuh individu
Perilaku memantau tubuh individu
Perubahan dalam kemampuan memperkirakan hubungan special tubuh
terhadap lingkungan
Perubahan dalam keterlibatan social
Perluasan batasan tubuh untuk menggabungkan objek lingkungan
Secara sengaja menyembunyikan bagian tubuh
Secara sengaja menonjolkan bagian tubuh
Kehilangan bagian tubuh
Tidak melihat bagian tubuh
Tidak menyentuh bagian tubuh
Trauma pada bagian yang tidak berfungsi
Secara tidak sengaja menonjolkan bagian tubuh
Subjektif
-
Biofisik, kognitif
Budaya, tahap perkembangan
Penyakit, cedera
Perceptual, psikososial, spiritual
Pembedahan, trauma
Terapi penyakit
C. Intervensi Keperawatan
No
Diagnosa
Tujuan
dan
Intervensi
Keperawatan
Kriteria Hasil
1. Resiko gangguan identitas NOC
NIC
pribadi
- Distorted throught self Behavior
Management:
Definisi:
resiko
Self-Harm
control
Identity
ketidakmampuan
- Dorong pasien untuk
Self
mutilation
restraint
mempertahankan
persepsi
mengungkapkan
Kriteria
Hasil
diri yang terintegrasi dan
secara
verbal
Mengungkapkan
secara
komplit
konsekuensi
dari
verbal
tentang
identitas
Faktor Risiko:
perubahan fisik dan
personal
- Harga diri rendah kronik
emosi
yang
- Mengungkapkan secara
- Indoktrinasi pemujaan
mempengaruhi konsep
verbal
penguatan
- Diskontinuitas budaya
diri
- Diskriminasi
tentang
identitas Family
involvement
- Disfungsi
proses
personal
promotion:
keluarga
- Memperlihatkan
- Bina
hubungan
- Mengonsumsi zat kimia
kesesuaian
perilaku
dengan pasien sejak
toksik
verbal dan non verbal
masuk ke rumah sakit
- Kondisomanic
- Fasilitas pengambilan
- Gangguan kepribadian
keputusan kolaboratif
ganda
Menjadi penghubung
- Sindrom otak organic
antara pasien dan
- Prasangka
keluarga
- Gangguan
psikiatrik
Self
awareness
(mis: psikosis, depresi,
enhancement
gangguan disosiatif)
- Krisis situasional
- Pantau
pernyataan
- Harga
diri
rendah
pasien tentang harga
situasional
dirinya
- Perubahan peran sosial
- Nilai apakah pasien
- Tahap perkembangan
percaya diri terhadap
Tahap pertumbuhan
Gangguan obat psikoatif
2. Resiko
pelemahan
martabat
Definisi: berisiko terhadap
persepsi kehilangan rasa
hormat dan kehormatan
Batasan Karakteristik:
- Keganjilan budaya
- Pengungkapan informasi
rahasia
- Pemajanan tubuh
- Ketidakadekuatan
partisipasi
dalam
pembuatan keputusan
- Kehilangan
kendali
fungsi tubuh
- Merasa tidak diperlukan
secara manusiawi
- Merasa terhina
- Merasa terganggu oleh
prktisi
- Merasa invasi terhadap
privasinya
- Label yang menstigma
- Penggunaan
istilah
medis
yang
membingungkan
penilaiannya
Pantau
frekuensi
ungkapan verbal yang
negative terhadap diri
sendiri
Dorong pasien untuk
mengidentifikasi
kekuatan
Berikan pengalaman
yang
dapat
meningkatkan
otonomi pasien jika
perlu
Hindari member kritik
negative
Dorong pasien untuk
mengevaluasi
perilakunya sendiri.
NOC
NIC
Human Dignity, Risk for Patient Rights Protection
Comprimise
- berikan pasien
Kriteria Hasil:
dokumen hak pasien
- Pelanggaran pemulohan - berikan privasi (misal:
- Penerimaan:
kondisi
tirai tertutup penuh,
kesehatan
selimuti pasien)
- Mampu
beradaptasi
selama aktivitas
dengan kecacatan fisik
hygiene, eliminasi,
- Citra tubuh
berpakaian dan selama
- Usus kontinensia
prosedur pengobatan
- Kepuasan klien: peduli: - lindungi kerahasiaan
tingkat persepsi positif
informasi kesehatan
perhatian
perawat
pasien
terhadap klien
- jangan pernah
- Kepuasan
klien:
mendesak atau
pemenuhan kebutuhan
memaksa (missal:
budaya
menggunakan teknik
- Kepuasan
klien:
menakut-nakuti pasien
perlingdungan
hak:
untuk menyetujui
tingkat persepsi positif
tindakan)
perlindungan hak moral - Harga yang
klien yang diberikan
diungkapkan dalam
oleh perawat
surat wasiat pasien
- Mempertahankan
(atau arahan lanjut
privasi dan kerahasiaan
klien terjaga
Kepuasan
klien:
perawatan psikologis
Nyaman/tenang
kematian
Kondisi nyaman: social
budaya
Mengatasi
Keterlibatan
dalam
pengambilan keputusan
perawatan
Tingkat depresi
Akhir
hidup
bermartabat
Mengatasi keluarga
Fungsi keluarga
Kondisi social keluarga
berharap
perawatan pasien)
Bantu atasi situasi
yang melibatkan
asuhan yang tidak
aman atau tidak
adekuat
Bekerjasama dengan
dokter dan tenaga
administrasi rumah
sakit untuk
menghormati harapan
pasien dan keluarga
Hargai permintaan
tertulis DNR (Do Not
Resuscitate) atau
menolak
Tentukan siapa yang
secara hokum
bertanggungjawab
memberi persetujuan
terapi
fungsi)
Respon
nonverbal
terhadap
persepsi
perubahan pada tubuh
(mis:
penampilan,
struktur, fungsi)
Mengungkapkan
perasaan
yang
mencerminkan
perubahan pandangan
tentang tubuh individu
(mis:
perubahan,
struktur, fungsi)
Mengungkapkan
persepsi
yang
mencerminkan
perubahan
individu
dalam penampilan
Perubahan actual pada
fungsi
Perubahan actual pada
struktur
Perilaku
mengenali
tubuh individu
Perilaku
memantau
tubuh individu
Perubahan
dalam
kemampuan
memperkirakan
hubungan special tubuh
terhadap lingkungan
Perubahan
dalam
keterlibatan social
Perluasan batasan tubuh
untuk menggabungkan
objek lingkungan
Secara
sengaja
menyembunyikan
bagian tubuh
Secara
sengaja
menonjolkan
bagian
tubuh
Kehilangan
bagian
perasaannya
Identifikasi
arti
pengurangan melalui
pemakaian alat bantu
Fasilitas
kontak
dengan individu lain
dalam kelompok kecil
tubuh
Tidak melihat bagian
tubuh
- Tidak menyentuh bagian
tubuh
- Trauma pada bagian
yang tidak berfungsi
- Secara tidak sengaja
menonjolkan
bagian
tubuh
Subjektif
- Depersonalisasi
kehilangan melalui kata
ganti yang netral
- Depersonalisasi bagian
melalui kata ganti yang
netral
- Penekanan
pada
kekuatan yang tersisa
- Ketakutan
terhadap
reaksi orang lain
- Fokus pada penampilan
masa lalu
- Perasaan
negative
tentang sesuatu
- Personalisasi kehilangan
dengan menyebutkannya
- Fokus pada perubahan
- Fokus pada kehilangan
- Menolak memverifikasi
perubahan actual
- Mengungkapkan
perubahan gaya hidup
Faktor yang Berhubungan:
- Biofisik, kognitif
- Budaya,
tahap
perkembangan
- Penyakit, cedera
- Perceptual, psikososial,
spiritual
- Pembedahan, trauma
- Terapi penyakit
-